Disebuah Desa, tinggalah seorang anak gadis yang amat rupawan wajahnya. Namun sayangnya gadis tersebut dikenal suka bergosip. Suatu hari seorang kakek bijak meminta gadis tersebut membawa seekor ayam dari sebuah peternakan dan mencabuti bulunya sepanjang jalan hingga habis. Saat gadis tersebut membawa ayam yang telah tercabuti bulunya dirumah kakek bijak. Sag kakek meinta gadis tersebut kembali kejalan untuk memunguti kembali bulu yang telah dicabutinya. Sang gadis terdiam mendengar perintah sang kakek. Kemudian dengan muka bersungut sungut, gadis tersebut berkata. “Mana bisa, bulu bulu tersebut telah tersebar sepanjang jalan. Bahkan sebagian besar pasti tela kabur tertiup angin.” Sang kakek tersenyum dan berkata, begitu juga dengan gossip. Apa yag telah kamu ceritakan kepada orang lain tak dapat kamu ambil kembali.
Itulah bahaya gossip. Namun saya pribadi membicarakan orang lain bukanlah hal yang salah. Karena dengan membicarakan orang lain, terkadang mempererat silaturahmi kita dengan orang lain. Misalnya saat reunion, kita pasti menanyakan kabar teman teman yang kita tidak berjumpa. Dengan membicarakan orang lain, kita juga bisa belajar dari perbuatan orang lain. Yang membuat tindakan membicarakan orang lain menjadi salah adalah jika membicarakan orang lain secara berlebihan. Secara berlebihan maksudnya adalah, membicarakan orang lain dengan tidak benar atau tidak sesuai fakta. Kemudian menghakimi orang tersebut. Karena apa yang kita dengar tidak selalu itu yang benar terjadi. Dan dalam setiap tindakan seseorang, pasti ada alasan yang mendasarinya. Dan kita mungkin tidak tahu apa alasan seseorang mengambil tindakan tertentu. Dan yang pasti terlalu sering membicarakan orang lain, atau berlebihan waktunya, membuat kita jadi tidak produktif. Kebanyakan membicarakan orang lain dikantor misalnya, hanya membuat kerjaan terhambat. Anda setuju?