Leadership Speaker : Christian Adrianto

“Leadership itu bukan tentang diri sendiri. Tapi tentang setiap orang yang anda sentuh kehidupannya.” 

Christian Adrianto Leadership Speaker

Riset mengatakan 79% karyawan akan resign ketika tidak mendapatkan apresiasi dari managernya.
60% Millenials prihatin terhadap tempat kerja yang tidak peduli dengan leadership skills developing.
Sebanyak 83% Perusahaan TOP Fortune 500 mengatakan bahwa leadership sangat penting dalam bisnis.

Quote Christian Adrianto

Apa yang akan anda dapatkan dari program Training Christian Adrianto, Leadership Speaker:

  • New mindset yang akan mengubah diri anda dan team anda.
  • Interactive, Inspiring & Entertaining speaker. Dengan pembawaan yang full power, humoris dan seru.
  • Belajar Behaviour Strategy yang efektif untuk mengubah culture organisasi, menghancurkan silo-silo dan mengatasi tantangan individu.
  • Skill untuk meningkatkan engagement, produktivitas dan fokus.
  • Belajar perbedaan kunci antara manager dan leader, agar kepemimpinan anda lebih berdampak dan empower team.
  • Meningkatkan kepercayaan diri team anda untuk menginspirasi dan siap take action.
  • Sebagai Leadership speaker, seminar beliau interaktif, melibatkan audience dan menawarkan perspektif baru dalam dunia leadership.
  • Framework untuk membantu anda berkomunikasi dengan semua level team anda secara lebih efektif dan maksimum impact.
  • Belajar empowerment strategy yang telah terbukti berhasil meningkatkan komitmen dan loyalitas team.

Jika Anda membaca artikel ini dan sedang mencari seorang Leadership Speaker, Anda mungkin bertanya-tanya insight apa yang dapat dibawa oleh seorang pembicara atau wawasan apa yang dapat mereka bagikan?

Dengan pemikiran itu, silahkan bertanya pada diri sendiri apakah Anda adalah seorang manajer atau seorang leader.

Jika Anda seorang manajer, coba tanyakan pada diri sendiri, “Apakah saya sebenarnya seorang leader?”

Karena ada perbedaan besar antara manajer dan Leader.

Seorang manajer adalah seseorang yang mengelola. Mengelola berarti mengatasi situasi. Anda tidak bangun di pagi hari dan memberi tahu pasangan Anda bahwa Anda akan pergi bekerja untuk sekadar mengelola.

Anda tidak mengatakan bahwa Anda akan memadamkan “kebakaran” sepanjang hari. Pekerjaan Anda jauh lebih luas dari itu.

Anda pergi bekerja untuk memimpin tim Anda. Sebagai seorang leader, menjadi tanggung jawab Anda untuk memberikan arahan. Salah satu peran Anda sebagai pemimpin adalah memimpin orang menuju visi Anda atau visi organisasi.

Sebagai seorang pembicara kepemimpinan, saya selalu bertanya kepada audiens apakah mereka memiliki tujuan sebagai seorang pemimpin, dan sering kali saya disambut dengan ekspresi kosong.

Bagi saya, tujuan seorang pemimpin seharusnya adalah menciptakan pemimpin pemimpin baru, yang memungkinkan Anda Bersama sama mencapai tujuan dan membantu menavigasi perubahan.

 

Jadi, jika itu adalah tujuan seorang pemimpin, pertanyaan berikutnya adalah: “Apa itu kepemimpinan?”

Sebagai pembicara kepemimpinan, saya sering bertanya kepada audiens, Apa itu leadership?Mereka semua memberikan definisi yang berbeda-beda tentang apa itu kepemimpinan.Tidak salah salah, namun jika saya simpulkan, kepemimpinan adalah membawa orang yang berada di sebelah kanan dan kiri Anda, ke jalur dengan tujuan yang jauh lebih besar daripada sekadar uang.

Kepemimpinan adalah memastikan bahwa semua orang berhasil sampai ke tujuan akhir, bahkan jika Anda memimpin dari belakang. Namun pertanyaan selanjutnya, bagaimana bisa membawa orang mencapai tujuan, jika pemimpinnya tidak tau arah tujuan mau kemana.

Itu adalah pentingnya visi, misi, dan arah perusahaan. Itulah arah yang menyatukan semua orang dan menjadi perekat yang membuat karyawan saling mendukung ketika masa-masa sulit dan saling merayakan dalam kemenangan.

Ketika saya membagikan presentasi utama saya sebagai pembicara kepemimpinan, saya selalu mengatakan: “Seorang pemimpin tanpa visi seperti kompas tanpa jarum.” 
Kita tahu bahwa kita sedang menuju ke suatu tempat, tetapi kita tidak benar-benar yakin ke mana.

Saya pikir pentingnya kepemimpinan, khususnya visi, sangat digambarkan oleh JFK pada tahun 1962 ketika ia berpidato tentang visinya untuk pergi ke bulan. Jika Anda pernah mendengarkan pidatonya ia berkata, “Dekade ini kita harus pergi ke bulan. Bukan karena itu mudah, Tapi karena itu sulit.”

Mungkin jika anda mendengar pidato ini secara langsung saat itu anda akan tertawa. Dengan teknologi dan pengetahuan saat itu, pidato JFK sangat minim logika, tetapi sangat tinggi inspirasi.

Tapi Faktanya, ia berhasil menggerakkan seluruh bangsa di belakang visinya melalui kata-kata inspirasionalnya. Dan itu bukan hanya tentang menginjakkan kaki manusia di bulan; ia ingin menciptakan sesuatu yang jauh lebih besar daripada itu. Ia ingin memajukan ilmu pengetahuan dan teknologi. Orang-orang begitu terbawa dalam euforia hingga mereka bersedia membayar pajak yang lebih tinggi untuk mendukung tujuan dan visinya.

Kita semua tahu kisahnya. Tujuh tahun kemudian, Neil Armstrong mendarat di bulan. Jika bukan karena JFK yang menyampaikan visinya dan menginspirasi orang-orang untuk mendukungnya, mungkin tidak akan ada kemajuan dalam ilmu pengetahuan dan teknologi, dan kita mungkin tidak berada di posisi seperti sekarang.

Jadi, pertanyaan berikutnya yang perlu kita jawab adalah: Mengapa kepemimpinan begitu penting?

Sebagai leader, kita perlu memberikan visi dan arah kepada tim kita. Kita harus menjadi agen perubahan, membuat keputusan, dan bersikap tegas terhadap keputusan tersebut.

Faktanya, banyak pemimpin menganggap fokus utama mereka adalah meningkatkan angka dan mencapai target (omzet, profit, laba) dan memimpin perusahaan menuju profitabilitas. Tentu saja semua itu tidak salah.

Namun, saya mengingatkan untuk tidak mengabaikan tiga potensi bottom line lainnya.

Pertama, kita perlu memposisikan diri sebagai pemberi kerja pilihan (employer of choice).

Saat ini, ada semakin banyak pilihan bagi karyawan atau para tellent. Dan saat ini generasi millennial dan genZ ingin merasa menjadi bagian dari tim atau keluarga kerja, dan mereka ingin bekerja untuk sesuatu yang jauh lebih besar daripada sekadar gaji.

Mereka ingin menjadi bagian dari sesuatu yang membentuk tujuan hidup mereka dan misi yang lebih besar. Mereka ingin merasa menjadi bagian dari tujuan yang lebih besar ini. Jadi, sebagai pemimpin yang berkinerja tinggi, kita perlu memposisikan diri dan organisasi kita sebagai employer of choice.

Kedua, kita perlu memposisikan diri sebagai investasi pilihan (investment of choice) dimata para investor dan pemberi dana.

Kita harus mampu menunjukkan potensi pertumbuhan jangka panjang. Itulah satu-satunya cara untuk menarik dan mengamankan investasi, yang pada akhirnya akan membantu kita tumbuh.

Ketiga, kita perlu memposisikan diri sebagai penyedia pilihan (provider of choice).

Perusahaan, bisnis, dan organisasi semakin bersaing untuk mendapatkan pelanggan, terutama di market yang semakin kompetitif. Sebagai pemimpin, kita harus memastikan bahwa kita memberikan tingkat layanan pelanggan tertinggi dan kualitas produk terbaik dengan harga yang paling kompetitif.

Kita harus bertanya pada diri sendiri apakah kita telah memposisikan diri sebagai penyedia pilihan, tidak hanya untuk pelanggan masa depan, tetapi juga untuk mempertahankan pelanggan yang sudah kita miliki, dan memastikan mereka menjadi penggemar setia. Karena jika tidak, itu adalah sesuatu yang perlu kita pikirkan, bahkan pertimbangkan ulang dan tantang tim kita untuk memperbaikinya. Untuk mencapai ketiga hal diatas, maka dibutuhkan leadership yang kuat. Bukan sekedar managerial skills.

