Tag Archives: motivator christian adrianto

Goal Setting is For Loser, benarkah?

pembicara goal setting christian adrianto motivatorApakah ada diantara anda, yang waktu bikin goal, alih alih termotivasi malah tertekan?

Atau adakah yang setelah bikin goal, mungkin di awal panas membara, semangat menggebu gebu, namun di tengah jalan gairahnya luntur, ketemu halangan motivasi mulai hilang, melihat kenyataan tidak sesuai harapan lantas menyerah?

Atau yang lebih parah lagi, adakah yang sudah sampai di level apatis? “Buat apa bikin goal, ngga penting lah punya goal…”

Jangan khawatir semua itu adalah sesuatu yang wajar.

Saat saya membaca buku Scott Adams, yang berjudul : How to fail at almost everything and still win big. Ia menulis, Goal is For Losers. Pemenang dan pecundang sama sama punya goal. Maka Goal bukan advantage milik para pemenang saja. Goal bukan hal yang membedakan pemenang dan pecundang. Jadi kata Scott Adams , ngapain punya goal?

Jangan jangan ide scott adams ini ada betulnya juga. Karena , saya sendiri juga pernah merasakan punya goal dan ditengah jalan kehilangan semangat.

Eits, baca dulu artikel ini sampai selesai. Apa sih maksudnya Bro Scott Adams ini?

Ada sebuah penelitian yang dilakukan di Harvard Business School, yang dilakukan oleh Lisa Ordonez dkk. Dalam papernya, mereka menjabarkan secara ilmiah ternyata setting goal ada dampak negative nya, diantaranya

  • Goal mengurangi kebahagiaan,
  • Goal membuat stress dan tertekan
  • Goal merusak self esteem atau kepercayaan diri, terutama ketika goal tersebut tidak tercapai
  • Goal sifatnya motivasi sesaat

Wah, ternyata setting goal berdampak negative dalam hidup ya?

Eits, Yang sudah setting goal awal tahun ini, jangan sedih dulu.

Ada  riset lain yang dilakukan sejak tahun 80-an oleh Locke & Latham yang mengatakan bahwa, Goal System dapat membantu meningkatkan performa sebuah organisasi / perusahaan.

Lho, jadi yang benar yang mana dong?

Untuk menjawab pertanyaan ini, saya ingin mengutip kata kata  Steven Covey :

“What we see, what we do. What we do, what we get.”

Ea…bingung ngga bacanya. Okay, saya coba bantu terjemahkan ya.

 ”Cara pandang kita akan sesuatu akan mempengaruhi tindakan kita. Dan tindakan kita akan mempengaruhi pada hasil yang kita dapatkan.”

Begitu pula dengan Goal. Goal setting sebetulnya tidak salah, seringkali yang salah adalah bagaimana cara pandang kita terhadap goal setting. Cara kita memandang sebuah goal, akan mempengaruhi tindakan kita dan akhirnya mempengaruhi hasilnya.

Makanya kembali ke bang Scott Adams, kalau kita baca bukunya ia mengatakan 

“Goals are for losers. Winners use systems. I turn all of my goals into systems, and it completely changed the way I work and chase down my goals.” – Scott Adams

Sampai disini cukup jelas?

Kalau sudah jelas, yukkk lanjut baca.

Yang belum jelas, apalagi!!! Lanjutkan…..

 

jadi bang Scott Adams mencoba mengatakan, punya goal tidak cukup. alih alih kita harus membuat sistem. Maksudnya gimana?

Untuk menjelaskan ini, ijinkan saya menjelaskan dulu mindset yang benar tentang goal.

Banyak orang memandang goal sebagai beban, bikin stress, bikin resah, kalau ngga tercapai malu, ngga enak sama atasan, ngga enak sama rekan kerja dll.

Padahal goal itu semestinya :

1. Goal Semestinya align dengan diri kita yang terdalam.

Goal tidak memotivasi, karena goal itu fokus pada diluar diri kita. Fokus pada reward, punishment & tekanan sosial. Kan malu kalau udah goal setting, tapi tidak tercapai. Maka idelanya goal fokus pada apa yang ada dalam diri.

