Category Archives: Training Sales

Final Lap Inspiration & Boost Motivation by Motivator Terbaik Indonesia

quote final lap 2023 png

In the final lap, leave no room for regrets, summon your inner strength and surpass your limits!

GIVE IT EVERYTHING YOU’VE GOT !

FINAL LAP  adalah panggung keberhasilan bagi mereka yang tidak pernah berhenti berlari menuju impian. Ketika matahari terbenam, dan garis akhir semakin dekat, biarkan semangat juangmu menyala dengan gemilang.

Di garis akhir, bukan hanya prestasi yang dicatat, tetapi juga perjalananmu yang menginspirasi banyak orang.

di FINAL LAP ini, Pastikan semangatmu menjelma menjadi kekuatan yang tak tergoyahkan.

Tak ada kata menyerah, yang ada hanya langkah mantap menuju kemenangan.

Jika anda ingin team sales anda Go All Out & Finish Strong di 2023 ini…..

Dapatkan Training Motivasi, Inspirasi dan Strategi FINAL LAP dari Christian Adrianto Motivator & Sales Coach

 

Hubungi Fransisca +6282110502502

Salam Semangat!!

 

Berikut Strategi Mendapatkan Bank Nama Yang Tertarget, berkualitas Dan Punya Daya Beli

Bagaimana Mendapatkan Bank Nama dalam penjualan Yang Tertarget  dan Punya Daya BeliBank nama bagaikan darah bagi seorang sales. Kalau darahnya kurang, sales lesu. Kalau darahnya banyak tapi tidak berkualitas, sales juga pasti lesu.

Ada perusahaan yang memberikan bank nama untuk salesnya. Ada juga perusahaan yang tidak memberikan bank nama, sehingga si sales harus cari bank nama sendiri.

 

Biasanya bank nama dari perusahaan sudah tertarget, berkualitas dan punya daya beli, sehingga prosentase sukses nya pasti lebih besar.

Tapi jika andalkan team sales kita untuk cari bank nama, mesti dicek

  1. Apakah bank nama mereka punya kualifikasi
  2. Punya daya beli, sanggup bayar harga
  3. Punya kebutuhan atau akan butuh
  4. Cek juga jumlah leads yang qualified yang dimiliki oleh team kita.

Percuma punya bank nama yang qualified tapi jumlahnya sedikit.

5. Cek apakah team sales kita  punya kemampuan untuk menambah bank nama secara terus menerus. Jadi harus ada sistem untuk terus menerus mendapatkan traffic secara kontinyu.

Bryan Tracy, konsultan bisnis terkenal mengatakan

“The Key to Successfull Selling is to spend more time with better Prospect.”

Better Prospect artinya

  1. Butuh
  2. Punya Daya Beli
  3. Decision Maker

Cek :  Berapa prosentase  dari bank nama menjadi kunjungan, dan berapa prosentase team kita yang berhubungan langsung dengan prospect.

 

Tugas :

Tanya pada team anda

  1. ? Menurut Anda Better prospect bagi perusahaan anda seperti apa?
  2. ? Menurut Anda ciri ciri  better prospect anda sendiri seperti apa?

Apa bedanya?

Contoh perusahaan asuransi

ð  Ciri ciri Better Prospect menurut perusahaan adalah : Sudah berkeluarga, punya anak

ð  Tapi secara pribadi ada Sales A yang better prospectnya di Manager / Karyawan

Sales B Better Prspect Ibu Ibu

Sales C Beter Prspect Mahasiswa

Sales D Better Prospect Pengusaha dll

Bagaimana bisa beda?

Karena style team sales kita beda beda, caranya beda-beda, tingkat kenyamanan beda-eda, cara pendekatan beda-beda, lingkungan pergaulan beda-beda.

 

Maka dari itu cek. Karena bisa jadi closingan team anda jelek, karena ciri-ciri better prospect dia terlalu kecil. Padahal market ada 3 juta, tapi jika dia Cuma nyaman di market yang 30 orang, tentu saja bulan depan sudah habis. Solusinya adalah tingkatkan kemampuan agar bisa nyaman masuk ke market lain.

Nah, jadi pastikan improve kemampuan dalam menjalin pertemanan dan menambah koneksi.

