Pentingnya Meningkatkan Employee Experience

Employee Experience (Pengalaman Karyawan): Mengapa Penting dan Bagaimana Memperbaikinya

Employee experience membutuhkan manajemen, teknologi, dan dedikasi untuk menciptakan hasil yang positif, terutama di organisasi besar. Pelajari mengapa ini penting dan bagaimana organisasi Anda dapat meningkatkannya untuk menarik, mengembangkan, dan mempertahankan talenta terbaik.

Apa Itu Employee Experience?

Selama ini kebanyakan orang lebih familier dengan Employee Engagement. Employee Experence diukur melalui feeling happiness dan kenyamanan di tempat kerja. Ini berbeda dari employee engagement (keterlibatan karyawan), yang lebih menilai hubungan karyawan dengan rekan kerja dan lingkungan kerja. Fokus utama employee experience adalah pengalaman karyawan adalah kebahagiaan sehari-hari, kesejahteraan, dan perasaan mereka terhadap peran serta pemberi kerja mereka.

Sebagai contoh, seorang karyawan mungkin merasa pekerjaannya bernilai dan memuaskan tetapi tidak merasa connected dengan tempat kerja, manajer, atau rekan kerja. Meskipun mereka menikmati tugasnya, mereka merasa terisolasi dari budaya kerja. Strategi Anda seharusnya menghubungkan keterlibatan karyawan pada tugasnya dengan keterlibatan mereka pada lingkungan kerja.

Komponen Utama Employee Experience

Komponen Utama Employee experience by Christian Adrianto Leadership Trainer

  1. Lingkungan Kerja (Work Enviroment)
    Lingkungan kerja membentuk pengalaman karyawan, termasuk culture, ruang fisik, dan sumber daya yang tersedia. Lingkungan positif mendorong motivasi dan kepuasan. Komunikasi terbuka, peluang kolaborasi, dan ruang kerja yang nyaman sangat penting untuk produktivitas dan semangat tim.
  2. Budaya Perusahaan
    Budaya perusahaan adalah nilai dan perilaku bersama dalam organisasi yang memengaruhi moral dan produktivitas karyawan. Ketika karyawan merasa selaras dengan misi perusahaan, mereka lebih efektif dan cenderung bertahan lebih lama.
  3. Kepemimpinan dan Manajemen
    Pemimpin membentuk pengalaman karyawan melalui komunikasi yang jelas dan dukungan tulus. Umpan balik yang teratur membangun kepercayaan dan motivasi. Pemimpin yang baik mengakui usaha karyawan, menetapkan tujuan realistis, dan mendorong pertumbuhan.
  4. Keterlibatan Karyawan (Employee Engagement)
    Keterlibatan memastikan karyawan tetap termotivasi dan terhubung dengan peran mereka. Karyawan yang terlibat cenderung lebih puas, kolaboratif, dan berkontribusi pada pertumbuhan organisasi.
  5. Pengembangan Karir
    Karyawan ingin mengembangkan keterampilan dan tumbuh secara profesional. Program pelatihan, workshop, dan mentoring menunjukkan komitmen organisasi terhadap pertumbuhan mereka. Karyawan yang melihat peluang masa depan cenderung lebih termotivasi dan loyal.
  6. Siklus Hidup Karyawan

Siklus hidup karyawan mencakup perekrutan, onboarding, pengembangan, retensi, dan keluar. Setiap tahap ini membentuk perjalanan dan pengalaman karyawan. Pengelolaan yang baik memastikan kepuasan karyawan dan keberhasilan organisasi.

Why employee experience by Christian Adrianto Leadership trainer terbaik indonesia

Mengapa Perusahaan Harus Berinvestasi dalam Pengalaman Karyawan?

