Pelayan dan Koin Emas

Pada zaman dahulu kala, hiduplah seorang raja yang tampan, sehat, kaya raya, yang hidup dalam kemewahan istana dan segala fasilitas sebagai seorang raja pemimpin negerinya. Sebagai seorang raja, beliau sangat dihormati oleh rakyatnya. Apapun yang diinginkan sang raja, sang raja dapat memperolehnya dengan mudah hanya dengan perintah.

Namun ada suatu hal yang mengganjal di hatinya, dia merasa ada yang kurang dalam hidupnya. Dia merasa bahwa hidupnya kurang menyenangkan, tidak nikmat, bahkan cenderung merasa jenuh apa yang telah ada di dalam hidupnya. Yang lebih merepotkan lagi, sang raja tidak tahu apa yang menyebabkan dirinya merasa demikian.

Suatu pagi, sang raja bangun tidur lebih pagi dari biasanya. Sang raja menyempatkan diri untuk berkeliling di sekitar istana. Ketika sedang berjalan di taman, sang raja mendengar ada seorang yang bernyanyi. Karena penasaran, sang raja mendekati asal suara nyanyian itu. Ternyata disana ada seorang pelayan istananya sedang menyanyi. Pelayan itu terlihat begitu bahagia, tanpa beban dan sangat menikmati kehidupannya. Sang raja mengetahuinya karena melihat wajah sang pelayan yang begitu cerah dan ceria.

Karena penasaran, sang raja menyuruh seorang perwira kerajaan untuk memanggil pelayan tersebut dan membawanya kepada sang raja. Ketika sang pelayan menghadap, sang raja bertanya padanya, “Kau kelihatan sangat bahagia sekali. Apa sih rahasianya?” Pelayan raja hanya menjawab dengan nada yang merendah “Tuanku, hamba hanya seorang pelayan istana dengan seorang istri dan dua orang anak yang manis. Setiap hari ketika hamba pulang ke rumah, mereka mereka menyambut hamba dengan penuh sukacita, dan bahagia. Mereka tidak mempermasalahkan tentang penghasilan hamba yang seadanya ini. Bahkan mereka selalu bersyukur akan apapun yang hamba bawa pulang ke rumah. Saya berbahagia karena keluarga sayapun bahagia.”

Sang raja merasa penasaran dengan penjelasan sang pelayan., kemudian sang raja memanggil penasihat kerajaan yang terkenal bijaksana dan pandai. Sang raja menceritakan kejadian ini dan meminta pendapat sang penasihat. Sang raja pun mengungkapkan keluh kesahnya dan masalah yang dihadapinya selama ini. Sang Raja juga menceritakan kisah  sang pelayan istana yang baru didengarnya tadi.

Sang penasihat lalu menjawab “Tuan rajaku, saya percaya bahwa pelayan tadi belum masuk ke Zona 99.” “Zona 99, apa itu ?” Tanya sang raja heran. Sang penasihat berkata bahwa untuk memahami maksud dari Zona 99, maka raja diminta untuk memasukkan 99 buah koin emas ke dalam kantong. Lalu kantung ini diletakkan di depan pintu rumah sang pelayan tersebut. Lalu sang raja memasukkan 99 koin emas yang jumlahnya tentu tidak seberapa bagi raja tersebut, lalu diletakkannya di depan rumah sang pelayan tadi.

Ketika si pelayan hendak keluar untuk berangkat bekerja, dia menemukan sebuah kantung besar di depan pintunya. Lalu ia mulai membuka isi kantung tersebut. Ketika ia menyadari bahwa yang didalam kantung itu adalah emas, maka ia berteriak kegirangan. Maka dihitungkah isi tas itu dan ternyata ada 99 koin emas di dalam kantung tersebut. Penasaran kenapa jumlahnya tidak 100, maka dia menghitung kembali seluruh koin emas yang ada dan ternyata benar hanya 99 buah. Lalu ia mencari satu buah keping emas lagi yang dipikirnya hilang ke seluruh penjuru rumah, namun ternyata tidak ada. Lalu ia bertekad untuk bekerja lebih keras lagi untuk bisa membeli satu koin emas lagi agar genaplah emas miliknya menjadi 100 koin.

Keesokan paginya dia mulai berangkat kerjanya dengan perasaan yang gusar, memikirkan satu koin emas yang hilang itu dan dia mulai bekerja lebih keras dan lebih lama dari biasanya agar bisa mendapatkan upah yang lebih besar. Jauh berbeda dari sebelumnya, sekarang dia tidak bernyanyi lagi. Wajahnya terlihat begitu serius dan murung. Hal ini terus diperhatikan oleh sang raja. Merasa heran oleh perubahan drastis sang pelayan, maka sang raja memanggil kembali penasihat dan menceritakan kejadian ini kepada sang penasihat. Kemudian sang penasihat menjawab, “Berarti pelayan itu telah memasuki zona 99.”

“Paduka Raja, Zona 99 adalah julukan yang diberikan kepada orang yang memiliki banyak hal yang baik, namun tetap tidak bisa merasa bahagia. Mereka terus bekerja keras dan lupa bahwa mereka telah memiliki kebahagiaan yang lainnya seperti keluarganya, lingkungan, kesehatan, dan harta yang telah dimilikinya. Mereka tidak mampu mensyukuri atas apa yang mereka miliki saat ini. Mereka tidak mampu merasa bahagia dengan apa yang telah begitu banyak dimilikinya. Mereka tidak mampu bersyukur atas 99 koin emas yang telah mereka punya, namun malah berfokus mengejar satu koin lagi hingga berjumlah 100 buah. Yang disayangkan di dalam usaha mengejar satu buah koin ini, mereka melupakan segala kebahagiaan yang seharusnya dia berikan kepada orang lain termasuk keluarganya sendiri. Mereka kurang tidur, kekurangan waktu untuk keluarganya, untuk lingkungan, untuk kebahagiaan mereka sendiri. Bahkan dalam mengejar satu koin ini mereka sering merugikan orang lain. Itulah yang dimaksud dengan Zona 99 Paduka Raja.”

Di dalam kehidupan ini sesungguhnya banyak dari kita telah memiliki begitu banyak hal yang semestinya kita syukuri. Mungkin saat ini kita telah menyelesaikan sekolah tinggi, mungkin kita memiliki pekerjaan yang baik, mungkin kita memiliki keluarga bahagia yang begitu mencintai kita, mungkin kita memiliki tubuh yang sehat, mungkin kita memiliki teman-teman yang baik, mungkin kita telah tinggal di rumah yang layak dan lain sebagainya. Alangkah baiknya ketika kita mampu mensyukuri 99 koin atau begitu banyak hal yang kita miliki dan tidak membiarkan 1 koin atau hal yang belum kita miliki membelenggu kita di dalam penderitaan.

Salam Semangat

 

 

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

You may use these HTML tags and attributes: <a href="" title=""> <abbr title=""> <acronym title=""> <b> <blockquote cite=""> <cite> <code> <del datetime=""> <em> <i> <q cite=""> <strike> <strong>