Nah ada 3 hal dalam diri yang dapat memotivasi kita untuk mencapai goal

  • otonomy, kebutuhan untuk memiliki kontrol atas sesuatu (ownership/ rasa memiliki). Ketika orang dikontrol, dia tidak akan punya rasa memiliki terhadap apapun. Saat orang dikontrol untuk mencapai goal tersebut, ia tidak memiliki rasa memiliki terhadap goal tersebut. Makanya jika berbicara dalam team, team boleh jadi diberikan target / “What” oleh perusahaan, namun buat agar mereka agar memiliki rasa self belonging terhadap goal tersebut.
  • Competency. Manusia tidak hanya ingin bebas, namun manusia pada dasarnya punya kebutuhan untuk jadi lebih baik dari hari ke hari. Makanya ia butuh tantangan, pemicu. Makanya goal harus bisa merentangkan diri kita. Jangan set goal terlalu rendah. Goal harus diatas zona nyaman kita, agar kita bisa belajar dan bertumbuh (growth zone). Namun jangan juga  terlalu jauh dari zona nyaman kita, karena jika terlalu jauh, maka manusia cenderung masuk dalam zona anxiety, akibatnya bukannya tertantang, kita merasa cemas, stress dan tertekan.
  • Daniel Ping memakai istilah Purpose. Sesuatu yang berhubungan dengan sesuatu di luar diri sendiri, sesuatu yang lebih besar dari diri kita sendiri: bisa jadi tujuan hidup, bisa jadi juga orang lain (berkontribusi untuk orang lain). Pada saat apa yang kita lakukan bisa membantu orang lain, membahagiakan orang lain, kita akan termotivasi melakukan hal tersebut. jika goal hanya berfokus pada diri sendiri, biasanya di level tertentu, setelah mencapai akan ada rasa puas diri, membuat kita tidak bertumbuh lagi.

 

2. Goal semestinya menginspirasi tindakan. 

Goal setting bertujuan memastikan agar kita clear apa yang harus kita lakukan sekarang & memberi arahan, sehingga kita bisa konsisten dalam melakukan action kita setiap hari.

Lalu mengapa ada goal yang tidak menginspirasi untuk Action?

Kebanyakan karena masalah konflik batin. Bisa jadi konflik dengan value kita, belief kita, higher intention, purpose of life, atau simply konflik dengan goal yang lain, karena goalnya kebanyakan.

Jika berlawanan dengan semua itu, maka diri terdalam akan melawan, dan akhirnya action tidak menuju goal tersebut.  Misalnya value terpenting anda adalah keluarga dan saat ini anda sedang merintis bisnis dengan goal omzet 100 juta / bulan. Nah, ketika keyakinan anda mengatakan bahwa untuk mencapai 100 juta mesti taruh waktu , tenaga dan perhatian dalam bisnis 100%. namun value dalam diri anda mengatakan, uang bukan segalanya, waktu bersama anak dan istri lebih penting. Maka kebayang, bagaimana pergolakan dalam diri anda? Karena ada pertentangan antara value dan goal, maka action tidak akan maksimal, bahkan bisa jadi otak mamlia anda mengambil alih dan bereaksi freze. Akhirnya tidak melakukan apapun.

Maka cek sekali lagi keyakinan-keyakinan yang menghambat anda untuk mencapai goal.

Atau alignkan goal anda dengan diri terdalam anda.

 

Nah, jika mindset terhadap Goal sudah benar, selanjutnya kita bicara soal proses.  Apa yang harus diperhatikan dalam proses untuk mencapai Goal?

  1. Happiness

Dalam buku saya The Miracle of Happiness , saya pernah menulis bahwa bahagia dulu baru sukses kemudian.  Shawn Achor meneliti  1 hal, yaitu happiness. hasil penelitiannya mengatakan bahwa orang orang yang bahagia lebih sukses, lebih produktif, lebih baik karirnya. Makanya jika anda punya team, pastikan team anda bahagia dalam menjalankan proses mencapai target. Ketika mereka bahagia, maka mereka akan lebih berkomitmen dalam melakukan prosesnya, sehingga kemungkinan besar goal tercapai. Masuk akal?

2. Focus on Progress

Masalahnya kalau ngga bisa happy gimana dong?

Theresa Amabile & Kramer, dalam bukunya The progress principle mengatakan : kebahagiaan datang dari progress. Orang akan cenderung termotivasi ketika merasakan kemajuan, sebaliknya orang akan demotivasi jika merasakan stuck, apalagi merasakan kemunduran. Make sense?

