Workshop , Training dan seminar adalah cara efektif dalam mendongkrak keterampilan, pengetahuan, dan motivasi kerja karyawan. Namun, sering kali saya ketemu bagian HR atau Training yang mencoba mengundang pembicara atau trainer, namun tidak paham tujuan pelatihan diadakan. Bahkan ada yang ngga tau apa skill yang perlu ditingkatkan melalui pelatihan yang mereka rencanakan. Pokoknya kalau penjualan turun, undang motivator. Kalau karyawan lagi loyo, banyak konflik dan produktivitas kerja turun, undang motivator.
Christian Adrianto, seorang motivator, sales & leadership trainer mengatakan. Itulah mengapa penting bagi seorang trainer untuk melakukan TNA (Training Need Analysis) sebelum menyusun program pelatihannya.
Melaui TNA, trainer yang berpengalaman akan membantu perusahaan untuk mencari tahu akar permasalahannya dan memberikan formula training yang cocok. Misalnya problemnya team sales tidak capai target. Penjualan team sales loyo ada banyak penyebabnya, apakah karena motivasinya yang kendor, sehingga para sales aktivitas nya kurang? Kalau ini yang terjadi maka, dibutuhkan pelatihan motivasi dan perubahan mindset. Supaya para team sales kembali semangat dalam melakukan aktivitas menjual.
Atau Bisa jadi aktivitasnya sudah cukup, team sales sudah rajin-rajin, namun ternyata kondisi berubah, market berubah, team sales butuh strategi baru dan skill baru. Nah, kalau ini yang terjadi, obatnya adalah pelatihan skill dan strategi.
Atau bisa jadi dua duanya yang terjadi di lapangan. Skill kurang, akibatnya team sales ditolak terus oleh customer. Akhirnya motivasi nya turun. Maka obatnya ya kita berikan motivasi, pompa semangat dan juga latih skill mereka. Karena semangat saja, seringkali tidak cukup. Kalau aktivitas rajin, skill ngga mencukupi, maka penolakan akan semakin besar juga. Mental bisa jatuh sampai basement 7.
Nah, jika anda berencana mengadakan pelatihan dengan mendatangkan pembicara dari luar. Maka berikut adalah tipsnya :
1. Lakukan Training Needs Analysis (TNA) Sebelum Mengadakan Pelatihan
Sebelum mengundang pembicara atau trainer, penting untuk melakukan TNA. Proses ini membantu mengidentifikasi kebutuhan spesifik perusahaan dan karyawan. TNA akan mengungkapkan masalah yang mendasar, apakah itu masalah motivasi, kekurangan keterampilan, atau perubahan pasar. Dengan informasi ini, trainer dapat menyusun program pelatihan yang tepat dan efektif.
2. Tentukan Tujuan yang Jelas dan Spesifik
Setiap workshop atau seminar harus memiliki tujuan yang jelas. Apakah Anda ingin meningkatkan keterampilan teknis, motivasi, atau strategi? Tujuan yang spesifik akan membantu pembicara atau trainer untuk menyesuaikan materi dan metode mereka sesuai dengan kebutuhan peserta. Berikan gambaran hasil yang anda inginkan setelah mengikuti pelatihan.
3. Berikan Informasi yang Cukup kepada Trainer
Berikan trainer informasi lengkap mengenai peserta, termasuk latar belakang, tingkat keterampilan, dan tantangan yang dihadapi. Ini akan membantu mereka menyesuaikan materi dan sesi interaktif yang relevan dan bermanfaat.
4. Rencanakan Tindak Lanjut Setelah Pelatihan
Workshop dan seminar bukanlah acara satu kali. Rencanakan tindak lanjut untuk memastikan bahwa pengetahuan dan keterampilan yang diperoleh diterapkan di tempat kerja. Ini bisa berupa sesi follow-up, mentoring, atau pelatihan tambahan sesuai kebutuhan.
5. Evaluasi dan Ukur Hasil Pelatihan
Setelah acara selesai, lakukan evaluasi untuk mengukur keberhasilan pelatihan. Kumpulkan umpan balik dari peserta, analisis pencapaian tujuan, dan tentukan apakah ada area yang perlu diperbaiki. Evaluasi ini akan memberikan wawasan berharga untuk perencanaan pelatihan di masa mendatang.
6. Integrasikan Pelatihan dengan Tujuan Bisnis
Pastikan bahwa pelatihan yang dilakukan sejalan dengan tujuan bisnis perusahaan. Pelatihan yang relevan dan terintegrasi akan lebih efektif dalam meningkatkan kinerja karyawan dan mendukung pencapaian tujuan perusahaan.
7. Pertimbangkan Pelatihan Berkelanjutan
Pelatihan tidak harus berhenti setelah satu acara. Pertimbangkan untuk menerapkan program pelatihan berkelanjutan yang memungkinkan karyawan terus belajar dan berkembang. Ini dapat mencakup kursus tambahan, pelatihan online, atau workshop berkala.
8. Pilih Trainer atau Pembicara yang Tepat
Pastikan untuk memilih trainer atau pembicara yang memiliki pengalaman dan keahlian dalam topik yang relevan dengan kebutuhan perusahaan Anda. Cek track record mereka, testimonials, dan pastikan mereka memiliki metode pendekatan yang sesuai dengan budaya perusahaan Anda.
Christian Adrianto adalah motivator dan trainer terkemuka yang memiliki rekam jejak sukses dalam membantu perusahaan besar mencapai target mereka melalui pelatihan yang berdampak. Beliau berpengalaman lebih dari 19 tahun di dunia training. Dengan pengalaman luas dalam motivasi, kepemimpinan, dan peningkatan penjualan, Christian Adrianto menyediakan solusi pelatihan yang disesuaikan dengan kebutuhan spesifik perusahaan Anda.
Beliau dikenal karena pendekatannya yang interaktif dan menyenangkan, menjadikannya pilihan ideal untuk memotivasi tim dan meningkatkan kinerja. Dengan lebih dari 600 perusahaan besar yang telah mempercayakan pelatihan mereka kepada Christian, Anda bisa yakin bahwa tim Anda akan mendapatkan manfaat yang signifikan.
Jangan ragu untuk menghubungi kami dan temukan bagaimana Christian Adrianto dapat membantu tim Anda mencapai kesuksesan yang lebih besar.
Hubungi Fransisca, melalui nomor WA 082110502502
untuk informasi lebih lanjut dan penjadwalan.
Dengan mengikuti tips ini, Anda dapat memastikan bahwa workshop, training, dan seminar yang diadakan benar-benar memberikan manfaat yang maksimal bagi karyawan dan perusahaan. Selamat merencanakan pelatihan yang efektif dan berdampak!