Tag Archives: artikel pengembangan diri

Kenapa ada orang yang sering mendengarkan kata positif tapi tidak berubah hidupnya?

kenapa ada orang sudah berkata positif, tidak berubah hidupnya?

Ada beberapa kemungkinan alasan mengapa kita tidak melihat perubahan besar dalam hidup kita meskipun sering mendengar kata-kata positif. Beberapa dari mereka adalah:

  1. Kurangnya Tindakan: Mendengar kata-kata positif saja tidak mengubah hidup seseorang kecuali jika disertai dengan tindakan nyata. Orang sering mendengar kata-kata inspiratif untuk memotivasi mereka, tetapi tidak memiliki langkah nyata untuk membawa perubahan itu.
  2. Kurangnya Rencana dan Sasaran: Tanpa rencana atau tujuan yang jelas, kata-kata positif hanya menggairahkan Anda sesaat. Tanpa arah yang jelas dan tujuan yang terukur, orang bisa kehilangan fokus dan motivasi dari waktu ke waktu, bahkan jika mereka merasa termotivasi dan akan terus menipis seiring berjalannya waktu.
  3. Lingkungan negatif: Lingkungan dapat mempengaruhi motivasi dan kesuksesan seseorang. Jika lingkungan Anda tidak mendukung atau cenderung negatif, mungkin sulit untuk mengubah kata-kata positif yang Anda dengar menjadi kenyataan.
  4. Inkonsistensi: Secara konsisten mempraktikkan kebiasaan positif adalah kunci untuk mengubah hidup Anda. Jika seseorang tidak secara konsisten memasukkan bahasa positif ke dalam perilaku sehari-harinya, dampaknya akan terbatas.
  5. Kurangnya kepercayaan diri: Rendahnya kepercayaan diri dan perasaan tidak berharga dapat mencegah orang mengambil tindakan yang diperlukan untuk sukses. Jika seseorang merasa tidak mampu atau tidak layak mencapai tujuan tertentu, memotivasi mereka dengan kata-kata positif mungkin tidak cukup untuk membuat perubahan.
  6. Berfokus pada masalah: Beberapa orang cenderung terlalu fokus pada masalah dan kesulitan, mengaburkan peluang dan solusi. Kata-kata positif mungkin tidak efektif jika Anda terjebak dalam pola pikir negatif.
  7. Tidak Ada Adaptasi Kepribadian: Setiap orang memiliki kepribadian yang berbeda. Beberapa orang lebih mudah menerima kata-kata motivasi yang positif, sementara yang lain lebih mudah menerima cara lain seperti tanggung jawab pribadi, tantangan, dan insentif lainnya.

Menggabungkan kata-kata positif dengan tindakan yang konsisten, memiliki rencana dan tujuan yang jelas, serta menciptakan lingkungan yang mendukung adalah kunci untuk mengatasi masalah ini. Selain itu, membangun rasa percaya diri dan ketekunan dalam mengatasi tantangan juga menjadi faktor penting dalam mencapai perubahan hidup yang positif.

 

By Paul Wawan, Creative Marketing Motivasi Indonesia,

Speaker Christian Adrianto Motivator & Trainer: Pelatihan Motivasi, Selling Skill & Leadership

 

7 Tanda bahwa Kamu Harus Berubah

motivasi untuk anak muda

Usia 20-an adalah waktu yang menarik dan penuh potensi. Saat kamu memasuki dunia kerja dan menghadapi berbagai tantangan baru, penting untuk terus berkembang dan beradaptasi dengan perubahan. Terkadang, hidup memberikan sinyal bahwa kamu harus berubah.

Berikut adalah 7 tanda yang menunjukkan bahwa saatnya kamu bertransformasi:

1. Rasa Kebosanan yang Terus Menerus

Jika kamu merasa seperti hari-harimu selalu monoton dan tidak ada tantangan baru, mungkin saatnya kamu berubah. Rasa bosan bisa menjadi indikasi bahwa kamu butuh perubahan dalam pekerjaanmu atau aktivitas sehari-hari.