 

Artikel ini ditulis oleh seorang sales coach terbaik Indonesia yang telah berpengalaman selama lebih dari 15 tahun dalam memberikan coaching dalam meningkatkan omzet dan penjualan. Sudah ada lebih dari 500 perusahaan yang telah beliau coach dan sebagian besar mengatakan penjualan meningkat 2-3 kali lipat setelah beliau coach.

Christian Adrianto Motivator & Sales Coach

Christian Adrianto Motivator & Trainer

Bagaimana Cara Melakukan Sales Planning Yang Benar di tahun 2022 ini

Saes Planning ala Christian Adrianto Motivtor & Sales CoachSales Planning

Setiap orang dalam team kita punya angka yang berbeda beda. Maka ajak setiap orang dalam team kita untuk membuat daily planning. Dan setiap orang harus CUSTOMIZED PLAN.

Karena setiap orang memiliki skill dan pegaulan yang berbeda, sehingga setiap orang dalam team kita bisa perform.

Untuk melakukan Planning ada beberapa hal yang wajib diperhatikan

  1.  Right Activity

Sebagai manusia kita cenderung mengerjakan hal yang kita suka. Tapi bahayanya adalah kalau yang kita suka bukan hal pokok yang membuat kita capai target. Serajin-rajinnya seseorang kalau rajin melakukan hal yang tidak tepat, tidak akan mungkin bisa cpai target.

Apa saja activity yang tepat?

  1. Leads (Bank Nama)
  2. Telephone (Buat janji ketemuan baik face to face, zoom, video call dll)
  3. Bangun Rapport ( bangun keakraban dengan pelanggan)
  4. Presentation & Objection
  5. Close
  6. Delivery
  7. Service
  8. Follow up & Cross Sell
  9. Referensi (Leads)

 

 2. Right Number

Jumlah yang tepat. Setiap orang memiliki jumlah yang berbeda beda. Diskusikan dengan setiap individu dalam team anda, jumlah mereka berdasar prosentase sukses dan volume mereka.

 

3. DKK  : Disiplin, Komitmen, Konsistensi

Yang namanya Plan =  Activity + Tanggal & Jam

Plan adalah apa yang harus dikerjakan dalam jumlah yang telah direncanakan dan ada tanggal serta jam pelaksanaan.

Misalkan

20 jumlah telpon, dilakukan tanggal & jam berapa saja

10 jumlah presentasi, dilakukan tanggal & jam berapa saja

 

Kalau tidak ada tanggalnya, namanya kapan kapan.

Kalau kapan kapan, tergantung mood.

Dan namanya mood, tidak akan bisa konsisten, kadang naik, kadang turun.

Kalau tidak konsisten, tidak bisa disiplin.

 

Maka jadwalkan activitynya ada jam, ada tanggal.

Disiplin adalah melakukan yang harus dilakukan walaupun lagi ngga ada mood.

 

If You Serious about your Success, You need to PLAN.

Penulis: Christian Adrianto Motivator & Sales Coach

Beliau telah meng-coach lebih dari 300.000 orang dan membantu lebih dari 500 perusahaan dalam meningkatkan omzet dan sales.

Christian Adrianto Motivator & Trainer

HOW TO MANAGE SALES TEAM TO ACHIEVE TARGET? – Strategi Manage Sales Team untuk Capai Target

HOW TO MANAGE SALES TEAM TO ACHIEVE TARGET?

Training Selling SkillJay Abraham, The marketing genius berkata

“ Selling is Process.”

Maka dari itu, manage people to follow the process step by step untuk mencapai target. Tidak mungkin capai target kalau tidak ikuti prosesnya step by step.

Masalahnya jika prosesnya tidak jelas. Apa yang mau di manage?

Bayangkan anda mau membangun sebuah gedung. Anda tidak tau prosesnya. Ada 200 tukang, mereka tidak tau apa yang harus dikerjakan. Apa yang harus di manage?

 

Maka sebelum melakukan tugasnya, buat plan untuk hal yang harus dilakukan day by day.

 

Understand The Process

Secara umum sales proses bisa beda beda. B to B tentu berbeda dengan B to C. Tapi secara garis besarnya sama.

 

“Selling is process.

Process is measurable.

Anything that is measurable can be improved.”

-          Jay Abraham

Jay Abraham dalam seminarnya mengatakan measure your process. Peserta seminarnya ada yang dari Singapore, Hongkong, berbagai negara. Ada yang presiden director bank besar, senior executive dari perusahaan besar.

Mereka berkata, “Jay materi kamu terlalu dangkal. Tentu saja kami ukur semuanya.

