Karakter Asertif Karakter untuk Sukses

Dalam pergaulan sehari-hari baik dengan kawan, saudara dan orang lain, sering muncul hal-hal yang mengganjal di hati, tetapi kadang kita merasa rikuh bila mengutarakan langsung perasaan itu kepada mereka. Nah, jika kita dihadapkan pada kondisi ini maka kita perlu memiliki sifat yang disebut ASERTIF.

asertifAsertif adalah sebuah tindakan atau tingkah laku dalam berinteraksi dengan orang lain secara terbuka, jujur, penuh pertimbangan, percaya diri dan tegas. Tidak hanya menyangkut ekspresi pikiran dan perasaan yang positif saja, tetapi juga untuk hal yang negatif. Dengan kata lain, asertif itu adalah sikap dan perilaku seseorang ketika berhubungan dengan orang lain yang dilakukan dengan jujur, tegas, penuh pertimbangan dan percaya diri. Termasuk didalamnya adalah kemampuan untuk mengekspresikan perasaan, baik yang positif maupun yang negatif. Bagaimana cara kita supaya kita dapat berperilaku asertif :

1. Menggunakan prinsip 3P

Lihat Periode, place, procedure dimana anda melakukan pembicaraan dengan orang lain, baik mengutarakan pendapat, memuji maupun memberi saran yang dapat dilakukan berdasarkan timing, tempat dan teknik cara bicaranya.

2. Menggunakan bahasa “Saya”

Kita tidak dapat selalu menggukan kata “kamu” tetapi menggunakan kata “saya” misal : Saya merasa kamu tidak suka saya berada di tim ini. Apakah cuma perasaan saya?

3. Negatif Inquiry

Menanyakan lebih spesifik ketika ada seseorang yang memberikan pernyataan negative terhadap diri Anda misal: seseorang bilang “kamu ini membosankan” maka kita bisa bertanya : “Boleh tahu tindakan apa yang telah saya lakukan sehingga terkesn membosankan? Karena saya orang yang terbuka”

4. Negatif Asertion

Menyetujui kritikan tapi tidak mengabulkan keinginannya. Misal : “Anda mengatakan hal yang salah dalam rapat” . Maka kita menjawab “Betul saya telah mengatakannya, untuk itu saya minta maaf”

5. Limited Truth

Kita akui bahwa yang di kritik benar namun hanya sebagian, Misal : “Semua partai itu jelek” maka kit menjawab “pasti ada yang jelek, namun hanya beberapa oknum yang jelek”

6. Metode Broken Record

Lebih seperti kita ngotot seperti apa yang kita inginkan, tetapi agar semua paham gunakan data yang berbeda mengganti cara berbicara dll

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

You may use these HTML tags and attributes: <a href="" title=""> <abbr title=""> <acronym title=""> <b> <blockquote cite=""> <cite> <code> <del datetime=""> <em> <i> <q cite=""> <strike> <strong>