2. Perasaan Tidak Puas

Perasaan tidak puas dengan pekerjaan, hubungan, atau kehidupan secara keseluruhan adalah sinyal penting bahwa ada yang perlu diubah. Jangan ragu untuk mengevaluasi apa yang membuatmu tidak puas dan mencari solusi untuk mengatasi masalah tersebut.

3. Merasa Stres yang Berlebihan

Stres adalah bagian alami dari kehidupan, tetapi jika kamu merasa stres terus-menerus dan tidak bisa mengatasinya, itu bisa menjadi tanda bahwa perubahan diperlukan. Cobalah untuk mencari cara untuk mengelola stresmu dengan lebih efektif, baik melalui olahraga, meditasi, atau dukungan psikologis.

4. Munculnya Ambisi Baru

Mungkin kamu telah menemukan minat atau ambisi baru yang tidak pernah kamu pikirkan sebelumnya. Jangan takut untuk mengejar impianmu, bahkan jika itu berarti meninggalkan zona nyaman-mu saat ini.

5. Hubungan yang Tidak Sehat

Jika kamu merasa hubungan dengan teman, keluarga, atau rekan kerjamu tidak sehat, kamu perlu mempertimbangkan perubahan. Hubungan yang mendukung dan positif adalah kunci untuk pertumbuhan dan kesejahteraan.

6. Ketidakpuasan dengan Kemajuan Karier

Jika kamu merasa bahwa kariermu tidak berkembang sebagaimana mestinya atau kamu tidak mencapai tujuan kariermu, pertimbangkan untuk mengevaluasi rencana kariermu. Terkadang, itu bisa berarti mencari peluang baru atau meningkatkan keterampilanmu.

7. Ketidakcocokan dengan Nilai dan Visi Pribadi

Jika kamu merasa bahwa nilai-nilai dan visi pribadimu tidak sejalan dengan kehidupanmu saat ini, itu adalah sinyal penting bahwa kamu harus berubah. Identifikasi apa yang benar-benar penting bagimu dan pertimbangkan bagaimana kamu dapat mencapainya.

Perubahan bukanlah sesuatu yang harus ditakuti; itu adalah bagian alami dari pertumbuhan dan perkembangan. Ketika kamu mengenali tanda-tanda bahwa perubahan diperlukan, langkah pertama adalah menerima perubahan tersebut dengan terbuka. Selanjutnya, buat rencana dan tindakan konkret untuk mencapai tujuanmu. Ingatlah bahwa di usia 20-an, dunia masih terbuka lebar, dan kesempatan untuk berubah dan berkembang selalu ada di depanmu.

Jadi, beranikan diri untuk berubah dan terus mengejar impianmu. Hidup ini terlalu singkat untuk tetap sama.

 

By Paul Wawan, Creative Marketing Motivasi Indonesia

Self Sabotage: Apa Itu dan Efeknya pada Kehidupan Anda?

Motivasi diri agar tidak self sabotage

 

 

 

 

Self-sabotage adalah fenomena yang melibatkan tindakan disengaja atau tidak disengaja atau tindakan yang dapat merusak kesuksesan, kebahagiaan, atau prestasi seseorang. Hal ini sering terjadi ketika seseorang secara tidak sadar atau sengaja menghalangi Anda mencapai tujuan atau kebahagiaan. Self-Sabotagedapat terjadi dalam berbagai bentuk dan mempunyai dampak yang signifikan terhadap kehidupan seseorang.

Apa yang membuat Self-Sabotage?

Self-Sabotage dapat disebabkan oleh banyak faktor berbeda, namun sering kali kombinasi dari peran faktor-faktor ini:

  1. Kurangnya rasa percaya diri: Orang yang kurang percaya diri terhadap kemampuan dan harga dirinya rentan terhadap Self-Sabotagekarena merasa tidak berharga atau tidak mampu mencapai kesuksesan.

2. Takut Gagal: Takut gagal adalah pemicu umum sabotase diri. Terkadang orang tidak mencoba sama sekali, atau terkadang mereka menyerah untuk mencoba sebelum gagal.

3. Rasa bersalah atau menghukum diri sendiri: Orang yang merasa bersalah atau merasa harus dihukum karena sesuatu di masa lalu sering kali memengaruhi kebahagiaan dan peluang suksesnya.

