Category Archives: artikel kepemimpinan

Program Pelatihan Leadership dengan Trainer Leadership Terbaik Indonesia

Training Leadership by Christian Adrianto Leadership Trainer Terbaik Indonesia

Program Pelatihan Leadership Bersama Christian Adrianto

Dalam dunia bisnis yang semakin dinamis dan kompetitif, kepemimpinan yang kuat dan efektif adalah kunci untuk mengarahkan tim menuju kesuksesan. Christian Adrianto, salah satu trainer leadership terbaik di Indonesia, menawarkan program-program pelatihan yang dirancang khusus untuk membantu para pemimpin, manager, dan direktur dalam mengembangkan keterampilan kepemimpinan yang relevan dengan tantangan modern.

 

Mengapa Memilih Program Pelatihan Leadership Bersama Christian Adrianto?

  1. Pengalaman dan Kredibilitas
    Christian Adrianto telah berpengalaman lebih dari 20 tahun sebagai trainer leadership yang telah membantu lebih dari 600 perusahaan besar di Indonesia untuk mengembangkan kemampuan kepemimpinan. Dengan pemahaman mendalam tentang strategi, komunikasi, dan pengembangan tim, ia memberikan solusi yang berdampak nyata.

 

  1. Program Inovatif & Interaktif
    Program pelatihan yang ditawarkan oleh Christian Adrianto tidak hanya mencakup teori, tetapi juga pengalaman langsung melalui sesi interaktif, simulasi, dan studi kasus yang relevan dengan bisnis modern. Peserta akan mendapatkan wawasan yang mendalam serta keterampilan praktis yang dapat diterapkan langsung dalam lingkungan kerja sehari-hari.

 

  1. Fokus pada Transformasi & Inovasi
    Dalam programnya, Christian Adrianto menekankan pentingnya kepemimpinan transformasional yang dapat membawa perubahan positif, mendorong inovasi, dan meningkatkan kolaborasi antar tim.

 

  1. Berbagai Topik Kepemimpinan

beberapa topik training yang sangat relevan dan dibutuhkan oleh para leader, supervisor, manager, dan direktur dalam perusahaan dapat mencakup:

1. Leadership Agility & Adaptability

  • Menghadapi perubahan yang cepat dan kompleks
  • Mengembangkan kemampuan untuk beradaptasi dengan dinamika pasar dan teknologi yang terus berkembang.

2. Transformational Leadership

  • Meningkatkan kemampuan memimpin perubahan dan inovasi
  • Fokus pada bagaimana menciptakan visi, menginspirasi tim, dan menciptakan budaya organisasi yang fleksibel dan inklusif.

3. Strategic Thinking & Decision Making

  • Meningkatkan kemampuan dalam pengambilan keputusan strategis berdasarkan data dan tren bisnis
  • Mengembangkan kemampuan melihat gambaran besar serta menyusun strategi yang relevan.

4. Emotional Intelligence for Leaders

  • Meningkatkan kesadaran emosional dan keterampilan komunikasi
  • Mengelola hubungan interpersonal dan konflik dengan lebih efektif dalam lingkungan kerja.

5. Sustainable Leadership

  • Mengintegrasikan prinsip-prinsip keberlanjutan dan tanggung jawab sosial dalam kepemimpinan
  • Mengembangkan inisiatif yang mendukung keberlanjutan bisnis.

6. Digital Transformation Leadership

  • Mengelola transisi digital di perusahaan
  • Mengembangkan strategi untuk mengintegrasikan teknologi baru dan inovatif dalam operasional bisnis.

7. Effective Change Management

  • Mengelola perubahan organisasi secara efektif
  • Membantu tim dalam proses perubahan dengan cara yang terstruktur dan inklusif.

8. Conflict Resolution & Negotiation Skills

  • Meningkatkan keterampilan dalam menyelesaikan konflik secara konstruktif
  • Mengembangkan kemampuan untuk bernegosiasi dan mencapai solusi yang saling menguntungkan.

9. Coaching & Mentoring Skills

  • Mengembangkan keterampilan sebagai coach dan mentor bagi anggota tim
  • Meningkatkan pengembangan SDM untuk mencapai pertumbuhan individu dan tim.

