Strategi Influence & Persuasion dalam Penjualan: Rahasia Meningkatkan Closing Berdasarkan Ilmu Psikologi

Pernah ketemu sales yang memaksa, yang minta orang untuk mencoba produk atau jasanya, kemudian mepet customernya biar beli. Atau pernah ketemu sales yang ‘mengemis’ dari customernya, minta belas kasihan supaya orang mau beli?

Itu semua karena mereka tidak memiliki kemampuan untuk influence dan mempersuasi orang lain. Banyak tenaga penjual mengandalkan teknik yang sudah usang, padahal pelanggan saat ini jauh lebih pintar, kritis, dan selektif. Apalagi sebelum membeli sesuatu, mereka akan membanding bandingkan dulu di internet, melihat review dari real user.

Pertanyaannya sekarang,bagaimana cara kita menjual tanpa terlihat memaksa, tetapi justru membuat pelanggan merasa yakin dan nyaman membeli dari kita?

Jawabannya terletak pada ilmu Influence & Persuasion yang telah diuji secara ilmiah oleh Dr. Robert Cialdini, pakar psikologi terkemuka di dunia dalam bidang persuasi.

Salah satu real case praktek dari ilmu Dr Cialdini : Berawal dari Gratisan, Berujung pada Closing

Seorang tim sales FMCG pernah mencoba strategi sederhana:
Ia memberikan sample gratis dan sedikit tips cara penggunaan kepada calon pelanggan di toko.
Tak disangka, banyak yang datang kembali dan beli versi ukuran besar.

Inilah kekuatan Reciprocity — prinsip pengaruh yang dibuktikan secara ilmiah oleh Robert Cialdini.
Ketika kita memberi lebih dulu, otak manusia secara alami terdorong untuk membalas.

Artinya?
Dalam penjualan, kadang kunci closing bukan promosi besar-besaran, bagi bagi hadiah, tapi sikap dalam memberi lebih dulu.
Teknik ini ilmiah, sederhana, dan terbukti meningkatkan penjualan.

Belajar teknik persuasi yang benar bukan soal manipulasi, tapi memahami bagaimana otak manusia bekerja dalam mengambil keputusan.

Mengapa Sales Anda Perlu Menguasai Teknik Ini?

Banyak tim sales bekerja keras… tetapi tidak semua bekerja cerdas.

Dengan menguasai strategi influence dan persuasion yang terbukti secara ilmiah, tim Anda bisa:

  • Meningkatkan closing rate
  • Memahami cara berpikir konsumen
  • Menjual dengan pendekatan psikologis, bukan sekadar pushy selling
  • Membangun hubungan jangka panjang dengan pelanggan
  • Menjual lebih banyak, tanpa terdengar seperti menjual

Solusinya: Inhouse Training “INFLUENTIAL SELLING” bersama Christian Adrianto

Program inhouse training ini dirancang khusus untuk meningkatkan kemampuan pengaruh dan persuasi tim sales Anda, berbasis riset psikologi modern dan aplikasi praktis di lapangan.

Dalam training ini, peserta akan belajar:

  • Cara menggunakan 6 Prinsip Cialdini dalam proses penjualan
  • Strategi membangun kredibilitas & trust dengan cepat
  • Strategi mengatasi keberatan pelanggan dan memanfaatkan sebagai kesempatan meningkatkan Trust
  • Simulasi dan roleplay untuk memperkuat skill
  • Meningkatkan influence tanpa memaksa

Keunggulan Training Ini:

  • Interaktif, full praktek & roleplay
  • Disampaikan dengan gaya energik, fun, engaging dan memotivasi
  • Dibawakan langsung oleh Christian Adrianto, motivator & sales trainer berpengalaman yang telah melatih lebih dari 600 perusahaan di Indonesia.

Testimoni Para peserta training Christian Adrianto :

Ingin Tim Anda Menjual Lebih Banyak dengan Lebih Cerdas?

