Training Online vs Offline: Mana yang Lebih Efektif untuk Tim Anda?

“Pernahkah Anda merasa dilema: training online yang fleksibel, atau training offline yang lebih hidup? Pertanyaan ini semakin relevan ketika perusahaan harus memutuskan cara terbaik untuk meningkatkan kompetensi tim.”

Di satu sisi, online training memberi kemudahan, cukup klik link, dan seluruh tim bisa belajar tanpa batas lokasi. Di sisi lain, offline training membawa energi berbeda: tatap muka langsung, interaksi hangat, dan suasana belajar yang lebih hidup.

Namun, di balik pro-kontra itu, ada satu format yang seringkali memberikan hasil paling optimal bagi perusahaan: inhouse training.

Online Training: Fleksibilitas Tinggi, Tapi Butuh Disiplin

Online training ibarat bekerja dari rumah: nyaman, efisien, tapi penuh distraksi. Kelebihannya jelas : biaya lebih rendah, peserta bisa belajar dari mana saja, dan sesi dapat direkam untuk diulang.

Tapi ada harga yang harus dibayar:

  • Konsentrasi mudah buyar.
  • Interaksi cenderung dingin dan terbatas.
  • Tidak semua materi cocok dipelajari lewat layar.

Artinya, online training efektif untuk materi teknis, knowledge-based, atau refreshment singkat.

Offline Training: Energi Kolektif yang Sulit Digantikan

Berbeda dengan online, offline training menghadirkan suasana nyata yang sulit tergantikan. Peserta bisa diskusi langsung, praktek simulasi, dan belajar dari energi satu sama lain.

Kelebihannya antara lain:

  • Engagement lebih tinggi.
  • Suasana kondusif untuk fokus.
  • Cocok untuk experiential learning (role play, games, simulasi).

Kekurangannya? Biaya dan logistik lebih besar. Namun, untuk materi soft skill, leadership, teamwork, atau sales, format offline jauh lebih efektif.

Inhouse Training: Jalan Tengah yang Efektif

Daripada bingung memilih antara online atau offline, banyak perusahaan akhirnya beralih ke inhouse training.

Kenapa? Karena inhouse training:

  1. Disesuaikan (customized) dengan kebutuhan spesifik tim Anda.
  2. Lebih relevan dengan tantangan nyata di lapangan.
  3. Meningkatkan kebersamaan karena diikuti khusus oleh internal tim.
  4. Bisa dilakukan online, offline, atau hybrid sesuai kondisi perusahaan.

Dengan inhouse training, perusahaan tidak hanya sekadar melatih karyawan, tapi juga membangun budaya belajar yang konsisten.

Tips Agar Training Maksimal – Online & Offline

? Jika Online:

  • Gunakan platform interaktif (polling, breakout room, quiz).
  • Batasi durasi agar tidak melelahkan, lebih baik beberapa sesi singkat.
  • Sediakan rekaman untuk review.
  • Dorong peserta aktif lewat diskusi atau challenge.

? Jika Offline:

  • Pilih lokasi yang mendukung fokus dan kenyamanan.
  • Sertakan experiential learning (games, simulasi, role play).
  • Sisipkan momen bonding antar peserta.
  • Buat follow-up plan agar ilmu tidak berhenti di ruang kelas.

Tidak ada format yang mutlak lebih baik—online unggul di fleksibilitas, offline unggul di interaksi. Tapi jika tujuan Anda adalah pelatihan yang terarah, relevan, dan berdampak langsung pada kinerja, inhouse training adalah pilihan terbaik.

Karena pada akhirnya, yang penting bukan sekadar “online atau offline”, tapi bagaimana training dirancang agar benar-benar mengubah cara berpikir, meningkatkan skill, dan membawa tim Anda naik level.

Training Selling Skills 2025 : 3X Closing Power

Di tengah persaingan bisnis yang semakin ketat, closing the sales bukan lagi sekadar skill tambahan, closing adalah jantung dari penjualan. Banyak perusahaan kehilangan potensi omzet besar hanya karena tim sales tidak memiliki strategi closing yang kuat, efektif, dan konsisten.
Training 3X Closing Power dirancang untuk membantu tim sales Anda meningkatkan tingkat closing hingga 2-3 kali lipat dengan strategi yang terbukti berhasil di berbagai industri.

Tujuan Training

  • Membekali tim sales dengan mindset pemenang dalam closing.
  • Menguasai teknik 3X Closing Formula yang langsung bisa dipraktikkan.
  • Meningkatkan self confidence dalam menghadapi keberatan klien.
  • Mempercepat proses dari prospek ? deal ? repeat order.
  • Memberikan lonjakan omzet dalam waktu singkat, terutama di kuartal akhir tahun.

Materi Training

  1. Mindset Closing Champion – dari “takut ditolak” menjadi “siap menang.”
  2. 3X Closing Formula – strategi praktis untuk meningkatkan tingkat closing.
  3. Handling Objection Mastery – mengubah keberatan menjadi peluang deal.
  4. Powerful Closing Words – kata-kata yang memicu keputusan beli.
  5. Action Plan & Simulation – praktek langsung agar siap diterapkan ke lapangan.

Materi dibawakan oleh Christian Adrianto

Dengan Gaya training fun, energik, dan interaktif sehingga materi mudah dipahami dan langsung bisa dipraktikkan.

Beliau adalah Sales Trainer Terbaik Indonesia dengan pengalaman lebih dari 20 tahun.

Telah melatih lebih dari 600 perusahaan besar di Indonesia.

Terbukti membantu perusahaan meningkatkan omzet, bahkan ada yang naik hingga 4.000%.

Jangan tunggu sampai pesaing Anda lebih dulu melatih timnya!
Investasikan sekarang untuk hasil nyata di penjualan tim Anda.

? Hubungi Fransisca hari ini juga untuk booking jadwal:
+62 82 110 502 502

Final Lap Sales Booster 2025

Quarter terakhir selalu menjadi penentu: apakah tim sales akan finish sebagai pemenang, atau tertinggal di garis akhir.
Di last quarter 2025, perusahaan menghadapi tantangan besar: pasar semakin ketat, kompetitor makin agresif, dan pelanggan semakin selektif.
Namun justru di sinilah peluang emas berada. Saat banyak tim mulai lelah, kita bisa melesat.

Training Final Lap Sales Booster 2025 dirancang untuk memberikan booster energi, strategi tajam, dan skill baru yang relevan dengan kondisi sekarang. Tujuannya jelas: membantu tim sales menyusun ulang langkah, menguatkan mental juara, dan memiliki strategi praktis yang bisa melipatgandakan hasil penjualan 2–3 kali lipat sebelum tahun ini berakhir.

Silabus Program (Durasi ±4 jam)

  1. Mindset Final Lap: Finish Strong, Not Weak
    • Menyalakan kembali semangat juang meski kondisi berat.
    • Menghancurkan mindset “sudah telat” menjadi “masih ada peluang”.
    • Rahasia mentalitas sales top performer: target bukan sekadar angka, tapi bukti identitas.
  2. Reset & Resharpen Strategy: Menyusun Ulang Jalan Menuju Target
    • Analisa cepat: mana strategi lama yang harus ditinggalkan, mana yang harus diperkuat.
    • Fokus pada “Big Fish Market”: cara memilih prospek yang bisa memberi hasil besar di waktu singkat.
    • Strategi speed selling: mempercepat siklus penjualan di sisa waktu.
  3. High-Impact Selling Skills: Teknik 3X Closing Power
    • Formula komunikasi persuasif yang membuat prospek cepat mengambil keputusan.
    • Teknik mengatasi keberatan dengan bahasa yang elegan & powerful.
    • Closing accelerator: cara menutup penjualan lebih cepat dan lebih banyak.
  4. Booster of Action: From Knowing to Doing
    • Latihan mental dan simulasi singkat agar peserta langsung “on fire”.
    • Membuat action plan 30–60–90 hari terakhir yang realistis tapi agresif.
    • Komitmen individu & tim: dari semangat bersama ke aksi nyata di lapangan.

