Tag Archives: trainer kepemimpinan

Belajar Hidup dari Seorang Tuna Netra

Inspirasi Hidup Dari Seorang Tuna Netra

Seorang tuna netra yang mandiri adalah inspirasi hidup kita. Padahal, saya kira sudah menjadi pemandangan yang biasa, saat kita melihat seorang tuna netra yang berjalan di pinggir jalan untuk mengharap belas kasihan dari para pengguna jalan. Mereka duduk di pinggir jalan dengan sebuah kaleng, mangkuk, atau wadah lainnya untuk mengumpulkan receh dari orang-orang yang melewatinya. Ada juga yang berjalan menghampiri mobil-mobil yang berhenti dengan dipandu oleh orang yang bisa melihat.

Tuna netra sering kali dijadikan alasan untuk meminta belas kasihan. Kekurangan sering kali dijadikan alasan untuk tidak bekerja dan tidak berkarya. Boro-boro memberikan inspirasi hidup dan kontribusi kepada orang lain, untuk dirinya sendiri masih mengharapkan orang lain. Yang menjadi pertanyaan ialah apakah mereka tidak bisa atau tidak mau? Atau memang kita yang tidak pernah memberikan kesempatan kepada mereka?

Motivator Indonesia, Motivator, Motivator Terbaik di Indonesia, Motivator Terbaik Indonesia, Christian Adrianto,

Motivator Indonesia, Motivator, Motivator Terbaik di Indonesia, Motivator Terbaik Indonesia, Christian Adrianto,

Keterbatasan Bukan Alasan Untuk Menyerah

Saya punya kenalan yang tuna netra, bahkan suami istri sama-sama tidak bisa melihat. Mereka memiliki dua anak yang cantik dan ganteng. Namun mereka bisa hidup dengan layak tanpa harus berharap belas kasihan kepada orang lain. Mereka bisa menghidupi anak-anaknya tanpa harus menjadi peminta-minta. Kehidupan mereka bisa menjadi inspirasi hidup bagi kita. Meski dengan keterbatasan, mereka bisa mandiri.

Ah, itu belum seberapa. Ada seorang tuna netra yang berusaha mengumpulkan dana untuk disumbangkan ke suatu yayasan, dia tidak hanya memikirikan diri sendiri tetapi dia memikirkan orang lain lain. Dia tidak meminta belas kasihan dari orang lain, tetapi dia memberikan kontribusi kepada orang lain. Dan lebih hebatnya lagi dia bisa mengendarai sebuat pesawat terbang dalam rangka pengumpulan dana tersebut. Tidak percaya? Silahkan baca beritanya disini.

Setiap Orang Punya Keterbatasan.

Jika Anda beralasan dengan berbagai keterbatasan sehingga Anda tidak bertindak, ketahuilah bahwa semua orang memiliki keterbatasan. Bisa pada keterbatasan fisik, bisa keterbatasan ilmu, bisa juga keterbatasan finansial. Kita memiliki keterbatasan hanya saja pada satu aspek yang mungkin berbeda.

Jadi tidak pantas, jika kita menyerah dengan alasan memiliki keterbatasan. Yang dimaksud menyerah disini bukan hanya menyerah setelah berjuang, justru banyak orang yang menyerah sebelum berjuang. Mau bisnis, dia menyerah karena tidak punya modal padahal dia sama sekali belum pernah mencari modal.

Ada juga orang yang menyerah karena merasa tidak bisa, sementara dia tidak pernah belajar untuk bisa. Sekali orang ini menyerah karena keterbatasannya. Padahal, semua orang memiliki keterbatasan, hanya saja orang yang sukses tidak beralasan dengan keterbatasannya. Yang membedakan orang sukses dengan yang tidak adalah, orang sukses selalu mencari solusi akan katerbatasannya. BUKAN tidak punya keterbatasan.

Setiap Keterbatasan Ada Solusinya

Seperti penyandang tuna netra yang belajar menjadi pilot, keduanya memiliki keterbatasan tetapi bisa melakukan hal yang luar biasa. Ini bukti bahwa keterbatasan tidak bisa dijadikan alasan. Keterbatasan selalu ada solusinya.