Hubungi kami untuk jadwal & penawaran program inhouse training:
WA: 082110502502 (Fransisca)

Bantu tim sales Anda bertransformasi dari penjual biasa menjadi influencer yang powerful!
Karena di era sekarang, yang paling berpengaruhlah yang akan menang.

INHOUSE TRAINING SALES RETAIL

Closing with Confidence:  Strategi Penjualan Ampuh untuk Retail

Dalam industri retail , seorang Sales Promotion Girl (SPG) bukan sekadar menjual produk, tetapi juga menciptakan pengalaman belanja yang berkesan bagi pelanggan. Dengan persaingan yang semakin ketat, kemampuan menjual (selling skill) menjadi kunci untuk membangun hubungan dengan pelanggan, meningkatkan penjualan, dan menciptakan loyalitas terhadap merek.

Program inhouse training ini dirancang khusus untuk membekali SPG retail dengan keterampilan praktis dan strategi efektif untuk:

  • Memahami kebutuhan dan preferensi pelanggan dengan lebih baik.
  • Mengatasi keberatan dan menutup penjualan dengan percaya diri.
  • Meningkatkan kemampuan cross-selling dan up-selling untuk mendorong nilai transaksi.
  • Membangun pengalaman belanja yang menyenangkan sehingga pelanggan loyal pada merek.

Melalui training ini, SPG akan memiliki keterampilan yang tidak hanya membantu mereka mencapai target, tetapi juga menjadi ujung tombak dalam meningkatkan citra dan penjualan toko.

Dalam program ini anda akan belajar

Fondasi Selling Skill yang Efektif

1.Memahami Dasar-Dasar Penjualan
  • Peran seorang sales associate dalam membangun brand dan loyalitas pelanggan.
  • Sikap dan mindset seorang penjual sukses.
2.Mengenali Pelanggan dan Kebutuhannya
  • Segmentasi pelanggan retail .
  • Psikologi pembelian pelanggan (emotional vs. rational buying).
  • Teknik bertanya (probing) untuk memahami kebutuhan pelanggan.
3.Membangun Kesan Pertama yang Kuat
  • Komunikasi verbal dan non-verbal.
  • Grooming dan penampilan profesional di industri retail.
  • Teknik menyapa pelanggan (ice-breaking) secara efektif.
4.Presentasi Produk yang Menginspirasi
  • Cara memperkenalkan produk dengan nilai tambah (value proposition).
  • Demonstrasi produk: cara menjelaskan fitur, manfaat, dan keunikan.
  • Storytelling untuk meningkatkan daya tarik produk fashion.
5.Teknik Cross-Selling dan Up-Selling
  • Strategi mengenalkan produk tambahan dan aksesoris.
  • Mengarahkan pelanggan pada produk dengan nilai lebih tinggi tanpa memaksa.
  • Contoh skenario dalam toko retail.

6. Mengatasi Keberatan Pelanggan

  • Mengidentifikasi tipe keberatan pelanggan (harga, kualitas, kebutuhan).
  • Teknik negosiasi efektif tanpa merusak hubungan pelanggan.
  • Contoh respons untuk mengatasi keberatan dalam retail .
7.Membangun Loyalitas Pelanggan
  • Strategi menciptakan pengalaman belanja yang menyenangkan.
  • Personal touch dalam pelayanan: mencatat preferensi pelanggan.
  • Memanfaatkan program loyalitas atau promo untuk retensi pelanggan.
8.Closing yang Meyakinkan
  • Membaca sinyal siap beli dari pelanggan.
  • Teknik closing efektif: asumtif, trial closing, dan urgency.
  • Cara memastikan pelanggan puas dengan keputusan pembeliannya.

9.   Manajemen Hubungan Pasca-Penjualan

  • Follow-up pelanggan melalui kontak personal.
  • Menciptakan pelanggan sebagai promotor (word-of-mouth marketing).

Christian Adrianto Sales Trainer terbaik di Indonesia

Program ini dibawakan oleh Christian Adrianto. 