10. Agile Leadership

  • Mengadopsi prinsip-prinsip agile dalam kepemimpinan
  • Meningkatkan efisiensi kerja tim dan kemampuan beradaptasi dalam proyek-proyek yang dinamis.

Topik-topik ini memberikan kesempatan kepada perusahaan untuk meningkatkan kapabilitas kepemimpinan yang relevan dengan tantangan bisnis di era modern.

Info lebih lanjut mengenai pelatihan leadership

Hubungi Fransisca
082110502502

Pentingnya Meningkatkan Employee Experience

Employee Experience (Pengalaman Karyawan): Mengapa Penting dan Bagaimana Memperbaikinya

Employee experience membutuhkan manajemen, teknologi, dan dedikasi untuk menciptakan hasil yang positif, terutama di organisasi besar. Pelajari mengapa ini penting dan bagaimana organisasi Anda dapat meningkatkannya untuk menarik, mengembangkan, dan mempertahankan talenta terbaik.

Apa Itu Employee Experience?

Selama ini kebanyakan orang lebih familier dengan Employee Engagement. Employee Experence diukur melalui feeling happiness dan kenyamanan di tempat kerja. Ini berbeda dari employee engagement (keterlibatan karyawan), yang lebih menilai hubungan karyawan dengan rekan kerja dan lingkungan kerja. Fokus utama employee experience adalah pengalaman karyawan adalah kebahagiaan sehari-hari, kesejahteraan, dan perasaan mereka terhadap peran serta pemberi kerja mereka.

Sebagai contoh, seorang karyawan mungkin merasa pekerjaannya bernilai dan memuaskan tetapi tidak merasa connected dengan tempat kerja, manajer, atau rekan kerja. Meskipun mereka menikmati tugasnya, mereka merasa terisolasi dari budaya kerja. Strategi Anda seharusnya menghubungkan keterlibatan karyawan pada tugasnya dengan keterlibatan mereka pada lingkungan kerja.

Komponen Utama Employee Experience

Komponen Utama Employee experience by Christian Adrianto Leadership Trainer

  1. Lingkungan Kerja (Work Enviroment)
    Lingkungan kerja membentuk pengalaman karyawan, termasuk culture, ruang fisik, dan sumber daya yang tersedia. Lingkungan positif mendorong motivasi dan kepuasan. Komunikasi terbuka, peluang kolaborasi, dan ruang kerja yang nyaman sangat penting untuk produktivitas dan semangat tim.
  2. Budaya Perusahaan
    Budaya perusahaan adalah nilai dan perilaku bersama dalam organisasi yang memengaruhi moral dan produktivitas karyawan. Ketika karyawan merasa selaras dengan misi perusahaan, mereka lebih efektif dan cenderung bertahan lebih lama.
  3. Kepemimpinan dan Manajemen
    Pemimpin membentuk pengalaman karyawan melalui komunikasi yang jelas dan dukungan tulus. Umpan balik yang teratur membangun kepercayaan dan motivasi. Pemimpin yang baik mengakui usaha karyawan, menetapkan tujuan realistis, dan mendorong pertumbuhan.
  4. Keterlibatan Karyawan (Employee Engagement)
    Keterlibatan memastikan karyawan tetap termotivasi dan terhubung dengan peran mereka. Karyawan yang terlibat cenderung lebih puas, kolaboratif, dan berkontribusi pada pertumbuhan organisasi.
  5. Pengembangan Karir
    Karyawan ingin mengembangkan keterampilan dan tumbuh secara profesional. Program pelatihan, workshop, dan mentoring menunjukkan komitmen organisasi terhadap pertumbuhan mereka. Karyawan yang melihat peluang masa depan cenderung lebih termotivasi dan loyal.
  6. Siklus Hidup Karyawan

Siklus hidup karyawan mencakup perekrutan, onboarding, pengembangan, retensi, dan keluar. Setiap tahap ini membentuk perjalanan dan pengalaman karyawan. Pengelolaan yang baik memastikan kepuasan karyawan dan keberhasilan organisasi.

Why employee experience by Christian Adrianto Leadership trainer terbaik indonesia

Mengapa Perusahaan Harus Berinvestasi dalam Pengalaman Karyawan?

