Siang itu aku mencoba naik mobil bersama ayahku. Sebagai perayaan karena aku berhasil mendapatkan SIM, ayah mengijinkan aku mengemudi. Tiba tiba di tengah jalan cuaca memburuk. Angin bertiup kencang, dan salju mulai turun. Aku menoleh pada ayahku dan bertanya, “Apakah kita perlu menepi?” Dengan tenang ayahku menggelengkan kepala dan berkata “Terus jalan. Hati hati”.
Salju semakin deras, aku melihat beberapa mobil telah menepi. Aku kembali bertanya kepada ayah, “Apakah sekarang kita bisa menepi?” Ayahku tetap menjawab “Terus jalan. Hati Hati.”
Setelah beberapa kilo kami mengemudi kemudian kami melewati bukit, dan dibalik bukit ternyata tidak ada badai. Disini cuaca sangat baik. Kemudian ayahku berkata “Kita menepi disini.”
Dengan bingung aku bertanya, “Kenapa sekarang?”
Ayah menjawab “Lihat, jika kita menyerah, kita akan terjebak di dalam badai salju. Sekarang kita bisa beristirahat”.
Dari cerita diatas, mereka yang tidak menyerah akan melewati badai dalam kehidupan. Biarpun orang lain menyerah semua, biarpun mereka yang terkuat sekalipun menyerah, kita tetap harus berjalan. Maka kita akan melewati badai.