 

Christian Adrianto Leadership SpeakerChristian Adrianto adalah profesional speaker yang concern terhadap performa leader dan mempelajari psikologi dalam kepemimpinan, selama lebih dari 20 tahun. Dan hingga hari ini beliau memiliki pemahaman yang yang dalam tentang bagaimana leadership yang efektif

Christian Adrianto telah memberikan seminar dan training kepada lebih dari 700 perusahaan besar. Pembawaan seminarnya campuran antara insights, entertainment, inspiration dan education dengan materi yang praktis, applicable, dan strateginya pasti dapat dipraktekkan untuk meningkatkan kemampuan leadership anda.

Info mengundang Christian Adrianto
hubungi Fransisca +6282 110 502 502

SETTING GOAL

Apa pentingnya menetapkan goal?
Apakah benar-benar perlu menetapkan goal?

Seperti yang dikatakan oleh guru saya, motivator dan penulis terkenal Tony Robbins, “Setting goal adalah langkah pertama untuk mengubah yang tak terlihat menjadi terlihat.”
Menurut saya, kutipan ini dengan sangat baik menjelaskan pentingnya proses setting goal. Dan secara pribadi, saya mengalami bahwa dengan menetapkan sebuah goal, mampu mengubah hidup saya.

Goal Setting by Motivator Terbaik Indonesia

Apa Itu Setting Goal?

Goal adalah langkah pertama untuk mencapai hal-hal besar. Goal memicu motivasi dan mendefinisikan peta jalan Anda menuju Impian agar terwujud.

Penelitian menunjukkan bahwa menetapkan goal dapat membantu mempercepat kesuksesan dan pertumbuhan pribadi Anda. Dengan menetapkan goal, kita dapat menilai posisi kita saat ini dalam kehidupan pribadi dan profesional, sekaligus menciptakan masa depan yang kita impikan. Kita jadi bisa merencanakan Langkah apa yang harus diambil, jika kita tahu arah yang mau kita tuju.

Ada orang yang mengatakan, hidup bagaikan air yang mengalir.

Saya tidak mengatakan bahwa prinsip ini salah. Namun saya pribadi belajar bahwa air mengalir ke bawah. Maka saya tidak ingin seperti air yang hanya mengalir ke bawah tanpa tahu tujuannya. Apakah akan berakhir di lautan yang luas atau di genangan comberan yang bau dan kotor.
Proses  setting goal memungkinkan kita menjalani hidup dengan penuh tujuan, sehingga hidup terjadi UNTUK kita, hidup menjadi lebih bermakna, bergairah,  bukan hanya TERJADI kepada kita.

 

Penelitian Tentang Setting Goal

Teori setting goal dikembangkan oleh peneliti Edwin Locke. Ia menerbitkan studi inovatifnya pada tahun 1968, berjudul Toward a Theory of Task Motivation and Incentives (Menuju Teori Motivasi Tugas dan Insentif).

Studi ini mengatakan dengan membuat goal secara sadar dan terarah, maka akan meningkatkan kemungkinan hal-hal yang Anda inginkan akan terjadi. Studi ini menunjukkan betapa pentingnya mengetahui apa yang Anda inginkan dan menciptakan action plan untuk untuk semakin dekat mencapai goal tersebut.

Menurut peneliti lain, T.A. Ryan, dalam tulisannya yang berjudul Intentional Behavior (Perilaku yang Disengaja, 1970), yang membedakan antara mereka yang sukses dengan yang tidak (dengan asumsi kemampuan mereka setara) adalah Motivasi karena menetapkan goal pribadi. Riset menyatakan Setting goal adalah cara yang terbukti ampuh untuk menumbuhkan motivasi intrinsic. Hal inilah menjadi salah satu faktor utama yang membuat beberapa orang lebih sukses daripada yang lain.

Jadi, apa saja strategi yang terbukti untuk menetapkan goal yang dapat membantu Anda mencapai apa yang Anda inginkan?

Mari kita bahas prinsip-prinsip inti dari teori penetapan goal.

Memahami proses pencapaian goal, termasuk pentingnya perencanaan dan keterampilan organisasi, sangat penting untuk menerapkan teori ini secara efektif.

 

Apa Saja 5 Prinsip Dalam Setting Goal?

Berikut lima prinsip teori penetapan goal dan bagaimana Anda dapat menerapkannya untuk goal profesional, akademik, dan kehidupan pribadi Anda:

1. KEJELASAN (Clarity)

Goal yang jelas dan memiliki tujuan spesifik lebih mungkin untuk dicapai.

Semakin jelas, semakin mungkin untuk dicapai.

Banyak orang membuat goal “Saya mau sukses.”

Sukses itu kurang jelas. Apa itu sukses? Definisi sukses kurang spesifik. Semakin spesifik goalnya, maka otak akan semakin jelas mencari jalan untuk mewujudkannya.

Sebagai contoh, daripada mendefinisikan goal secara umum seperti “meningkatkan penjualan bulan ini,” pilihlah goal yang lebih spesifik seperti “meningkatkan penjualan bulan Februari sebesar 10% dibandingkan bulan Januari.”

Daripada “Jual lebih banyak” lebih baik, “Bulan Februari menjual 100 unit.”

Goal yang jelas harus memiliki batas waktu yang jelas.  Definisikan setiap goal dengan kerangka waktu serta target yang dapat dicapai sehingga Anda dapat mengevaluasi kemajuan Anda.

Jika tidak ada batas waktunya : maka Anda tidak akan segera take action. Kenapa harus sekarang, besok saja.

Atau jika ada batas waktu, tapi batas waktunya tidak jelas. Sebagai contoh goal … tercapai tahun depan. Nah, kalau sudah sampai December, tahun depan juga masih bisa kan. Akibatnya action tidak akan termotivasi.

 

2. MENANTANG

Goal yang lebih menantang akan lebih memotivasi dibandingkan goal yang mudah dicapai. Goal Anda harus cukup menantang sehingga memerlukan inisiatif untuk mencapainya.

Mencapai goal yang dapat dikelola akan memberi Anda rasa pencapaian yang memuaskan, yang pada akhirnya mendorong Anda untuk terus melangkah menuju kesuksesan.
Namun, pastikan goal Anda tetap realistis agar tidak membuat Anda patah semangat ketika goal yang tidak dapat dicapai tidak terpenuhi. Goal yang tidak realistis, sehingga mustahil dicapai, sehingga akhirnya malah Demotivasi.

 

3. KOMITMEN

Komitmen berarti Anda benar-benar bersedia melakukan apa yang diperlukan untuk menyelesaikan sebuah goal. Anda harus merasa memiliki dan tulus dalam menyelesaikan goal jangka pendek maupun jangka panjang yang sedang Anda kerjakan. Komitmen artinya suka duka dijalani, secara disiplin. Tidak peduli mood sedang jelek, kondisi sedang tidak mudah, apa yang harus dilakukan, tetap dilakukan.

Tanpa regulasi diri, komitmen pada proses, dan pertumbuhan yang akan datang darinya, Anda akan jauh kurang termotivasi untuk mencapainya.

 

4. UMPAN BALIK (Feed back)

Ciptakan metode untuk menerima feed back secara teratur terkait kemajuan Anda. Anda dapat menciptakan proses feed back atau mengundang orang lain yang memiliki wawasan untuk secara teratur berbagi feed back mereka.

Mencari feed back yang sehat memberi Anda kesempatan untuk menganalisis kemajuan dan menyesuaikan goal yang tidak berjalan sesuai rencana agar dapat lebih sukses. Oleh karena itu anda butuh seorang mentor. Bahkan mentor yang hebat sekalipun, tetap butuh mentor. Kita tidak bisa melihat diri sendiri, proses feed back ibarat kita melihat ke cermin. Sehingga kita bisa mengevaluasi cara atau strategi kita. Dan kita tahu posisi terakhir kita, apakah on track dengan goal atau melenceng jauh.

 

5. Bagi Goal menjadi Lebih Kecil (Task Complexity)

Ketika goal Anda sangat kompleks, pastikan Anda memberi waktu untuk belajar dan membagi tantangan tersebut menjadi bagian-bagian kecil yang dapat dikelola.

Kompleksitas sebuah tugas mungkin tidak terlihat dari awal, tetapi begitu dipahami, tugas tersebut harus dipecah menjadi serangkaian langkah yang jelas.
Sebagai contoh, jika goal Anda adalah memperbarui situs web Anda, Anda mungkin perlu membaginya menjadi tahap-tahap seperti konten, desain, pemrograman, pengujian, dan sebagainya.