  1. Meningkatkan Keterlibatan Karyawan
    Pengalaman positif meningkatkan keterlibatan, menurunkan turnover, dan membuat karyawan lebih loyal. Mereka yang merasa dihargai akan memberikan kontribusi lebih besar.
  2. Produktivitas yang Lebih Baik
    Tim yang terlibat memiliki produktivitas hingga 18% lebih tinggi dibandingkan dengan yang tidak terlibat. Komunikasi yang jelas dan kepemimpinan yang baik memastikan karyawan memahami peran mereka.
  3. Profitabilitas yang Lebih Tinggi
    Menurut Gallup, tim yang sangat terlibat mencapai profitabilitas 23% lebih tinggi. Strategi untuk meningkatkan keterlibatan karyawan dapat langsung berdampak pada keuntungan perusahaan.
  4. Budaya Perusahaan yang Lebih Baik
    Budaya yang kuat menarik talenta berbakat, mendorong kerja keras, dan meningkatkan kolaborasi. Ketika karyawan merasa nilai mereka selaras dengan perusahaan, mereka akan bertahan lebih lama dan bekerja lebih baik.
  5. Perekrutan yang Lebih Sukses
    Ulasan positif tentang perusahaan di situs pencarian kerja seperti Glassdoor menarik kandidat terbaik. Sebaliknya, ulasan negatif dapat menghambat proses perekrutan.
  6. Turnover yang Lebih Rendah
    Menurut Oxford Handbook of Positive Psychology at Work, karyawan yang terlibat 87% lebih kecil kemungkinannya untuk meninggalkan perusahaan. Ini mengurangi biaya turnover bagi HR.

Cara Meningkatkan Pengalaman Karyawan

  1. Bangun budaya mendengarkan secara terus-menerus.
  2. Prioritaskan kesejahteraan karyawan.
  3. Tingkatkan lingkungan kerja fisik.
  4. Mintalah umpan balik secara teratur.
  5. Berinvestasi pada manajer dengan pelatihan soft skills.
  6. Gunakan employee persona untuk memahami kebutuhan spesifik karyawan.
  7. Dukung pengembangan profesional dengan program pelatihan.
  8. Manfaatkan teknologi untuk meningkatkan efisiensi.
  9. Desain kerangka kerja pengalaman karyawan yang terukur.
  10. Dukung pekerja hybrid/remote dengan kebijakan yang inklusif.
  11. Fokus pada manajemen kinerja.
  12. Terapkan kepemimpinan inklusif untuk menciptakan lingkungan yang saling menghargai.

Mengukur Dampak Pengalaman Karyawan

Gunakan survei keterlibatan karyawan, pulse polls, user experience tracking, 360-degree feedback, dan wawancara keluar untuk mendapatkan wawasan yang mendalam dan mengidentifikasi area perbaikan.

Dengan strategi yang tepat, pengalaman karyawan dapat menjadi pilar keberhasilan organisasi, menarik talenta, dan menciptakan tempat kerja yang lebih bahagia dan produktif.

 

Christian Adrianto leadership Trainer terbaik di IndonesiaChristian Adrianto

Motivator & Ledaership Trainer. Berpengalaman selama lebih dari 20 tahun di dunia training. Telah membantu lebih dari 700 perusahaan besar di Indonesia untuk meningkatkan produktivitas kerja karyawan & leadership.

13 Strategi terbaik untuk Membangun Employee Engagement

Employee Engagement Strategy by Christian Adrianto Motivator, Leadership & sales Trainer terbaik Indonesia

Engaging Employee adalah salah satu challenge yang berat bagi berbagai Perusahaan. Employee engagement adalah koneksi yang dalam antara karyawan dengan organisasi yang membuat karyawan berkomitmen dengan pekerjaannya, melakukan yang terbaik.  Jadi engagement adalah emotional connection antara karyawan dan organisasi, sehingga karyawan memberikan effort yang terbaik untuk membuat organisasi atau brand nya sukses. Karyawan yang tidak termotivasi dan tidak bahagia dalam pekerjaannya akan sulit mencapai performa yang maksimal. Produktivitas kerja, antusiasme dan level energi akan rendah. Kurangnya employee engagement akan berdampak terhadap kualitas produk dan jasa, produktivitas kerja, customer service, employee turnover dan juga kesejahteraan secara umum.

Employee engagement memiliki 2 jalan, yang pertama engagement mesti menggambarkan kekuatan dan pasion mereka dan yang kedua bagaimana Perusahaan dapat memberikan supportnya.

