Komunikasi dalam Bisnis ibarat Kencan dengan seorang gadis

Training sales by Christian Adrianto  motivator & Sales Trainer Terbaik IndonesiaKomunikasi dengan Customer itu seperti kencan dengan seorang gadis.

Sebutlah Anton, teman khayalan saya. Ia hendak kencan pertama dengan seorang gadis yang sangat cantik dan berprospek. Ia sudah membuat reservasi di restoran mewah, dengan suasana yang romantic. Sepanjang kencan, ia selalu bercerita tentang hebatnya dirinya,

“Aku sangat kaya.

Aku punya rumah yang sangat besar dan mobil yang sangat bagus.

Aku kenal dengan orang orang hebat dan terkenal.

Aku sangat sukses, aku sering tampil di TV dan berita berita.”

Mungkin gadis tersebut akan bersedia untuk diajak kencan kedua, namun apakah hubungan mereka akan panjang?

Anton hanya berfokus pada dirinya sendiri.

 

Begitu juga dalam bisnis. Banyak sales ketika ketemu dengan calon customer berkata

“Perusahaan kami sangat sukses.

Kantor kantor kami sangat bagus dan berada di Lokasi Lokasi premium, anda harus mampir kapan kapan.

Kami sudah melakukan bisnis dengan berbagai brand dan Perusahaan besar.

Kami yakin anda sering melihat iklan kami di mana mana.”

Banyak sales bercerita betapa hebatnya perusahaannya, betapa hebatnya feature produk atau jasa mereka. Ngga salah sih. Tapi sayangnya banyak sales namun lupa menceritakan bagaimana Perusahaan melalui produk/jasa nya dapat membantu calon customernya. Membuat hidup mereka lebih mudah, lebih baik dan membantu menyelesaikan problem mereka.

 

Mungkin anton mendapatkan kencan kedua karena effortnya menyewa restoran mewah. Sama dengan bisnis, coba bayangkan, anda mengeluarkan biaya yang mahal untuk mendapatkan customer hanya untuk 1 atau 2 kali transaksi.

Sama seperti kencan yang buruk, bisnis yang hanya berusaha mengesankan calon pelanggan, tanpa betul betul memberikan value kepada pelanggan nya akan ditinggalkan. Sangat penting membangun relasi yang baik, sehingga hubungan bisnis bisa jangka panjang dan bahkan customer repeat order dan mereferensikan. Sesungguhnya itulah esensi dalam penjualan. Bukan hanya memberikan janji janji manis belaka.

 

Semoga bermanfaat.

Be the best version of You & Never Give Up!

 

Christian Adrianto Motivator & Trainer  Sales terbaik IndonesiaChristian Adrianto Motivator & Sales Trainer terbaik Indonesia

Telah berpengalaman membantu banyak sales di Indonesia untuk meningkatkan omzet dan penjualan.

Beliau telah memberikan pelatihan dan training kepada lebih dari 300.000 sales. Dan membantu meningkatkan penjualan dengan rekor peningkatan hingga 4.000%

Bagaimana Mengatasi Shifting Market untuk meningkatkan Penjualan Hingga 2 kali Lipat

“Udah bulan Juli, target masih jauh.”

“Sudah menawarkan ke banyak orang, tapi kok ngga closing-closing…”

“Jangan-jangan, kondisi market lagi lesu?? Jangan-jangan, daya beli lagi turun???”

 

Itu adalah sejumlah keluhan yang saya dapatkan dari beberapa team sales.

Dan jawaban saya : Jangan-jangan bukan marketnya yang lesu. Tapi anda-nya yang belum sadar bahwa market sudah shifting atau berubah.

 

EVALUASI LAGI MARKET ANDA.

Ekonomi itu ibarat mata rantai yang saling bertautan.

Ketika ada satu bidang yang turun, maka akan berdampak pada yang lain. Misalnya kemarin, ketika ada penutupan pabrik garmen. Akibat pabrik tutup, maka bisnis lain yang disekitarnya ikut terdampak, misalnya warung makan disekitar pabrik, otomatis kehilangan pelanggan karena karyawan pabrik terkena PHK. Tukang sayur yang biasa memasok warung tersebut, ikut terdampak. Dan selanjutnya. Hingga akhirnya sampai ke anda. Yang mau kredit rumah, mungkin jadi ditunda. Yang biasanya beli sepatu, baju, tas dll, jadi dikurangi. Yang biasa makan di luar seminggu sekali , jadi sebulan sekali.

Itulah yang terjadi dengan market anda. Mungkin ada market anda yang dulu jaya, customer anda yang dulu sering repeat order, sekarang bisnisnya lagi sepi. Sehingga tidak repeat order lagi.

Nah, jika anda terus jualan dengan orang-orang yang ekonomi lagi turun, maka tidak heran anda banyak dapat penolakan.

Ingat, jika ada bidang-bidang yang terdampak oleh keadaan. Pasti akan ada bidang bidang yang diuntungkan oleh keadaan.

Misalnya ketika pandemi, banyak bidang yang turun. Tapi tetap ada bisnis yang naik, misalnya bisnis kesehatan, pabrik masker, vitamin, obat dll. Ingatkah anda, pendapatan Zoom naik 191% di kwartal 1 tahun 2021, saat pandemi melanda.

Jadi jika anda merasa penjualan lagi loyo, banyak penolakan, coba cek lagi market atau konsumen anda. *Ubah strategi dan fokus pada konsumen yang lagi naik bisnisnya*, yang lagi terdampak positif oleh keadaan dan lagi banjir omzet.

Bisnis yang lagi naik, ibarat lokomotif yang menarik bidang bidang bisnis lainnya. Biar gampang kita ambil contoh, misalkan customer anda di bisnis restoran. Maka jika bisnis restoran sedang naik, bisnis restoran adalah lokomotifnya. Lokomotif akan menarik  gerbong-gerbongnya seperti supplier daging, sayur, minuman, kemasan take away dll. Jadi jangan lupa, fokuskan market anda ke lokomotif bisnis yang lagi naik dan juga gerbongnya.

Dan untuk market lama yang lagi terdampak negatif, coba ubah strategi pendekatan anda.

Sadari bahwa market sudah shifting, apalagi dengan adanya Internet & AI mengubah pola pikir dan cara market kita berkomunikasi.

 

Semoga bermanfaat.

 

Be The Best Version Of You & Never Give Up!

 

leadership trainer christian adriantoChristian Adrianto

Motivator, Leadership & Sales Trainer