 

Contoh Penerapan Teori Setting Goal

Bagaimana Anda dapat menerapkan lima prinsip teori setting goal dalam kehidupan Anda? Berikut adalah contoh untuk memperjelas setiap komponennya:

Misalkan goal jangka panjang Anda adalah membeli rumah pertama Anda.

  • Untuk menambahkan kejelasan pada goal Anda, Anda mungkin menentukan seberapa besar rumah yang ingin Anda beli, tipe apa, luas tanah berapa, berapa lantai dan di lingkungan mana Anda ingin membelinya. Ini akan membantu Anda menyusun anggaran untuk mengetahui berapa banyak uang muka yang Anda perlukan.
  • Untuk menantang diri Anda, Anda dapat memutuskan untuk menabung cukup uang untuk membayar uang muka 20% dalam waktu enam bulan.
  • Anda bisa berkomitmen pada prosesnya dengan menyewa agen real estate, jalan jalan di daerah perumahan Impian anda, mencari Info KPR di bank atau pembiayaan lainnya dan yang paling penting berbagi goal Anda dengan orang lain. Ikrarkan, agar orang lain tahu dan termotivasi. Kan udah ngomong ngomong, masakan ngga jadi…malu dong!
  • Setelah mengambil langkah-langkah menuju goal Anda, Anda dapat memeriksa diri Anda sendiri untuk mendapatkan umpan balik mingguan guna memastikan apakah Anda menabung cukup (atau bahkan lebih banyak dari yang direncanakan) dan mengevaluasi ulang goal Anda berdasarkan jumlah yang telah Anda tabung.
  • Ketika Anda telah menabung cukup uang, Anda dapat mengelola kompleksitas proses pembelian dengan membaginya menjadi tahap-tahap seperti: menemukan rumah, menilai properti, mengajukan pinjaman, menutup pembelian, pindah, membeli furnitur, dll. Membagi proses menjadi langkah-langkah kecil akan membantu mencegah rasa kewalahan.

 

6 Alasan Mengapa Setting Goal Itu Penting

Hasil dari setting goal adalah kesuksesan dan kepuasan yang lebih besar dalam setiap aspek kehidupan Anda. Namun, proses setting goal itu sendiri membawa banyak manfaat yang menjadikannya penting.

Berikut adalah enam alasan untuk setting goal dan terus berusaha mencapainya:

1. Goal Memberi Anda Fokus

Tanpa goal pribadi atau profesional, upaya Anda dapat menjadi terpecah dan tidak fokus, sehingga Anda kehilangan pandangan tentang apa yang sebenarnya ingin Anda capai dalam hidup.
Goal memungkinkan Anda untuk memusatkan perhatian pada tugas harian dengan presisi, mengeliminasi tindakan yang sia-sia dan gerakan tanpa arah.

2. Goal Membantu Anda Mengukur Kemajuan

Anda hanya dapat melacak kemajuan Anda jika Anda menetapkan goal terlebih dahulu. Melacak kemajuan terhadap goal yang dapat diukur sangat memuaskan, membantu menjaga fokus, dan meningkatkan energi Anda.

3. Goal Membantu Anda Tetap Termotivasi

Dengan goal yang jelas, Anda akan terus termotivasi untuk mencapai performa yang lebih tinggi, seperti atlet yang bekerja keras setiap hari demi kompetisi.

4. Goal Membantu Anda Melawan Penundaan

Setting goal membantu Anda menyadari bahwa penundaan adalah waktu yang terbuang, membuat Anda tetap fokus pada langkah berikutnya untuk mencapai goal.

5. Goal Membantu Anda Mencapai Lebih Banyak

Proses penetapan dan pencapaian goal membangun kebiasaan positif untuk terus menantang diri sendiri dan mencapai lebih dari yang pernah Anda pikirkan.

6. Goal Membantu Anda Menentukan Apa yang Anda Inginkan dalam Hidup

Setting goal memaksa Anda untuk merenungkan apa yang benar-benar Anda inginkan dalam hidup, menciptakan jalur terstruktur menuju kehidupan yang Anda impikan.

 

Cara Setting Goal yang Achievable

Secara konsisten mencapai goal dapat membantu mempertahankan motivasi dan menjaga Anda tetap bergerak menuju impian Anda. Selain itu, penelitian terbaru menunjukkan bahwa kegagalan dalam mencapai tujuan dapat menyebabkan penurunan kepercayaan diri. Inilah salah satu alasan mengapa penting untuk menetapkan tujuan yang dapat dicapai.

Bagaimana cara terbaik untuk menentukan pencapaian goal yang akan menjaga motivasi Anda? Berikut adalah beberapa karakteristik dari Goal yang dapat dicapai.

1. Selaraskan Tujuan Anda dengan Nilai-Nilai Anda

Saat menetapkan tujuan, pastikan tujuan tersebut sejalan dengan nilai-nilai Anda. Tujuan yang selaras dengan nilai-nilai Anda akan memastikan Anda merasa nyaman dengan apa yang Anda kerjakan dan alasan Anda bekerja keras.

Sebelum menetapkan tujuan spesifik, lakukan inventarisasi daftar core value Anda. Anda mungkin sudah mengetahui value dan prinsip hidup yang penting bagi Anda, tetapi memiliki kejelasan tentang apa yang paling berarti dalam hidup anda, akan membantu Anda menjadikannya pusat dari goal yang Anda buat. Luangkan waktu untuk merinci, memprioritaskan, dan merenungkan apa arti nilai-nilai tersebut bagi Anda.

Nilai-nilai kita menentukan tindakan kita. Tujuan yang berada di luar nilai-nilai kita kemungkinan besar tidak akan tercapai.

Sebagai contoh, jika tujuan Anda adalah menurunkan berat badan, Anda mungkin kesulitan mencapainya jika Anda tidak menghargai value gaya hidup sehat. Anda mungkin menghargai kesehatan, tetapi jika kesehatan berada di bawah keinginan Anda untuk kenyamanan dan waktu santai, maka kesehatan tidak akan menjadi prioritas, dan menurunkan berat badan akan menjadi lebih sulit.

Mungkin Anda tidak menyadari bahwa nilai-nilai Anda tidak sejalan dengan tujuan Anda saat memulai perjalanan penurunan berat badan. Mengevaluasi kembali tujuan Anda dan menetapkan (atau mengatur ulang) prioritas Anda akan membantu Anda lebih sukses dalam menentukan dan mencapai tujuan.

“Nilai sejati dari menetapkan dan mencapai goal tidak terletak pada penghargaan atau reward yang Anda terima, tetapi pada pribadi Anda sendiri.” – Robin Sharma

2. Tetap Sederhana

Perubahan kecil yang berkelanjutan lebih baik daripada mengubah terlalu banyak sekaligus. Fokuskan perilaku dan action Anda pada satu atau dua tujuan utama dalam satu waktu.

Ketika Anda memiliki terlalu banyak tujuan dalam pikiran sekaligus, Anda mungkin menghadapi masalah yang disebut “persaingan tujuan.” Seperti namanya, persaingan tujuan terjadi ketika terlalu banyak tujuan bersaing untuk mendapatkan perhatian Anda dan menguras waktu serta fokus Anda.

Mulailah dengan mengidentifikasi satu atau dua tujuan paling penting Anda. Kemudian pecahkan tujuan-tujuan yang lebih kompleks ini menjadi langkah-langkah kecil agar lebih mudah dikelola.

3. Buat SMART Goal

Apa itu SMART Goal?

SMART adalah akronim untuk Specific (Spesifik), Measurable (Terukur), Achievable (Dapat Dicapai), Relevant (Relevan), dan Time-bound (Berbatas Waktu).

Konsep ini dikembangkan oleh Edwin Locke dan Gary Latham dalam buku mereka, A Theory of Goal Setting & Task Performance, yang diterbitkan pada tahun 1990.

Tujuan SMART memiliki lima karakteristik utama:

  • Spesifik: Tentukan apa yang akan dicapai dan tindakan spesifik apa yang akan diambil.
  • Terukur: Pilih data atau metrik yang memungkinkan Anda mengetahui bahwa Anda membuat kemajuan.
  • Dapat Dicapai: Pastikan Anda memiliki sumber daya dan keterampilan untuk berhasil, serta membuat tujuan yang realistis.
  • Relevan: Pastikan tugas sesuai dengan tujuan jangka panjang Anda, nilai-nilai, dan tujuan hidup Anda.
  • Berbatas Waktu: Tetapkan batas waktu tertentu untuk menyelesaikan tujuan Anda, dan bagi tujuan tersebut menjadi tujuan jangka pendek dengan batas waktu masing-masing.