Dengan menerapkan strategi yang efektif, kitab isa menciptakan lingkungan kerja yang menginspirasi karyawan untuk memberikan yang terbaik setiap hari.

 

Untuk membangun Employe Engagement, Inilah 13 strategi terbaik untuk membangun employee engagement.

1. Start with Survey

Survey dibutuhkan untuk mengasesment situasi engagement karyawan saat ini. Tanpa pemahaman ini, maka inisiasi untuk melakukan usaha meningkatkan engagement tidak akan terarah. Setelah mengetahui situasi saat ini, anda dapat menentukan prioritas anda.

Survey sebaiknya dibuat simple, sederhana. Misalnya indikasi karyawan merasa undervalue, karyawan kurang recognition terhadap pekerjaan mereka, Tingkat kepuasan terhadap peluang pengembangan diri dalam Perusahaan dll.

2.Mengembangkan budaya Empowerment

Empowerment bisa bermacam bentuknya, dan antara satu Perusahaan dengan Perusahaan lainnya berbeda. Namun empowerment ciri cirinya :

  • Karyawan memiliki decision making power.
  • Manager memberi tugas, deadline dan petunjuk, tapi mereka mempercayakan teamnya untuk menyelesaikannya.
  • Jika memungkinkan, karyawan bisa memutuskan kapan dan Dimana mereka bekerja.

Setiap karyawan memiliki preferensi yang unik, kemampuan untuk menyelesaikan tugas dengan style mereka. Dan dengan Empowerment, setiap orang paham bahwa pekerjaan individu mereka terkoneksi erat dengan pekerjaan rekan kerja. Sehingga hasilnya karyawan memiliki tanggung jawab untuk menyelesaikan pekerjaan tepat waktu dan memenuhi standar kualitas yang ditentukan.

3. Set Up program Mentorship

Biasanya program mentorship melibatkan

  • Dua orang atau lebih dalam organisasi
  • Terdapat transfer knowledge, skills dan pengalaman (atau kombinasi ketiganya)
  • Dibangun duats pondasi Trust

Trust sangat penting dalam keberhasilan relationship mentor-mentee. Dengan program ini ikatan antar anggota tim akan terbangun dan rasa solidaritas antar rekan kerja terbentuk. Program ini memungkinkan transfer keahlian dan menjaga pertumbuhan & development antar anggota tim.

4. Libatkan Karyawan dan Company Decisions

Employee engagement adalah tentang emotional connection terhadap organisasi dimana mereka berkomitment. Maka agar mereka penting untuk melibatkan karyawan dalam pengambilan putusan. Mungkin tidak bisa setiap keputusan Perusahaan melibatkan karyawan, namun setidaknya Sebagian besar mereka ikut andil dalam keputusan tersebut.

Misalnya dalam keputusan

Menentuka Goal & KPI (Key Performance Indicators)

Mengencourage dan melayih manager untuk melibatkan anggota timnya dalam membuat keputusan.

Riset Gartner menunjukkan ketika goal Perusahaan align dengan kebutuhan/goal individu, maka performance karyawan naik hingga 22%.

Dan karyawan yang merasa suaranya didengarkan memberikan 5 kali lipat effort terbaiknya.

5. Encorege Internal Mobility

Internal Mobility mengijinkan karyawan untuk mengeksplore jalur karir dan prospek mereka di dalam Perusahaan. Misalnya dengan perpindahan vertical dan lateral, promosi, posisi jabatan baru, kolaborasi anatar team, proyek additional, job shadowing, job swaps dll.

6. Membuat Employee Recognition sebagain DNA Perusahaan

Motivasi intrinsic dan passion adalah pondasi dalam employee engagement. Oleh karena itu recognition sangat penting dalam organisasi. Banyak Perusahaan memberikan recognition hanya kepada 1 orang, namun meurut pendapat saya, semakin banyak karyawan yang mendapatkan recognition, semakin baik. Karena itu artinya budaya terbentuk, semakin banyak orang yang melakukan hal yang Perusahaan mau.

Gallup melakukan survey dan hasilnya 56% karyawan yang merasa mendapatkan recognition, kurang berminat pindah kerja atau mencari lowongan lain. Dan mereka 4 kali lipat lebih engaged terhadap pekerjaannya.

