Ane, gadis peria ng yang manis. Umurnya 7 tahun, saat ini dia duduk di bangku SD. Ane memiliki sahabat bernama Devi. Ane sering sekali membantu Devi. Saat Devi lupa mengerjakan PR, Ane memberi contekan. Saat Devi lupa membawa bekal, Ane membagi bekal makan siangnya dengan Devi. Saat membantu Devi, Ane merasa senang.
Suatu hari Ane lupa membawa buku gambar, padahal hari itu ada pelajaran seni rupa. Dan guru seni rupa, Pak Robert seorang guru yang bertubuh besar, berkumis hitam lebat dan sangat galak. Ane panik sekali, dia takut dihukum oleh pak Robert. Dia berlari mencari Devi untuk minta tolong. Namun diluar dugaan Ane, ternyata Devi tidak mau membantunya. Akhirnya Ane dihukum pak Robert.
Sesampainya dirumah, Ane menangis dia merasa kecewa, marah dan sakit hati. Seharusnya Devi membantu aku, katanya. Semakin sore perasaan Ane semakin kecewa dan merasa dikhianati. Sungguh sahabatnya itu tak tahu terimakasih, setiap dia kesusahan Ane selalu menolong. Tapi giliran Ane kesulitan, Devi meninggalkannya. Ibu nya kemudian mendatangi Ane dan bertanya kenapa putrinya marah marah. Mendengar penuturan Ane, ibunya menasihati.
Saat memberi bantuan kepada orang lain, jangan mengharapkan imbalan. Itu artinya bantuan yang kita berikan tidak tulus. Jika kita tidak mau sakit hati saat orang yang kita tolong tidak balas menolong kita, ya jangan pernah mengharap imbalan. Jangan sampai perbuatan baik, amal dan kebajikan kita rusak, kehilangan makna dan dikotori dengan keinginan untuk dibalas, apalagi jika keinginan tersebut tidak tercapai dan menimbulkan rasa marah dan benci.