Kami tau cabang mana yang pertumbuhannya paling pesat. Kami juga tau produk apa saja yang paling laris. Kami tau siapa orang yang capai target, siapa yang tidak capai target.”

 

Jay Abraham hanya tertawa dan ia berkata, “Itu adalah kesalahannya. Mengukur hasil tidak meningkatkan hasil. Measure the process, not the result”

 

Contoh, ada 2 toko sepatu. Dari perusahaan yang sama, produk yang dijual juga sama. Hanya beda lokasi, tapi keduanya berada di lokasi yang sama sama ramai.

Toko Sepatu A

Setiap minggu mampu menjual 10 sepatu.

Toko Sepatu B

Setiap minggu mampu menjual 10 sepatu.

 

Owner tidak puas. Ia berkata, “minggu depan naik ya jadi 13 sepatu.”

Toko A dan Toko B berkata, “Siap bos!!”

“Gimana caranya?”

“Kami akan lebih semangat lagi bos. Kerja lebih rajin. Pantang menyerah!!!”

Minggu depan apakah naik?

Ternyata tidak naik.

Mengukur hasil saja sulit untuk meningkatkan hasil.

 

Tapi jika kita ukur proses.

Toko A

Pengunjung datang 100 orang

Menjual 10 sepatu

Maka success rate 10%

 

Toko B

Pengunjung datang 20 orang

Menjual 10 sepatu

Maka success rate 50%

 

Kesimpulannya toko A lebih ramai pengunjung, dan Toko B SPG nya lebih jago jualan, lebih semangat, melayani dengan lebih baik.

Jika anda adalah manager toko sepatu A, maka anda tahu bagaimana meningkatkan penjualan?

Mana yang lebih masuk akal untuk ditingkatkan di toko A?

Tentu saja success rate nya.

Kira kira berapa % success rate bisa ditingkatkan?

Anda mungkin ada yang menjawab 20%, 30%, tapi saya yakin kebanyakan anda akan berkata 50%. Dari mana angka ini?

Karena sudah ada toko yang berhasil  mencapai success rate 50%. Maka toko A perlu belajar dari toko B, apa yang dilakukan agar orang  yang datang berkunjung lebih banyak yang beli barang. Pelajari detailnya bagaimana toko B melayani pelanggan, beda cara, beda hasil.

Dan Toko B belajar dari toko A, bagaimana caranya agar pengunjung ramai.

 

When the process improved, the result is improve.

 

Toko A, jika success rate naik katakan 30% saja, ngga usah muluk muluk maka penjualan naik jadi 30 pasang sepatu. Artinya naik 3 kali lipat.

 

Toko B, jika jumlah pengunjung naik jadi 70 pengunjung saja. Maka penjualan naik 35 sepatu. Naik 3 kali lipat.

 

Kelihatannya sederhana, namun prakteknya sulit.

Karena orang sales itu beda.

Jika orang pabrik, mau buat mie, prosesnya jelas.

Tepung di mix dengan telur, garam dan air.

Kemudian di aduk, dicetak sehingga bentuk panjang-panjang, di oven, di dinginkan kemudian dipotong, dibungkus.

Kalau pabrik mie semua jelas, ada takarannya, ada waktunya, di oven ada suhunya.

Tapi dalam penjualan ngga jelas prosesnya, ngga ada angka, ngga ada takaran seperti pabrik mie.

Orang sales tidak terbiasa ukur proses dan tidak biasa bikin laporan.

Jumlah presentasi berapa, hasilnya berapa?

Jumlah telpon berapa, hasilnya berapa?

Jumlah kunjungan berapa, hasilnya berapa?

 

Kendalanya sudah kebiasaan susah disuruh bikin laporan, dan ditambah managernya juga menyerah karena lelah karena mereka tidak juga terbiasa.

Tapi kalau tidak tau dari sisi mana yang perlu diperbaiki, apa dasar untuk anda memanage team anda?

Penulis

Christian Adrianto Motivator & TrainerChristian Adrianto

Trainer & Motivator

Telah dipercaya oleh lebih dari 500 perusahaan, Berpengalaman selama lebih dari 16 tahun di dunia training dan motivasi. Telah diundang di berbagai stasiun TV nasional sebagai narasumber, seperti Metro TV, TV One, Kompas TV, TVRI, Trans 7, Sindo TV dll. Berhasil meningkatkan penjualan di berbagai perusahaan mulai dari retail, hingga B2B.