4. Pola pikir negatif: Pola pikir negatif dan pesimistis, seperti perasaan bahwa kegagalan adalah satu-satunya hasil yang mungkin terjadi atau Anda tidak akan pernah berhasil, dapat mengarah pada perilaku yang merusak diri sendiri.

 

Bagaimana Self-Sabotage memengaruhi hidup Anda

Self-Sabotage dapat berdampak negatif pada banyak aspek kehidupan, termasuk:

  1. Tidak mencapai tujuan Anda: Salah satu dampak Self-Sabotageyang paling jelas adalah tidak mencapai tujuan yang ingin Anda capai. Orang yang merasa dirinya adalah penghambat utama dalam mencapai tujuannya seringkali berakhir dengan frustasi dan kecewa.
  2. Mengganggu hubungan: Self-Sabotagedapat mempengaruhi hubungan antarpribadi. Orang yang merasa tidak berharga atau bersalah mungkin mengalami kesulitan dalam membentuk hubungan yang sehat dan bahagia dengan orang lain.
  3. Kesehatan mental dan emosional yang buruk: Self-Sabotagesering kali dikaitkan dengan tingkat stres, kecemasan, dan depresi yang tinggi. Orang yang sering melakukan Self-Sabotagemungkin menderita tekanan mental yang berlebihan.
  4. Potensi yang Terbuang: Mungkin yang paling penting, Self-Sabotagedapat menghambat pertumbuhan dan potensi seseorang. Orang yang mampu mengatasi Self-Sabotageakan mencapai kesuksesan yang lebih besar dan tingkat kebahagiaan yang lebih tinggi.

 

Mengatasi Self-Sabotage

Mengatasi Self-Sabotage adalah langkah penting menuju kebahagiaan dan kesuksesan hidup yang lebih besar. Berikut beberapa langkah yang mungkin berguna:

1. Kenali pola perilaku yang merusak diri sendiri: Langkah pertama adalah menyadari pola perilaku yang berpotensi merusak diri sendiri. Hal ini memerlukan introspeksi yang jujur.

2. Ubah pola pikir negatif: Mengajari diri sendiri untuk mengadopsi pola pikir yang lebih positif dan optimis dapat mengurangi Self-Sabotage.

3. Tingkatkan rasa percaya diri Anda: Meningkatkan rasa percaya diri adalah kunci untuk mengatasi Self-Sabotage. Hal ini dapat dicapai melalui pendidikan mandiri, dukungan sosial, dan keberhasilan kecil.

4. Gunakan teknik manajemen stres: Mengelola stres dengan benar merupakan langkah penting dalam menghindari Self-Sabotage. Latihan seperti meditasi dan olahraga efektif.

5. Carilah bantuan profesional: Jika Self-Sabotage berdampak serius pada hidup Anda, mencari bantuan dari terapis atau konselor bisa sangat membantu.

Mengatasi Self-Sabotage membuka pintu menuju kemungkinan yang lebih besar dan memungkinkan Anda menjalani kehidupan yang lebih memuaskan dan sukses. Mengenali Self-Sabotage adalah langkah awal yang penting menuju perubahan positif.

 

By Paul Wawan, Creative Marketing Motivasi Indonesia

Self Reward dari kamu untuk kamu sendiri

Self Reward

Pasti tahu kan apa makna dari Self Reward itu? Self reward adalah sebuah kondisi di mana seseorang memberikan hadiah kepada diri sendiri, entah itu karena sukses dalam melakukan suatu hal atau mengembalikan semangat yang mulai kendur. Self reward bisa berbentuk macam macam, seperti Hadiah berupa barang atau bisa saja makanan atau tiket jalan jalan.

Jangan lupa budged  perencanaan yang mantap sebelum kamu memberi hadiah untuk diri sendiri. Jangan sampai karena sudah nafsu atas nama Self Reward kamu malah melakukan kesalahan seperti Impulsive buying atau keputusan secara tiba tiba  tidak terencana, lalu jadi over budget. Bukannya senang malah tekor. Gak sehat makan Indomie setiap hari.