SMART Goal menantang tetapi juga realistis, sehingga Anda benar-benar dapat mencapainya. Tujuan tersebut dapat diraih, jika Anda berusaha dan mendisiplinkan diri untuk mencapainya.

Orang yang membuat Goal spesifik dan menantang dengan tenggat waktu tertentu jauh lebih mungkin mencapainya.

Christian Adrianto Motivator & Trainer  Sales terbaik Indonesia

Christian Adrianto Motivator , Leadership & Sales Trainer. Berpengalaman lebih dari 20 tahun di dunia training dan motivasi. Dan telah dipercaya lebih 600 perusahaan besar di Indonesia.

Pentingnya Meningkatkan Employee Experience

Employee Experience (Pengalaman Karyawan): Mengapa Penting dan Bagaimana Memperbaikinya

Employee experience membutuhkan manajemen, teknologi, dan dedikasi untuk menciptakan hasil yang positif, terutama di organisasi besar. Pelajari mengapa ini penting dan bagaimana organisasi Anda dapat meningkatkannya untuk menarik, mengembangkan, dan mempertahankan talenta terbaik.

Apa Itu Employee Experience?

Selama ini kebanyakan orang lebih familier dengan Employee Engagement. Employee Experence diukur melalui feeling happiness dan kenyamanan di tempat kerja. Ini berbeda dari employee engagement (keterlibatan karyawan), yang lebih menilai hubungan karyawan dengan rekan kerja dan lingkungan kerja. Fokus utama employee experience adalah pengalaman karyawan adalah kebahagiaan sehari-hari, kesejahteraan, dan perasaan mereka terhadap peran serta pemberi kerja mereka.

Sebagai contoh, seorang karyawan mungkin merasa pekerjaannya bernilai dan memuaskan tetapi tidak merasa connected dengan tempat kerja, manajer, atau rekan kerja. Meskipun mereka menikmati tugasnya, mereka merasa terisolasi dari budaya kerja. Strategi Anda seharusnya menghubungkan keterlibatan karyawan pada tugasnya dengan keterlibatan mereka pada lingkungan kerja.

Komponen Utama Employee Experience

Komponen Utama Employee experience by Christian Adrianto Leadership Trainer

  1. Lingkungan Kerja (Work Enviroment)
    Lingkungan kerja membentuk pengalaman karyawan, termasuk culture, ruang fisik, dan sumber daya yang tersedia. Lingkungan positif mendorong motivasi dan kepuasan. Komunikasi terbuka, peluang kolaborasi, dan ruang kerja yang nyaman sangat penting untuk produktivitas dan semangat tim.
  2. Budaya Perusahaan
    Budaya perusahaan adalah nilai dan perilaku bersama dalam organisasi yang memengaruhi moral dan produktivitas karyawan. Ketika karyawan merasa selaras dengan misi perusahaan, mereka lebih efektif dan cenderung bertahan lebih lama.
  3. Kepemimpinan dan Manajemen
    Pemimpin membentuk pengalaman karyawan melalui komunikasi yang jelas dan dukungan tulus. Umpan balik yang teratur membangun kepercayaan dan motivasi. Pemimpin yang baik mengakui usaha karyawan, menetapkan tujuan realistis, dan mendorong pertumbuhan.
  4. Keterlibatan Karyawan (Employee Engagement)
    Keterlibatan memastikan karyawan tetap termotivasi dan terhubung dengan peran mereka. Karyawan yang terlibat cenderung lebih puas, kolaboratif, dan berkontribusi pada pertumbuhan organisasi.
  5. Pengembangan Karir
    Karyawan ingin mengembangkan keterampilan dan tumbuh secara profesional. Program pelatihan, workshop, dan mentoring menunjukkan komitmen organisasi terhadap pertumbuhan mereka. Karyawan yang melihat peluang masa depan cenderung lebih termotivasi dan loyal.
  6. Siklus Hidup Karyawan

Siklus hidup karyawan mencakup perekrutan, onboarding, pengembangan, retensi, dan keluar. Setiap tahap ini membentuk perjalanan dan pengalaman karyawan. Pengelolaan yang baik memastikan kepuasan karyawan dan keberhasilan organisasi.

Why employee experience by Christian Adrianto Leadership trainer terbaik indonesia

Mengapa Perusahaan Harus Berinvestasi dalam Pengalaman Karyawan?

  1. Meningkatkan Keterlibatan Karyawan
    Pengalaman positif meningkatkan keterlibatan, menurunkan turnover, dan membuat karyawan lebih loyal. Mereka yang merasa dihargai akan memberikan kontribusi lebih besar.
  2. Produktivitas yang Lebih Baik
    Tim yang terlibat memiliki produktivitas hingga 18% lebih tinggi dibandingkan dengan yang tidak terlibat. Komunikasi yang jelas dan kepemimpinan yang baik memastikan karyawan memahami peran mereka.
  3. Profitabilitas yang Lebih Tinggi
    Menurut Gallup, tim yang sangat terlibat mencapai profitabilitas 23% lebih tinggi. Strategi untuk meningkatkan keterlibatan karyawan dapat langsung berdampak pada keuntungan perusahaan.
  4. Budaya Perusahaan yang Lebih Baik
    Budaya yang kuat menarik talenta berbakat, mendorong kerja keras, dan meningkatkan kolaborasi. Ketika karyawan merasa nilai mereka selaras dengan perusahaan, mereka akan bertahan lebih lama dan bekerja lebih baik.
  5. Perekrutan yang Lebih Sukses
    Ulasan positif tentang perusahaan di situs pencarian kerja seperti Glassdoor menarik kandidat terbaik. Sebaliknya, ulasan negatif dapat menghambat proses perekrutan.
  6. Turnover yang Lebih Rendah
    Menurut Oxford Handbook of Positive Psychology at Work, karyawan yang terlibat 87% lebih kecil kemungkinannya untuk meninggalkan perusahaan. Ini mengurangi biaya turnover bagi HR.

Cara Meningkatkan Pengalaman Karyawan

  1. Bangun budaya mendengarkan secara terus-menerus.
  2. Prioritaskan kesejahteraan karyawan.
  3. Tingkatkan lingkungan kerja fisik.
  4. Mintalah umpan balik secara teratur.
  5. Berinvestasi pada manajer dengan pelatihan soft skills.
  6. Gunakan employee persona untuk memahami kebutuhan spesifik karyawan.
  7. Dukung pengembangan profesional dengan program pelatihan.
  8. Manfaatkan teknologi untuk meningkatkan efisiensi.
  9. Desain kerangka kerja pengalaman karyawan yang terukur.
  10. Dukung pekerja hybrid/remote dengan kebijakan yang inklusif.
  11. Fokus pada manajemen kinerja.
  12. Terapkan kepemimpinan inklusif untuk menciptakan lingkungan yang saling menghargai.

Mengukur Dampak Pengalaman Karyawan

Gunakan survei keterlibatan karyawan, pulse polls, user experience tracking, 360-degree feedback, dan wawancara keluar untuk mendapatkan wawasan yang mendalam dan mengidentifikasi area perbaikan.

Dengan strategi yang tepat, pengalaman karyawan dapat menjadi pilar keberhasilan organisasi, menarik talenta, dan menciptakan tempat kerja yang lebih bahagia dan produktif.

 

Christian Adrianto leadership Trainer terbaik di IndonesiaChristian Adrianto

Motivator & Ledaership Trainer. Berpengalaman selama lebih dari 20 tahun di dunia training. Telah membantu lebih dari 700 perusahaan besar di Indonesia untuk meningkatkan produktivitas kerja karyawan & leadership.

13 Strategi terbaik untuk Membangun Employee Engagement

Employee Engagement Strategy by Christian Adrianto Motivator, Leadership & sales Trainer terbaik Indonesia

Engaging Employee adalah salah satu challenge yang berat bagi berbagai Perusahaan. Employee engagement adalah koneksi yang dalam antara karyawan dengan organisasi yang membuat karyawan berkomitmen dengan pekerjaannya, melakukan yang terbaik.  Jadi engagement adalah emotional connection antara karyawan dan organisasi, sehingga karyawan memberikan effort yang terbaik untuk membuat organisasi atau brand nya sukses. Karyawan yang tidak termotivasi dan tidak bahagia dalam pekerjaannya akan sulit mencapai performa yang maksimal. Produktivitas kerja, antusiasme dan level energi akan rendah. Kurangnya employee engagement akan berdampak terhadap kualitas produk dan jasa, produktivitas kerja, customer service, employee turnover dan juga kesejahteraan secara umum.