7.  Fair Compensation

Meskipun ada berbagai opini mengenai gaji yang membuat karyawan engage, namun riset mengatakan bahwa karyawan yang merasa gaji mereka fair, cenderung memiliki kepuasan yang tinggi terhadap pekerjaan, lebih engage dan termotivasi.

Secara sederhana, jika kebutuhan dasar karyawan dan keluarganya belum tercukupi, seperti sandang, pangan, papan, mereka, bagaimana mereka memberikan fokus dan usaha yang terbaik dalam pekerjaan. Namun sekali lagi, uang bukan segalanya. Masih banyak orang yang bekerja bukan sekedar mencari uang. Namun yes, fair compensation adalah salah satu factor penentu dalam employee engagement.

8. Incentive

Insentive, reward, benefit tambahan selain gaji, sering digunakan untuk menghargai karyawan yang memiliki performance luar bias. Meskipun pendekatan ini tidak akan mengena pada semua orang, namun sampai hari ini strategi ini masih cukup efektif untuk membuat karyawan lebih rajin dan melakukan usaha terbaik.

9. Transparansi dalam Organisasi

Transparansi sangat penting. Transparansi memupuk trust. Orang memiliki kecenderungan untuk memahami posisinya baik dalam relationship, pencapaian KPI, peluang karis, kompensasi, potensial bonus, financial Perusahaan atau bahkan berita anggota team lain. Team leader harus memiliki tanggung jawab untuk menjada transparansi antar anggota team. 96% karyawan yang engage, menaruh trust yang tinggi terhadap Perusahaan.

Sekedar info, ada sebuah Survey yang dilakukan oleh Edelman Trust Barometer terhadap 33.000 orang di 28 negara. Hasilnya 1 dari 3 orang tidak percaya dengan bosnya.

 10. Manage & Set Expectation Dengan Jelas

Dibutuhkan komunikasi yang efektif dan terbuka. Dengan menginformasikan ekspektasi anda terhadap karyawan secara jelas, hal ini membuat karyawan memahami peranan dan tanggung jawabnya. Karyawan juga dapat memanage waktunya dengan lebih efisien,

Jangan lupa berikan reminder terhadap prioritas mereka secara jelas, dan empowering team anda untuk memanage sendiri goal setting mereka. Survey LinkedIn Learning menyatakan manager yang sering berubah ubah ekspektasu membuat teamnya frustasi.

11. 360-degree Feedback

360o feedback bermanfaat untuk mengumpulkan input dari berbagai sumber. Daripada bergantung kepada perspektif atasan, metode ini memberikan viewpoint yang tidak bisa dan memberikan assessment yang lebih berimbang.

360 artinya feedback bisa dari supervisor, rekan kerja selevel, bawahan, eksternal stake holder dll.

 12. Agile Performance management

Dalam perubahan yang cepat, dibutuhkan agile performance management, Meliputi

  • Continous learning
  • Building Trust
  • Connection terhadap komunitas kerja
  • Frequent Check-ins

13. Provide resilience Training

Resilience training bertujuan memperlengkapi karyawan dengan kemampuan untuk merespon tekanan secara efektif, menaklukan tantangan, problem solving dan mengubah tantangan menjadi peluang. Dengan membangun resilence akan membantu karyawan merasa lebih percaya diri dalam memegang kedali pekerjaannya dan membangun lingkungan kerja yang supportive dan innovative.

Employee engagement memang tidak bisa dibangun dalam semalam. Dibutuhkan konsitensi dan komitmen yang tinggi. Adakalanya anda akan bertemu bad apple, orang orang yang meski telah dibina, tetap memiliki attitude negative yang mempengaruhi secara negative kinerja team. It’s okay! Mungkin dia hanya tidak cocok dengan value dan visi anda. Anda boleh melepasnya dan fokus mencari team yang lebih sevalue dan memiliki visi yang sama.

 

Be the best of you & never give up!

 

Christian Adrianto Motivator & Trainer  Sales terbaik IndonesiaChristian Adrianto

Motivator, Leadership & sales Trainer

 

Program Inhouse Training : Powerful, Effective & Impactfull Meeting 2025

Program Training Leadership & Managerial Skills by Christian Adrianto Leadership Trainer Terbaik di Indonesia

Strategi memimpin Meeting yang Meningkatkan Engagement, Accountability, & Growth Teams

Setiap leader & Manager harus punya skill ini!