Sebelum kita bahas lebih jauh mengenai makna self reward ini mari kita bahas apa tujuan dari Self reward ini

1.            Obat stress.

2.            Bikin semangat lagi.

3.            Bentuk apresiasi kerja kerasmu selama ini.

4.            Sebagai bukti kamu cinta terhadap dirimu sendiri.

 

Nah, mengenai self Reward ini pilihan hadiah bisa beragam sangat, berikut contoh yang bisa kamu pilih sebagai Self reward:

1.            Nongkrong  makan di tempat yang kamu suka.

Kamu bisa mengajak keluarga atau sahabat kamu untuk melakukan ini. habiskan waktu kamu bersama orang orang yang menyenangkan ditemani lingkungan yang bikin mood boster kamu.

2.            Melakukan hobi  memanjakan diri.

Punya hobi menyanyi kamu bisa ajak sahabat kamu untuk sewa karaoke  menyanyi sepuasnya. Melakukan kegiatan berguna buat orang lain, seperti kunjungan ke panti asuhan, sudah bikin senang juga menumpuk pahala, cocok deh.

3.            Liburan singkat atau stay-cation.

Tidak ada orang yang tidak suka sama pilihan satu ini. Gak perlu mahal, pilihan bisa di tengah kota atau berpetualang ke tempat yang belum pernah kamu kunjungi di kota kamu.

4.            Membeli keinginan masa kecil yang terpendam.

Bisa model Gundam, gadget canggih yang pada masa kecil kamu gak punya daya untuk membeli itu semua, tetapi ingat belilah barang yang menunjang kinerjamu juga ya seperti sepatu joging baru supaya kamu semangat joging.

 

sampai di sini, kamu jadi punya inspirasi tentang self Reward yang kamu kamu lakukan di kemudian hari! Namun kamu harus terus berhati hati ya. Soalnya banyak kasus self reward malah menjadi bumerang. Jangan sampai karena self reward kamu jadi kebablasan menghabiskan semua uang tabungan. Gak masalah seberapa sering kamu melakukan self reward namun ingat, selama masih dalam on-track budget jadi gak berakhir jadi sad ending.

 

Nah, jadi berapa budget kamu buat self reward kamu ?

 

Penulis

Paul Wawan

Creative Marketing Motivasi Indonesia

Be Professional

 

 

Seandainya Anda sakit parah, dan perlu operasi.

Kemudian Saya datang dengan baju putih, saya bilang : “saya semangat banget mau operasi anda. Saya mau anda habis operasi pokoknya langsung sembuh, makanya tadi malam ngga bisa tidur, saking saya semangatnya mau operasi anda.”

Anda Senang tidak ketemu dokter kaya gini?

Pasti anda senang ya.

Kemudian

Anda tanya : Sudah berapa puluh tahun pengalaman? Sudah sering operasi  ya?

Saya jawab : ini pertama kali sih.

Anda : Dokter baru lulus ya?

Saya : Ngga juga sih, saya ngga sekolah kedokteran kok.

Kira kira semangat anda makin turun?

Anda : Jadi belajar dari mana jadi dokter?

Saya : Dari Youtube

 

Kira kira anda Masih mau dioperasi ngga?

Hehehe… cerita tadi hanya ilustrasi ya…

 

Tapi pelajarannya, Dalam bisnis, semangat dan antusias ngga cukup.

Antusias penting untuk memulai tapi itu tidak cukup.

Harus belajar untuk bangun sistem yang lebih baik

 

Banyak orang di seminar motivasi berbicara dan membakar. Untuk sukses, yang paling penting semangat antusias.. yang lain ngga penting…

Keluar keluar kebakaran beneran. Yes, semangat penting sih. Tapi semangat saja tidak cukup, mesti beajar skillnya, tingkatkan pengetahuan dan disiplin. Sangaaat jarang ada orang sukses yang hanya berbekal semangat saja. Be profesional, Upgrade diri terus dan tidak pernah berhenti belajar.

Penulis :

Christian Adrianto Motivator & Trainer

 

Christian Adrianto

Motivator & Sales Coach