Employee engagement memiliki 2 jalan, yang pertama engagement mesti menggambarkan kekuatan dan pasion mereka dan yang kedua bagaimana Perusahaan dapat memberikan supportnya.

Dengan menerapkan strategi yang efektif, kitab isa menciptakan lingkungan kerja yang menginspirasi karyawan untuk memberikan yang terbaik setiap hari.

 

Untuk membangun Employe Engagement, Inilah 13 strategi terbaik untuk membangun employee engagement.

1. Start with Survey

Survey dibutuhkan untuk mengasesment situasi engagement karyawan saat ini. Tanpa pemahaman ini, maka inisiasi untuk melakukan usaha meningkatkan engagement tidak akan terarah. Setelah mengetahui situasi saat ini, anda dapat menentukan prioritas anda.

Survey sebaiknya dibuat simple, sederhana. Misalnya indikasi karyawan merasa undervalue, karyawan kurang recognition terhadap pekerjaan mereka, Tingkat kepuasan terhadap peluang pengembangan diri dalam Perusahaan dll.

2.Mengembangkan budaya Empowerment

Empowerment bisa bermacam bentuknya, dan antara satu Perusahaan dengan Perusahaan lainnya berbeda. Namun empowerment ciri cirinya :

  • Karyawan memiliki decision making power.
  • Manager memberi tugas, deadline dan petunjuk, tapi mereka mempercayakan teamnya untuk menyelesaikannya.
  • Jika memungkinkan, karyawan bisa memutuskan kapan dan Dimana mereka bekerja.

Setiap karyawan memiliki preferensi yang unik, kemampuan untuk menyelesaikan tugas dengan style mereka. Dan dengan Empowerment, setiap orang paham bahwa pekerjaan individu mereka terkoneksi erat dengan pekerjaan rekan kerja. Sehingga hasilnya karyawan memiliki tanggung jawab untuk menyelesaikan pekerjaan tepat waktu dan memenuhi standar kualitas yang ditentukan.

3. Set Up program Mentorship

Biasanya program mentorship melibatkan

  • Dua orang atau lebih dalam organisasi
  • Terdapat transfer knowledge, skills dan pengalaman (atau kombinasi ketiganya)
  • Dibangun duats pondasi Trust

Trust sangat penting dalam keberhasilan relationship mentor-mentee. Dengan program ini ikatan antar anggota tim akan terbangun dan rasa solidaritas antar rekan kerja terbentuk. Program ini memungkinkan transfer keahlian dan menjaga pertumbuhan & development antar anggota tim.

4. Libatkan Karyawan dan Company Decisions

Employee engagement adalah tentang emotional connection terhadap organisasi dimana mereka berkomitment. Maka agar mereka penting untuk melibatkan karyawan dalam pengambilan putusan. Mungkin tidak bisa setiap keputusan Perusahaan melibatkan karyawan, namun setidaknya Sebagian besar mereka ikut andil dalam keputusan tersebut.

Misalnya dalam keputusan

Menentuka Goal & KPI (Key Performance Indicators)

Mengencourage dan melayih manager untuk melibatkan anggota timnya dalam membuat keputusan.

Riset Gartner menunjukkan ketika goal Perusahaan align dengan kebutuhan/goal individu, maka performance karyawan naik hingga 22%.

Dan karyawan yang merasa suaranya didengarkan memberikan 5 kali lipat effort terbaiknya.

5. Encorege Internal Mobility

Internal Mobility mengijinkan karyawan untuk mengeksplore jalur karir dan prospek mereka di dalam Perusahaan. Misalnya dengan perpindahan vertical dan lateral, promosi, posisi jabatan baru, kolaborasi anatar team, proyek additional, job shadowing, job swaps dll.

6. Membuat Employee Recognition sebagain DNA Perusahaan

Motivasi intrinsic dan passion adalah pondasi dalam employee engagement. Oleh karena itu recognition sangat penting dalam organisasi. Banyak Perusahaan memberikan recognition hanya kepada 1 orang, namun meurut pendapat saya, semakin banyak karyawan yang mendapatkan recognition, semakin baik. Karena itu artinya budaya terbentuk, semakin banyak orang yang melakukan hal yang Perusahaan mau.

Gallup melakukan survey dan hasilnya 56% karyawan yang merasa mendapatkan recognition, kurang berminat pindah kerja atau mencari lowongan lain. Dan mereka 4 kali lipat lebih engaged terhadap pekerjaannya.

7.  Fair Compensation

Meskipun ada berbagai opini mengenai gaji yang membuat karyawan engage, namun riset mengatakan bahwa karyawan yang merasa gaji mereka fair, cenderung memiliki kepuasan yang tinggi terhadap pekerjaan, lebih engage dan termotivasi.

Secara sederhana, jika kebutuhan dasar karyawan dan keluarganya belum tercukupi, seperti sandang, pangan, papan, mereka, bagaimana mereka memberikan fokus dan usaha yang terbaik dalam pekerjaan. Namun sekali lagi, uang bukan segalanya. Masih banyak orang yang bekerja bukan sekedar mencari uang. Namun yes, fair compensation adalah salah satu factor penentu dalam employee engagement.

8. Incentive

Insentive, reward, benefit tambahan selain gaji, sering digunakan untuk menghargai karyawan yang memiliki performance luar bias. Meskipun pendekatan ini tidak akan mengena pada semua orang, namun sampai hari ini strategi ini masih cukup efektif untuk membuat karyawan lebih rajin dan melakukan usaha terbaik.

9. Transparansi dalam Organisasi

Transparansi sangat penting. Transparansi memupuk trust. Orang memiliki kecenderungan untuk memahami posisinya baik dalam relationship, pencapaian KPI, peluang karis, kompensasi, potensial bonus, financial Perusahaan atau bahkan berita anggota team lain. Team leader harus memiliki tanggung jawab untuk menjada transparansi antar anggota team. 96% karyawan yang engage, menaruh trust yang tinggi terhadap Perusahaan.

Sekedar info, ada sebuah Survey yang dilakukan oleh Edelman Trust Barometer terhadap 33.000 orang di 28 negara. Hasilnya 1 dari 3 orang tidak percaya dengan bosnya.

 10. Manage & Set Expectation Dengan Jelas

Dibutuhkan komunikasi yang efektif dan terbuka. Dengan menginformasikan ekspektasi anda terhadap karyawan secara jelas, hal ini membuat karyawan memahami peranan dan tanggung jawabnya. Karyawan juga dapat memanage waktunya dengan lebih efisien,

Jangan lupa berikan reminder terhadap prioritas mereka secara jelas, dan empowering team anda untuk memanage sendiri goal setting mereka. Survey LinkedIn Learning menyatakan manager yang sering berubah ubah ekspektasu membuat teamnya frustasi.

11. 360-degree Feedback

360o feedback bermanfaat untuk mengumpulkan input dari berbagai sumber. Daripada bergantung kepada perspektif atasan, metode ini memberikan viewpoint yang tidak bisa dan memberikan assessment yang lebih berimbang.

360 artinya feedback bisa dari supervisor, rekan kerja selevel, bawahan, eksternal stake holder dll.

 12. Agile Performance management

Dalam perubahan yang cepat, dibutuhkan agile performance management, Meliputi

  • Continous learning
  • Building Trust
  • Connection terhadap komunitas kerja
  • Frequent Check-ins

13. Provide resilience Training

Resilience training bertujuan memperlengkapi karyawan dengan kemampuan untuk merespon tekanan secara efektif, menaklukan tantangan, problem solving dan mengubah tantangan menjadi peluang. Dengan membangun resilence akan membantu karyawan merasa lebih percaya diri dalam memegang kedali pekerjaannya dan membangun lingkungan kerja yang supportive dan innovative.

Employee engagement memang tidak bisa dibangun dalam semalam. Dibutuhkan konsitensi dan komitmen yang tinggi. Adakalanya anda akan bertemu bad apple, orang orang yang meski telah dibina, tetap memiliki attitude negative yang mempengaruhi secara negative kinerja team. It’s okay! Mungkin dia hanya tidak cocok dengan value dan visi anda. Anda boleh melepasnya dan fokus mencari team yang lebih sevalue dan memiliki visi yang sama.

 

Be the best of you & never give up!

 

Christian Adrianto Motivator & Trainer  Sales terbaik IndonesiaChristian Adrianto

Motivator, Leadership & sales Trainer

 

Kick Off Booster 2025 : Ready, Set, Conquer!

Kick Off Booster 2025 by Christian Adrianto Motivator

Mengapa Kick Off Booster 2025 Penting?

Tahun 2025 diprediksi menjadi tahun yang penuh tantangan. Mengutip dari CNBC, Ketua Asosiasi Pengusaha Indonesia, Shinta Kamdani mempredikasi bahwa pertumbuhan Indonesia masih cenderung stagnan di 4,90% – 5,20% (yoy).