Mungkin dengan sebuah keterbatasan kita tidak bisa melakukan sesuatu hal, tetapi kita justru bisa melakukan hal yang jauh lebih baik. Saya memiliki keterbatasan, tidak bisa melakukan berbagai hal, tetapi saya punya kemampuan lain yang bisa mengatasi keterbatasan saya.

Seperti seorang tuna netra yang tidak bisa melihat, tetapi memiliki kemampuan lebih pada indra peraba dan memiliki positioning diri yang luar biasa. Saya lihat, mereka bisa berjalan dengan baik di rumah mereka tanpa menubruk atau menyenggol barang-barang yang ada di rumah tersebut. Ini bukti ada kemampuan lain dibalik keterbatasan kita.

Jika Anda merasa, memiliki keterbatasan, pikirkan kemampuan lain yang Anda miliki. Jika tidak terpikirkan, cobalah melakukan berbagai hal yang belum pernah Anda lakukan. Nanti Anda bisa menemukan ternyata Anda memiliki kemampuan lain yang selama ini terpendam.

Jika Anda tidak memiliki modal untuk bisnis, yakinlah Anda bisa memulai bisnis tanpa harus menggunakan uang diawal. Atau Anda bisa belajar mencari modal. Bisnis memang membutuhkan modal, namun Anda bisa memulai bisnis sekarang juga. Jika memang modal itu harus benar-benar ada, maka tugas Anda adalah mencarinya. Bukan menyerah diam, meminta untuk dimaklumi.

Mungkin Anda akan dimaklumi orang. Ya, Anda akan mendapatkan maklum tersebut, tetapi apa yang Anda dapatkan selain maklum? Anda tidak akan mendapatkan apa-apa kecuali rasa kasihani dari orang. Bahkan, lebih buruk lagi, mungkin didepan Anda mereka mengatakan memaklumi Anda, bisa jadi dalam hatinya mereka pikir Anda malas.

Intinya adalah jangan jadikan keterbatasan kita sebagai alasan untuk menyerah. Kita punya kemampuan lain atau ada solusi atas keterbatasan kita.

Kisah Hidup Tukang Kosek WC yang Jadi Motivator Terkenal Dunia

motivator terkenal, motivator hebat, motivator dunia, christian adrianto motivator

motivator terkenal, motivator hebat, motivator dunia, christian adrianto motivator

Siapa yang tidak mengenal sosok Marshall Sylver yang begitu menginspirasi dan menghibur dalam setiap acara televisi yang dibawakannya? Ya, Marshall Sylver adalah seorang motivator top asal Amerika yang sukses dengan acara Marshall Show dan juga telah menerbitkan sebuah buku best seller berjudul Passion, Profit and Power.

Cara komunikasi Marshall yang bersemangat serta menggunakan sistem hipnosis menjadi poin plus. Namun, tahukah anda bahwa kisah hidup Marshall tak semudah yang dibayangkan banyak orang?

 Kisah hidup tak mudah seorang motivator top

Marshall Sylver memiliki nama lengkap Marshall Walter Sylwestrzak merupakan tokoh motivator top Amerika yang lahir di Virginia pada tanggal 19 Mei 1962. Ia menghabiskan masa kecil di Michigan dalam kondisi menyedihkan. Sebagai anak ketujuh dari 10 bersaudara, Marshall telah terbiasa menjalani hidup yang serba kekurangan termasuk kesulitan pangan dan krisis air.

Pada tahun 1976, ia dan seluruh keluarganya pindah ke San Diego. Marshall pun bekerja sebagai pembersih kaca mobil para pelanggan di pom bensin. Suatu hari, seorang pelanggan pemilik radio menawari Marshall bekerja.

Marshall yang mengira akan bekerja sebagai penyiar pun menerima dengan senang hati. Ternyata Marshall harus bekerja sebagai petugas kebersihan toilet di tempat tersebut. Namun, Marshall muda tidak berkecil hati dan menjalani rutinitas pekerjaan sepenuh hati.

Suatu hari, sang motivator top ini mendapatkan keberuntungan saat ada seorang penyiar yang sakit. Sang bos meminta Marshall mengantikannya karena pernah melihat cara siaran Marshall setelah jam siaran selesai secara diam-diam. Ternyata hal tersebut yang membuat titik balik kehidupan Marshall Sylver berubah hingga menjadi seorang motivator top sekarang.