APAKAH CAPAI TARGET MUDAH?

 

Training sales leadership

Semua orang pasti menjawab NO!!!

Kenapa?

Karena apapun bisnis anda, akan selalu ada yang namanya PROBLEM.

 

Problem 1 : Competitor

Competitor akan selalu berusaha lebih unggul, dan berusaha menyerang titik lemah kita.

 

Problem 2 : Market

Market kita, situasi ekonomi, ini diluar kontrol kita. Kadang baik, kadang lesu.

 

Problem 3 : Customer

Calon customer kita ada yang sudah punya pilihan lain, calon customer kita mungkin lebih akrab dengan sales dari competitor, sehingga meski produk kita lebih baik, ia segan untuk ganti. Calon customer kita kadang lebih pilih competitor dll.

 

Problem 4 : Sumber daya

Sumber daya yang kita miliki kadang tidak cukup untuk mencapai target. Kadang budget kita terbatas, kadang kualitas dan kuantitas SDM kita tidak cukup, dll.

 

 

Sales manager digaji untuk mencapai target.

Dan kita semua telah dewasa untuk menyadari bahwa target harus tercapai apapun yang terjadi.

Namun problem akan selalu ada.

Target dapat tercapai jika anda menyelesaikan masalah.

Jadi anda digaji untuk solve the problem agar target tercapai.

Bukan menjadikan problem sebagai alasan.

 

Anda bisa solve the problem jika

  1. Tau akar masalahnya
  2. Solusinya

 

Jadi jangan lapor kepada atasan : “Susah pak, banyak problem…”

Karena itu adalah bukti bahwa anda tidak kompeten untuk digaji. Karena anda digaji untuk problem solve, bukan melaporkan problem.

 

Penulis

Christian Adrianto Motivator & TrainerChristian Adrianto

Sales Trainer yang telah dipercaya lebih dari 500 perusahaan, salah satu yang terbanyak di Indonesia. Maka tidak heran beliau disebut – sebut sebagai Raja Inhouse training. Program pelatihan beliau simple, mudah dipraktekkan, namun powerfull dan terbukti telah berhasil meningkatkan penjualan. Rekor beliau adalah berhasil meningkatkan penjualan hingga 4.000% di masa PPKM Darurat, dimana orang lain omzet terganggu.

Leadership : 7 Strategi Memanage Resources dalam Mencapai Target

 Pelatihan LeadershipSebagai Sales Manager, tugas utamanya adalah mencapai target. Tentunya untuk mencapai target ada sumber daya untuk di manage. Dan bagaimana cara memanage agar bisa capai target?

1.      Budget

Budget yang kita dapat tergantung dari 2 hal

  1. Kemampuan perusahaan untuk memberikan budget
  2. Kemampuan mamager untuk minta budget

Kendalanya adalah banyak manger yang ketika Raker budgeting awal tahun diberikan target, merasa beban besar, stress tapi ngga tau cara minta budget. Bingung cara buat program dan akhirnya pulang ngga minta budget.

Dan seiring waktu berjalan, plan ngga jelas, tiap bulan ke bagian akunting minta uang untuk program dan ditolak karena ngga ada budget.

Sales manager harus kreatif bikin event, kontes, program yang menarik untuk meningkatkan penjualan.

Kuncinya adalah buat plan yang diajukan sebaga dasar untuk minta budget.

Ibarat manager team sepak bola, bisa plan butuh pemain seperti apa, menu pelatihan seperti apa, reward seperti apa, setiap bulan ngapain aja. Nah agar semua ini berjalan, minta budgetnya.

2.      Asset

Cth : mobil, kantor, gedung, mesin fotocopy, nama baik dll. Semua itu harus dijaga dan ditingkatkan.

3.      People

Manage people adalah hal yang paling trickie. Tidak ada ilmu pasti dan setiap orang memiliki kapasitas dan karakter yang berbeda beda. Tentunya untuk memanage people perlu pendekatan yang lebih humanis, dan butuh ilmu psikologi, coaching, counselling, motivasi dan bahkan parenting. Parenting? Serius pak? Kok bisa? Sepanjang pengalaman saya leader juga merangkap sebagai bapak/ibu. Kadang team kita ibarat anak anak.