Dalam program ini anda akan belajar

  • Memimpin meeting yang powerfull dan impactfull
  • Bagaimana membangun komunikasi yang efektif dengan team anda
  • Bagaimana menetapkan Goal Yang Jelas
  • Menjadi master dalam active listening (pendengar yang baik)
  • Seni bertanya powerful questions
  • Strategi memberikan feedback yang membangun motivasi team

Durasi Pelatihan

Program Training 1 Hari

Silabus Program

  • Build Positive Environment: Strategi membangun lingkungan positif, dimana setiap anggota team merasa dihargai dan pendapatnya didengarkan, sehingga proses generating idea dapat berjalan lancer.
  • Listening & The Art of Questioning: Mengembangkan kemampuan komunikasi yang baik, problem-solve dan engage dengan team anda.
  • Setting Goal & Monitoring: Bagaimana mengelola performance team anda agar align dengan goal. Bagaimana monitoring dan mengukur goal.
  • Delivering Feedback: Teknik memberikan feedback yang membangun, memotivasi agar kinerja team anda semakin bertumbuh.
  • Personalizing Meetings : Strategi pendekatan meeting yang fleksibel sesuai dengan karakter team, challenge dan situasi.

Metodologi

  • Kuis & Studi kasus dengan scenario yang sering terjadi di lapangan.
  • Self-Assessment Tools: SMART GOAL, Monitoring technique, SKILL-WILL Matrix

Siapa yang harus ikut program ini

  • Manager dan team leader
  • New manager / Calon manager yang ingin meningkatkan kemampuan leadership & managerial skills
  • Professionals yang ingin meningkatkan kemampuan komunikasi & engagement team

 Speaker

Christian Adrianto Leadership Trainer Terbaik IndonesiaMateri dibawakan oleh trainer berpengalaman. Christian Adrianto, salah satu dari TOP 10 Motivator & Trainer Terbaik di Indonesia. Beliau telah dipercaya lebih dari 600 perusahaan besar di Indonesia. Dan telah mengajar ribuan kelas dan membantu meningkatkan produktivitas kerja. Christian Adrianto adalah Leadership trainer terbaik Indonesia, dengan pengalaman lebih dari 19 tahun.

Bagaimana Rancang dari Awal Seorang Leader, Hasilkan Kesuksesan Jangka Panjang

Ada sebuah kisah menarik sekelompok eksekutif otomotif dari Amerika.  Mereka pergi ke Jepang dan berkunjung ke pabrik mobil dan melihat perakitan mobil disana. Di ujung line, mereka merasa bahwa perakitan mobil di Jepang dan di Amerika tidak jauh berbeda. Namun ada  1 hal yang hilang dari perakitan mobil di Jepang. Ketika pintu mobil dipasang pada engselnya, di Amerika ada orang yang bertugas mengetuk tepi pintu dengan palu karet untuk memastikan pintu mobil terpasang dengan pas. Di Perakitan Jepang, tidak nampak hal semacam itu.

Para eksekutif penasaran dan bertanya, “Kapan kalian memastikan pintu mobil terpasang dengan tepat?”

Pemandu dari Jepang, dengan bingung menatap mereka dan menjawab, “Kami memastikan pintu mobil terpasang dengan tepat, ketika kami merancangnya.”

Dalam pabrik mobil di Jepang, mereka tidak memeriksa masalah dan mengumpulkan data untuk mencari Solusi terbaik. Meraka merancang dari awal hasil yang diharapkan. Jika hasil tidak sesuai, maka mereka paham bahwa kesalah terjadi sejak pertama mereka mengambil Keputusan.

Pada akhirnya mobil buatan Amerika dan Jepang, memang sama sama memiliki pintu yang pas. Namun Pabrik Jepang tidak perlu memperkerjakan seseorang untuk mengetok pintu dan bahkan tidak perlu keluar biaya ekstra untuk beli palu karet. Dan pintu yang dirancang pas, akan lebih awet dan memiliki struktur yang lebih kokoh.

Semua itu karena sejak awal mereka telah merancang dan memastikan bahwa pintu itu akan pas.