PROGRAM INI BERTUJUAN UNTUK

? Memberi energi baru di saat tim sales biasanya sudah mulai lelah.
? Membekali tim dengan strategi cepat dan efektif sesuai kondisi persaingan akhir tahun.
? Membuat sales lebih percaya diri, fokus, dan mampu mengejar bahkan melampaui target.
? Memberikan dampak langsung pada revenue perusahaan di akhir 2025.

Materi Final Lap Sales Booster 2025 akan dibawakan langsung oleh Christian Adrianto, salah satu Motivator & Sales Trainer paling berpengaruh di Indonesia.

Dengan pengalaman lebih dari 20 tahun melatih lebih dari 600 perusahaan besar (bank, asuransi, otomotif, industri, BUMN, dan multinasional), Christian Adrianto dikenal sebagai trainer yang:

  • Fun & Enerjik: Sesi training selalu hidup, interaktif, dan membuat peserta “melek” kembali.
  • Praktis & Aplikatif: Bukan teori, tapi strategi nyata yang bisa langsung dipakai di lapangan.
  • Inspiratif & Menggerakkan: Peserta bukan hanya belajar, tapi juga termotivasi untuk take action mengejar target.

Christian Adrianto dipercaya oleh perusahaan besar seperti: BCA, BRI, BNI, Mandiri, Prudential, Allianz, Pertamina, Astra International, Honda, dan ratusan lainnya.
Hasilnya nyata: penjualan naik, semangat tim kembali, dan target bisa tercapai bahkan di saat sulit. Dengan rekor peningkatan penjualan hingga 4.000%

Jangan biarkan quarter terakhir lewat begitu saja. Saat kompetitor melambat, tim Anda bisa melesat.
Hubungi kami sekarang dan jadwalkan Final Lap Sales Booster 2025. Pastikan tim sales Anda finish strong dan membawa pulang kemenangan di akhir tahun!

Info lebih lanjut Hubungi

Fransisca , +6282110502502

mail : fransisca@motivasiindonesia.com

Bagaimana Cara Mengundang Motivator dan Trainer Eksternal untuk Karyawan Perusahaan Saya

Karyawan yang termotivasi, memiliki keterampilan, dan semangat kerja tinggi akan berdampak langsung pada produktivitas dan pencapaian target perusahaan. Salah satu cara yang banyak dipilih perusahaan adalah dengan mengundang motivator atau trainer eksternal untuk memberikan inspirasi, pelatihan, dan wawasan baru bagi karyawan.

Namun, banyak pimpinan perusahaan atau HRD yang masih bingung: bagaimana sebenarnya cara yang tepat untuk mengundang motivator atau trainer eksternal?

Berikut adalah panduan praktis mengundang trainer atau motivator eksternal:

1. Tentukan Tujuan dan Kebutuhan Training

Sebelum mencari motivator atau trainer, perusahaan harus menjawab pertanyaan:

  • Apa yang ingin dicapai dari sesi ini? Apakah meningkatkan motivasi kerja, membangun teamwork, meningkatkan skill penjualan, atau memperkuat leadership?
  • Siapa peserta yang akan mengikuti? Apakah semua karyawan, tim sales, atau level manajerial?

Dengan tujuan yang jelas, perusahaan akan lebih mudah menemukan trainer yang tepat dan sesuai bidangnya.

2. Cari dan Seleksi Motivator atau Trainer yang Tepat

Ada banyak motivator dan trainer di Indonesia, mulai dari yang fokus pada motivasi, penjualan, leadership, hingga service excellence. Beberapa cara menemukan yang tepat adalah:

  • Referensi dari kolega atau partner bisnis.
  • Pencarian online melalui website resmi, artikel, atau media sosial.
  • Melihat portofolio trainer: perusahaan apa saja yang pernah ditangani, topik yang dikuasai, serta testimoni dari klien sebelumnya.

Pilihlah trainer yang gaya penyampaian dan pengalamannya sesuai dengan kultur perusahaan Anda.

3. Hubungi dan Diskusikan Kebutuhan

Setelah menentukan kandidat, langkah berikutnya adalah menghubungi mereka atau manajemennya. Biasanya, motivator atau trainer profesional memiliki tim manajemen atau manager personal yang membantu mengatur jadwal, kontrak, dan kebutuhan teknis.

Saat berdiskusi, sampaikan dengan jelas:

  • Profil singkat perusahaan dan jumlah peserta.
  • Tujuan training atau seminar.
  • Durasi acara (misalnya 2 jam seminar, 1 hari training, atau program berkelanjutan).
  • Harapan khusus, seperti aktivitas interaktif, role play, atau materi customized sesuai industri.

4. Bahas Detail Teknis dan Biaya

Mengundang motivator eksternal biasanya memiliki struktur biaya yang bervariasi, tergantung pada:

  • Reputasi dan pengalaman motivator.
  • Durasi dan lokasi acara.
  • Jumlah peserta.
  • Kebutuhan khusus (misalnya materi custom, modul pelatihan, atau follow-up session).

Selain honorarium, pastikan juga membicarakan fasilitas yang perlu disiapkan perusahaan seperti akomodasi, transportasi, atau perlengkapan presentasi (sound system, proyektor, dan panggung).

5. Buat Perjanjian dan Konfirmasi Jadwal

Setelah ada kesepakatan, sebaiknya dituangkan dalam surat perjanjian/kontrak kerja sama untuk menghindari miskomunikasi. Kontrak biasanya mencakup:

  • Detail kegiatan (tema, waktu, lokasi).
  • Honorarium dan pembayaran.
  • Hak dan kewajiban kedua belah pihak.
  • Pembatalan dan reschedule jika terjadi keadaan darurat.

Konfirmasi jadwal jauh-jauh hari, karena motivator terkenal biasanya memiliki agenda yang padat.

6. Persiapkan Peserta dan Fasilitas

Sesi motivasi atau training akan lebih berdampak jika peserta sudah dipersiapkan sebelumnya. Beberapa tips:

  • Kirim pengumuman resmi agar peserta antusias.
  • Berikan gambaran singkat tentang topik atau siapa motivatornya.
  • Siapkan fasilitas ruangan yang nyaman, peralatan audio-visual, dan kebutuhan teknis lainnya.

7. Evaluasi Hasil Training

Setelah acara selesai, lakukan evaluasi:

  • Apakah tujuan tercapai?
  • Bagaimana respon peserta terhadap materi dan penyampaian motivator?
  • Apa yang bisa ditindaklanjuti untuk program berikutnya?

Evaluasi ini penting agar perusahaan dapat menilai manfaat nyata dari pelatihan eksternal dan merencanakan sesi selanjutnya dengan lebih baik. Dan yang paling penting adalah foolow up setelah training agar materi yang telah disampaikan tidak sekedar menjadi knowledge, namun juga dipraktekkan sehingga terjadi perubahan.

Mengundang motivator atau trainer eksternal bukan hanya tentang menghadirkan sosok pembicara inspiratif, tetapi juga tentang strategi investasi jangka panjang dalam pengembangan SDM perusahaan. Dengan langkah yang tepat mulai dari menentukan tujuan, memilih trainer yang sesuai, hingga mengevaluasi hasil, perusahaan Anda dapat memaksimalkan dampak positif dari setiap sesi pelatihan.

Leadership Speaker : Christian Adrianto

“Leadership itu bukan tentang diri sendiri. Tapi tentang setiap orang yang anda sentuh kehidupannya.” 

Christian Adrianto Leadership Speaker

Riset mengatakan 79% karyawan akan resign ketika tidak mendapatkan apresiasi dari managernya.
60% Millenials prihatin terhadap tempat kerja yang tidak peduli dengan leadership skills developing.
Sebanyak 83% Perusahaan TOP Fortune 500 mengatakan bahwa leadership sangat penting dalam bisnis.

