Pengaruh “Ego” terhadap kesuksesan dan kegagalan dalam hidup kamu.
Seorang pemain basket bernama Bill Russell telah bermain di Boston Celtics selama 13 tahun lamanya. Hebatnya, Bill Russell bersama Team Celtics ini telah memenangkan kejuaraan NBA selama 11 tahun dari 13 tahun karirnya. Bill merasa kunci dari kesuksesan team nya terletak dari pembinaan dari Ego mereka. Bill berkata jika team Celtics ini memasuki gedung sekedar untuk berlatih atau bahkan untuk bertanding, mereka meninggalkan Ego masing-masing diluar pintu gedung. Sebaliknya yang mereka bawa masuk adalah team Ego. Team Celtics tahu bahwa mereka adalah sebuah team dan mindset mereka mengarah pada lawan, “Jika kalian ingin mengalahkan kami, kalian sebaiknya melakukan permainan yang hebat. Sebab kami jelas akan melakukannya”
Pelatih yang hebat tahu rahasia tentang “Ego”.
Pelatih yang hebat selalu berkata pentingnya sebuah team, bukan individu.
Vince Lombardi dari Green Bay Packer seorang pelatih NFL (American football – Rugby) yang hebat, pernah berkata kepada atletnya jika “Komitmen individu untuk tujuan kelompok adalah apa yang membuat sebuah tim, bisnis, keagamaan, atau negara bisa berjalan.”
Al McGuire, basketball Hall of Famer, adalah pelatih yang luar biasa di Universitas Marquette. Pelatihan utamanya kepada para pemainnya adalah, “Kita semua pergi ke kota bersama(untuk bertanding), atau tidak ada yang pergi ke kota sama sekali.”
Contoh lain dari John Wooden, pelatih dan Star Player bola basket UCLA yang ikonik. Dia bukan hanya seorang All-American di Universitas Purdue; dia dinobatkan sebagai College Player of the Year di tempat dia kuliah. Dia juga melatih banyak bintang di UCLA yang kemudian unggul di NBA, di antaranya pencetak gol terbanyak dalam sejarah NBA, menurut Kareem Abdul-Jabbar. Dia memiliki wawasan tentang individual ego dan ketenaran, “Bahan utama seorang bintang adalah anggota tim lainnya.”
“Bakat” tidak selalu menjadi hal yang utama.
Kamu membutuhkan bakat untuk memenangkan sesuatu, tetapi bakat satu orang saja tidak akan memenangkan pertandingan, bakat yang bisa bermain bersamalah (dalam sebuah team) yang memenangkan pertandingan. Jerry West, seorang penembak terbaik yang melegenda di NBA, selama 14 tahun karir bertandingnya hanya bermain di 1 team.
Michael Jordan, siapa yang tidak kenal sosok ini selama masa karirnya dalam dunia Basket dia bermain di Chicago Bulls (1991-1993, 1996-1998) sebelum akhirnya memutuskan benar benar pensiun. Oscar obertson orang kedua pemain terbaik disejarah NBA, seperti West selama 14 tahun dia hanya bermain dalam 1 team juara.
“Team Ego” tidak hanya dibidang olahraga.
Stephen Covey seorang bisnis consultan dan penulis buku terkenal “The Seven Habits of Highly Effective People” menulis ketika dia mengamati dunia bisnis, dia menemukan jika dalam bisnis ada 3 jenis orang/pekerja : Mandiri, Bergantung, Saling Bergantung. Kemudian Stephen berkesimpulan jika bisnis yang paling sukses dibuat oleh orang-orang yang saling bergantung. Perusahaan-perusahaan ini percaya semua jenis pekerjaan adalah penting dan tidak ada orang yang tidak punya pekerjaan.
Kita semua membutuhkan satu sama lain!
Dr. Jack Orr membuat sebuah universias St. Francis yang sudah mau tutup karena bangkrut menjadi tidak hanya bangkit namun juga memiliki dana abadi selama masa Dr. Jack menjabat. Dr. Jack membentuk team Ego yang di ditanamkan kepada semua anggota teamnya mulai dari Dewan Pembina, Pengurus Universitas, Pengurus Fakultas hingga pekerja pembersih dan OB dan dia menghargai setiap orang.
Prosfesi bidang kesehatan pasti bergantung pada permainan team. Jika pasien ingin dirawat dengan baik harus ada kerjasama antara perawat, dokter, terapis, apotaker, admin dan OB. Jika ada orang yang bekerja dalam rantai ini dipengaruhi oleh Ego individualnya. Maka berakibat pada pelayanan kepada pasien.
Kecemburuan membunuh kerja team.
Kecemburuan membunuh kerja team! Apapun bentuk platformnya, begitu kecemburuan memasuki sebuah organisasi, kerja team dipastikan hancur!
Saya sudah melihat banyak contohnya. Saya pikir ini menjadi hal penting kepada semua organisasi untuk menyadari adanya kecemburuan mulai masuk dalam team, dan menghentikannya langsung dan secepatnya.
Oliveeer Stone punya pengalaman dengan kecemburuan ini dan menulis “Jangan meremehkan kekuatan dari kecemburuan dan kekuatan iri hati untuk menghancurkan. Jangan sekalipun meremahkannya.”Dan Forbes menutupnya dengan “kecemburuan.. adalah kangker mental.”
Team Ego menang!