 Titik kesuksesan seorang Marshall Sylver

Berkat kerja keras, tidak mengeluh dan semangat juang tinggi membuat Marshall Slyver mendapatkan apa yang ia inginkan. Gaya bicara yang penuh dengan semangat membuat ia disukai banyak pendengar radio. Setelah itu, Marshall jelas mampu memikat banyak orang dengan acara televisi yang dibintanginya. Ia juga mengembangkan teknik pikiran manusia yaitu hipnosis.

Kini Marshall menjadi seorang motivator top dan memiliki kehidupan yang mapan baik secara finansial atau pribadi. Ia hidup bahagia bersama dengan istri yang berprofesi sebagai aktris, Erica Sylver. Kehidupan Marshall jelas jauh berbeda dibandingkan dengan beberapa puluh tahun lalu saat ia harus hidup miskin bersama dengan sepuluh saudaranya yang lain.

Faktanya, Marshall Sylver berprinsip bahwa kita harus bersiap dalam kehidupan sebab keberuntungan adalah pertemuan antara persiapan dan kesempatan. Seandainya sosok Marshall tidak pernah berlatih diam-diam di ruang siaran maka sang bos tidak akan mengetahui potensi yang ia miliki.

Tidak ada keberuntungan yang datang tiba-tiba tanpa ada kerja keras menggapai hal tersebut. Tentu apa yang disampaikan sang motivator top bakal mengubah pemikiran anda untuk tetap semangat mendapatkan apa yang anda inginkan.

 

Penting gak sih, Training Soft Skill?

Untuk sukses dalam bisnis, dibutuhkan lebih dari sekedar pengetahuan teknis tentang melakukan atau mengoperasikan suatu alat. Diperlukan juga ketrampilan-ketrampilan tambahan supaya berhasil. Tidak seperti ketrampilan teknis, ketrampilan ini tidak diajarkan di sekolah. Ketrampilan ini disebut dengan ketrampilan Soft Skill.

 

 

Kenapa sih, kita perlu melatih kemampuan Soft Skill kita?

Soft skill training lebih mengarah pada pengembangan SDM atau kemampuan mengelola manusia, seperti managerial skill, communication skill, leadership, networking, atau personal development. Soft skill training biasanya diberikan kepada pimpinan perusahaan yang memiliki anak buah agar mereka dapat menjadi pemimpin yang baik.

 

Pentingnya pelatihan soft skill lainnya adalah karyawan diharapkan mampu mengembangkan dirinya lebih baik lagi dengan perubahan yang dilakukannya, menjunjung tinggi profesionalisme, kejujuran, integritas, etika, kreativitas, daya juang, antusiasme, loyalitas dan lainnya. Jika pengembangan diri karyawan tidak terjadi, maka dipastikan perusahaan minim inovasi dan kurang kuat dalam meghadapi persaingan

 

Pelatihan Soft Skill dapat memberikan dampak yang sangat bagus dan adanya perubahan positif bagi karyawan ketika kesadaran akan dirinya sudah terbentuk, oleh karena itu pentingnya pelatihan Soft Skill selalu mengutamakan terlebih dahulu pentingnya kesadaran diri untuk melakukan perubahan positif pada dirinya.

Christian Adrianto Motivator, Motivator Muda, Motivator Hebat, Motivator Dunia

Christian Adrianto Motivator, Motivator Muda, Motivator Hebat, Motivator Dunia

Normal
0

false
false
false

EN-ID
X-NONE
X-NONE

/* Style Definitions */
table.MsoNormalTable
{mso-style-name:”Table Normal”;
mso-tstyle-rowband-size:0;
mso-tstyle-colband-size:0;
mso-style-noshow:yes;
mso-style-priority:99;
mso-style-parent:”";
mso-padding-alt:0cm 5.4pt 0cm 5.4pt;
mso-para-margin-top:0cm;
mso-para-margin-right:0cm;
mso-para-margin-bottom:8.0pt;
mso-para-margin-left:0cm;
line-height:107%;
mso-pagination:widow-orphan;
font-size:11.0pt;
font-family:”Calibri”,”sans-serif”;
mso-ascii-font-family:Calibri;
mso-ascii-theme-font:minor-latin;
mso-hansi-font-family:Calibri;
mso-hansi-theme-font:minor-latin;
mso-bidi-font-family:”Times New Roman”;
mso-bidi-theme-font:minor-bidi;
mso-fareast-language:EN-US;}