Quote Christian Adrianto

Apa yang akan anda dapatkan dari program Training Christian Adrianto, Leadership Speaker:

  • New mindset yang akan mengubah diri anda dan team anda.
  • Interactive, Inspiring & Entertaining speaker. Dengan pembawaan yang full power, humoris dan seru.
  • Belajar Behaviour Strategy yang efektif untuk mengubah culture organisasi, menghancurkan silo-silo dan mengatasi tantangan individu.
  • Skill untuk meningkatkan engagement, produktivitas dan fokus.
  • Belajar perbedaan kunci antara manager dan leader, agar kepemimpinan anda lebih berdampak dan empower team.
  • Meningkatkan kepercayaan diri team anda untuk menginspirasi dan siap take action.
  • Sebagai Leadership speaker, seminar beliau interaktif, melibatkan audience dan menawarkan perspektif baru dalam dunia leadership.
  • Framework untuk membantu anda berkomunikasi dengan semua level team anda secara lebih efektif dan maksimum impact.
  • Belajar empowerment strategy yang telah terbukti berhasil meningkatkan komitmen dan loyalitas team.

Jika Anda membaca artikel ini dan sedang mencari seorang Leadership Speaker, Anda mungkin bertanya-tanya insight apa yang dapat dibawa oleh seorang pembicara atau wawasan apa yang dapat mereka bagikan?

Dengan pemikiran itu, silahkan bertanya pada diri sendiri apakah Anda adalah seorang manajer atau seorang leader.

Jika Anda seorang manajer, coba tanyakan pada diri sendiri, “Apakah saya sebenarnya seorang leader?”

Karena ada perbedaan besar antara manajer dan Leader.

Seorang manajer adalah seseorang yang mengelola. Mengelola berarti mengatasi situasi. Anda tidak bangun di pagi hari dan memberi tahu pasangan Anda bahwa Anda akan pergi bekerja untuk sekadar mengelola.

Anda tidak mengatakan bahwa Anda akan memadamkan “kebakaran” sepanjang hari. Pekerjaan Anda jauh lebih luas dari itu.

Anda pergi bekerja untuk memimpin tim Anda. Sebagai seorang leader, menjadi tanggung jawab Anda untuk memberikan arahan. Salah satu peran Anda sebagai pemimpin adalah memimpin orang menuju visi Anda atau visi organisasi.

Sebagai seorang pembicara kepemimpinan, saya selalu bertanya kepada audiens apakah mereka memiliki tujuan sebagai seorang pemimpin, dan sering kali saya disambut dengan ekspresi kosong.

Bagi saya, tujuan seorang pemimpin seharusnya adalah menciptakan pemimpin pemimpin baru, yang memungkinkan Anda Bersama sama mencapai tujuan dan membantu menavigasi perubahan.

 

Jadi, jika itu adalah tujuan seorang pemimpin, pertanyaan berikutnya adalah: “Apa itu kepemimpinan?”

Sebagai pembicara kepemimpinan, saya sering bertanya kepada audiens, Apa itu leadership?Mereka semua memberikan definisi yang berbeda-beda tentang apa itu kepemimpinan.Tidak salah salah, namun jika saya simpulkan, kepemimpinan adalah membawa orang yang berada di sebelah kanan dan kiri Anda, ke jalur dengan tujuan yang jauh lebih besar daripada sekadar uang.

Kepemimpinan adalah memastikan bahwa semua orang berhasil sampai ke tujuan akhir, bahkan jika Anda memimpin dari belakang. Namun pertanyaan selanjutnya, bagaimana bisa membawa orang mencapai tujuan, jika pemimpinnya tidak tau arah tujuan mau kemana.

Itu adalah pentingnya visi, misi, dan arah perusahaan. Itulah arah yang menyatukan semua orang dan menjadi perekat yang membuat karyawan saling mendukung ketika masa-masa sulit dan saling merayakan dalam kemenangan.

Ketika saya membagikan presentasi utama saya sebagai pembicara kepemimpinan, saya selalu mengatakan: “Seorang pemimpin tanpa visi seperti kompas tanpa jarum.” 
Kita tahu bahwa kita sedang menuju ke suatu tempat, tetapi kita tidak benar-benar yakin ke mana.

Saya pikir pentingnya kepemimpinan, khususnya visi, sangat digambarkan oleh JFK pada tahun 1962 ketika ia berpidato tentang visinya untuk pergi ke bulan. Jika Anda pernah mendengarkan pidatonya ia berkata, “Dekade ini kita harus pergi ke bulan. Bukan karena itu mudah, Tapi karena itu sulit.”

Mungkin jika anda mendengar pidato ini secara langsung saat itu anda akan tertawa. Dengan teknologi dan pengetahuan saat itu, pidato JFK sangat minim logika, tetapi sangat tinggi inspirasi.

Tapi Faktanya, ia berhasil menggerakkan seluruh bangsa di belakang visinya melalui kata-kata inspirasionalnya. Dan itu bukan hanya tentang menginjakkan kaki manusia di bulan; ia ingin menciptakan sesuatu yang jauh lebih besar daripada itu. Ia ingin memajukan ilmu pengetahuan dan teknologi. Orang-orang begitu terbawa dalam euforia hingga mereka bersedia membayar pajak yang lebih tinggi untuk mendukung tujuan dan visinya.

Kita semua tahu kisahnya. Tujuh tahun kemudian, Neil Armstrong mendarat di bulan. Jika bukan karena JFK yang menyampaikan visinya dan menginspirasi orang-orang untuk mendukungnya, mungkin tidak akan ada kemajuan dalam ilmu pengetahuan dan teknologi, dan kita mungkin tidak berada di posisi seperti sekarang.

Jadi, pertanyaan berikutnya yang perlu kita jawab adalah: Mengapa kepemimpinan begitu penting?

Sebagai leader, kita perlu memberikan visi dan arah kepada tim kita. Kita harus menjadi agen perubahan, membuat keputusan, dan bersikap tegas terhadap keputusan tersebut.

Faktanya, banyak pemimpin menganggap fokus utama mereka adalah meningkatkan angka dan mencapai target (omzet, profit, laba) dan memimpin perusahaan menuju profitabilitas. Tentu saja semua itu tidak salah.

Namun, saya mengingatkan untuk tidak mengabaikan tiga potensi bottom line lainnya.

Pertama, kita perlu memposisikan diri sebagai pemberi kerja pilihan (employer of choice).

Saat ini, ada semakin banyak pilihan bagi karyawan atau para tellent. Dan saat ini generasi millennial dan genZ ingin merasa menjadi bagian dari tim atau keluarga kerja, dan mereka ingin bekerja untuk sesuatu yang jauh lebih besar daripada sekadar gaji.

Mereka ingin menjadi bagian dari sesuatu yang membentuk tujuan hidup mereka dan misi yang lebih besar. Mereka ingin merasa menjadi bagian dari tujuan yang lebih besar ini. Jadi, sebagai pemimpin yang berkinerja tinggi, kita perlu memposisikan diri dan organisasi kita sebagai employer of choice.

Kedua, kita perlu memposisikan diri sebagai investasi pilihan (investment of choice) dimata para investor dan pemberi dana.

Kita harus mampu menunjukkan potensi pertumbuhan jangka panjang. Itulah satu-satunya cara untuk menarik dan mengamankan investasi, yang pada akhirnya akan membantu kita tumbuh.

Ketiga, kita perlu memposisikan diri sebagai penyedia pilihan (provider of choice).

Perusahaan, bisnis, dan organisasi semakin bersaing untuk mendapatkan pelanggan, terutama di market yang semakin kompetitif. Sebagai pemimpin, kita harus memastikan bahwa kita memberikan tingkat layanan pelanggan tertinggi dan kualitas produk terbaik dengan harga yang paling kompetitif.

Kita harus bertanya pada diri sendiri apakah kita telah memposisikan diri sebagai penyedia pilihan, tidak hanya untuk pelanggan masa depan, tetapi juga untuk mempertahankan pelanggan yang sudah kita miliki, dan memastikan mereka menjadi penggemar setia. Karena jika tidak, itu adalah sesuatu yang perlu kita pikirkan, bahkan pertimbangkan ulang dan tantang tim kita untuk memperbaikinya. Untuk mencapai ketiga hal diatas, maka dibutuhkan leadership yang kuat. Bukan sekedar managerial skills.