 4.      Stock

Bicara soal stok, ada berbagai macam stok, mulai stok alat kantor, hingga stok di pergudangan. Stok harus dimanage dengan bijak, agar jangan sampai terlalu sedikit, apalagi habis, tentu akan menghambat kerja. Dan dijaga jug agar jangan sampai berlebihan  agar tidak jadi uang mati. Ingat, menaikkan omzet juga bisa dengan melalui penghematan sumber daya. Bukan melulu soal peningkatan penjuala. Pastikan semua berjalan efisien.

 5.      Proses Kerja

Ini jarang dibahas. Apakah cara kerja sudah optimal, apakah ada cara kerja yang sudah tidak efektif, selalu harus dipantau dan dievaluasi.

6.      Time

Perusahaan memberikan waktu 1 tahun untuk capai target. 1 tahun = 12 bulan = 365 hari.

Banyak orang yang menganggap waktu ini fixed. Kerja hanya senin-jumat, dari jam 9-5. Kalau ngga capai target masak sabtu minggu ngga kerja, jam 7 malam ngga duduk angkat telpon?

 

“Pak, team saya ngga akan mau!!!”

Nah, itulah pinter-pinternya seorang sales manager untuk bisa membangun sausana kerja yang kondusif. Yang memotivasi, kalau ngga capai target, malu.

 

Tugas  Anda Yang #1 :

Dari 6 resources ini, pikirkan 3 resources yang anda unggul?

 

Ciri cirinya, kalau anda punya waktu luang anda akan duduk ngobrol, curhat, cerita sama team anda, maka anda unggul di people.

Kalau punya waktu luang hiung anggaran, mana yang ngga cocok, maka anda unggul budget. Atau punya waktu luang anda analisa data, review pelanggan, maka ada unggul di proses kerja. Dll

 

Tugas  #2:

Dari 6 resources ini, pikirkan 1 yang paling anda tidak suka?

 

Ciri ciri, anda paling malas kerjakan, kalaupun harus kerjakan, terpaksa dan kerjakan seadanya.

 

 

Tidak penting mana anda unggul, mana anda lemah. Tidak ada orang yang unggul di semuanya. Dalam hal-hal yang kita unggul, kita sukai, biasanya kita akan cenderung menghabisakan waktu, pikiran dan tenaga lebih banyak. Dalam hal yang kita lemah, cenderung kita tinggalkan, kalau kepepet dikerjakan seadanya.

 

Tugas #3 :

Siapa orang yang bisa menutupi kelemahan anda?

 

Supaya anda bisa memanage resources anda dengan lebih efektif, cari orang dalam team anda yang kuat dalam bidang yang anda lemah untuk anda percayai mengerjakannya.

 

Penulis

Christian Adrianto Motivator & TrainerChristian Adrianto

Motivator & Trainer

Berpengalaman lebih dari 16 tahun di dunia training dan motivasi. Termasuk dalam TOP 10 BestTrainer & Motivator Indonesia. Telah membantu lebih dari 500 perusahaan untuk meningkatkan omzet, penjulana dan produktivitas kerja.

MID YEAR BOOST MOTIVATION 2022

MID YEAR 2022 CHRISTIAN ADRIANTO

 

MID YEAR motivation 2022 christian adrianto motivatorYakin???

Persiapan Mid-Year 2022 anda sudah Benar?

Mid-Year 2022, Mesti Ngapain?

 

Coach Christian Adrianto akan bagikan Strategi untuk Meningkatkan Penjualan hingga 4.000%!

Mid-Year 2022, Ibarat pertandingan sepakbola. Half time adalah momentum yang sangat menentukan perubahan arah pertandingan. Di sini terjadi pergantian strategi, pergantian pemain, memperkuat mindset dan mental pemain.

Dan kita semua tahu, Pandemi telah menjadi challenge bagi banyak perusahaan. Namun Coach Christian Adrianto banyak membantu banyak perusahaan untuk meningkatkan penjualan selama masa pandemi, bahkan tidak sedikit yang omzet dan penjualan malah lebih baik dibanding sebelum masa pandemi. Rekor beliau adalah meningkatkan penjualan hingga 4.000%.

 

Kuncinya ada di MID-YEAR!

Berbeda dengan Annual review, Mid-Year review memberikan kesempatan bagi para manager dan teamnya untuk cek performance dan progress dalam mencapai goal serta membuat adjustments yang dibutuhkan.

Apa saja yang harus dipersiapkan dalam half time 2022 untuk memenangkan pertandingan dan mencapai target?