Apalagi dengan adanya kenaikan PPN pada produk produk tertentu, pelemahan daya beli kelas menengah yang merupakan penopang konsumsi terbesar di Indonesia, dan adanya layoff di berbagai daerah, tahun 2025 akan menjadi tahun yang cukup menantang.

Dengan berbagai dinamika ekonomi global yang berpengaruh pada ekonomi Indonesia, setiap organisasi harus memastikan bahwa timnya siap secara mental, strategis, dan operasional.

Program Training ini dirancang untuk memberikan suntikan energi, motivasi, dan arah strategis agar seluruh karyawan memiliki keyakinan untuk mencapai target di semester awal tahun 2025.

 

Jika disimpulkan, Challenge yang harus dihadapi tahun 2025 ini adalah

  1. Adaptasi terhadap perkembangan Teknologi Baru
  2. Meningkatkan Efisiensi dan Produktivitas
  3. Membangun Resiliensi Mental untuk Menghadapi Perubahan
  4. Menumbuhkan Komitmen Tim untuk Mencapai Target Bersama

 

Dalam program ini ada akan belajar

1: Economic Outlook 2025 & Implications for Business

  • Pemaparan singkat tentang proyeksi ekonomi 2025. Peluang dan ancaman di tahun 2025.

 2: Mindset for 2025 – Building a Growth Mindset

  • Mengapa mentalitas adalah kunci?
  • Prinsip resilience dan adaptasi.

3: Strategic Planning for 2025

  • Framework untuk perencanaan strategis: SMART Goals, SWOT Analysis.

4: The Power of Collaboration

  • Pentingnya sinergi dalam tim untuk mencapai target besar.

5: Actionable Steps to Start Strong in 2025

  • Strategi memulai tahun dengan energi tinggi: Prioritization & Execution.
  • Tips menghadapi rintangan: Tetap fokus dan konsisten.

 

Tujuan:

  • Meningkatkan kesiapan mental dan strategi untuk menghadapi tantangan tahun 2025.
  • Memberikan motivasi agar karyawan optimis mencapai bahkan melampaui target.
  • Membekali peserta dengan strategi praktis dan actionable untuk mendukung pencapaian target perusahaan.

 

Metode Pelatihan:

  • Interactive Seminar: Penyampaian materi secara interaktif.
  • Group Activity: Latihan & game kelompok untuk implementasi strategi.
  • Motivational Session: Memberikan energi dan semangat melalui cerita inspiratif.
  • Team Challenge: Aktivitas membangun kerja sama dan kekompakan.

 

Output:

  • Peserta memiliki mentalitas optimis dan tangguh untuk menghadapi 2025.
  • Rencana strategis yang dapat langsung diimplementasikan.
  • Komitmen tim yang lebih solid untuk mencapai target bahkan melampaui target perusahaan.

Christian Adrianto Motivator & Trainer  Sales terbaik IndonesiaMateri dibawakan oleh Motivator & Trainer terbaik Indonesia, yang telah berpengalaman lebih dari 19 tahun di dunia training dan motivasi. Telah dipercaya lebih dari 700 perusahaan besar di Indonesia dan telah membantu berbagai perusahaan untuk mencapai bahkan melampaui target, dengan rekor peningkatan pencapaian target hingga 500%.

Program Inhouse Training : Powerful, Effective & Impactfull Meeting 2025

Program Training Leadership & Managerial Skills by Christian Adrianto Leadership Trainer Terbaik di Indonesia

Strategi memimpin Meeting yang Meningkatkan Engagement, Accountability, & Growth Teams

Setiap leader & Manager harus punya skill ini!

Dalam program ini anda akan belajar

  • Memimpin meeting yang powerfull dan impactfull
  • Bagaimana membangun komunikasi yang efektif dengan team anda
  • Bagaimana menetapkan Goal Yang Jelas
  • Menjadi master dalam active listening (pendengar yang baik)
  • Seni bertanya powerful questions
  • Strategi memberikan feedback yang membangun motivasi team

Durasi Pelatihan

Program Training 1 Hari

Silabus Program

  • Build Positive Environment: Strategi membangun lingkungan positif, dimana setiap anggota team merasa dihargai dan pendapatnya didengarkan, sehingga proses generating idea dapat berjalan lancer.
  • Listening & The Art of Questioning: Mengembangkan kemampuan komunikasi yang baik, problem-solve dan engage dengan team anda.
  • Setting Goal & Monitoring: Bagaimana mengelola performance team anda agar align dengan goal. Bagaimana monitoring dan mengukur goal.
  • Delivering Feedback: Teknik memberikan feedback yang membangun, memotivasi agar kinerja team anda semakin bertumbuh.
  • Personalizing Meetings : Strategi pendekatan meeting yang fleksibel sesuai dengan karakter team, challenge dan situasi.

Metodologi

  • Kuis & Studi kasus dengan scenario yang sering terjadi di lapangan.
  • Self-Assessment Tools: SMART GOAL, Monitoring technique, SKILL-WILL Matrix

Siapa yang harus ikut program ini

  • Manager dan team leader
  • New manager / Calon manager yang ingin meningkatkan kemampuan leadership & managerial skills
  • Professionals yang ingin meningkatkan kemampuan komunikasi & engagement team

 Speaker

Christian Adrianto Leadership Trainer Terbaik IndonesiaMateri dibawakan oleh trainer berpengalaman. Christian Adrianto, salah satu dari TOP 10 Motivator & Trainer Terbaik di Indonesia. Beliau telah dipercaya lebih dari 600 perusahaan besar di Indonesia. Dan telah mengajar ribuan kelas dan membantu meningkatkan produktivitas kerja. Christian Adrianto adalah Leadership trainer terbaik Indonesia, dengan pengalaman lebih dari 19 tahun.

Program Inhouse Training : Penguatan Corporate Culture

Strengthening Corporate Culture:

Building a Unified and Engaged Workforce


 

Mengapa Penguatan Corporate Culture Diperlukan?

Bayangkan sebuah orkestra yang terdiri dari musisi berbakat, tetapi mereka bermain tanpa partitur yang sama. Masing-masing memainkan nada yang mereka anggap benar, namun hasil akhirnya adalah kekacauan. Meskipun setiap individu berbakat, tanpa keselarasan dan panduan yang jelas, mereka tidak bisa menciptakan harmoni.

Hal yang sama terjadi dalam perusahaan. Setiap karyawan bisa berbakat dan memiliki keahlian, namun tanpa budaya perusahaan yang kuat sebagai fondasi, hasil akhirnya adalah ketidakselarasan, komunikasi yang terputus, dan produktivitas yang tidak maksimal. Corporate culture adalah “partitur” yang menyatukan setiap karyawan untuk bekerja bersama mencapai tujuan yang sama. Dengan penguatan budaya ini, perusahaan dapat memastikan bahwa semua orang berkontribusi secara sinkron untuk kesuksesan bersama.

Training ini dirancang untuk memperkuat budaya perusahaan sehingga semua anggota tim merasa terhubung, selaras dengan nilai-nilai perusahaan, dan termotivasi untuk berkontribusi maksimal.

 

Metode Training:

  1. Presentasi Interaktif
  2. Case Study & Reflection
  3. Role-play dan Simulasi
  4. Group Discussion & Problem-Solving
  5. Action Plan Development

 

Silabus Pembelajaran:

1. Introduction to Corporate Culture: Why It Matters

  • Pembahasan: Definisi budaya perusahaan, peran budaya dalam menciptakan keselarasan tim, dampak dari budaya yang kuat terhadap kinerja dan produktivitas. Contoh perusahaan global yang sukses karena budaya yang kuat.
  • Aktivitas: Diskusi interaktif mengenai budaya perusahaan saat ini dan bagaimana peserta merasakannya.

2. Aligning Personal Values with Company Values

  • Pembahasan: Pentingnya menyelaraskan nilai-nilai individu dengan nilai-nilai perusahaan. Bagaimana keselarasan ini menciptakan lingkungan kerja yang lebih produktif dan harmonis.
  • Aktivitas: Refleksi diri dan diskusi kelompok mengenai bagaimana nilai-nilai pribadi peserta selaras atau bertentangan dengan budaya perusahaan.

3. Building Trust and Open Communication in the Workplace

  • Pembahasan: Bagaimana komunikasi terbuka dan transparan dapat memperkuat budaya kerja. Pentingnya membangun kepercayaan antar karyawan dan antara pemimpin dengan tim.
  • Aktivitas: Game komunikasi yang efektif.

