Siapa yang tidak kenal Gordon Ramsay? Chef ini mulai terkenal dengan reality show-nya, yaitu Hell’s Kitchen. Lalu, pemunculannya sebagai juri yang impresif dalam Masterchef USA membuat namanya semakin melambung. Sebelum dua acara ini, Gordon Ramsay juga telah membuat acaranya. Akhirnya, ia terkenal sebagai celebrity chef, yang tidak hanya memasak di dapur, tetapi juga berkiprah sebagai entertainer.
Tidak hanya itu, restorannya berkali-kali memperoleh penghargaan Michelin Star, penghargaan di bidang kuliner. Pada saat ia mulai menjadi juri di reality show Masterchef USA, ia telah memperoleh 20 Michelin Star.
Namun, mungkin kita tidak tahu bahwa Chef Gordon Ramsay sebenarnya pernah menggeluti profesi sebagai pemain sepak bola muda di tanah kelahirannya, yaitu Skotlandia. Bahkan, ia sempat hampir direkrut oleh tim Rangers F.C., tetapi satu kecelakaan pada tulang rawan di lutut mengakhiri karirnya.
Karena sifatnya yang kompetitif, fakta bahwa ia tidak bisa lagi bermain membuatnya terluka. Patah hatinya berlangsung hingga beberapa tahun kemudian. Hingga Ramsay memutuskan untuk tidak lagi mau berlarut-larut dalam kesedihannya. Pada usianya 19 tahun, ia mulai tertarik pada bidang kuliner dan akhirnya memasuki North Oxfordshire Technical College, jurusan manajemen perhotelan. Di sanalah karirnya sebagai chef dimulai.
Walaupun Ramsay menyatakan bahwa karirnya di bidang kuliner sebagai murni kebetulan, hal ini tidak menyurutkan dedikasinya di bidang ini, sehingga ia berhasil memperoleh kesempatan untuk melatih diri di bawah bimbingan chef-chef ternama dunia, sebut saja Albert Roux dan Marco Pierre di London, serta Guy Savoy dan Joël di Perancis.
Pada setiap kisah orang terkenal dan sukses, selalu ada sekelumit kisah kegagalan. Bahkan, tak jarang kehidupan orang yang sekarang tampak sukses tidak selalu dimulai dengan mudah. Biasanya, mereka belajar untuk bangkit dari kegagalan mereka, menolak untuk terjebak dalam penyesalan atas kegagalan di masa lalu. Masa kini, bisa dibilang mereka belajar untuk move on dari apapun yang membuat mereka pernah terluka.
Maka, jelas kegagalan bukan suatu masalah yang perlu disesali. Kegagalan hanya sebuah batu loncatan agar kita bisa menjadi pribadi yang lebih baik dan lebih matang dalam menjalani hidup. Gagal sekali-dua kali, bahkan berkali-kali seharusnya tidak perlu dipandang sebagai sesuatu yang negatif. Karena pebisnis yang sukses selalu jatuh-bangun dalam membangun bisnisnya hingga ia berhasil menjadikan bisnis tersebut menjadi kerajaan yang dipenuhi profit. Tentu saja, ia menjadi rajanya.