Sales Trainer berpengalaman lebih dari 20 tahun membawakan ribuan kelas. Telah melatih lebih dari 300.000 orang sales dan dipercaya lebih dari 600 perusahaan besar di Indonesia. Telah banyak perusahaan yang meningkat omzet dan penjualan setelah mendapatkan pelatihan beliau, dengan rekor peningkatan hingga 4.000%.

How to Sell High Price

Setiap proses penjualan pasti ada Sales Funnel, mau B2B, mau B2C

sales funnel - Trainer sales terbaik Indonesia Christian AdriantoPaling atas LEADS (Bank Nama/ Calon Pelanggan), Leads lewat sales proses, Atasi keberatan, penolakan akhirnya akan menjadi ORDER.

Jika CALON PEMBELI (prospect) menjadi PEMBELI (buyer) ,  itu disebut Conversion

Jadi yang menentukan penjualan with high price adalah

  1. LEADS
  2. CONVERSION

“LEADS are to sales person what Blood is to the Body”

Jika tubuh kurang darah jadinya lesu, Kehabisan darah jadinya kondisi kritis.

Makanya Kuantitas darah harus mencukupi. Namun Kuantitas banyak, namun kualitas kurang, maka akan mempengaruhi Kesehatan. Misal jumlah darah cukup, tapi darah kental, Kesehatan kurang.

Begitu juga dalam penjualan, jika orang sales kehabisan bank nama, mau tawarin siapa?

Jika kuantitas banyak, tapi kulaitas kurang, penolakan juga akan tinggi.

 

BAGAIMANA DAPAT LEADS YANG MENCUKUPI DENGAN KUALITAS YANG MENCUKUPI

Konversi sangat ditentukan oleh kualitas leads. Target market harus tepat sasaran. Dan banyak orang sales, gagal mengkonversi karena data base sejak awal tidak memenuhi syarat.

yang sering terjadi dilapangan, orang sales leads nya Kuantitas kurang, akibatnya kualitas yang tidap tepat juga dihajar. Akibatnya konversi tetap kurang. Kunci Penjualan Yang Berhasil adalah dengan meluangkan lebih banyak waktu dengan Calon pelanggan yang lebih menjanjikan, memenuhi syarat dan bermutu. Jika pelanggan sudah tepat sasaran, lebih besar kemungkinan dapat order.

SEJAK AWAL IDENTIFIKASIKAN SECARA AKURAT TARGET MARKET ANDA

-Target market harus jelas

-Target market harus tajam

 

Target market adalah

  • orang orang seperti apa yang beli produk anda
  • Orang orang seperti apa yang ngga bakan beli
  • Orang-orang seperti apa yang mungkin beli, tapi butuh effort besar.

Contoh :

how to sell high price training selling skill christian adrianto

Ada 3 macam produk HP.

Ada orang orang tertentu yang hanya mau pakai Iphone. Mau ditawari produk lain, biar secanggih apapun ngga mau. Bagi dia Iphone versi tua tetap lebih baik dibanding Samsung  versi terbaru.

Karena orang yang sudah betah dengan Iphone, tetap stay dengan iphone, baik karena feature yang unik dll. Ditawari Samsung sampai berbusa, dia ngga bergeming. Orang orang ini Iphone mau launching produk baru, subuh subuh dia sudah antri didepan store, bawa Kasur, takut kehabisan.

Ditawari Samsung , dikasi diskon juga tetap ngga mau.

Ada juga yang sebaliknya, dikasi Iphone mengeluh. Kemahalan, ribet, ngga bisa colok USB, ngga bisa colok earphone kabel, resek ngga bisa download app sembarangan, app nya kemahalan dll. Orang orang ini, dikasipun, dia belum tentu mau pakai.

Jadi ada segmen tertentu di setiap produk.

Ada orang yang pakai HP masih baru, tapi begitu ada launching tipe terbaru, langsung beli.

Tapi ada juga orang yang pakai HP, meski kondisinya udah mengharukan, retak Dimana mana, tapi selama layar belum hancur, dia masih nyaman pakai hp nya.