4. Creating Accountability and Ownership at Every Level

  • Pembahasan: Tanggung jawab dan akuntabilitas sebagai pilar budaya yang kuat. Bagaimana mendorong setiap individu untuk merasa bertanggung jawab atas peran mereka dalam kesuksesan perusahaan.
  • Aktivitas: Diskusi kelompok untuk merancang cara-cara meningkatkan akuntabilitas dalam tim.

5. Celebrating Success and Recognizing Contribution

  • Pembahasan: Pentingnya apresiasi dan pengakuan dalam membangun budaya yang positif. Bagaimana perayaan keberhasilan tim dan individu dapat memperkuat motivasi dan keterlibatan karyawan.
  • Aktivitas: Simulasi perayaan kecil dan pemberian penghargaan kepada anggota tim.

6. Action Plan: Embedding Culture into Daily Operations

  • Pembahasan: Merangkum pelajaran utama dan menyusun action plan. Setiap peserta akan merancang strategi untuk memperkuat budaya perusahaan di departemen atau tim mereka.
  • Aktivitas: Penyusunan rencana tindakan

 

Goal dan Tujuan Training:

  1. Memahami pentingnya budaya perusahaan yang kuat dan bagaimana hal ini berpengaruh terhadap kinerja tim dan kesuksesan organisasi.
  2. Mampu mengidentifikasi keselarasan antara nilai-nilai individu dengan nilai-nilai perusahaan.
  3. Meningkatkan komunikasi yang terbuka dan membangun kepercayaan di lingkungan kerja.
  4. Memperkuat rasa tanggung jawab dan kepemilikan setiap individu terhadap hasil kerja mereka.

 

Target Audience:

  • Karyawan dari berbagai level
  • Manajer dan tim leader yang bertanggung jawab untuk memastikan keselarasan antara nilai-nilai perusahaan dengan kinerja tim.

 

Durasi Total: 3 Jam

 

Materi dibawakan oleh

Christian Adrianto Motivator Top 10 Terbaik IndonesiaCHRISTIAN ADRIANTO 
MOTIVATOR, SALES & LEADERSHIP TRAINER

CHRISTIAN ADRIANTO dikenal sebagai motivator & trainer yang termasuk TOP 10 Motivator Terbaik Indonesia. Beliau merupakan founder dari PT. Rajawali Motivasi Indonesia, sebuah lembaga training dan seminar yang lebih dikenal sebagai Motivasi Indonesia. Sampai hari Motivasi Indonesia ini telah dipercaya lebih dari 600 perusahaan besar di Indonesia dengan tingkat kepuasan dan repeat order hingga 95%.

Sebagai Motivator beliau tidak hanya mengajarkan teori, karena beliau adalah seorang praktisi. Sehingga materi yang disampaikan aplicable, pasti bisa dipraktekkan dan disampaikan secara fun dan powerfull dengan roleplay, praktek dan diskusi hot seat.

Christian Adrianto telah berpengalaman dalam bidang training dan motivasi selama lebih dari 19 tahun (sejak 2004).
Sampai hari ini beliau telah diundang di hampir seluruh kota di Indoesia dan lebih dari 20 kali diundang ke Manca Negara untuk memberikan seminar. seperti:
Sydney – Australia, Xiamen – China, Hangzhou – China, Shanghai – China, Ho Chiminh City – Vietnam, Kuala Lumpur – Malaysia, dll

Dan beliau telah mengajar ribuan kelas. Dan telah memotivasi lebih dari 300.000 orang.
Beliau penulis buku nasional best seller, THE MIRACLE OF HAPPINESS  dan berbagai e-book maupun audio-book lainnya.

Sepanjang karir beliau, Christian Adrianto telah dipercaya lebih dari 600 perusahaan besar di Indonesia, dan telah membantu meningkatkan produktivitas dan penjualan. Dengan rekor peningkatan penjualan hingga 4.000%.

 

BOOST (Building Out-standing & Optimized Strong Teams): Program Team Building Inhouse Training bersama Christian Adrianto

program team building christian adrianto motivator & leadership - Sales Trainer

Membangun Tim Hebat, Memaksimalkan Kinerja

Apakah Anda siap untuk mengubah dinamika tim Anda menjadi luar biasa? BOOST hadir untuk membantu Anda mewujudkan itu. Kami memahami bahwa kekuatan sejati sebuah perusahaan terletak pada tim yang solid dan kompak. BOOST adalah program inhouse training yang dirancang khusus untuk team building, dengan pembicara terkemuka, Christian Adrianto.

Suasana training outbound Christian Adrianto Motivator & Sales - Leadership Trainer

Mengapa Memilih BOOST?

1. Pengalaman Fun dan Interaktif Tidak ada yang lebih efektif daripada belajar sambil bersenang-senang. Program BOOST didesain dengan melibatkan setiap anggota tim melalui activity yang fun penuh energi dan interaktif. Lupakan metode belajar yang membosankan; saatnya bermain dan belajar bersama!

2. Games Seru yang Meningkatkan Kerja Sama Kami percaya bahwa permainan adalah alat yang ampuh untuk mengasah keterampilan komunikasi, kolaborasi, dan kepercayaan dalam tim. Dari ice-breaking yang menyenangkan hingga tantangan yang mendalam, setiap game dirancang untuk membangun dan memperkuat ikatan antar anggota tim.

Outbound seru team building christian adrianto3. Dibawakan oleh Christian Adrianto Dikenal sebagai motivator dan trainer terbaik di Indonesia, Christian Adrianto telah membantu lebih dari 600 perusahaan besar mencapai performa puncak. Dengan pendekatan yang penuh semangat dan inspiratif, Christian akan memandu tim Anda untuk mencapai potensi maksimal mereka.

Manfaat yang Akan Anda Dapatkan

  • Pengalaman Berharga: Sesi pelatihan yang tidak hanya memberikan teori, tetapi juga mengimplementasikan praktik nyata yang bisa langsung diterapkan di lingkungan kerja.
  • Keterlibatan Total: Setiap anggota tim akan merasa terlibat dan termotivasi untuk berkontribusi lebih.
  • Kekompakan Tim: Menguatkan ikatan tim melalui berbagai kegiatan yang menyenangkan dan menantang.
  • Peningkatan Kinerja: Meningkatkan produktivitas dan efisiensi kerja dengan keterampilan baru yang diperoleh.

Testimoni Klien Kami

Testimonial program training Christian Adrianto

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

Jangan lewatkan kesempatan emas ini untuk mengubah tim Anda menjadi tim yang luar biasa! Hubungi kami sekarang untuk mengetahui lebih lanjut tentang BOOST dan bagaimana kami dapat membantu perusahaan Anda mencapai kesuksesan yang lebih tinggi.

Kontak Kami

Untuk informasi lebih lanjut dan reservasi, silakan hubungi
Fransisca
082110502502

BOOST (Building Outstanding & Optimized Strong Teams) – Membangun Tim Hebat, Memaksimalkan Kinerja

Christian Adrianto – Motivator & Trainer Terbaik di Indonesia

Cara Memaksimalkan Manfaat dari Workshop, Training dan Seminar

Workshop , Training dan seminar adalah cara efektif dalam mendongkrak keterampilan, pengetahuan, dan motivasi kerja karyawan. Namun, sering kali saya ketemu bagian HR atau Training yang mencoba mengundang pembicara atau trainer, namun tidak paham tujuan pelatihan diadakan. Bahkan ada yang ngga tau apa skill yang perlu ditingkatkan melalui pelatihan yang mereka rencanakan. Pokoknya kalau penjualan turun, undang motivator. Kalau karyawan lagi loyo, banyak konflik dan produktivitas kerja turun, undang motivator.

Christian Adrianto, seorang motivator, sales & leadership trainer mengatakan. Itulah mengapa penting bagi seorang trainer untuk melakukan TNA (Training Need Analysis) sebelum menyusun program pelatihannya.

Christian Adrianto motivator & trainer terbaik indonesiaMelaui TNA, trainer yang berpengalaman akan membantu perusahaan untuk mencari tahu akar permasalahannya dan memberikan formula training yang cocok. Misalnya problemnya team sales tidak capai target. Penjualan team sales loyo ada banyak penyebabnya, apakah karena motivasinya yang kendor, sehingga para sales aktivitas nya kurang? Kalau ini yang terjadi maka, dibutuhkan pelatihan motivasi dan perubahan mindset. Supaya para team sales kembali semangat dalam melakukan aktivitas menjual.

Atau Bisa jadi aktivitasnya sudah cukup, team sales sudah rajin-rajin, namun ternyata kondisi berubah, market berubah, team sales butuh strategi baru dan skill baru. Nah, kalau ini yang terjadi, obatnya adalah pelatihan skill dan strategi.