  1. Meningkatkan Keterlibatan Karyawan
    Pengalaman positif meningkatkan keterlibatan, menurunkan turnover, dan membuat karyawan lebih loyal. Mereka yang merasa dihargai akan memberikan kontribusi lebih besar.
  2. Produktivitas yang Lebih Baik
    Tim yang terlibat memiliki produktivitas hingga 18% lebih tinggi dibandingkan dengan yang tidak terlibat. Komunikasi yang jelas dan kepemimpinan yang baik memastikan karyawan memahami peran mereka.
  3. Profitabilitas yang Lebih Tinggi
    Menurut Gallup, tim yang sangat terlibat mencapai profitabilitas 23% lebih tinggi. Strategi untuk meningkatkan keterlibatan karyawan dapat langsung berdampak pada keuntungan perusahaan.
  4. Budaya Perusahaan yang Lebih Baik
    Budaya yang kuat menarik talenta berbakat, mendorong kerja keras, dan meningkatkan kolaborasi. Ketika karyawan merasa nilai mereka selaras dengan perusahaan, mereka akan bertahan lebih lama dan bekerja lebih baik.
  5. Perekrutan yang Lebih Sukses
    Ulasan positif tentang perusahaan di situs pencarian kerja seperti Glassdoor menarik kandidat terbaik. Sebaliknya, ulasan negatif dapat menghambat proses perekrutan.
  6. Turnover yang Lebih Rendah
    Menurut Oxford Handbook of Positive Psychology at Work, karyawan yang terlibat 87% lebih kecil kemungkinannya untuk meninggalkan perusahaan. Ini mengurangi biaya turnover bagi HR.

Cara Meningkatkan Pengalaman Karyawan

  1. Bangun budaya mendengarkan secara terus-menerus.
  2. Prioritaskan kesejahteraan karyawan.
  3. Tingkatkan lingkungan kerja fisik.
  4. Mintalah umpan balik secara teratur.
  5. Berinvestasi pada manajer dengan pelatihan soft skills.
  6. Gunakan employee persona untuk memahami kebutuhan spesifik karyawan.
  7. Dukung pengembangan profesional dengan program pelatihan.
  8. Manfaatkan teknologi untuk meningkatkan efisiensi.
  9. Desain kerangka kerja pengalaman karyawan yang terukur.
  10. Dukung pekerja hybrid/remote dengan kebijakan yang inklusif.
  11. Fokus pada manajemen kinerja.
  12. Terapkan kepemimpinan inklusif untuk menciptakan lingkungan yang saling menghargai.

Mengukur Dampak Pengalaman Karyawan

Gunakan survei keterlibatan karyawan, pulse polls, user experience tracking, 360-degree feedback, dan wawancara keluar untuk mendapatkan wawasan yang mendalam dan mengidentifikasi area perbaikan.

Dengan strategi yang tepat, pengalaman karyawan dapat menjadi pilar keberhasilan organisasi, menarik talenta, dan menciptakan tempat kerja yang lebih bahagia dan produktif.

 

Christian Adrianto leadership Trainer terbaik di IndonesiaChristian Adrianto

Motivator & Ledaership Trainer. Berpengalaman selama lebih dari 20 tahun di dunia training. Telah membantu lebih dari 700 perusahaan besar di Indonesia untuk meningkatkan produktivitas kerja karyawan & leadership.

Inilah Cara Menciptakan Minset Tepat untuk Sukses Dalam Bisnis

Misal ada dua orang pengusaha yang sama-sama berkualitas dan sama-sama punya sumber daya yang cukup. Namun uniknya, salah satu tumbuh subur sementara yang lain hampir kesulitan bersaing dilingkungan bisnis yang keras. Nah, menurut Anda. Apa perbedaan mendasar dari dua pebisnis ini, selain dari hasil akhir keberhasilan mereka yang sudah jelas?

mindset pebisnis suksesPola pikir yang benar dapat membuat sebuah perbedaan yang besar. Untuk tumbuh menjadi seorang pengusaha, kamu membutuhkan keyakinan yang kuat kepada diri Anda sendiri untuk sukses. Keyakinan yang hanya mungkin terjadi jika Anda menumbuhkan mindset  positif.

Anda mungkin punya pendapat jika membuat strategi bisnis yang kompeten itu penting untuk pertumbuhan bisnis, namun kerangka berpikir dan intuisi yang buat adalah pondasi untuk membuat dasar bisnis yang cerdas.

Psikolog Universitas Stanford, Carol Dweck, telah melakukan penelitian ekstensif tentang ilmu pencapaian dan kesuksesan, dan menyimpulkan bahwa memiliki pola pikir yang benar dapat membuat semua perbedaan dalam kehidupan manusia. Orang yang punya mindset gagal, merasa sangat sulit untuk mengasah ketrampilan mereka, kesulitan untuk beradaptasi dengan lingkungan yang cepat berubah dan tidak tertarik untuk belajar. Sedangkan yang punya mindset berkembang secara teratur berusaha dengan teratur untuk terus melakukan perbaikan dengan cara meningkatkan ketrampilan mereka, mengembangkan ketrampilan baru dan secara terus bersemangat dan terinspirasi untuk merencanakan yang terbaik untuk apa yang harus mereka lakukan.