Makanya penting untuk merayakan kemenangan kemengan kecil. karena Kesuksesan besar dibangun diatas kegagalan dan kemenangan kecil yang terus mengarah pada goalnya.

Apakah anda pernah melihat anak yang senang main game? Atau malah anda sendiri? kenapa Orang bisa ketagihan main game? Game dirancang dengan sangat cerdas, dengan menggunakan prinsip goal system. Dalam game, ada goal yang lebih besar dari diri sendiri, misalnya menyelamatkan sebuah kota dari serangan zombie dll. Dalam game jika dibuat terlalu mudah, orang akan bosan. jika dibuat terlalu sulit, orang stress dan akhirnya tidak main lagi. Kemudian orang diberi kemenangan kemenangan kecil untuk menuju goal, agar orang merasakan sense of progress. See, game menerapkan semua prinsip ini.

3. Mastery VS Performance Goals

Performance mimdset fokus supaya bisa tampil baik (mendemonstrasikan kompetensi)

Mastery focus mendevelop kompetensi

Ada orang yang mengejar goal menggunakan performance toward goal, supaya dianggap hebat, keren, pintar dan sukses di mata orang lain. Fokusnya pada Pembuktian diri.

Ada juga yang orientasi goal performance avoidance / menghindari goal yang bikin malu, berpotensi untuk gagal, sehingga ia akan cenderung main aman.

Ada orang setting goal mastery avoidance, menghindari goal yang butuh belajar, sulit dicapai.

Tapi ada orang yang mengejar goal yang menantang, supaya ia bisa growth, bertumbuh dan belajar.  Nah, inilah yang kita mau. Tidak peduli mau tercapai atau ngga tercapai goalnya, ngga peduli apa kata orang. Yang penting saya bertumbuh.  Itu motivasinya. Makanya sudah progress aja, orang yang fokus goal Mastery tetap bahagia.

4. Co-Creator

Nah, ini adalah yang paling penting. Posisikan diri kita sebagai co-creator. Karena manusia hanya berikhtiar, berusaha yang terbaik, namun tercapai atau tidaknya goal kita hanya ditangan Tuhan, sang Creator. kita hanya bisa menjadi co-creator. Kita bisa berhasil bukan karena kemampuan kita, usaha kita, kerja keras kita, tapi karena kebaikan Tuhan dan Tuhan mengijinkan hal tersebut terjadi. Makanya kalau kita mencapai sesuatu, jangan sombong. namun jika kita gagal, biasa saja, jangan depresi. Karena mungkin belum waktunya saja. Belajar dari kesalahan kesalahan kita, terus berusaha, jangan menyerah dan berdoa. Karena percayalah, waktu Tuhan akan indah pada waktunya.

Selamat menikmati perjalanan meraih Goal Goal Dahsyat anda. Sampai jumpa di puncak kesuksesan.

 

Christian Adrianto Motivator & Trainerby. Christian Adrianto

Motivator dan Trainer leadership & Selling Skill.

Telah berpengalaman selama lebih dari 16 tahun di dunia training dan motivasi. dipercaya lebih dari 600 perusahaan besar di indonesia. Saat ini beliau fokus memberikan inhouse training untuk berbagai perusahaan di berbagai bidang seperti banking, insurance, plantation, BUMN, industri, retail, B2B, hingga institusi pemerintahan.

 

 

Final Lap Inspiration & Boost Motivation by Motivator Terbaik Indonesia

quote final lap 2023 png

In the final lap, leave no room for regrets, summon your inner strength and surpass your limits!

GIVE IT EVERYTHING YOU’VE GOT !

FINAL LAP  adalah panggung keberhasilan bagi mereka yang tidak pernah berhenti berlari menuju impian. Ketika matahari terbenam, dan garis akhir semakin dekat, biarkan semangat juangmu menyala dengan gemilang.

Di garis akhir, bukan hanya prestasi yang dicatat, tetapi juga perjalananmu yang menginspirasi banyak orang.

di FINAL LAP ini, Pastikan semangatmu menjelma menjadi kekuatan yang tak tergoyahkan.

Tak ada kata menyerah, yang ada hanya langkah mantap menuju kemenangan.

Jika anda ingin team sales anda Go All Out & Finish Strong di 2023 ini…..