 

Christian Adrianto Leadership SpeakerChristian Adrianto adalah profesional speaker yang concern terhadap performa leader dan mempelajari psikologi dalam kepemimpinan, selama lebih dari 20 tahun. Dan hingga hari ini beliau memiliki pemahaman yang yang dalam tentang bagaimana leadership yang efektif

Christian Adrianto telah memberikan seminar dan training kepada lebih dari 700 perusahaan besar. Pembawaan seminarnya campuran antara insights, entertainment, inspiration dan education dengan materi yang praktis, applicable, dan strateginya pasti dapat dipraktekkan untuk meningkatkan kemampuan leadership anda.

Info mengundang Christian Adrianto
hubungi Fransisca +6282 110 502 502

SETTING GOAL

Apa pentingnya menetapkan goal?
Apakah benar-benar perlu menetapkan goal?

Seperti yang dikatakan oleh guru saya, motivator dan penulis terkenal Tony Robbins, “Setting goal adalah langkah pertama untuk mengubah yang tak terlihat menjadi terlihat.”
Menurut saya, kutipan ini dengan sangat baik menjelaskan pentingnya proses setting goal. Dan secara pribadi, saya mengalami bahwa dengan menetapkan sebuah goal, mampu mengubah hidup saya.

Goal Setting by Motivator Terbaik Indonesia

Apa Itu Setting Goal?

Goal adalah langkah pertama untuk mencapai hal-hal besar. Goal memicu motivasi dan mendefinisikan peta jalan Anda menuju Impian agar terwujud.

Penelitian menunjukkan bahwa menetapkan goal dapat membantu mempercepat kesuksesan dan pertumbuhan pribadi Anda. Dengan menetapkan goal, kita dapat menilai posisi kita saat ini dalam kehidupan pribadi dan profesional, sekaligus menciptakan masa depan yang kita impikan. Kita jadi bisa merencanakan Langkah apa yang harus diambil, jika kita tahu arah yang mau kita tuju.

Ada orang yang mengatakan, hidup bagaikan air yang mengalir.

Saya tidak mengatakan bahwa prinsip ini salah. Namun saya pribadi belajar bahwa air mengalir ke bawah. Maka saya tidak ingin seperti air yang hanya mengalir ke bawah tanpa tahu tujuannya. Apakah akan berakhir di lautan yang luas atau di genangan comberan yang bau dan kotor.
Proses  setting goal memungkinkan kita menjalani hidup dengan penuh tujuan, sehingga hidup terjadi UNTUK kita, hidup menjadi lebih bermakna, bergairah,  bukan hanya TERJADI kepada kita.

 

Penelitian Tentang Setting Goal

Teori setting goal dikembangkan oleh peneliti Edwin Locke. Ia menerbitkan studi inovatifnya pada tahun 1968, berjudul Toward a Theory of Task Motivation and Incentives (Menuju Teori Motivasi Tugas dan Insentif).

Studi ini mengatakan dengan membuat goal secara sadar dan terarah, maka akan meningkatkan kemungkinan hal-hal yang Anda inginkan akan terjadi. Studi ini menunjukkan betapa pentingnya mengetahui apa yang Anda inginkan dan menciptakan action plan untuk untuk semakin dekat mencapai goal tersebut.

Menurut peneliti lain, T.A. Ryan, dalam tulisannya yang berjudul Intentional Behavior (Perilaku yang Disengaja, 1970), yang membedakan antara mereka yang sukses dengan yang tidak (dengan asumsi kemampuan mereka setara) adalah Motivasi karena menetapkan goal pribadi. Riset menyatakan Setting goal adalah cara yang terbukti ampuh untuk menumbuhkan motivasi intrinsic. Hal inilah menjadi salah satu faktor utama yang membuat beberapa orang lebih sukses daripada yang lain.

Jadi, apa saja strategi yang terbukti untuk menetapkan goal yang dapat membantu Anda mencapai apa yang Anda inginkan?

Mari kita bahas prinsip-prinsip inti dari teori penetapan goal.

Memahami proses pencapaian goal, termasuk pentingnya perencanaan dan keterampilan organisasi, sangat penting untuk menerapkan teori ini secara efektif.

 

Apa Saja 5 Prinsip Dalam Setting Goal?

Berikut lima prinsip teori penetapan goal dan bagaimana Anda dapat menerapkannya untuk goal profesional, akademik, dan kehidupan pribadi Anda:

1. KEJELASAN (Clarity)

Goal yang jelas dan memiliki tujuan spesifik lebih mungkin untuk dicapai.

Semakin jelas, semakin mungkin untuk dicapai.

Banyak orang membuat goal “Saya mau sukses.”

Sukses itu kurang jelas. Apa itu sukses? Definisi sukses kurang spesifik. Semakin spesifik goalnya, maka otak akan semakin jelas mencari jalan untuk mewujudkannya.

Sebagai contoh, daripada mendefinisikan goal secara umum seperti “meningkatkan penjualan bulan ini,” pilihlah goal yang lebih spesifik seperti “meningkatkan penjualan bulan Februari sebesar 10% dibandingkan bulan Januari.”

Daripada “Jual lebih banyak” lebih baik, “Bulan Februari menjual 100 unit.”

Goal yang jelas harus memiliki batas waktu yang jelas.  Definisikan setiap goal dengan kerangka waktu serta target yang dapat dicapai sehingga Anda dapat mengevaluasi kemajuan Anda.

Jika tidak ada batas waktunya : maka Anda tidak akan segera take action. Kenapa harus sekarang, besok saja.

Atau jika ada batas waktu, tapi batas waktunya tidak jelas. Sebagai contoh goal … tercapai tahun depan. Nah, kalau sudah sampai December, tahun depan juga masih bisa kan. Akibatnya action tidak akan termotivasi.

 

2. MENANTANG

Goal yang lebih menantang akan lebih memotivasi dibandingkan goal yang mudah dicapai. Goal Anda harus cukup menantang sehingga memerlukan inisiatif untuk mencapainya.

Mencapai goal yang dapat dikelola akan memberi Anda rasa pencapaian yang memuaskan, yang pada akhirnya mendorong Anda untuk terus melangkah menuju kesuksesan.
Namun, pastikan goal Anda tetap realistis agar tidak membuat Anda patah semangat ketika goal yang tidak dapat dicapai tidak terpenuhi. Goal yang tidak realistis, sehingga mustahil dicapai, sehingga akhirnya malah Demotivasi.

 

3. KOMITMEN

Komitmen berarti Anda benar-benar bersedia melakukan apa yang diperlukan untuk menyelesaikan sebuah goal. Anda harus merasa memiliki dan tulus dalam menyelesaikan goal jangka pendek maupun jangka panjang yang sedang Anda kerjakan. Komitmen artinya suka duka dijalani, secara disiplin. Tidak peduli mood sedang jelek, kondisi sedang tidak mudah, apa yang harus dilakukan, tetap dilakukan.

Tanpa regulasi diri, komitmen pada proses, dan pertumbuhan yang akan datang darinya, Anda akan jauh kurang termotivasi untuk mencapainya.

 

4. UMPAN BALIK (Feed back)

Ciptakan metode untuk menerima feed back secara teratur terkait kemajuan Anda. Anda dapat menciptakan proses feed back atau mengundang orang lain yang memiliki wawasan untuk secara teratur berbagi feed back mereka.

Mencari feed back yang sehat memberi Anda kesempatan untuk menganalisis kemajuan dan menyesuaikan goal yang tidak berjalan sesuai rencana agar dapat lebih sukses. Oleh karena itu anda butuh seorang mentor. Bahkan mentor yang hebat sekalipun, tetap butuh mentor. Kita tidak bisa melihat diri sendiri, proses feed back ibarat kita melihat ke cermin. Sehingga kita bisa mengevaluasi cara atau strategi kita. Dan kita tahu posisi terakhir kita, apakah on track dengan goal atau melenceng jauh.

 

5. Bagi Goal menjadi Lebih Kecil (Task Complexity)

Ketika goal Anda sangat kompleks, pastikan Anda memberi waktu untuk belajar dan membagi tantangan tersebut menjadi bagian-bagian kecil yang dapat dikelola.

