Sang Raja yang Terluka

Di sebuah kerajaan hiduplah seorang raja yang memiliki seorang Patih yang setia pada sang Raja. Patih ini sudah mengikuti sang raja selama puluhan tahun lamanya. Sebagai orang kepercayaan, sang Patih senantiasa ikut pergi kemanapun sang Raja pergi. Selain kesetiaannya, Sang Patih merupakan seorang Patih yang sangat bijak, sehingga dalam pemerintahannya, tak jarang sang Raja meminta nasihat tentang bagaimana menjalankan pemerintahan yang dipimpinnya.

Sang Patih memiliki kata-kata favorit yang sering di ucapkannya “Semua hal terjadi pasti ada baiknya”

Suatu ketika sang Raja yang memiliki hobi berburu ini merencanakan untuk melakukan ekspedisi perburuan ke hutan. Sehari sebelumnya ketika sang raja hendak mempersiapkan peralatan berburunya, tanpa sengaja ketika sedang mengasah tombak nya, jarinya terkena tombak nya yang begitu tajam sehingga putuslah salah satu jarinya. Sambil mengerang kesakitan, sang raja menemui patihnya dan bertanya kepada patihnya mengenai kejadian tersebut. Sang patih berkata, “Semua hal terjadi pasti ada baiknya”. Mendengar itu, sang Raja menjadi sangat marah dan segera memanggil tentara pengawal dan menyuruh untuk memasukkan patih ini ke dalam penjara. Lalu sang raja bertanya  kepada sang patih, “apa pendapatmu tentang kamu yang dalam penjara sekarang?”. Sang Patih menjawab, “Semua hal terjadi pasti ada baiknya”. Walhasil sang patih mendekam di dalam penjara.

Sesuai rencana, sang raja pergi berburu ke sebuah daerah yang belum pernah dikunjungi nya bersama dengan para pengawal kerajaan.  Sampai di suatu daerah, ternyata rombongan raja di sergap sekumpulan suku primitif yang menangkap mereka dan semua orang yang ikut bersama raja ditangkap untuk menjadi santapan para suku primitif tersebut.

Sesampainya di perkampungan primitif, sebelum mereka memangsa para korbannya, dilihatnya kondisi para korbannya. Para pengawal yang tidak mempunyai cacat pada tubuhnya langsung dijadikan tumbal, namun ketika sampai pada raja,mereka langsung menyuruh raja pergi karena jari tangan sang raja cacat, mereka tidak mau menjadikannya tumbal.

Sambil bersyukur, sang raja pulang kembali ke kerajaannya dan dia teringat dengan kata-kata sang patih “Semua hal terjadi pasti ada baiknya”. Sesampainya disana, sang raja langsung memerintahkan para pengawalnya untuk mengeluarkan sang patih dari penjara.  Sang raja mengucapkan terima kasih bahwa ternyata benar bahwa kecelakaan pada jarinya ada baiknya. Tentu jika jarinya masih ada, sang raja tidak akan selamat dari suku primitif tersebut. Namun sang raja kemudian bertanya kembali, mengapa sang patih juga mengatakan “Semua hal terjadi pasti ada baiknya” ketika sang raja menjebloskan nya ke dalam penjara. Sang Patih menjawab, “Saat itu saya belum tahu apa maksudnya, namun sekarang saya tahu jawabnya. Kalau saya tidak dipenjara, maka saya pasti ikut raja berburu dan ditangkap oleh suku primitif tersebut, sudah pasti saya juga akan menjadi korban tumbal mereka.”

Setiap kejadian baik ataupun buruk yang terjadi dalam hidup manusia, tentu diijinkan terjadi oleh Tuhan dalam kehidupan kita dengan maksud tertentu yang baik adanya. Tuhan memiliki maksud agar atas kejadian buruk yang menimpa kita, kita menjadi manusia yang mengambil hikmah, bersyukur dan menjadi lebih baik. Seorang yang sukses bukan manusia yang sama sekali tidak pernah mengalami kejadian buruk. Namun mereka mampu mengambil hikmah dari kejadian buruk yang mereka alami sebelumnya dan menjadikan mereka manusia yang lebih baik, lebih pintar, lebih waspada, lebih berhati-hati, lebih cepat, lebih efektif, lebih sehat dan lain sebagainya. Jika ada kejadian buruk menimpa anda, jangan patah semangat, karena sesungguhnya masalah adalah “Berkah” dari Tuhan yang belum anda ketahui manfaatnya.

Semoga bermanfaat

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

You may use these HTML tags and attributes: <a href="" title=""> <abbr title=""> <acronym title=""> <b> <blockquote cite=""> <cite> <code> <del datetime=""> <em> <i> <q cite=""> <strike> <strong>