Dapatkan Training Motivasi, Inspirasi dan Strategi FINAL LAP dari Christian Adrianto Motivator & Sales Coach

 

Hubungi Fransisca +6282110502502

Salam Semangat!!

 

The 5 AM Club By Robin Sharma

Beberapa bulan yang lalu saya membaca buku ini. Dan saat saya baca lagi, saya mendapatkan new insight yang menurut saya menarik untuk dibagikan.

Review the 5am club Robin Sharma bookJadi Robin Sharma, penulis buku The 5 AM Club, Ia bercerita tentang orang-orang yang berkomitmen bangun pagi jam  5 pagi setiap hari. Dan rata rata mereka menjadi pribadi yang produktif dan sukses.

 

 

# Insight 1

Untuk menjadi sukses kita harus melakukan yang orang banyak tidak lakukan. Termasuk bangun pagi jam 5  setiap hari.

Kenapa harus bangun pagi?

Karena dengan bagun pagi kita akan merasakan positive energy dan productivity.

 

Tapi poinnya bukan sekedar bangun jam 5 pagi saja.

Tapi activity yang dilakukan setelah bangun jam 5 pagi.

 

20 Menit  pertama : latihan fisik atau olah raga

Olahraga dapat membantu menghilangkan hormon cortisol, hormon yang dihasilkan saat manusia merasa stress dan takut. Dan melalui olahraga, tubuh akan meng-generasi protein BDMF yang memperbaiki koneksi meural di otak, sehingga kita akan berpikir lebih jernih dan cepat.

 

20 Menit kedua : Refleksi diri

Anda bisa melakukan meditasi, menulis jurnal, planning, berdoa, sholat dll.

 

20 Menit ketiga : Learning

20 menit terakhir ini anda dianjurkan untuk menambah knowledge baik dengan membaca buku misalnya buku The Mirracle of Happiness by Christian Adrianto (hehehe….), mendengarkan podcast, audio book dll.

 

Rutinitas ini dilakukan selama 66 hari, hingga menjadi otomatic point. Atau menjadi kebiasaan.

 

# Insight 2

Rahasia Pencetak Sejarah : Capitalization IQ

Robin Sharma melakukan penelitian mendalam dan mendapatkan bahwa orang orang sukses tidak hanya bergantung pada bakat dan kemampuan saja. Tetapi lebih karena capitalization IQ. Yaitu sejauh mana seseorang memanfaatkan potensi yang ia miliki melalui konsistensi dan kegigihan. Para pencetak sejarah memberikan dedikasi dan komitemen serius untuk terus menerus bertumbuh (NEIA : Never Ending Improvement & Achievement) dan terus mengasah skill. Dan inilah yang menjadi pembeda.

Miliki Growth mindset : kita tidak dilahirkan untuk menjadi pasarah dengan kemampuan yang kita miliki, tapi kita bisa terus bertumbuh dan berkembang.

 

# Insight 3

Ini mungkin bukan insight, tapi lebih ke strategi sukses. Robin Sharma membagikan beberapa strategi untuk membantu kita agar lebih produktif.

 

Tight Bubble of Total Focus

Kita bekerja tanpa gangguan apapun

Set up jadwal untuk melakukan aktivitas tanpa gangguan dan tanpa distraction.

Dan berikan 100% fokus. Daripada mengerjakan banyak project tapi tidak fokus, lebih efektif jika mengerjakan 1 atau 2 project tapi dengan total focus.

 

Rule 90/90/1

90 hari kedepan, selama 90 menit pertama dalam hari anda, lakukan 1 hal prioritas yang paling berdampak dan membuat perubahan di masa depan. Dengan melakukan ini, anda telah memberikan fokus pada hal yang sangat sangat penting dalam hidup anda.

 

 

Metode 60/10

Setiap 60 menit anda bekerja, istirahat selama 10 menit. Misalnya streching, jalan jalan dulu, tujuannya adalah agar kita tidak overwhelming dengan pekerjaan, lebih less stress dan pikiran lebih fresh sehingga bekerja lebih produkif.

 

 

SO WHAT?

How do we put the book into action?

 

Nah, ini pertanyaan wajib kalau sudah baca buku.

 

Mungkin buat anda yang sulit bangun pagi, anda tidak harus  langsung bangun jam 5 pagi dan melakukan semua activity yang di atas.