Kompleksitas sebuah tugas mungkin tidak terlihat dari awal, tetapi begitu dipahami, tugas tersebut harus dipecah menjadi serangkaian langkah yang jelas.
Sebagai contoh, jika goal Anda adalah memperbarui situs web Anda, Anda mungkin perlu membaginya menjadi tahap-tahap seperti konten, desain, pemrograman, pengujian, dan sebagainya.

 

Contoh Penerapan Teori Setting Goal

Bagaimana Anda dapat menerapkan lima prinsip teori setting goal dalam kehidupan Anda? Berikut adalah contoh untuk memperjelas setiap komponennya:

Misalkan goal jangka panjang Anda adalah membeli rumah pertama Anda.

  • Untuk menambahkan kejelasan pada goal Anda, Anda mungkin menentukan seberapa besar rumah yang ingin Anda beli, tipe apa, luas tanah berapa, berapa lantai dan di lingkungan mana Anda ingin membelinya. Ini akan membantu Anda menyusun anggaran untuk mengetahui berapa banyak uang muka yang Anda perlukan.
  • Untuk menantang diri Anda, Anda dapat memutuskan untuk menabung cukup uang untuk membayar uang muka 20% dalam waktu enam bulan.
  • Anda bisa berkomitmen pada prosesnya dengan menyewa agen real estate, jalan jalan di daerah perumahan Impian anda, mencari Info KPR di bank atau pembiayaan lainnya dan yang paling penting berbagi goal Anda dengan orang lain. Ikrarkan, agar orang lain tahu dan termotivasi. Kan udah ngomong ngomong, masakan ngga jadi…malu dong!
  • Setelah mengambil langkah-langkah menuju goal Anda, Anda dapat memeriksa diri Anda sendiri untuk mendapatkan umpan balik mingguan guna memastikan apakah Anda menabung cukup (atau bahkan lebih banyak dari yang direncanakan) dan mengevaluasi ulang goal Anda berdasarkan jumlah yang telah Anda tabung.
  • Ketika Anda telah menabung cukup uang, Anda dapat mengelola kompleksitas proses pembelian dengan membaginya menjadi tahap-tahap seperti: menemukan rumah, menilai properti, mengajukan pinjaman, menutup pembelian, pindah, membeli furnitur, dll. Membagi proses menjadi langkah-langkah kecil akan membantu mencegah rasa kewalahan.

 

6 Alasan Mengapa Setting Goal Itu Penting

Hasil dari setting goal adalah kesuksesan dan kepuasan yang lebih besar dalam setiap aspek kehidupan Anda. Namun, proses setting goal itu sendiri membawa banyak manfaat yang menjadikannya penting.

Berikut adalah enam alasan untuk setting goal dan terus berusaha mencapainya:

1. Goal Memberi Anda Fokus

Tanpa goal pribadi atau profesional, upaya Anda dapat menjadi terpecah dan tidak fokus, sehingga Anda kehilangan pandangan tentang apa yang sebenarnya ingin Anda capai dalam hidup.
Goal memungkinkan Anda untuk memusatkan perhatian pada tugas harian dengan presisi, mengeliminasi tindakan yang sia-sia dan gerakan tanpa arah.

2. Goal Membantu Anda Mengukur Kemajuan

Anda hanya dapat melacak kemajuan Anda jika Anda menetapkan goal terlebih dahulu. Melacak kemajuan terhadap goal yang dapat diukur sangat memuaskan, membantu menjaga fokus, dan meningkatkan energi Anda.

3. Goal Membantu Anda Tetap Termotivasi

Dengan goal yang jelas, Anda akan terus termotivasi untuk mencapai performa yang lebih tinggi, seperti atlet yang bekerja keras setiap hari demi kompetisi.

4. Goal Membantu Anda Melawan Penundaan

Setting goal membantu Anda menyadari bahwa penundaan adalah waktu yang terbuang, membuat Anda tetap fokus pada langkah berikutnya untuk mencapai goal.

5. Goal Membantu Anda Mencapai Lebih Banyak

Proses penetapan dan pencapaian goal membangun kebiasaan positif untuk terus menantang diri sendiri dan mencapai lebih dari yang pernah Anda pikirkan.

6. Goal Membantu Anda Menentukan Apa yang Anda Inginkan dalam Hidup

Setting goal memaksa Anda untuk merenungkan apa yang benar-benar Anda inginkan dalam hidup, menciptakan jalur terstruktur menuju kehidupan yang Anda impikan.

 

Cara Setting Goal yang Achievable

Secara konsisten mencapai goal dapat membantu mempertahankan motivasi dan menjaga Anda tetap bergerak menuju impian Anda. Selain itu, penelitian terbaru menunjukkan bahwa kegagalan dalam mencapai tujuan dapat menyebabkan penurunan kepercayaan diri. Inilah salah satu alasan mengapa penting untuk menetapkan tujuan yang dapat dicapai.

Bagaimana cara terbaik untuk menentukan pencapaian goal yang akan menjaga motivasi Anda? Berikut adalah beberapa karakteristik dari Goal yang dapat dicapai.

1. Selaraskan Tujuan Anda dengan Nilai-Nilai Anda

Saat menetapkan tujuan, pastikan tujuan tersebut sejalan dengan nilai-nilai Anda. Tujuan yang selaras dengan nilai-nilai Anda akan memastikan Anda merasa nyaman dengan apa yang Anda kerjakan dan alasan Anda bekerja keras.

Sebelum menetapkan tujuan spesifik, lakukan inventarisasi daftar core value Anda. Anda mungkin sudah mengetahui value dan prinsip hidup yang penting bagi Anda, tetapi memiliki kejelasan tentang apa yang paling berarti dalam hidup anda, akan membantu Anda menjadikannya pusat dari goal yang Anda buat. Luangkan waktu untuk merinci, memprioritaskan, dan merenungkan apa arti nilai-nilai tersebut bagi Anda.

Nilai-nilai kita menentukan tindakan kita. Tujuan yang berada di luar nilai-nilai kita kemungkinan besar tidak akan tercapai.

Sebagai contoh, jika tujuan Anda adalah menurunkan berat badan, Anda mungkin kesulitan mencapainya jika Anda tidak menghargai value gaya hidup sehat. Anda mungkin menghargai kesehatan, tetapi jika kesehatan berada di bawah keinginan Anda untuk kenyamanan dan waktu santai, maka kesehatan tidak akan menjadi prioritas, dan menurunkan berat badan akan menjadi lebih sulit.

Mungkin Anda tidak menyadari bahwa nilai-nilai Anda tidak sejalan dengan tujuan Anda saat memulai perjalanan penurunan berat badan. Mengevaluasi kembali tujuan Anda dan menetapkan (atau mengatur ulang) prioritas Anda akan membantu Anda lebih sukses dalam menentukan dan mencapai tujuan.

“Nilai sejati dari menetapkan dan mencapai goal tidak terletak pada penghargaan atau reward yang Anda terima, tetapi pada pribadi Anda sendiri.” – Robin Sharma

2. Tetap Sederhana

Perubahan kecil yang berkelanjutan lebih baik daripada mengubah terlalu banyak sekaligus. Fokuskan perilaku dan action Anda pada satu atau dua tujuan utama dalam satu waktu.

Ketika Anda memiliki terlalu banyak tujuan dalam pikiran sekaligus, Anda mungkin menghadapi masalah yang disebut “persaingan tujuan.” Seperti namanya, persaingan tujuan terjadi ketika terlalu banyak tujuan bersaing untuk mendapatkan perhatian Anda dan menguras waktu serta fokus Anda.

Mulailah dengan mengidentifikasi satu atau dua tujuan paling penting Anda. Kemudian pecahkan tujuan-tujuan yang lebih kompleks ini menjadi langkah-langkah kecil agar lebih mudah dikelola.

3. Buat SMART Goal

Apa itu SMART Goal?

SMART adalah akronim untuk Specific (Spesifik), Measurable (Terukur), Achievable (Dapat Dicapai), Relevant (Relevan), dan Time-bound (Berbatas Waktu).

