Bagi Anda yang senang membaca, atau menonton film, Anda tentu tahu kisah fiksi spektakuler Harry Potter. Buku ini telah terjual entah berapa juta kopi dan diterjemahkan ke dalam berbagai bahasa di dunia internasional. Joanne Kathleen Rowling, atau dikenal dengan J.K.Rowling jadi penulis yang diakui namanya di seluruh dunia. Namun, tahukah Anda kisah J.K.Rowling sebenarnya?
Kemunculan Harry Potter sebagai “anak yang bertahan hidup” mungkin justru menggambarkan kenyataannya. Naskah Harry Potter diselesaikan dengan sebuah mesin tik manual yang sudah tua. Tahun 1995 itu, J.K.Rowling mencoba mengirimkan naskah tersebut. Namun, karyanya terus-menerus ditolak. Sebanyak 12 penerbit tidak tertarik untuk menghidupkan karakter Harry Potter. Hingga seorang anak perempuan berusia 8 tahun, yaitu Alice Newton, membaca bab pertama bukunya dan menuntut lanjutan buku itu kepada ayahnya, yang menjabat sebagai Kepala Penerbitan Bloomsbury. Oleh karena itu, penerbit Bloomsbury akhirnya memutuskan untuk menerbitkan naskah tersebut.
Pada tahun 1997, buku tentang Harry Potter menjadi sama terkenalnya dengan gambaran tokoh dalam buku tersebut, hingga menelurkan beberapa penghargaan. Dan Harry Potter menjadi tokoh yang lekat di hati banyak anak. Penggambarannya tentang karakter Harry Potter begitu nyata, sehingga menyentuh banyak pembacanya. Terutama, tentang kerinduan Harry akan kedua orang tuanya. Hal yang dirasakan J.K.Rowling sendiri ketika ibunya meninggal dunia saat ia tengah menulis Harry Potter and The Philosopher’s Stone.
Bagi para penulis, kisah tentang Harry Potter dan J.K.Rowling merupakan kisah yang dapat menginspirasi tentang bagaimana wanita tersebut tidak pernah menyerah dalam mempersembahkan karakter Harry Potter ke tengah masyarakat. Memang, pada awalnya, jarang ada penulis yang bisa langsung menembus ketatnya persaingan dalam dunia tulis-menulis. Bahkan, Stephen King yang sangat terkenal dengan karyanya, sempat berpuluh-puluh kali ditolak karyanya.
Menulis adalah keahlian semua orang, rasanya pernyataan itu cukup tepat. Walaupun tidak semua orang suka menulis, setidaknya semua orang pernah menulis. Oleh karena itu, orang-orang yang memutuskan untuk jadi penulis bisa dibilang sangat banyak, walaupun tidak semua akan bertahan hidup dalam profesi kepenulisan. Namun, bukan berarti Anda harus putus harapan.
Tidak hanya dalam dunia kepenulisan, dalam setiap usaha yang Anda lakukan, Anda tidak bisa terus berhenti berusaha. Dalam bisnis, misalkan. Kalau mau sukses, Anda harus bertahan seberapapun beratnya, sembari mencari solusi untuk mengatasi masalah dalam usaha Anda. Anda bisa lihat pengusaha sukses adalah pengusaha yang tak pernah menutup perusahaannya sekalipun, dalam kondisi apapun.