Seorang petani tengah berjalan pulang dari ladang. Saat di jalan dia menemukan koin yang sudah tua dan berkarat. Kemudian petani ini membawa koin tersebut ke bank untuk ditukarkan. Ternyata bank tidak dapat menerima koin tersebut. Salah seorang pengunjung bank menyarankan petani tersebut untuk membawa koinnya ke toko barang antik. Beruntung koin sang petani dihargai 100 ribu di toko barang antik. Sang petani lantas membawa uangnya ke pasar dengan hati gembira. Dia mulai membeli makanan untuk istri dan anak-anaknya di rumah. Dalam perjalanan ke rumah, sang petani bertemu ibu yang sudah sangat tua. Ibu tersebut terlihat gemetar dan lemas. Sang petani menyapa ibu tua itu. Ternyata si ibu sedang sakit dan sudah sekitar 2 hari belum makan apapun. Sang petani jatuh iba, kemudian memberikan makanan yang telah dibelanjakan kepada ibu tua tersebut. Si ibu tua berterimakasih kepada petani yang baik hati. Sebagai balasnya, ibu tua memberikan piala yang sudah usang.
Petani menerima piala tersebut. Dalam perjalanan pulang dia melewati toko antik kembali. Pemilik toko melihat sang petani lewat sambil membawa sebuah piala antik dari sebuah kerajaan kuno. Lantas pemilik toko serta merta berlari keluar menemui sang petani dan menawar piala yang dibawanya seharga 1 juta. Sang petani merasa ragu-ragu, kemudian pemilik toko antik menaikkan tawaran menjadi 2 juta. Sang petani merasa gembira menerima uang tersebut. Dalam perjalanan pulang sang petani menghitung lembaran uangnya. Tiba-tiba sang petani dihadang lima orang pemuda yang ingin merampoknya. Uang sang petani diambil kelima perampok tersebut. Saat tiba dirumah dengan muka pucat sang petani menceritakan pengalamannya hari itu kepada istrinya. Dia merasa bersyukur dirinya selamat. Sang istri bertanya kepada sang petani dengan sangat khawatir, “Apa saja yang hilang dirampok?”. Sang petani menggelengkan kepala dan berkata bahwa yang hilang hanya sebuah koin yang sudah tua dan berkarat.
Dalam hidup ini, kita datang kedunia tanpa membawa apapun. Begitu pula saat kita kembali, kita tak membawa apapun. Segala harta kepunyaan kita di dunia adalah titipan Allah Yang Maha Kuasa. Hendaknya kita bersyukur atas segala titipan Nya, dan menjadikan harta titipan bermanfaat bagi sesama manusia.