Konsep ini dikembangkan oleh Edwin Locke dan Gary Latham dalam buku mereka, A Theory of Goal Setting & Task Performance, yang diterbitkan pada tahun 1990.

Tujuan SMART memiliki lima karakteristik utama:

  • Spesifik: Tentukan apa yang akan dicapai dan tindakan spesifik apa yang akan diambil.
  • Terukur: Pilih data atau metrik yang memungkinkan Anda mengetahui bahwa Anda membuat kemajuan.
  • Dapat Dicapai: Pastikan Anda memiliki sumber daya dan keterampilan untuk berhasil, serta membuat tujuan yang realistis.
  • Relevan: Pastikan tugas sesuai dengan tujuan jangka panjang Anda, nilai-nilai, dan tujuan hidup Anda.
  • Berbatas Waktu: Tetapkan batas waktu tertentu untuk menyelesaikan tujuan Anda, dan bagi tujuan tersebut menjadi tujuan jangka pendek dengan batas waktu masing-masing.

SMART Goal menantang tetapi juga realistis, sehingga Anda benar-benar dapat mencapainya. Tujuan tersebut dapat diraih, jika Anda berusaha dan mendisiplinkan diri untuk mencapainya.

Orang yang membuat Goal spesifik dan menantang dengan tenggat waktu tertentu jauh lebih mungkin mencapainya.

Christian Adrianto Motivator & Trainer  Sales terbaik Indonesia

Christian Adrianto Motivator , Leadership & Sales Trainer. Berpengalaman lebih dari 20 tahun di dunia training dan motivasi. Dan telah dipercaya lebih 600 perusahaan besar di Indonesia.

Pentingnya Meningkatkan Employee Experience

Employee Experience (Pengalaman Karyawan): Mengapa Penting dan Bagaimana Memperbaikinya

Employee experience membutuhkan manajemen, teknologi, dan dedikasi untuk menciptakan hasil yang positif, terutama di organisasi besar. Pelajari mengapa ini penting dan bagaimana organisasi Anda dapat meningkatkannya untuk menarik, mengembangkan, dan mempertahankan talenta terbaik.

Apa Itu Employee Experience?

Selama ini kebanyakan orang lebih familier dengan Employee Engagement. Employee Experence diukur melalui feeling happiness dan kenyamanan di tempat kerja. Ini berbeda dari employee engagement (keterlibatan karyawan), yang lebih menilai hubungan karyawan dengan rekan kerja dan lingkungan kerja. Fokus utama employee experience adalah pengalaman karyawan adalah kebahagiaan sehari-hari, kesejahteraan, dan perasaan mereka terhadap peran serta pemberi kerja mereka.

Sebagai contoh, seorang karyawan mungkin merasa pekerjaannya bernilai dan memuaskan tetapi tidak merasa connected dengan tempat kerja, manajer, atau rekan kerja. Meskipun mereka menikmati tugasnya, mereka merasa terisolasi dari budaya kerja. Strategi Anda seharusnya menghubungkan keterlibatan karyawan pada tugasnya dengan keterlibatan mereka pada lingkungan kerja.

Komponen Utama Employee Experience

Komponen Utama Employee experience by Christian Adrianto Leadership Trainer

  1. Lingkungan Kerja (Work Enviroment)
    Lingkungan kerja membentuk pengalaman karyawan, termasuk culture, ruang fisik, dan sumber daya yang tersedia. Lingkungan positif mendorong motivasi dan kepuasan. Komunikasi terbuka, peluang kolaborasi, dan ruang kerja yang nyaman sangat penting untuk produktivitas dan semangat tim.
  2. Budaya Perusahaan
    Budaya perusahaan adalah nilai dan perilaku bersama dalam organisasi yang memengaruhi moral dan produktivitas karyawan. Ketika karyawan merasa selaras dengan misi perusahaan, mereka lebih efektif dan cenderung bertahan lebih lama.
  3. Kepemimpinan dan Manajemen
    Pemimpin membentuk pengalaman karyawan melalui komunikasi yang jelas dan dukungan tulus. Umpan balik yang teratur membangun kepercayaan dan motivasi. Pemimpin yang baik mengakui usaha karyawan, menetapkan tujuan realistis, dan mendorong pertumbuhan.
  4. Keterlibatan Karyawan (Employee Engagement)
    Keterlibatan memastikan karyawan tetap termotivasi dan terhubung dengan peran mereka. Karyawan yang terlibat cenderung lebih puas, kolaboratif, dan berkontribusi pada pertumbuhan organisasi.
  5. Pengembangan Karir
    Karyawan ingin mengembangkan keterampilan dan tumbuh secara profesional. Program pelatihan, workshop, dan mentoring menunjukkan komitmen organisasi terhadap pertumbuhan mereka. Karyawan yang melihat peluang masa depan cenderung lebih termotivasi dan loyal.
  6. Siklus Hidup Karyawan

Siklus hidup karyawan mencakup perekrutan, onboarding, pengembangan, retensi, dan keluar. Setiap tahap ini membentuk perjalanan dan pengalaman karyawan. Pengelolaan yang baik memastikan kepuasan karyawan dan keberhasilan organisasi.

Why employee experience by Christian Adrianto Leadership trainer terbaik indonesia

Mengapa Perusahaan Harus Berinvestasi dalam Pengalaman Karyawan?

  1. Meningkatkan Keterlibatan Karyawan
    Pengalaman positif meningkatkan keterlibatan, menurunkan turnover, dan membuat karyawan lebih loyal. Mereka yang merasa dihargai akan memberikan kontribusi lebih besar.
  2. Produktivitas yang Lebih Baik
    Tim yang terlibat memiliki produktivitas hingga 18% lebih tinggi dibandingkan dengan yang tidak terlibat. Komunikasi yang jelas dan kepemimpinan yang baik memastikan karyawan memahami peran mereka.
  3. Profitabilitas yang Lebih Tinggi
    Menurut Gallup, tim yang sangat terlibat mencapai profitabilitas 23% lebih tinggi. Strategi untuk meningkatkan keterlibatan karyawan dapat langsung berdampak pada keuntungan perusahaan.
  4. Budaya Perusahaan yang Lebih Baik
    Budaya yang kuat menarik talenta berbakat, mendorong kerja keras, dan meningkatkan kolaborasi. Ketika karyawan merasa nilai mereka selaras dengan perusahaan, mereka akan bertahan lebih lama dan bekerja lebih baik.
  5. Perekrutan yang Lebih Sukses
    Ulasan positif tentang perusahaan di situs pencarian kerja seperti Glassdoor menarik kandidat terbaik. Sebaliknya, ulasan negatif dapat menghambat proses perekrutan.
  6. Turnover yang Lebih Rendah
    Menurut Oxford Handbook of Positive Psychology at Work, karyawan yang terlibat 87% lebih kecil kemungkinannya untuk meninggalkan perusahaan. Ini mengurangi biaya turnover bagi HR.

Cara Meningkatkan Pengalaman Karyawan

  1. Bangun budaya mendengarkan secara terus-menerus.
  2. Prioritaskan kesejahteraan karyawan.
  3. Tingkatkan lingkungan kerja fisik.
  4. Mintalah umpan balik secara teratur.
  5. Berinvestasi pada manajer dengan pelatihan soft skills.
  6. Gunakan employee persona untuk memahami kebutuhan spesifik karyawan.
  7. Dukung pengembangan profesional dengan program pelatihan.
  8. Manfaatkan teknologi untuk meningkatkan efisiensi.
  9. Desain kerangka kerja pengalaman karyawan yang terukur.
  10. Dukung pekerja hybrid/remote dengan kebijakan yang inklusif.
  11. Fokus pada manajemen kinerja.
  12. Terapkan kepemimpinan inklusif untuk menciptakan lingkungan yang saling menghargai.

Mengukur Dampak Pengalaman Karyawan

Gunakan survei keterlibatan karyawan, pulse polls, user experience tracking, 360-degree feedback, dan wawancara keluar untuk mendapatkan wawasan yang mendalam dan mengidentifikasi area perbaikan.

