Menurut sebuah penelitian manusia hidup dikendalikan lebih banyak oleh otak tidak sadarnya daripada otak sadarnya. Dan karena sesuai namanya, otak tidak sadar bertugas untuk mengendalikan gerak motorik otomatis dimana anda tidak perlu secara sadar untuk menggerakannya, seperti detak jantung, refleks, bernafas, kedipan mata dan juga pikiran negatif. Seperti menebak-nebak sudah mengunci pintu atau belum.
Jika membicakan otak tidak sadar maka tidak akan jauh dari yang namanya “kebiasaan”. Kebiasaan adalah hal-hal yang kita lakukan secara berulang hingga akhirnya tanpa sadar/otomatis kita akan melakukan hal-hal tersebut. Sayangnya kita tidak bisa begitu saja untuk menghentikan sebuah kebiasaan. Kebiasaan untuk menyalahkan diri sendiri. Kebiasaan untuk menyesali apa yang dikatakan. Kebiasaan untuk kawatir. Banyak sekali. Kabar gembiranya. Manusia telah menemukan cara supaya kebiasaan yang tidak produktif dapat diganti dengan kebiasaan yang lebih produktif. Salah satunya adalah dengan melakukan perubahan pada gerakan dan kata kata. Apakah hal itu mudah? Jawabannya tentu saja tidak. Untuk melakukan perubahan ini harus melalui rasa tidak nyaman yang menguras energi. Kuncinya adalah “Jangan mencoba mengubah banyak kebiasaan secara sekaligus”.
Buat sebuah target yang sangat ingin dicapai kemudian tentukan caranya beserta tulis kebiasaan yang menghalangi Anda mencapai target tersebut, buat listnya dan tentukan satu yang terbesar dan penghalang menuju tujuan dan cara mengatasinya seperti apa.
Namun kenyataanya tidak semua orang bisa melakukannya. Anda telah membuat perjanjian dengan diri Anda sendiri. Tahun ini akan berbeda. Anda akan makan lebih sehat banyak sayuran, berolahraga lebih banyak, dan minum air putih lebih banyak. Pada tanggal 15 Januari, Anda memegang soda di satu tangan dan burger keju di tangan lainnya. Saat Anda pergi ke gym, Anda merasa disana itu menyakitkan! Malas Macet dll
Mengapa Anda melakukan itu lagi? Dan kemudian Anda kembali ke perilaku lama.
Tips nya adalah gabungkan kebiasaan untuk membantu Anda mengadopsi perilaku baru. Atau kata mudahnya adalah dengan “menumpuk” kebiasaan lama dengan kebiasaan baru, dan Anda lakukan setiap hari. Misalnya Anda ingin membangun kebiasaan mengucap syukur. Misalnya, Anda menyikat gigi setiap hari kemudian mengucap syukur yang telah Anda peroleh kemarin. Kemudian pikirkan tiga hal spesifik yang Anda syukuri.
Saya bersyukur keluarga dan teman-teman saya sehat.
Saya bersyukur memiliki banyak makanan, air, dan tempat berteduh yang indah.
Saya bersyukur cuacanya bagus jadi saya bisa jalan-jalan pagi ini.
Menambahkan kebiasaan baru ke kebiasaan yang sudah ada membuatnya lebih mudah untuk mematuhinya. Maka Anda membangun kebiasaan baru dan secara pelan tapi pasti merubah kebiasaan lama Anda.