 

Pastikan anda dan team anda ikut dalam 2 hari Seminar online

Tanggal : 20 & 21 Juli 2022

Pukul     : 19.00 – 21.00 WIB

Online By Zoom

Christian Adrianto Motivator Profile

Info lebih lanjut

hubungi

Fransisca

+6282110502502

Mindset Sales Entreprenur Dahsyat

Think like a bussinessman not as employee.

Belajar dari Joe Gerard, Penjual Terbaik di Dunia versi Guiness of the World Record.

Joe Gerard memiliki status sebagai karyawan, Ia adalah sales mobil. Ia bukan pemilik showroom, tapi ia berpikir sebagai entrepreneur.

Bukan berarti menjadi karyawan jelek, dan entrepreneur baik. Bukan itu maksud saya.

Yang saya maksud adalah mindsetnya.

Mindset seorang sales yang berjiwa entrepereneur sejati

“My Bussiness is my bussiness.”

Bisnis saya adalah urusan saya

Your company can’t take care your bussiness. Andalah yang harus mengurus semua customer anda.

Apalagi Divisi lain, mereka tidak punya kepentingan untuk customer anda.

Jangan serahkan repeat order, penghasilan, referensi, kesejahteraan keluarga kepada orang lain, atau divisi lain yang tidak punya kepentingan!

Jika anda mengurus customer anda maka Cutomer anda adalah milik anda seumur hidup, bukan milik perusahaan.

Seandainya anda punya bisnis lain, anda sudah punya customer.

Sales bermental entrepreneur kadang merogoh kocek sendiri dalam memberikan service.

Sisikan komisi anda dan Investasikan kepada customer anda.

Maka customer akan loyal.

Belajar lagi dari Joe Gerard, ia selalu menginvestasikan sebagian komisi yang ia dapatkan dan dikembalikan kepada customer untuk memberi personal touch.

Mungkin anda berkata, Pak, komisi saya kecil!

Investasi kepada customer bukan hanya uang. Bahkan banyak hal yang dapat dilakukan yang nyaris tanpa uang, atau jika butuh uang, itu juga kecil sekali. Sebagai contoh, Joe Gerard, jago sekali memuji. Ia memuji customernya, ia memuji istrinya.

” Wah, ibu adalah wanita yang sangat beruntung, punya suami bapak yang sayang sama keluarga. Buktinya bapak beli mobil ini pertimbangannya supaya ibu nyaman lho kalau pergi kemana mana.”

Jika bawa anak, Joe Girard akan berlutut, kemudian berbicara dengan anak itu

“Nama kamu siapa?”

“Umur kamu berapa?”

“Kamu tahu kenapa kamu kemari?”

“Mama papa mau beli mobil.”

Sudah closing bukan?

Kalau anaknya tanya , “Kenapa mobil lama mama papa?”

“Mobilnya sudah tua….”

Closing bukan?

Kemudian Joe Girard juga selalu punya mainan, sementara mama papanya lihat lihat mobil, Joe Gerard akan suruh anaknya untuk main agar tidak bosan. Entertain anak-anak. Mama papa tenang, mood bagus, keputusan beli mobil lebih besar.

Penting membuat anak-anak tidak bosan, jika anak-anak bosan, menangis, minta pulang, bisa bisa batal jualan.

Untuk istrinya, ia memuji.

“Bapak sungguh beruntung memiliki istri yang sangat cantik.”

Kemudian ia memberi parfum untuk istri customernya.

Ia memberi dulu, baik customernya mau beli atau tidak.

Begitu sudah transaksi, order form diserahkan sekertaris, kemudian ia mengirim kartu ucapan terimakasih.

Belum tentu bayar DP, sudah terima kartu terimakasih. Maka ngga enak kalo ngga bayar. Ya atau Ya?

Mainan, parfum, kartu, Joe Girard bayar dari kantongnya. Itulah kenapa Joe Gerard menjadi penjual terbaik di dunia. Di masa karirnya, orang antri untuk beli mobil dari Joe Gerard seperti orang mau ke dokter kecantikan. Ia memang berstatus sebagai karyawan, tapi ia memiliki mindset sebagai seorang entrepereur sejati. Ia berani berinvestasi, bahkan dari kantong pribadi.