Ada orang yang cocok pakai OPPO, ada yang cocok pakai VIVO.

Disuruh beli Samsung, tar dulu deh.

Dan indahnya di Indonesia, marketnya besar. Semua ada segmen yang berbeda beda.

Bank nama untuk masing masing segmen berbeda.

Jika anda salah bank nama, produk anda Iphone, tapi bank nama anda adalah segmen Oppo & VIVI, setiap hari anda akan dikatain “mahal..mahal..”. Kalau kita sering mendapat kata mahal, kita akan keracunan kalau produk kita mahal. Customer bilang mahal.

Kalau target market tepat. Meski mahal, customer kita sudah biasa dengan harga segitu, sehingga retensi terhadap harga lebih kecil.

Contoh lain

Alphard Vs Toyota Yaris VS Land Criuser

 

Apakah orang yang beli Alphard VS Toyota Yaris VS Land Cruiser apakah beda?

Yaris : buat pemula, single, pekerja, manager, praktis, irit bensin, lincah

Alphard : capai level ekonomi, status tertentu. Beli buat keluarga, supaya bisa keluar kota dnegan nyaman.

Yaris ngga bisa keluar kota?

Bisa!

Tapi Alphard lebih nyaman.

Yaris yang paling penting adalah fungsi. Mobil saya bisa angkut saya dari titik A ke titik B dengan selamat.

Alphard : Fungsi, nyaman, gengsi.

Target market berbeda. Kadang kita udah sibuk kerja, lupa target market kita.

Land Cruiser : Harga juga mahal, untuk level tertentu harga milyaran.

tetapi orang yang beli Alphard dan Land cruiser , Tingkat ekonomi mirip, level status sama, tapi sifat dan character berbeda.

Alphard, cenderung family man

Land Cruiser cenderung macho, suka outdoor, offroad

Orang orang seperti apa yang tergolong better prospect untuk produk dan jasa anda? Kalau B2B Perusahaan Perusahaan seperti apa?

Dari contoh Alphard dan Land Cruiser , level ekonomi sama, tapi character beda. Kalau anda hanya pakai patokan daya beli, secara ekonomi ia mampu beli, tapi secara character dia tidak akan beli.

Kalau anda tawarin land cruiser ke pembeli Alphard, secara duit bisa beli. Tapi  pembeli Alphard akan ngeluh, ketinggina, nenek mau ikut naik mobil susah. Karena ia family guy. Buat apa saya beli mobil yang tahan banting, lha wong saya juga ngga akan banting banting mobil kok.

Jadi menentukan target market bukan hanya level ekonomi. Buat lebih tajam, tentukan ciri ciri seperti apa lagi yang mendefinisikan pembeli anda?

Sehingga semakin jelas, semakin banyak ciri ciri dan semakin tajam.

Memikirkan ciri-ciri memang butuh waktu. Tapi lebih baik habiskan waktu untuk menentukan target market, disbanding asal tawarin ke orang yang punya duit, ujung ujungnya Tingkat penolakan tinggi, dan lama lama lesu dan capek.

SIAPA PELANGGAN ANDA YANG LEBIH MENJANJIKAN?

Siapa Target market anda sebetulnya?

  1. Orang orang yang bakal beli produk anda kira kira tinggal dikawana mana? (b2B kantor Dimana, apakah perkantoran.kaw industri, segitiga emas? Atau Glodok? Atau Depok, Cibubur?
  2. Orang Orang ini biasanya menggunakan Produk Seperti apa lagi?

Orang orang yang menggunakan Alphard, jarang menggunakan HP Oppo. Bisa jadi ada yang pakai, tapi kemungkinan Hp ke 2 , ke 3 , Cadangan.

Mereka biasanya pakai Samsung, Iphone 3 model terakhir.

Menggunakan Rekening di bank Apa saja?

Level bank Apa?

misalnya B2B , Perusahaan kelas tinggi biasanya punya rekening di bank tertentu.