Oleh karena itu untuk membuat sebuah mindset bisnis yang tepat, hal ini yang harus Anda lakukan:

  1. Fokus pada pengembangan diri.

Bisnis Anda bagaikan cerminan diri Anda. Jika ingin bisnis Anda semakin besar, mulai fokus pada pengembangan diri Anda. Pengembangan diri adalah proses berkelanjutan yang membutuhkan kesinambungan (Kontinuitas) yang dilakukan setiap hari. Oleh karena itu, kenali diri Anda sendiri seperti apa, dan temukan kelemahan yang dapat menghambat  pertumbuhan bisnis Anda dan temukan cara untuk mengatasinya. Anda mungkin punya manajemen waktu yang buruk, kesenjangan dengan karyawan, atau hubungan dengan konsumen yang buruk. Menyadari kekurangan sejak dini dan memahami pentingnya solusi untuk mengatasinya dapat menyelamatkan Anda dari banyak masalah yang bisa timbul dikemudian hari. Buat rencana untuk manajemen waktu yang efektif, buat latihan untuk mendekatkan diri dengan karyawan, Atau buat sistem untuk mempermudah komunikasi dengan konsumen. Apapun harus Anda lakukan untuk meningkatkan diri dan perusahaan Anda.

2. Ceklist tujuan Anda.

Anda menyiapkan diri untuk sukses jika Anda menyusun rencana yang disusun dengan baik dan memiliki tujuan berbeda dan diselesaikan dengan batas waktu tertentu. Peta tujuan yang detail dan bertarget akan menjelaskan secara detail strategi bisnis Anda dan memotivasi Anda untuk terus mencapai tujuan satu persatu. Pencapaian setiap tujuan akan memicu rasa bangga dan puas diri dan secara otomatis akan memaksa anda untuk bergerak maju, terus berpikir positif dan menjauhkan Anda dari pola pikir kerdil.

3. Hadapi tantangan.

Sebagai seorang bisnisman Anda akan menghadapi banyak tantangan, baik tantangan fisik, tantangan mental, hingga tantangan finansial. Dan yang perlu Anda waspadai adalah tantangan mental, dan harus Anda tangani sebelum melangkah maju menuju tantangan dan jalan menuju kesuksesan. Anda perlu mempersiapkan diri secara mental untuk semua tantangan yang tak terelakkan yang akan Anda hadapi di masa mendatang. Pola pikir yang tenang dan tidak menghadapi kesulitan dengan tempramen adalah kunci untuk mendapatkan kemakmuran Anda di masa depan.

4. Berguru pada pengusaha sukses.

Kamu bisa mempelajari segala hal yang Anda butuhkan melalui penelitian atau studi, membaca buku, atau mengikuti seminar bisnis, mendengarkan otobiografi orang sukses atau wawancara mereka, ikut dalam perjalanan bisnis orang sukses. Semua ini adalah cara bagus untuk memulai perjalanan Anda untuk membangun mindset sukses yang sangat penting untuk pertumbuhan bisnis Anda. Sebagai seorang pemula Anda dapat dengan leluasa mengumpulkan banyak informasi penting tentang cara memulai bisnis dan apa yang Anda harapkan dari bisnis Anda.

5. Bersikap antusias dan proaktif.

Anda harus antusias, aktif dan berjuang di garda terdepan jika mau menaklukkan dunia bisnis daripada hanya melihat kesempatan berlalu begitu saja. Dengan menjadi proaktif itu artinya Anda senang dengan perubahan, dan dengan demikian Anda sudah mulai menciptakan pola pikir yang tepat untuk menciptakan bisnis yang berkembang.

 

“Kebebasan sejati adalah kreatif, proaktif, dan akan membawa saya ke wilayah baru. Saya tidak bebas jika kebebasan saya didasarkan pada reaksi terhadap masa lalu saya. ” – Kenny Loggins

 

Dan yang paling penting.

6. Jangan sampai kehilangan selera humor Anda.

Menjadi seorang bisnisman adalah pengalaman yang penuh gejolak dan menguras tenaga. Kunci untuk bertahan dari kondisi ini dengan kewarasan Anda dengan utuh adalah kemampuan untuk menghargai humor dan menertawakan Anda sendiri. Jika Anda membiarkan masalah, setiap kemunduran menjatuhkan Anda, Anda akan kehilangan motivasi dan alasan kenapa Anda bertahan selama ini.

Ingatlah bahwa meskipun memulai dan menjalankan bisnis membutuhkan upaya besar, imbalannya berlipat ganda dan sepadan dengan rasa sakitnya.