Dongeng atau Cerita tentang Kesetiaan

Kesetiaan adalah bumbu dalam sebuah perjalanan cinta. Tanpa kesetiaan cinta tidak akan hidup lama dalam jiwa dan kehidupan Anda. belajar untuk menjadi setia dapat dilakukan dengan berbagai cara. Yang terpenting adalah kemauan untuk menjaga cinta tersebut hanya kepada satu orang. Seperti seorang kakek yang menjaga rasa cinta kepada isterinya.

Kakek Bahri menjalani kehidupannya berdua dengan isterinya. Suatu sore ditengah perjalanannya Ia menemukan seekor anjing terlantar. Tanpa berfikir panjang, kakek Bahri mengambil dan membawa anjig tersebut pulang. Sampai dirumah, kakek Bahri disambut dengan isterinya Nenek Sri. Melihat sesuatu yang dibawa suaminya, Nenek Sri menunjukkan sikap kurang setuju dengan keputusan yang telah diambil suaminya. Keadaan ini berlanjut ketika pagi harinya, Kakek Bahri rela tidak bekerja untuk merawat anjing tersebut.

Hingga terjadi pertengkaran antara keduanya. Nenek Sri menganggap kehadiran anjing tersebut sebagai kesialan dalam kehidupannya. Namun, Kakek Bahri menganggapnya sebagai kesempatan untuk mencintai ciptaan Tuhan.

Suatu hari, Kakek Bahri pergi ke sebuah warung, anak anjing tersebut terus menggonggong mencari tuannya. Kemudian anak anjing tersebut melangkah untuk mencari Kakek Bahri hingga menemukan sendalnya berada di sebuah warung. Anjing tersebut terus menggonggong namun Kakek Bahri tak kunjung keluar. Kesal, akhirnya anjing tersebut menggigit sandal dan membawanya pulang. Menyadari hal tersebut terjadi Kakek Bahri senang atas kepedulian anak anjing tersebut.

Berbeda dengan Nenek Sri, suatu hari Ia hendak pergi berbelanja kepasar dan anjing tersebut terusĀ  mengikutinya. Hingga seorang tukang sayur menanyakan kepemilikan anjing tersebut. Nenek Sri tidak mengakuinya, dan membuat anjing malang itu sangat kecewa.

Kepergian dari anjing kecil tersebut membuat Kakek Bahri sangat sedih dan kehilangan. Kesehatannya terus menurun karena memikirkan anjing tersebut. Tidak tega melihat keadaan suaminya akhirnya Nenek Sri menceritakan kejadian dipasar. Nenek Sri menangis dihadapan suaminya dan merasa dangat bersalah. Kakek Bahri sangat kecewa dengan kelakuak isterinya. Namun tak lama berselang anjing tersebut kembali kerumah. Nenek Sri yang merasa bersalah kemudian mencoba memperbaiki perbuatannya dengan merawat dan memberikan kasih sayang kepada anjing tersebut.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

You may use these HTML tags and attributes: <a href="" title=""> <abbr title=""> <acronym title=""> <b> <blockquote cite=""> <cite> <code> <del datetime=""> <em> <i> <q cite=""> <strike> <strong>