Batu yang Tidak Pernah Puas

Sebuah kisah ada sebuah batu hitam ditengah aliran sungai mengeluh karena merasa tidak puas dengan hidupnya “kenapa hidupku seperti ini, hidup ku tidak berguna, ditengah sungai diinjak-injak manusia yang ingin menyebarang sungai. Aku bosan, aku tidak bisa pergi kemana mana. Aku ingin menjadi air yang bebas pergi kemanapun yang mereka mau”. Karena mendengar keluhan batu ini Tuhan mengabulkan keluhan batu itu dan membuatnya menjadi air yang bebas. Menyadari dirinya berubah menjadi air, senangnya hati Batu itu. Ia segera bergegas pergi, mengalir melewati begitu banyak pepohonan, dan melihat begitu banyak hewan yang tidak pernah dia lihat sebelumnya. Kemudian perjalannanya berakhir disebuah danau, didanau dia terjebak dan tidak bisa pergi kemana-mana. Karena terjebak batu yang sudah menjadi air itu mengeluh karena masih merasa belum puas dan berharap pada peruntungannya untuk mengubah dia menjadi air laut. Karena dari kejauhan dia melihat kekuatan dari air laut yang membuat ombak menenjang segala seuatu yang ada di depannya. Maka suatu hari hujan begitu derasnya dan membuat air danau menjadi meluap, dan segera air itu bergeas mengalir ke muara untuk menjadi satu dengan air laut seperti keinginannya.

 

Betapa senangnya dia menikmati menjadi ombak yang menggulung gulung menelusuri semua tempat. Namun setelah menjadi air laut dia menjadi letih dan bosan. Dimanapun dia pergi dia hanya melihat air sejauh mata memandang. Dan ketika ia ingin pergi ke daratan dengan cepat dia terdorong untuk mundur ke laut. Kemudian dia melihat keatas dan iri melihat awan. Kemudian ia berpikir “Betapa enaknya jika menjadi awan, bisa melihat dunia dari ketinggian dan bisa pergi kemanapun aku mau.” sambil membayangkan dirinya seperti awan, tanpa sadar air itu menguap dan menjadikan dirinnya awan seperti keinginannya. Begitu ia sadar ia melihat burung burung dan pemandangan yang indah dari kejauhan. Lama kelamaan diapun bosan sebab awan hanya bisa pergi dengan bantuan angin bertiup. Dan juga awan harus merasa kepanasan karena jaraknya yang lebih dekat dengan matahari. Karena itu awan ingin turun ke tanah dan berlindung di bawah panasnya matahari. Dia berdoa dan awan menjadi hujan yang turun kebumi. Namun saat hujan mendarat di bumi dia merasa kesakitan karena menabrak batu hitam yang keras dan saat itulah ia sadar, betapa hebatnya dirinya ketika menjadi batu hitam yang keras dan kuat. Ia pun ingin kembali menjadi batu hitam seperti dulu. Namun terlambat karena sekarang dia menjadi air dan harus melakukan perjalanan ke laut, letih dan kepanasan karena teriknya matahari.

 

 

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

You may use these HTML tags and attributes: <a href="" title=""> <abbr title=""> <acronym title=""> <b> <blockquote cite=""> <cite> <code> <del datetime=""> <em> <i> <q cite=""> <strike> <strong>