CINTA SEJATI

Seorang kakek duduk memandangi sebuah nisan dengan membawa sikat bunga. Saat menyapa kakek tersebut, kami terlibat dalam pebicaraan.  Kemudian kakek menceritakan kisahnya. Saat masih muda, kakek bertemu dengan seorang wanita cantik yang meluluhkan hatinya. Setelah melalui masa pendekatan yang manis, mereka kemudian menikah. Suatu hari istrinya mengalami kecelakaan saat mengendarai mobil menuju tempat kerja. Istri sang kakek ditabrak truk yang kehilangan kendali di jalan tol. Saat itu kondisi istrinya sangat parah. Di rumah sakit kakek dan anak anak mereka hanya bisa berdoa. Setelah menjalani 3 kali operasi, mujizat terjadi. Istri sang kakek tersadar.  Hari demi hari kondisi istri kakek mulai membaik. Setiap hari kakek menemani istrinya, merawat dan menghiburnya. Selama 17 tahun kakek terus mendampingi istrinya hingga meninggal dunia.

Saat bercerita kakek begitu bahagia. Kemudian datanglah seorang lelaki berbadan tegap menghampiri kami. Dikenalkanlah lelaki itu, yang ternyata anak lelaki kakek. Sesaat sebelum meninggalkan kompleks pemakaman sang lelaki anak kakek tersebut berkata, aku begitu mengagumi ayahku. Selama lebih dari 30 tahun ini, aku tak pernah kekurangan cinta. Bahkan ayahku tak pernah berkurang cintanya pada ibuku, meski selama 17 tahun ibuku tak pernah bisa mengenali apalagi mengingat ayahku. Namun kesetiaan beliau membuat kami tegar.

Cinta sejati bukan sekedar menerima  disaat kemudahan, tapi juga dalam kesulitan. Cinta ibarat sepasang sepatu, selalu serasi  meski tak persis sama. Selalu sejalan meski berbeda gerakan. Sederajad, tak pernah salah satu lebih tinggi.  Tak pernah ganti posisi, namun akan selalu melengkapi.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

You may use these HTML tags and attributes: <a href="" title=""> <abbr title=""> <acronym title=""> <b> <blockquote cite=""> <cite> <code> <del datetime=""> <em> <i> <q cite=""> <strike> <strong>