Atau bisa jadi dua duanya yang terjadi di lapangan. Skill kurang, akibatnya team sales ditolak terus oleh customer. Akhirnya motivasi nya turun. Maka obatnya ya kita berikan motivasi, pompa semangat dan juga latih skill mereka. Karena semangat saja, seringkali tidak cukup. Kalau aktivitas rajin, skill ngga mencukupi, maka penolakan akan semakin besar juga. Mental bisa jatuh sampai basement 7.

Nah, jika anda berencana mengadakan pelatihan dengan mendatangkan pembicara dari luar. Maka berikut adalah tipsnya :

1. Lakukan Training Needs Analysis (TNA) Sebelum Mengadakan Pelatihan

Sebelum mengundang pembicara atau trainer, penting untuk melakukan TNA. Proses ini membantu mengidentifikasi kebutuhan spesifik perusahaan dan karyawan. TNA akan mengungkapkan masalah yang mendasar, apakah itu masalah motivasi, kekurangan keterampilan, atau perubahan pasar. Dengan informasi ini, trainer dapat menyusun program pelatihan yang tepat dan efektif.

2. Tentukan Tujuan yang Jelas dan Spesifik

Setiap workshop atau seminar harus memiliki tujuan yang jelas. Apakah Anda ingin meningkatkan keterampilan teknis, motivasi, atau strategi? Tujuan yang spesifik akan membantu pembicara atau trainer untuk menyesuaikan materi dan metode mereka sesuai dengan kebutuhan peserta. Berikan gambaran hasil yang anda inginkan setelah mengikuti pelatihan.

3. Berikan Informasi yang Cukup kepada Trainer

Berikan trainer informasi lengkap mengenai peserta, termasuk latar belakang, tingkat keterampilan, dan tantangan yang dihadapi. Ini akan membantu mereka menyesuaikan materi dan sesi interaktif yang relevan dan bermanfaat.

4. Rencanakan Tindak Lanjut Setelah Pelatihan

Workshop dan seminar bukanlah acara satu kali. Rencanakan tindak lanjut untuk memastikan bahwa pengetahuan dan keterampilan yang diperoleh diterapkan di tempat kerja. Ini bisa berupa sesi follow-up, mentoring, atau pelatihan tambahan sesuai kebutuhan.

5. Evaluasi dan Ukur Hasil Pelatihan

Setelah acara selesai, lakukan evaluasi untuk mengukur keberhasilan pelatihan. Kumpulkan umpan balik dari peserta, analisis pencapaian tujuan, dan tentukan apakah ada area yang perlu diperbaiki. Evaluasi ini akan memberikan wawasan berharga untuk perencanaan pelatihan di masa mendatang.

6. Integrasikan Pelatihan dengan Tujuan Bisnis

Pastikan bahwa pelatihan yang dilakukan sejalan dengan tujuan bisnis perusahaan. Pelatihan yang relevan dan terintegrasi akan lebih efektif dalam meningkatkan kinerja karyawan dan mendukung pencapaian tujuan perusahaan.

7. Pertimbangkan Pelatihan Berkelanjutan

Pelatihan tidak harus berhenti setelah satu acara. Pertimbangkan untuk menerapkan program pelatihan berkelanjutan yang memungkinkan karyawan terus belajar dan berkembang. Ini dapat mencakup kursus tambahan, pelatihan online, atau workshop berkala.

8. Pilih Trainer atau Pembicara yang Tepat

Pastikan untuk memilih trainer atau pembicara yang memiliki pengalaman dan keahlian dalam topik yang relevan dengan kebutuhan perusahaan Anda. Cek track record mereka, testimonials, dan pastikan mereka memiliki metode pendekatan yang sesuai dengan budaya perusahaan Anda.

Christian Adrianto adalah motivator dan trainer terkemuka yang memiliki rekam jejak sukses dalam membantu perusahaan besar mencapai target mereka melalui pelatihan yang berdampak. Beliau berpengalaman lebih dari 19 tahun di dunia training. Dengan pengalaman luas dalam motivasi, kepemimpinan, dan peningkatan penjualan, Christian Adrianto menyediakan solusi pelatihan yang disesuaikan dengan kebutuhan spesifik perusahaan Anda.

Beliau dikenal karena pendekatannya yang interaktif dan menyenangkan, menjadikannya pilihan ideal untuk memotivasi tim dan meningkatkan kinerja. Dengan lebih dari 600 perusahaan besar yang telah mempercayakan pelatihan mereka kepada Christian, Anda bisa yakin bahwa tim Anda akan mendapatkan manfaat yang signifikan.

Jangan ragu untuk menghubungi kami dan temukan bagaimana Christian Adrianto dapat membantu tim Anda mencapai kesuksesan yang lebih besar.

Hubungi Fransisca, melalui nomor WA 082110502502

untuk informasi lebih lanjut dan penjadwalan.

 

Dengan mengikuti tips ini, Anda dapat memastikan bahwa workshop, training, dan seminar yang diadakan benar-benar memberikan manfaat yang maksimal bagi karyawan dan perusahaan. Selamat merencanakan pelatihan yang efektif dan berdampak!

 

7 Cara Santai Menghilangkan Kegabutan di Kantor dan Meningkatkan Kinerja

meningkatkan produktivitas kerja

Terkadang, kegabutan dapat menyusup ke dalam diri Anda dan menghambat produktivitas Anda. Tapi jangan khawatir. Ada banyak cara santai untuk mengusir kegabutan dan meningkatkan performa kinerja kerja Anda. Ada 7 metode yang bisa Anda coba :

1. Iringan musik: Nyanyikan lagu favorit Anda

Siapa bilang kerja harus serius? Nyalakan musik favorit Anda saat Anda bekerja. Dengarkan lagu-lagu yang mengangkat mood Anda dan mengangkat semangat Anda. Musik yang tepat membantu Anda tetap fokus dan menghilangkan kegabutan. Namun ingat ya, selama aturan di Perusahaan mengijinkan. Karena ada profesi profesi tertentu yang butuh konsentrasi penuh, sehingga tidak memungkinkan untuk memutar music.

2. Pindah Ruangan: Pindah tempat Pekerjaan

Jika memungkinkan, cobalah berpindah tempat bekerja sesekali. Berada di lingkungan yang berbeda merangsang kreativitas Anda dan memberi Anda energi baru. Ajak rekan-rekan Anda, kolega Anda untuk ikut pindah bersama sehingga terjaga suasana tetap santai dan bersahabat.

3. Tantangan Kecil: Ajak Rekan Kerja Bermain Game Ringan

Tantangan ringan bisa menjadi cara menyenangkan untuk mengatasi kegabutan. Ajak rekan kerjamu untuk bermain game sederhana atau teka-teki. Selain menyenangkan, ini juga bisa meningkatkan kerja tim dan semangat bersaing dengan sehat.

4. Istirahat Mikro: Manfaatkan Waktu Singkat Untuk Beristirahat

Sekitar setiap satu jam, luangkan waktu sebentar untuk istirahat mikro. Berdiri, berjalan-jalan sebentar, atau lakukan peregangan. Meski sebentar, namun metode ini efektif merelaksasi tubuh dan membuat konsentrasi dan fokus kembali prima.

5. Berkolaborasi dengan Asyik: Brainstorming Bersama

Panggil teman atau rekan kerja untuk sesi brainstorming santai. Diskusikan ide-ide kreatif, bahkan jika tidak terkait langsung dengan pekerjaanmu. Aktivitas ini bisa menjadi pemicu kecerdasan kolektif dan meningkatkan semangat berinovasi.

6. Ruang Santai: Buat Sudut Nyaman di Kantor

Jika ada ruang kosong di kantor, jadikan itu sebagai “ruang santai” yang nyaman. Tempatkan kursi bean bag, tanaman hias, atau mainan kecil di sana. Ruang ini bisa menjadi tempat kamu singgah saat butuh istirahat sejenak.

7. Pelajaran Baru: Ikuti Workshop Ringan

Menghilangkan kegabutan bisa menjadi kesempatan untuk belajar hal baru. Cari workshop ringan yang bisa diikuti di kantor atau secara daring. Ini tidak hanya akan memperkaya pengetahuanmu, tetapi juga membuka jalan bagi pertumbuhan profesional.

Menghilangkan kegabutan di kantor tidak selalu harus dilakukan dengan serius. Dengan mencoba beberapa cara santai seperti yang telah disebutkan di atas, Anda dapat meningkatkan kinerja dan kepuasan di tempat kerja. Jangan ragu untuk mengkombinasikan beberapa cara ini sesuai dengan selera dan gaya kerjamu. Selamat mencoba!

By Fransisca, Motivasi Indonesia