 

Robin Sharma menyarankan, kita bisa mulai dengan baby step, misalnya No screen time setelah jam 8 malam.  No Phone, ipad, laptop, TV, no screen. Dengan harapan kita bisa tidur lebih mudah, dan kita bisa bangun lebih awal.

 

Tapi menurut saya pribadi, bagi beberapa orang metode ini mungkin tidak bisa diterapkan. Misalnya oleh orang orang yang punya night hour, orang orang yang produktif nya di malam hari atau mereka yang bekerja di malam hari atau mungkin sulit dipraktekkan oleh young parents yang punya bayi. Biasanya jam tidur mereka tidak beraturan.

 

Dan menurut saya pribadi, no screen time di atas jam 8 malam juga agak sulit. Karena saya pribadi masih bekerja di jam tersebut.

 

Tapi menurut saya buku ini sangat menarik, karena untuk orang orang sibuk dan overwhelming mungkin bisa mencoba metode Robin Sharma ini. Dan di buku ini juga ada banyak cara untuk membantu kita lebih produktif.

 

Bagaimana? Anda tertarik mencoba bangun jam 5 pagi setiap hari? Atau anda sudah praktek bangun pagi setiap hari?

 

Christian Adrianto Motivator & TrainerBy Christian Adrianto

Motivator & Sales Coach

Dengan Pengalaman selama lebih dari 16 tahun di dunia training dan motivasi, beliau telah dipercaya oleh lebih dari 500 perusahaan besar untuk memberikan motivasi dan training untuk meningkatkan produktivitas kerja dan penjualan.

Apa Yang Memotivasi Orang Untuk Bekerja? 3 Hal Utama Yang Memotivasi Orang, dan Bagaimana Memaksimalkannya.

Apa Yang Memotivasi Orang bekerja KerasChristian Adrianto Motivator mengatakan bahwa tidak ada karyawan yang malas. Hanya karyawan yang tidak termotivasi dan terinspirasi dalam bekerja.

Lantas apa yang memotivasi orang untuk bekerja dan memberikan semua tenaga, hati dan pikirannya untuk menyelesaikan tugas dan tanggung jawabnya?

Mungkin kebanyakan orang akan menjawab uang dan mengumpulkan materi.

Pertanyaan apa yang memotivasi orang untuk bekerja – Apa yang menginspirasi mereka untuk datang ke kantor setiap hari dan berusaha keras memberikan daya upaya – ternyata memberikan jawaban yang lebih dalam.

Yang pertama, manusia adalah makhluk yang kompleks. Tindakannya dibentuk dari nilai-nilai, keyakinan, emosi dan pengalaman masa lalu. Keyakinan kita bahwa orang akan bergerak jika ada reward dan punishment tidak selalu berhasil. Mungkin berhasil dalam jangka pendek. Namun reward dan punishment tidak menghasilkan karyawan yang loyal dan bekerja dengan penuh passion.

Studi yang diterbitkan dalam Journal of Neuroscience juga mengatakan, semakin seseorang terinspirasi, semakin aktif otak bagian Amygdala, atau bagian otak yang mengontrol emosi.  Maka Christian Adrianto motivator juga mengatakan bahwa manusia merespon lebih baik terhadap incentive yang berupa recognition (pengakuan) dan interst dibanding sekedar reward berupa uang/ materi dan punishment.

Menurut riset yang dilakukan Daniel Pink, penulis buku best seller “Business & Human Behavior” mengatakan, uang bukan hal utama yang mendorong manusia untuk bekeja keras, tetapi passionnya dan kebutuhan untuk menjadi seseorang yang significant, growth dalam hidupnya  dan memiliki kontribusi.

Ketika seseorang merasa significant dalam pekerjaannya, atau merasa bertumbuh atau memiliki kontribusi, maka Amygdala akan semakin aktif dan semakin semangat dan bekerja.

Tonny Robbins mengatakan bahwa secara manusiawi, orang butuh merasa berkontribusi sebagai anggota sebuah kelompok. Manusia butuh untuk merasa bahwa dirinya skillfull dan dipercaya dalam melakukan pekerjaannya.

Namun ia juga butuh merasa lebih unggul dibanding orang lain dan merasa significant.

