Strategi Berfikir Kreatif

Semakin ketatnya persaingan, semakin kita dituntut untuk menjadi unik dan berbeda dengan yang lainnya, kalau tidak mau kalah saing. Untuk itu, kita perlu memiliki daya pikir yang kreatif. Berpikir kreatif sendiri melibatkan pola pikir yang fleksibel, orisinil, elaboratif, asosiatif, dan banyak lagi. Namun, berpikir kreatif merupakan pola pikir yang dikembangkan, tidak terjadi begitu saja.

Mungkin kita kadang merasa kita mengeluarkan ide kreatif secara tiba-tiba, tapi sebenarnya proses terbentuknya ide itu tidak sebegitu mendadak. Hal ini terjadi karena adanya pikiran bawah sadar yang merekam ingatan yang mungkin tidak begitu penting, tetapi dapat muncul akibat dorongan kuat. Misalnya, kita menemukan sebuah ide desain gambar yang tidak terpikirkan sebelumnya oleh kita, bisa saja gambar itu pernah kita secara sekilas. Karena merasa tidak penting, ingatan itu begitu saja ditekan ke pikiran bawah sadar.

Yang perlu dipahami adalah berpikir kreatif juga memiliki beberapa tahap. Yang pertama adalah tahap persiapan, yang berarti mengumpulkan berbagai ilmu dasar, seperti dari pelatihan atau pengalaman kerja, dan lain-lain. Dengan berbekal ilmu yang telah kita himpun untuk memecahkan masalah, kita perlu mengadakan penyelidikan (tahap investigation) tentang satu masalah yang terjadi. Tahap yang selanjutnya adalah melakukan transformasi (tahap transformation) terhadap masalah, yang dimaksudkan untuk melihat persamaan atau hubungan dari setiap peristiwa (convergent thinking) dan perbedaan dari masing-masing kejadian (divergent thinking) dengan cara mengevaluasi peristiwa tersebut.

Selanjutnya, kita dapat membiarkan pikiran bawah sadar bekerja untuk merenungkan informasi-informasi yang sudah dikumpulkan (tahap incubation). Perenungan ini nantinya akan memunculkan penerangan berupa ide-ide kreatif dan inovatif (tahap illumination). Ide-ide ini tentu perlu divalidasi apakah menjadi ide yang dapat diimplementasi pada masalah kita (tahap verification), lalu setelah ide tersebut terbukti efektif, maka kita tinggal menerapkannya pada masalah kita (tahap implementation).

Setelah mengetahui tahap-tahap ini, kita bisa mencoba mengasah diri untuk menelurkan ide-ide kreatif mengikuti tahap-tahap di atas. Tentu saja, kita dapat menerapkan strategi-strategi sebagai brainstorming untuk ide-ide kreatif yang dihasilkan. Misalkan, strategi Six Thinking Hats dari Edward de Bono, untuk mengasah cara berpikir yang membuat kita lebih mudah untuk mencari alternatif-alternatif ide baru dengan pola pikir yang berbeda-beda.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

You may use these HTML tags and attributes: <a href="" title=""> <abbr title=""> <acronym title=""> <b> <blockquote cite=""> <cite> <code> <del datetime=""> <em> <i> <q cite=""> <strike> <strong>