Dengan strategi yang tepat, pengalaman karyawan dapat menjadi pilar keberhasilan organisasi, menarik talenta, dan menciptakan tempat kerja yang lebih bahagia dan produktif.

 

Christian Adrianto leadership Trainer terbaik di IndonesiaChristian Adrianto

Motivator & Ledaership Trainer. Berpengalaman selama lebih dari 20 tahun di dunia training. Telah membantu lebih dari 700 perusahaan besar di Indonesia untuk meningkatkan produktivitas kerja karyawan & leadership.

13 Strategi terbaik untuk Membangun Employee Engagement

Employee Engagement Strategy by Christian Adrianto Motivator, Leadership & sales Trainer terbaik Indonesia

Engaging Employee adalah salah satu challenge yang berat bagi berbagai Perusahaan. Employee engagement adalah koneksi yang dalam antara karyawan dengan organisasi yang membuat karyawan berkomitmen dengan pekerjaannya, melakukan yang terbaik.  Jadi engagement adalah emotional connection antara karyawan dan organisasi, sehingga karyawan memberikan effort yang terbaik untuk membuat organisasi atau brand nya sukses. Karyawan yang tidak termotivasi dan tidak bahagia dalam pekerjaannya akan sulit mencapai performa yang maksimal. Produktivitas kerja, antusiasme dan level energi akan rendah. Kurangnya employee engagement akan berdampak terhadap kualitas produk dan jasa, produktivitas kerja, customer service, employee turnover dan juga kesejahteraan secara umum.

Employee engagement memiliki 2 jalan, yang pertama engagement mesti menggambarkan kekuatan dan pasion mereka dan yang kedua bagaimana Perusahaan dapat memberikan supportnya.

Dengan menerapkan strategi yang efektif, kitab isa menciptakan lingkungan kerja yang menginspirasi karyawan untuk memberikan yang terbaik setiap hari.

 

Untuk membangun Employe Engagement, Inilah 13 strategi terbaik untuk membangun employee engagement.

1. Start with Survey

Survey dibutuhkan untuk mengasesment situasi engagement karyawan saat ini. Tanpa pemahaman ini, maka inisiasi untuk melakukan usaha meningkatkan engagement tidak akan terarah. Setelah mengetahui situasi saat ini, anda dapat menentukan prioritas anda.

Survey sebaiknya dibuat simple, sederhana. Misalnya indikasi karyawan merasa undervalue, karyawan kurang recognition terhadap pekerjaan mereka, Tingkat kepuasan terhadap peluang pengembangan diri dalam Perusahaan dll.

2.Mengembangkan budaya Empowerment

Empowerment bisa bermacam bentuknya, dan antara satu Perusahaan dengan Perusahaan lainnya berbeda. Namun empowerment ciri cirinya :

  • Karyawan memiliki decision making power.
  • Manager memberi tugas, deadline dan petunjuk, tapi mereka mempercayakan teamnya untuk menyelesaikannya.
  • Jika memungkinkan, karyawan bisa memutuskan kapan dan Dimana mereka bekerja.

Setiap karyawan memiliki preferensi yang unik, kemampuan untuk menyelesaikan tugas dengan style mereka. Dan dengan Empowerment, setiap orang paham bahwa pekerjaan individu mereka terkoneksi erat dengan pekerjaan rekan kerja. Sehingga hasilnya karyawan memiliki tanggung jawab untuk menyelesaikan pekerjaan tepat waktu dan memenuhi standar kualitas yang ditentukan.

3. Set Up program Mentorship

Biasanya program mentorship melibatkan

  • Dua orang atau lebih dalam organisasi
  • Terdapat transfer knowledge, skills dan pengalaman (atau kombinasi ketiganya)
  • Dibangun duats pondasi Trust

Trust sangat penting dalam keberhasilan relationship mentor-mentee. Dengan program ini ikatan antar anggota tim akan terbangun dan rasa solidaritas antar rekan kerja terbentuk. Program ini memungkinkan transfer keahlian dan menjaga pertumbuhan & development antar anggota tim.

4. Libatkan Karyawan dan Company Decisions

Employee engagement adalah tentang emotional connection terhadap organisasi dimana mereka berkomitment. Maka agar mereka penting untuk melibatkan karyawan dalam pengambilan putusan. Mungkin tidak bisa setiap keputusan Perusahaan melibatkan karyawan, namun setidaknya Sebagian besar mereka ikut andil dalam keputusan tersebut.

Misalnya dalam keputusan

Menentuka Goal & KPI (Key Performance Indicators)

Mengencourage dan melayih manager untuk melibatkan anggota timnya dalam membuat keputusan.

Riset Gartner menunjukkan ketika goal Perusahaan align dengan kebutuhan/goal individu, maka performance karyawan naik hingga 22%.

Dan karyawan yang merasa suaranya didengarkan memberikan 5 kali lipat effort terbaiknya.

5. Encorege Internal Mobility

Internal Mobility mengijinkan karyawan untuk mengeksplore jalur karir dan prospek mereka di dalam Perusahaan. Misalnya dengan perpindahan vertical dan lateral, promosi, posisi jabatan baru, kolaborasi anatar team, proyek additional, job shadowing, job swaps dll.

6. Membuat Employee Recognition sebagain DNA Perusahaan

Motivasi intrinsic dan passion adalah pondasi dalam employee engagement. Oleh karena itu recognition sangat penting dalam organisasi. Banyak Perusahaan memberikan recognition hanya kepada 1 orang, namun meurut pendapat saya, semakin banyak karyawan yang mendapatkan recognition, semakin baik. Karena itu artinya budaya terbentuk, semakin banyak orang yang melakukan hal yang Perusahaan mau.

Gallup melakukan survey dan hasilnya 56% karyawan yang merasa mendapatkan recognition, kurang berminat pindah kerja atau mencari lowongan lain. Dan mereka 4 kali lipat lebih engaged terhadap pekerjaannya.

7.  Fair Compensation

Meskipun ada berbagai opini mengenai gaji yang membuat karyawan engage, namun riset mengatakan bahwa karyawan yang merasa gaji mereka fair, cenderung memiliki kepuasan yang tinggi terhadap pekerjaan, lebih engage dan termotivasi.

Secara sederhana, jika kebutuhan dasar karyawan dan keluarganya belum tercukupi, seperti sandang, pangan, papan, mereka, bagaimana mereka memberikan fokus dan usaha yang terbaik dalam pekerjaan. Namun sekali lagi, uang bukan segalanya. Masih banyak orang yang bekerja bukan sekedar mencari uang. Namun yes, fair compensation adalah salah satu factor penentu dalam employee engagement.

8. Incentive

Insentive, reward, benefit tambahan selain gaji, sering digunakan untuk menghargai karyawan yang memiliki performance luar bias. Meskipun pendekatan ini tidak akan mengena pada semua orang, namun sampai hari ini strategi ini masih cukup efektif untuk membuat karyawan lebih rajin dan melakukan usaha terbaik.

9. Transparansi dalam Organisasi

Transparansi sangat penting. Transparansi memupuk trust. Orang memiliki kecenderungan untuk memahami posisinya baik dalam relationship, pencapaian KPI, peluang karis, kompensasi, potensial bonus, financial Perusahaan atau bahkan berita anggota team lain. Team leader harus memiliki tanggung jawab untuk menjada transparansi antar anggota team. 96% karyawan yang engage, menaruh trust yang tinggi terhadap Perusahaan.

Sekedar info, ada sebuah Survey yang dilakukan oleh Edelman Trust Barometer terhadap 33.000 orang di 28 negara. Hasilnya 1 dari 3 orang tidak percaya dengan bosnya.

 10. Manage & Set Expectation Dengan Jelas

Dibutuhkan komunikasi yang efektif dan terbuka. Dengan menginformasikan ekspektasi anda terhadap karyawan secara jelas, hal ini membuat karyawan memahami peranan dan tanggung jawabnya. Karyawan juga dapat memanage waktunya dengan lebih efisien,

Jangan lupa berikan reminder terhadap prioritas mereka secara jelas, dan empowering team anda untuk memanage sendiri goal setting mereka. Survey LinkedIn Learning menyatakan manager yang sering berubah ubah ekspektasu membuat teamnya frustasi.

