Mengeluh apakah wajar?
Sebelum kita menjawab pertanyaan ini, ada baiknya kita ketahui dulu apa arti dari mengeluh.
Mengeluh adalah salah satu cara untuk mengeluarkan keluh kesah yang ada dalam hati, sehingga tidak menjadi stress dan malah merusak kesahatan. Sedangkan keluh kesah adalah ucapan yang terlahir dari kesusahan kepedihan atau rasa tidak puas dengan apa yang terjadi pada dirinya. Semua orang pernah mengeluh dari hal kecil hingga hal besar.
Jadi apakah mengeluh itu wajar? Jawabannya : Wajar! Namun jadi tidak wajar jika sering dilakukan.
Menurut ahli kejiwaan, mengeluh merupakan bentuk “Coping mechanism” atau sebuah perilaku untuk mengatasi masalah yang bisa membuat stress. Bisa dengan cara menyelesaikan, menghindar, menjauhi atau dengan mencari dukungan sosial. Ingat, manusia yang sehat jiwanya cenderung sanggup menerima diri apa adanya, menerima orang lain, menerima kondisi disekitarnya dan sanggup bersikap optimis. Namun, untuk orang yang mengeluh secara berlebihan, merasa tertekan, sering protes, dan mengalami penurunan fungsi emosi, dicurigai memiliki masalah dengan kejiwaanya.
Pada masa sekarang, orang cenderung lebih sering mengeluh dibandingkan melakukan sesuatu aksi untuk memecahkan masalahnya. Sehingga sekarang kebanyakan orang lebih memilih untuk lari dan berharap orang lain untuk menyelesaikan masalahnya daripada harus berhadapan langsung dengan masalahnya itu. Masalah tetap ada, dan keluhan akan terus berlangsung.
Coba luangkan waktu sebentar untuk memikirkan ada berapa banyak hal yang kamu keluhkan dalam satu hai ini? cuaca buruk? Pekerjaanmu? Pasanganmu? Orang menyebalkan dimedia sosial?
Coba pikirkan ini:
Kenapa kamu mengeluh?
Kenapa mengeluhkan pasanganmu? Bukannya kamu sendiri yang bersedia untuk menerima pasangan kedalam hidupmu, kelebihannya dan keburukannya?
Kenapa mengeluhkan pekerjaanmu? Bukannya kamu sendiri yang mencari dan melamar untuk pekerjaan itu ternasuk dengan segala syarat dan kewajibannya?
Kenapa mengeluhkan orang yang mengambil kebahagiaan kita? Bukannya kamu sendiri yang memilih untuk diam daripada memperjuangkan hidupmu untuk bahagia?
Mengapa mengeluh kepada orang-orang yang ada di social media? Bukannya kamu sendiri yang menentukan siapa yang kamu follow, siapa yang kamu ikuti?
Saya tidak melarang kamu untuk mengeluh. Boleh! Namun, jangan sampai kita mengeluh atas hal-hal yang terjadi karena pilihan kita sendiri. Seperti kita boleh mengeluh hujan, namun, sebenarnya kita mengeluh karena tidak membawa payung bukan?
Jadi, daripada menghabiskan waktu untuk mengeluh, kenapa kamu tidak gunakan tenagamu untuk mengubah keadaan? Bukanya itu lebih baik?
Jadi, kenapa kamu masih mengeluh? Padahal kita sendiri memilih untuk membiarkan ini terjadi.
By Paul Wawan, Creative Marketing Motivasi Indonesia