Kalau orang dengan level ekonomi tinggi jarang punya kredit, rekening, simpanan di BPR.

Orang yang mampu beli, mengerti, memahami apresiasi kualitas produk anda menggunakan produk apa?

  1. Bagaimana anda tahu ciri ciri orang ini tepat?

Katakan kita masuk toko yang jual jam tangan Rolex. Sales akan lihat jam tangan, anda pakai jam apa.

Kalau dia lihat jam kita adalah Guess, itupun palsu, kira kira diladeni?

Ibu ibu masuk toko jual LV, dia lihat tas kita. Kalau mangga dua, ngga diladeni. Sepatunya pakai sepatu apa?

Semua produk yang dipakai memberi clue, apakah orang ini mampu beli dan apresiasi produk kita.

 

Semakin tajam siapa target market, dan siapa yang bukan target market kita memungkinkan kita untuk semakin besar peluang ketemu dengan pembeli kita. Kita tau mesti Kerjasama dengan siapa. Dan dengan mengerti semua ini, kita mendesai promo dengan Bahasa, kata-kata umpan hadiah yang tepat sasaran, sesuai dengan target market kita. Jangan membohongi diri menawarkan kepada bank nama yang bukan target market kita. Pekerjaan kita akan sia sia. Kalau kita sudah jelas ciri ciri siapa market kita, maka setelah itu kita harus perhatikan kuantitas. Karena Selling is numbers game.

Ingat corong sales funnell? di bagian atas lebih besar bukan…? Artinya leads jumlahnya harus banyak. Karena sehebat hebatnya kita jualan, secanggih canggihnya kita jualan, pasti tetap akan ketemu penolakan.

Dari 10 ditawarkan 1 beli, maka 9 ngga jadi beli. Maka konversi kita 10%.

Dan untuk mencapai target tertentu, kita harus menawarkan sejumlah bank nama.

Harus hitung mundur.

Berapa target anda , berapa konversi anda.

Dari target dan konversi, hitung mundur menetukan berapa jumlah bank nama yang anda butuhkan.

TUGAS :

  1. Berapa target yang harus anda capai semester ini?

Berapa jumlah rata rata orang yang beli.

  1. Untuk capai target anda, kira kira anda harus dapat berapa order?
  2. Tuliskan rata rata % konversi anda berapa? Untuk dapatkan 1 orader, rata rata harus tawarkan berapa orang?
  3. Dari jumlah jumlah order dan 5 konversi, hitung mundur, anda harus menawarkan ke berapa orang, untuk mencapai target?

Kalau misalnya kuantitas bank nama 200 orang ada , tapi data bank nama tidak sesuai kualitas, maka Tingkat konversi bukan 5% tapi bisa jadi 2% atau 3 %. Mau sukses tindakannya jangan kecil kecil, tanggung tanggung. Tapi harus totalitas.

Saat pandemi, situasi berubah.

Namuns etelah pandemic, situasi berubah lagi. Kita juga harus berubah lagi.

Orang sales juga harus bisa ikuti perubahan.  Karena, jangan jangan target market kita telah bergeser. Yang dulu target market, sekarang bukan target market lagi. Banyak bisnis sudah shifting target market. Peta bisnis sudah berubah.

Banyak orang mengira, setelah pandemic, target market Kembali lagi. Padahal, banyak target market yang bergeser. Dan kalau kita tidak sadar, kita akan kehilangan banyak opportunities, tiba tiba omzet bisa hilang.

Dan dengan kondisi perubahan, muncul target market baru, bisnis baru, budaya baru, anak muda gen Z dan lain sebagainya. Maka jika kita tidak re-target market kita, dan kita hanya fokus pada target market lama. Dan tidak sadar sudah muncul market baru.

 

Christian Adrianto Motivator & TrainerChristian Adrianto

Sales Coach terbaik indonesia, telah berhasil membantu lebih dari 600 perusahaan untuk meningkatkan omzet dan penjualan, dengan rekor peningkatan penjualan hingga 4.000%