Dan ia butuh merasa bertumbuh. Orang yang merasa berhenti bertumbuh, ia akan mengalami rasa jenuh, bosan dan stuck dalam hidupnya. Akibatnya tidak bahagia, passion turun, semangat kerja turun dan akhirnya produktivitas kerja juga turun.

 

Jadi Strategi apa yang harus kita lakukan untuk meningkatkan produktivitas dan happiness dalam bekerja?

  1. Sediakan Jenjang Karir

Banyak sekali studi yang mengatakan banyak katyawan yang menginginkan peluang untuk naik jenjang karir dan akan resign jika tidak ada peluang jenjang karir. Berikan kesempatan karyawan anda untuk mendapatkan certifikasi, mengikuti pelatihan dan meningkatkan skill mereka

2. Ciptakan Challenge

Orang orang hebat biasanya goal oriented, sangat senang dengan tantanga dan menikmati menyelesaikan tugas yang menantang skill mereka. Pastikan growth Plans dengan SMART goals yang achievable namun menantang.

3. Komunikasikan Visi

Visi yang jelas akan membantu anda menarik orang orang berbakat dan yang sevisi dengan anda.

4. Give Back

Apapun yang memotivasi anda untuk bekerja, memberi secara universal akan membuat rang feeling good dan memenuhi banyak sekali kenutuhan manusia yang terdalam. Buat kesempatan bagi team anda untuk berpartisipasi dalam kebgiatan charity, donasi dan kegiatan sosial. Dengan begitu karyawan anda akan terkoneksi dengan deep purpose dan meminimalisir zona nyaman. Biasanya orang akan terjebak dengan zona nyaman, jika ia merasa sudah cukup, merasa semua kebutuhan dirinya sudah tercukupi. Akibtnya effort akan turun, dan tidak pernah mencoba hal baru. Dengan memiliki purpose yang dalam, misalnya dengan berkontribusi untuk sesama, ia akan memiliki purpose yang lebih dari pada dirinya sendiri.

Motivator Indonesia Christian Adrianto

cropped-Motivator-Terbaik-Indonesia-Christian-Adrianto.jpg

Contact Motivator NOW- Fransisca 082 110 502 502
daftar klien perusahaan motivator christian adrianto

daftar klien perusahaan motivator christian adrianto

Motivator Christian Adrianto Salah seorang Motivator dan Trainer terbaik di Indonesia. Sering dipercaya untuk memberikan Motivasi , Final Lap , Kick Off Meeting dan Inhouse Training di lebih dari 300 perusahaan di Indonesia, seperti : Astra Group : Astra International, Astra Multitrucks, Astra BMW, Astra Agro Lestari, Summarecon Agung, Ciputra Group, Pertamina, HSBC, Citibank, Bank BCA, Bank Mandiri, Bank BTN , Telkomsel,Telkom Indonesia, Semen Gresik, Asuransi Allianz, Asuransi Prudential, dan masih banyak lagi.

Motivator Christian Adrianto telah membawakan seminar dengan total peserta lebih dari 300.000 orang.

Contact Motivator NOW- Fransisca 082 110 502 502

 

Training Motivasi Christian Adrianto untuk Kick off Meeting Bank BTN, Bali.

Suasana Seru dan Powerfulnya Training Motivasi Christian Adrianto untuk Kick off Meeting Bank BTN.

Testimoni motivator christian adrianto - anthony robbins

Testimoni motivator christian adrianto

Untuk Mengundang Motivator Christian Adrianto Hubungi :

082 110 502 502 ( Fransisca ) Call / Whatsapp / sms

Contact Motivator NOW- Fransisca 082 110 502 502[/caption]

Video suasana seminar Christian Adrianto yang POWERFUL, Interaktif dan Menginspirasi

 

Contact Motivator NOW- Fransisca 082 110 502 502

Motivator Christian Adrianto Telah memotivasi dan menginspirasi di 7 Stasiun TV Nasional Indonesia diantaranya : Trans 7, Kompas TV, TV One News iNews TV, Global TV,  Sindo TV, TVRI.

Motivator Christian Adrianto Telah memotivasi di 7 Stasiun TV Nasional

Contact Motivator NOW- Fransisca 082 110 502 502

Untuk Mengundang Motivator Christian Adrianto Hubungi :

082 110 502 502 ( Fransisca ) Call / Whatsapp / sms