Brian Tracy, bisnis coach terkenal di dunia mengatakan : Setiap leader dan bisnis owner pasti akan ketemu yang namanya krisis setiap 2-3 bulan sekali.
Jadi kalau seorang leader tidak punya kemampuan untuk menghadapi krisis, bisnis pasti hancur.
Peter Drucker mengatakan, “Krisis adalah momen dalam kehidupan yang datangnya tiba tiba dan tidak akan bisa dihindari. Krisis adalah ujian, yang memperjelas character, menajamkan siapa diri kita yang sebenarnya. Setiap leader yang sukses mengatasi krisis, ia sukses dalam kehidupan.”
Pandemi COVID-19 ini juga adalah krisis yang tidak bisa kita hindari. COVID-19 adalah kesempatan kita untuk menunjukkan kepada dunia bagaimana character kita sebagai Good leader. COVID-19 adalah peluang untuk menjadi lebih baik dalam penjualan, leadership, memperbaiki system kerja dan peluang untuk lebih kreatif dalam mencari solusi.
Tidak seorangpun di dunia yang mengharapkan COVID-19, namun kita tidak bisa menghindari. Sebagai pemimpin kita punya 2 pilihan :
- React
- Respond
Apa perbedaan react dengan respond?
Jika seseorang sakit flu, kemudia dokter memberikan obat. Setelah beberapa hari, penyakitnya bukannya sembuh dan malah kulit gatal gatal, bentol dan demam tinggi. Kita mengatakan tubuh kita bereaksi terhadap obat tersebut.
Tapi jika setelah minum obat, perlahan tubuh semakin membaik dan sembuh, kita mengatakan tubuhnya merespon obat tersebut dengan positif.
Biasanya manusia bereaksi sebagai bentuk refleks pertahanan diri dan cenderung spontan, tidak dipikir dulu. Misalnya anda dipukul, anda langsung pukul balik. Nah, itu reaksi. Karena cenderung tidak mikir, biasanya efeknya kurang baik. Jika anda merespon, maka ketika anda dipukul orang lain anda akan mikir dulu, siapa yang mukul? Kenapa dia mukul? Apa yang mesti dilakukan kalau orang mukul? Nah, setelah anda mikir baru bertindak, itu Namanya respon.
Sebuah buku berjudul The March of Civilization, ditulis oleh sejarawan hebat Jesse Erwin Wrench. Karena buku ini Wrench dianugerahi Nobel Prize
Wrench mempelajari 26 sejarah peradaban besar, dan setiap peradaban selalu mengalami sebuah siklus. Setiap peradaban selalu dimulai dari peradaban kecil, dengan suku yang terdiri dari beberapa orang dalam grup kecil, kemudia mereka menghadapi krisis. Seperti diserang oleh bangsa lain, dijajah, krisis karena cuaca, bencana alam dll. Setiap kali krisis, mereka harus merespon krisis tersebut dengan baik atau mereka harus punah.
Jika sebuah peradaban bisa merespon dengan efektif, mereka akan bertumbuh menjadi peradaban yang lebih besar. Dan kenapa buku ini dapat hadiah nobel? Karena Wrench mengatakan bahwa manusia punya kemampuan untuk merespon dengan efektif berbagai krisis. Dan hari ini kita sedang ditantang agar mampu merespon dengan efektif.
Jangan berharap situasinya akan jadi lebih baik, tapi tingkatkan kemampuan merespon (tingkatkan skill) agar jadi lebih baik.
How To Respond
- Fleksible
Kualitas terbaik dari seorang leader adalah kemampuan untuk fleksibel dan cepat beradaptasi.
Kualitas terbaik seorang manager adalah ketika perubahan terjadi dengan sangat cepat ia fleksibel dan mampu berubah dengan cepat. Ia berani mencoba hal berbeda, hal baru yang belum pernah dilakukan.
80% orang biasanya terlena akan zona nyaman, sehingga ketika krisis terjadi mereka hanya duduk diam saja dan mengeluh.
2. Pahami persoalan dengan baik
Cek data dan fakta yang terjadi dilapangan, lakukan riset, turun ke lapangan, sehingga anda dapat mengambil keputusan dengan tepat. Ada banyak cerita di TV tentang pandemic yang terjadi saat ini. Saya mengikuti berita, banyak ekspert diundang dan bicara dalam talkshow, dan saya menemukan bahwa tidak semua yang ada di TV dan di media itu benar. Terkadang berita juga bias karena politik atau hal lainnya.
Fakta harus dicek dan dites kebenarannya.
3. Ada banyak hal yang diluar control kita.
Tapi sebagai leader kita harus fokus pada hal yang ada dalam control kita. Kita tidak bisa mengontrol kapan pandemic selesai, kita tidak bisa mengontrol competitor kita jadi makin agresif, kita juga tidak bisa mengontrol kebijakan pemerintah, bahkan kita tidak bisa mengontrol kata-kata pasangan kita(istri/suami). Tapi kita bisa mengontrol 100% apa yang ada dalam pikiran kita, mindset kita, keputusan kita, tindakan kita.
Jika saat ini omzet sedang turun, anda tahu bahwa omzet turun karena sales turun, maka untuk tingkatkan omzet, sales juga harus ditingkatkan. Yang kita bisa lakukan adalah menemukan cara baru, cara yang berbeda di masa COVID ini. Anda tidak bisa mengubah kenyataan bahwa Pandemi terjadi, tapi yang bisa anda lakukan adalah merespon krisis ini dengan efektif, fokus pada apa yang bisa anda lakukan.
Bagaimana respon leader?
Crisis ini juga akan berlalu. Seperti badai di laut. Saat badai terjadi, sangat menakutkan, rasanya kapal terancam terbalik. Tapi badai pasti akan berlalu, lautan akan kembali tenang.
Pertanyaannya:
Faktor Apa yang paling penting dalam hidup yang mencerminkan kesuksesan anda?
Pekerjaan apa yang paling penting, yang paling dibayar mahal sebagai leader atau manager?
Jawabannya adalah pikiran.
Berpikir adalah pekerjaan paling penting yang anda lakukan.
Seperti di pesawat ada system navigasi computer yang akan selalu mengarahkan arah terbang sesuai tujuan.
Sebagai individual anda juga punya computer yang mengarahkan hidup anda.
Jadi apa yang dilakukan Top leader dalam masa ini adalah mereka berpikir lebih baik dibanding orang kebanyakan, dan mereka ambil waktu untuk berpikir.