Pikiran penghambat kesuksesan

Pernahkah kamu berjuang banting tulang tak kenal waktu tapi apa yang diharapkan tidak kunjung datang? Mungkin memang tidak ada yang salah dalam cara kerjamu, tapi bisa saja ada yang salah dalam cara berpikir tentang kesuksesan itu. Hati hati dalam berpikir sebab pikiran mempengaruhi tindakan yang akan kamu lakukan.

1.       Kamu berpikir untuk “Menunggu waktu yang tepat” untuk melakukan sesuatu. padahal kamu tidak tahu kapan datangnya “waktu yang tepat” itu.

Tidak ada orang yang tahu dengan tepat kapan “waktu yang tepat” tersebut untuk melakukan sesuatu. menunggu dan menunda tidak akan memberikan kotribusi dalam kesuksesanmu. Jika mencari waktu sempurna untuk melakukan sesuatu sama dengan sia-sia. Setiap waktu selalu ada tantangan dan rintangan yang harus di hadapi. Dan kamu melihatnya sebagai suatu masalah yang harus dihindari dan kamu menunda dalam melakukan sesuatu, maka kamu akan melewatkan kesuksesanmu. jadi daripada menunggu, lebih baik lakukan sekarang juga dan nikmati perjalananmu.

2.       Kamu merasa, hidup apa adanya sudah cukup untuk dirimu. Bukan karena pandai bersyukur tapi karena kamu malas dan takut untuk bermimpi besar.

Memang benar jika hidup ini apa adanya. Tidak perlu sombong dengan hal-hal yang tidak mampu kamu miliki. Tapi sifat apa adanya ini tidak lantas membuatmu jadi terima apa adanya. Asal hidup tentram, tidak kekurangan dan kebutuhan sehari hari tercukupi, kamu sudah cukup merasa bahagia. Dan tidak mau mengejar kesuksesan yang lebih. Bukankah hidup dari hari kehari harus lebih baik dari sebelumnya? Jangan cepat puas denga kaadaan yang kamu alami sekarang. Tingkatkan terus target dan pencapaiaan kamu dari hari kehari. Bermimpi sebesar mungkin dan beranilah untuk membuanya menjadi kenyataan. Kamu harus punya ambisi untuk terus berkembang. Jangan cepat puas dengan keaadaanmu saat ini.

3.       Punya ide baru dan menyegarkan. Tekadmu berapi-api. Namun kamu mudah menyerah jika orang sekeliling kamu tidak memberikan persetujuan.

Kamu terlalu fokus dengan dukungan dan persetujuan orang lain. Persetujuan dan restu memang bisa jadi energi positif buat dirimu, namun sayang tidak akan diterima dengan mudah. Ada orang yang sukses pada awal karir mereka mendapat tantangan dari orang terdekatnya. Tapi kuncinya cuma satu, Yakin. Buktikan bahwa mereka salah dengan jalan yang kamu pilih ini tetap akan membawamu ke kesuksesan. Buat orang orang di sekitarmu mengakui bahwa kamu adalah orang yang hebat. Tidak selalu teman dan keluargamu sejalan dengan keinginanmu, berjalan sendiri tanpa restu memang berat. Teruslah maju dan berusaha karena satu satunya kunci untuk mendapatkan restu dari mereka adalah dengan enunjukan bahwa kamu bisa sukses dengan pilihanmu.

4.       Kesuksesan orang lain menginpirasi dirimu, tapi membutakanmu. Sehingga tidak pernah menciptakan kesuksesanmu sendiri.

Setiap orang punya definisi sukses menurut versinya sendiri, orang lain yang sudah sukses lebih dahulu boleh kamu jadikan contoh dan panutan, apa yang menjadi dasar kesuksesan orang lain belum tentu sukses untukmu. Jangan asal curi kesuksesan orang lain. Buat suksesmu sendiri, jangan takut punya kesuksesan yang berbeda dari orang lain, karena sukses tidak bisa diseragamkan. Jangan sampai kamu menjadi tak bahagia dengan kesuksesanmu sendiri.

5.       Motivasimu cuma uang.

Mengumpulkan uang yang banyak memang tidak salah. Tapi ingat ukuran kesuksesan diukur bukan dari seberapa banyak uang yang kamu kumpulkan tapi dari apa yang sudah kamu lakukan demi kebaikan orang lain dan uang adalah bonusnya. Sukses adalah dimana kamu bisa mencapai keinginanmu, tagetmu dan seberapa besar kamu berguna bagi orang lain.

6.       Kamu anggap sukses dalam karir adalah yang utama.

Kamu bisa saja mengejar kesuksesan dalam hal karir saja. Namun kamu menelantarkan keluarga di rumah dan hubungan dengan pasanganmu tak baik. Apakah hal ini membuatmu merasakan kesuksesan? Semua aspek harus dijaga keseimbangannya jika kamu mengejar kesuksesan dalam karir imbangi kesuksesanmu yang lain yaitu keluarga. Kamu tidak akan bahagia jiga kamu hanya menyelesaikan satu aspek kesuksesan saja.

7.       Sering menghibur diri, “semua kesempatan yang terlewat bukanlah rezeki.” Bukannya bekerja lebih keras, tapi malah pasrah.

Melewatkan satu dua kesempatan itu sudah biasa, namun yang penting adalah bagaimana sikap kamu dalam menyingkapinya. Tapi apakah cukup kamu merasa pasrah karena malas menjemput kesempatan yang ada di depanmu? Namun hanya dengan beralasan “itu buan rezeki ku” dan imbasnya kamu jadi pasrah menunggu adanya keajaiban. Kejaaiban datang kepada mereka yang mengejarnya. Jangan berkilah bukan rezeki kamu lagi, rezeki tidak di tunggu tetapi kamu harus menariknya. Jangan menunggu.

8.       Tidak punya target yang jelas.

Kamu mau sukses tapi kamu tak tahu target apa yang mau kamu capai dalam hidupmu. Kesuksesan adalah dimana kamu bisa mencapai dan mewujudkan apa yang menjadi target dalam hidupmu dan berguna bagi masayarakat.  Jika target aja gak punya apa yang mau kamu suseskan dalam hidup? Jangan Cuma mengalir tanpa tujuan, jika kamu ingin sukses pasang targetmu dn tentukan apa yang ingin kamu capai.

9.       Takut berusaha karena takut pengorbanan dan kehilangan keluarga.

Jadi orang sukses memang harus benar benar bekerja keras, banting tulng tidak kenal waktu. Banyak orang juga bilang jika mau sukses kamu harus mengorbankan banyak hal. Salah  satunya waktu bahkan waktu dengan keluargamu. Sesibuk apapun kamu bisa membagi waktu dan mengaturnya dengan baik

10.   Mau sukses tapi tidak mau salah dan gagal

Kesuksesan tanpa kesalahan dan kegagalan adalah suatu yang mustahil. Sukses bisa kamu dapatkan jika kamu mau menerima semua resiko yang ada. Termasuk kegagalan dan kesalahan. Jangan harap kamu bisa mendapatkan kesuksesan jika kamu enggan mengambil resikonya.

 

 

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

You may use these HTML tags and attributes: <a href="" title=""> <abbr title=""> <acronym title=""> <b> <blockquote cite=""> <cite> <code> <del datetime=""> <em> <i> <q cite=""> <strike> <strong>