 

Penulis : Christian Adrianto

Sales Coach terbaik Indonesia. Beliau telah mentraining lebih dari 200.000 orang, dan membantu meningkatkan penjualan. Training beliau tidak sekedar teori, namun sederhana, aplicable, pasti bisa dipraktekkan. karena materi beliau telah terbukti berhasil dan beliau adalah seorang parktisi penjualan yang berpengalaman selamama lebih dari 16 tahun.

Pentingnya “Menjual Diri”

 

Seandainya anda berada di show room mobil.

Produk sama, harga sama, warna sama, tapi salesnya yang satu ganteng, pakai dasi, pakai jas, bersih, rapi dan wangi.

Yang satu lagi Lee Min Ho pakai celana jeans bolong di lutut dan kaos oblong.

lee min hoAnda pilih dilayani siapa?

Anda akan pilih Lee Min Ho.

Dan anda akan bilang “Kalo beli boleh minta foto bareng? Tandatangan di dashboard ya!!”

 

jadi sebetulnya, Orang bukan  membeli produknya, tapi membeli salesnya!

Ya atau Ya?

Di Indonesia, banyak orang yang masih merasa jika tidak pegang-pegang barang, tidak lihat langsung, tidak pakai tawar rasanya ngga sreg. Kalaupun beli online, kalau sudah direferensikan oleh orang yang terkenal, artis atau influencer yang followers nya banyak. Ya atau Ya?

Sosok itu penting!

Makanya sebagai seorang sales, penting sekali kita untuk bisa menjual diri. Dalam artian, kita harus bisa membangun brand image kita sebagai seorang sales yang bisa dipercaya, profesional dan melayani dengan sepenuh hati.

Penulis Christian Adrianto

Sales Coach Terbaik Indonesia yang telah membantu lebih dari 500 perusahaan besar di Indonesia untuk meledakkan penjualan. Rekor beliau meledakkan penjualan hingga 200% di masa PPKM Darurat.

Orang Sales Harus Punya Banyak Kenalan, Prospekting Bagaimana Caranya?

sales coach articleBagi setiap orang Sales, setiap hari harus kenalan dengan orang baru. Karena ada banyak kesempatan baru dari kenalan baru. Apalagi jika data base sudah habis ditawari semua. Bagaimana mengharapkan customer baru, jika tidak pernah kenalan baru.

Maka mulai hari ini, Jika ketemu orang tidak Kenalan, itu adalah dosa fundamental bagi orang sales.

Akibat dari dosa tidak mau kenalan orang baru adalah, bisnis stag gitu gitu aja. Ya atau ya?

kenalan baru artinya leads baru.

Leads adalah darah bagi orang sales.

#Leads artinya prospek atau calon customer atau data base (red)

Orang sales yang tidak punya leads maka tidak punya harapan, tidak punya orderan.

Kenapa kita butuh banyak Leads?

Untuk dapat sebuah order, semua itu tergantung dengan prosentase sukses.

Maksudnya adalah Misalnya kita menawarkan 10 orang, maka 1 orang beli.

Maka prosentase suksesnya adalah 10%.  Jadi prosentase sukses bergantung pada keterampilan dalam menjual alias selling skill dan juga produk atau jasa yang ditawarkan.  Setiap bidang industri punya rata rata prosentase sukses berbeda beda. Dan semua itu juga bergantung dalam skill sang penjual dalam setiap sales processnya.

Dengan prosentase sukses 10%, maka jika mau berharap 10 order, maka harus mengunjungi 100 orang. Tapi kunjungan tidak begitu saja terjadi. Sebelum mengunjungi orang harus telpon dulu, buat janji dulu, betul?

Misalkan kemampuan sukses untuk telepon membuat orang ketemuan, buat janji  50%, maka untuk dapat membuat 100 orang ketemuan harus telpon 200 orang untuk buat janji.

Nah 200 orang ini adalah LEADS.

Banyak orang sales tidak tahu hal ini makanya mereka tidak dapat capai target. Mereka hanya menelpon 25 orang dan mengharapkan 10 penjualan. Tapi hal itu tidak akan terjadi. Apapun produk yang anda jual. Trust me!

Penjualan adalah game of number. Ada jumlah yang harus kita penuhi untuk dapat capai target.

 

Penulis : Christian Adrianto

Sales Coach yang dimasa pandemi ini telah berhasil membantu banyak team sales meningkatkan penjualannya dan mencapai target. Rekor beliau adalah meningkatkan penjualan hingga 200% selama masa PPKM darurat.