Peter Drucker mengatakan:
“The greatest danger in times of turbulance is not the turbulance. It is to act with yesterday logic.”
Terjemahan bebasnya : yang paling bahaya dari situasi krisis yang bergejolak, bukan gejolaknya dan bukan perubahannya. Yang paling bahaya jika bertindak dengan logika atau mindset masa lalu.
Saat ini kita sedang memasuki masa peralihan menuju New Normal. Sebagian sudah ada yang Work from Office, sebagian Work From Home. Itu artinya kita harus adaptasi lagi dengan perubahan, dari WFH menuju WFO. Dan itu artinya kita harus restrategize lagi sesuai dengan situasi saat ini. Apalagi market saat ini juga berubah.
Sejak bulan Mei, saya sudah mengadakan lebih dari 20 virtual seminar. Dan di setiap kesempatan, selalu ada pertanyaan bagaimana meningkatkan omzet, market lagi sepi.
Saya mengerti bahwa, situasi COVID tidak mudah, tidak semua bidang bisnis bisa switch dnegan mudah. Tapi selama masa COVID19 ini, kalau boleh saya simpulkan ada 3 macam customer.
- Customer yang Terpukul Berat oleh covid
Misalnya EO wedding, travel, entertainment dll.
Misalnya customer utama kita dulu adalah bos yang punya banyak usaha, karyawan lebih dari 5 ribu, pabriknya dimana mana. Tapi karena COVID semua bisnisnya tiarap.
Konyolnya orang begini masih diprospek dan dijualin. Terus ngomong “Tuh kan, market lagi sepi. Daya beli turun, orang ngga ada duit.”
Mungkin bukan marketnya yang turun, mungkin salah target market hoiiii!!!
Kalau anda tidak restrategize, Ya ngga heran omzet turun.
2. Customer yang terdampak 20-40%.
Orang orang ini omzetnya turun, tapi mungkin bisnis cukup besar, simpanan masih cukup untuk hidup nyaman. Bahkan karena Covid, mereka tidak banyak pengeluaran, karena dirumah aja. Tagihan kartu kredit turun, ia ngga lagi jajan kopi, ngga lagi beli tas atau baju baru, masak di rumah, ngga makan di luar, jarang isi bensin mobil. Jadi ia masih punya banyak tabungan.
3. Customer yang diuntungkan
Nah, customer ini adalah orang orang yang sejak COVID kebanjiran Order.
Ubah strategi anda. Kelompokkan lagi customer existing anda. Tentunya pendekatan untuk customer tipe 1 dengan tipe 2 pasti beda. Begitu juga dengan tipe 3.
Jangan Customer yang sudah terpukul, sampai tiarap, anda masih kejar-kejar untuk beli produk atau jasa anda. Anda akan menerima banyak penolakan yang berujung membuat anda jadi frustasi dan customer jadi sebel sama anda. Buat customer yang ini, anda cukup sapa dan anda doakan supaya bisa segera bangkit. Kalau bisa bantu, ya bantu lah.
Kemudian ubah fokus anda kepada market yang lagi diuntungkan. Mungkin anda perlu ganti target market, mungkin anda perlu ganti pendekatan, mungkin anda perlu ubah penawaran.
Anda tidak bisa menghadapi situasi saat ini dengan logika masa lalu, masa pra-COVID. Anda harus Restrategize.
Lalu bagaimana mendapatkan pelanggan baru yang lagi banjir order di masa COVID ini? Dimana saya bisa temukan mereka? Strategi apa lagi sih, yang harus diubah?
Hmmm.. rencana nanti saya bahas lebih lengkap di webinar saya “MID YEAR BOOST & RESTRATEGIZE” tanggal 23 Juni nanti.
Sekian dari saya, Christian Adrianto
Btw Yang mau daftar webinar
*WA ke+6285891011321* – Sisca
ketik Nama <spasi> Daftar MBR
atau Klik
https://api.whatsapp.com/send?phone=6285891011321&text=Daftar%20Seminar%20MBR