11. 360-degree Feedback

360o feedback bermanfaat untuk mengumpulkan input dari berbagai sumber. Daripada bergantung kepada perspektif atasan, metode ini memberikan viewpoint yang tidak bisa dan memberikan assessment yang lebih berimbang.

360 artinya feedback bisa dari supervisor, rekan kerja selevel, bawahan, eksternal stake holder dll.

 12. Agile Performance management

Dalam perubahan yang cepat, dibutuhkan agile performance management, Meliputi

  • Continous learning
  • Building Trust
  • Connection terhadap komunitas kerja
  • Frequent Check-ins

13. Provide resilience Training

Resilience training bertujuan memperlengkapi karyawan dengan kemampuan untuk merespon tekanan secara efektif, menaklukan tantangan, problem solving dan mengubah tantangan menjadi peluang. Dengan membangun resilence akan membantu karyawan merasa lebih percaya diri dalam memegang kedali pekerjaannya dan membangun lingkungan kerja yang supportive dan innovative.

Employee engagement memang tidak bisa dibangun dalam semalam. Dibutuhkan konsitensi dan komitmen yang tinggi. Adakalanya anda akan bertemu bad apple, orang orang yang meski telah dibina, tetap memiliki attitude negative yang mempengaruhi secara negative kinerja team. It’s okay! Mungkin dia hanya tidak cocok dengan value dan visi anda. Anda boleh melepasnya dan fokus mencari team yang lebih sevalue dan memiliki visi yang sama.

 

Be the best of you & never give up!

 

Christian Adrianto Motivator & Trainer  Sales terbaik IndonesiaChristian Adrianto

Motivator, Leadership & sales Trainer

 

Kick Off Booster 2025 : Ready, Set, Conquer!

Kick Off Booster 2025 by Christian Adrianto Motivator

Mengapa Kick Off Booster 2025 Penting?

Tahun 2025 diprediksi menjadi tahun yang penuh tantangan. Mengutip dari CNBC, Ketua Asosiasi Pengusaha Indonesia, Shinta Kamdani mempredikasi bahwa pertumbuhan Indonesia masih cenderung stagnan di 4,90% – 5,20% (yoy).

Apalagi dengan adanya kenaikan PPN pada produk produk tertentu, pelemahan daya beli kelas menengah yang merupakan penopang konsumsi terbesar di Indonesia, dan adanya layoff di berbagai daerah, tahun 2025 akan menjadi tahun yang cukup menantang.

Dengan berbagai dinamika ekonomi global yang berpengaruh pada ekonomi Indonesia, setiap organisasi harus memastikan bahwa timnya siap secara mental, strategis, dan operasional.

Program Training ini dirancang untuk memberikan suntikan energi, motivasi, dan arah strategis agar seluruh karyawan memiliki keyakinan untuk mencapai target di semester awal tahun 2025.

 

Jika disimpulkan, Challenge yang harus dihadapi tahun 2025 ini adalah

  1. Adaptasi terhadap perkembangan Teknologi Baru
  2. Meningkatkan Efisiensi dan Produktivitas
  3. Membangun Resiliensi Mental untuk Menghadapi Perubahan
  4. Menumbuhkan Komitmen Tim untuk Mencapai Target Bersama

 

Dalam program ini ada akan belajar

1: Economic Outlook 2025 & Implications for Business

  • Pemaparan singkat tentang proyeksi ekonomi 2025. Peluang dan ancaman di tahun 2025.

 2: Mindset for 2025 – Building a Growth Mindset

  • Mengapa mentalitas adalah kunci?
  • Prinsip resilience dan adaptasi.

3: Strategic Planning for 2025

  • Framework untuk perencanaan strategis: SMART Goals, SWOT Analysis.

4: The Power of Collaboration

  • Pentingnya sinergi dalam tim untuk mencapai target besar.

5: Actionable Steps to Start Strong in 2025

  • Strategi memulai tahun dengan energi tinggi: Prioritization & Execution.
  • Tips menghadapi rintangan: Tetap fokus dan konsisten.

 

Tujuan:

  • Meningkatkan kesiapan mental dan strategi untuk menghadapi tantangan tahun 2025.
  • Memberikan motivasi agar karyawan optimis mencapai bahkan melampaui target.
  • Membekali peserta dengan strategi praktis dan actionable untuk mendukung pencapaian target perusahaan.

 

Metode Pelatihan:

  • Interactive Seminar: Penyampaian materi secara interaktif.
  • Group Activity: Latihan & game kelompok untuk implementasi strategi.
  • Motivational Session: Memberikan energi dan semangat melalui cerita inspiratif.
  • Team Challenge: Aktivitas membangun kerja sama dan kekompakan.

 

Output:

  • Peserta memiliki mentalitas optimis dan tangguh untuk menghadapi 2025.
  • Rencana strategis yang dapat langsung diimplementasikan.
  • Komitmen tim yang lebih solid untuk mencapai target bahkan melampaui target perusahaan.

Christian Adrianto Motivator & Trainer  Sales terbaik IndonesiaMateri dibawakan oleh Motivator & Trainer terbaik Indonesia, yang telah berpengalaman lebih dari 19 tahun di dunia training dan motivasi. Telah dipercaya lebih dari 700 perusahaan besar di Indonesia dan telah membantu berbagai perusahaan untuk mencapai bahkan melampaui target, dengan rekor peningkatan pencapaian target hingga 500%.

Program Inhouse Training : Powerful, Effective & Impactfull Meeting 2025

Program Training Leadership & Managerial Skills by Christian Adrianto Leadership Trainer Terbaik di Indonesia

Strategi memimpin Meeting yang Meningkatkan Engagement, Accountability, & Growth Teams

Setiap leader & Manager harus punya skill ini!

Dalam program ini anda akan belajar

  • Memimpin meeting yang powerfull dan impactfull
  • Bagaimana membangun komunikasi yang efektif dengan team anda
  • Bagaimana menetapkan Goal Yang Jelas
  • Menjadi master dalam active listening (pendengar yang baik)
  • Seni bertanya powerful questions
  • Strategi memberikan feedback yang membangun motivasi team

Durasi Pelatihan

Program Training 1 Hari

Silabus Program

  • Build Positive Environment: Strategi membangun lingkungan positif, dimana setiap anggota team merasa dihargai dan pendapatnya didengarkan, sehingga proses generating idea dapat berjalan lancer.
  • Listening & The Art of Questioning: Mengembangkan kemampuan komunikasi yang baik, problem-solve dan engage dengan team anda.
  • Setting Goal & Monitoring: Bagaimana mengelola performance team anda agar align dengan goal. Bagaimana monitoring dan mengukur goal.
  • Delivering Feedback: Teknik memberikan feedback yang membangun, memotivasi agar kinerja team anda semakin bertumbuh.
  • Personalizing Meetings : Strategi pendekatan meeting yang fleksibel sesuai dengan karakter team, challenge dan situasi.

Metodologi

  • Kuis & Studi kasus dengan scenario yang sering terjadi di lapangan.
  • Self-Assessment Tools: SMART GOAL, Monitoring technique, SKILL-WILL Matrix

Siapa yang harus ikut program ini

  • Manager dan team leader
  • New manager / Calon manager yang ingin meningkatkan kemampuan leadership & managerial skills
  • Professionals yang ingin meningkatkan kemampuan komunikasi & engagement team

 Speaker

Christian Adrianto Leadership Trainer Terbaik IndonesiaMateri dibawakan oleh trainer berpengalaman. Christian Adrianto, salah satu dari TOP 10 Motivator & Trainer Terbaik di Indonesia. Beliau telah dipercaya lebih dari 600 perusahaan besar di Indonesia. Dan telah mengajar ribuan kelas dan membantu meningkatkan produktivitas kerja. Christian Adrianto adalah Leadership trainer terbaik Indonesia, dengan pengalaman lebih dari 19 tahun.