The Infinite Game: Bagaimana Leader Bisa Bertahan dalam Persaingan Tanpa Akhir

Kita sudah masuk last quarter 2025. Pertanyaannya sederhana tapi tajam:
Apakah timmu sudah dekat dengan target, atau masih jauh tertinggal?

Simon Sinek mengatakan, “Leadership is not about being in charge, but about taking care of those in your charge.”


Artinya, sebagai leader tugas kita bukan hanya menekan angka, tapi memastikan tim kita tetap punya energi, semangat, dan kejelasan arah untuk finish strong. Simon Sinek menyebutnya The Infinite Game—permainan tanpa akhir. Tidak ada “pemenang sejati”. Yang ada hanyalah siapa yang bisa terus bertahan, beradaptasi, dan tumbuh lebih lama dari yang lain.

Leader yang main jangka pendek biasanya hanya berpikir “Gimana cara survive bulan ini?”

Tapi leader yang main Infinite Game berpikir, “Gimana caranya tim saya tetap solid, brand saya tetap dipercaya, dan perusahaan saya relevan 10 tahun dari sekarang?”

Itulah bedanya.
Target bulanan itu penting, tapi bukan tujuan akhir. Itu hanya checkpoint, bukan garis finish.

Yang lebih penting: bagaimana cara kita bermain. Apakah hanya fokus ke game jangka pendek—bulan ini, kuartal ini—atau melihat permainan yang lebih besar, the infinite game?

Jika timmu masih jauh dari target, masih ada waktu. Last quarter ini bukan waktunya menyerah. Justru ini saatnya menunjukkan kepemimpinan sejati: memberi harapan, mengarahkan fokus, dan menyalakan semangat tim. Karena game besar tidak dimenangkan sekali, tapi lewat konsistensi dan keberanian untuk tetap maju.

Jadi, di 3 bulan terakhir tahun ini, pilihannya ada pada dirimu: ikut terjebak dalam kepanikan angka jangka pendek, atau memimpin timmu untuk tetap berlari kencang, menuju target 2025, dan melampauinya.

Be The Best Version of You & Never Give Up!

Christian Adrianto

Motivator, Leadership & Sales Trainer