Apa yang dilakukan pembuat mobil di Amerika adalah simbol bagaimana begitu banyak Leader dan Perusahaan ketika menghadapi hasil yang tidak sesuai dengan rencana, mereka menggunakan serangkaian Strategi dan Solusi yang efektif jangka pendek.

Hal tersebut tidak salah, namun jika seorang Leader terus berlaku sebagai pemadam kebakaran, ketimbang mencari solusi yang mendasar secara struktural dan jangka panjang, maka Organisasi atau Perusahaan semakin lama akan semakin sulit maju dan berkembang. Mengadopsi pendekatan inovatif dapat menghindari kebiasaan lama yang tidak efisien dan sering kali hanya menambah biaya dan tenaga.

 

Dari kisah ini kita belajar:

  1. Solusi Jangka Pendek vs Jangka Panjang: Memperbaiki masalah dengan solusi sementara (seperti “palu karet”) mungkin efektif untuk sementara, tetapi perubahan struktural memberikan dampak yang lebih besar dan bertahan lama.
  2. Pemimpin Hebat Fokus pada Perubahan Mendasar: Pemimpin yang sukses tidak hanya memadamkan “kebakaran”, tetapi berani mengubah strategi untuk solusi jangka panjang.
  3. Inovasi vs Kebiasaan Lama: Mengadopsi pendekatan inovatif dapat menghindari kebiasaan lama yang tidak efisien dan sering kali hanya menambah biaya dan tenaga.

 

Be The Best Version of You & Never Give Up!

 

Christian Adrianto Motivator & Trainer LeadershipChristian Adrianto

Motivator, Leadership & Sales Trainer

Konflik Management di Tempat Kerja: Setiap Leader Harus Punya Keterampilan ini!

Pelatihan konflik managementBerbagai macam individu dengan latar belakang, kepribadian, dan perspektif yang berbeda sering kali menyebabkan gesekan dan bukan tidak mungkin menimbulkan konflik dalam lingkungan kerja. Konflik yang terus menerus terjadi dan tidak diselesaikan akan menimbulkan keretakan dalam relationship sesama rekan kerja, merusak koordinasi dan ujung ujungnya akan berpengaruh terhadap produktivitas kerja.

Sebagai leader, mengelola konflik dengan efektif adalah keterampilan yang sangat penting. Artikel ini akan membahas penyebab dan dampak konflik di tempat kerja, teknik manajemen konflik dari Christian Adrianto, serta manfaat pengelolaan konflik yang efektif.

PENYEBAB DAN DAMPAK KONFLIK DI TEMPAT KERJA

Penyebab Konflik

  1. Perbedaan Nilai dan Keyakinan: Individu memiliki nilai, keyakinan, dan prioritas yang berbeda yang bisa menyebabkan ketidaksepakatan.
  2. Komunikasi yang Buruk: Salah paham dan komunikasi yang tidak jelas sering kali memicu konflik. Bahkan riset mengatakan 99 dari 100 konflik terjadi karena masalah komunikasi.
  3. Persaingan Sumber Daya: Terbatasnya sumber daya seperti waktu, anggaran, atau perlengkapan kerja bisa menyebabkan persaingan dan konflik.
  4. Perbedaan Tujuan: Ketika individu atau tim memiliki tujuan yang bertentangan, konflik bisa terjadi.
  5. Gaya Kepemimpinan: Gaya kepemimpinan yang otoriter atau kurang mendukung bisa menjadi sumber konflik di antara tim.

Dampak Konflik

  1. Penurunan Produktivitas: Konflik yang tidak terkelola dengan baik bisa menyebabkan penurunan produktivitas karena fokus beralih dari tugas utama ke masalah interpersonal.
  2. Moral yang Rendah: Lingkungan kerja yang penuh konflik bisa mengakibatkan moral kerja yang rendah di antara karyawan.
  3. Tingkat Absensi yang Tinggi: Konflik bisa meningkatkan stres, yang pada akhirnya menyebabkan absensi yang lebih tinggi.
  4. Turnover Karyawan: Ketidaknyamanan yang berkepanjangan bisa membuat karyawan memilih untuk meninggalkan perusahaan.
  5. Kerugian Finansial: Konflik yang berlarut-larut bisa menyebabkan kerugian finansial karena produktivitas menurun dan biaya rekrutmen serta pelatihan karyawan baru meningkat.

Teknik Manajemen Konflik dari Christian Adrianto

Christian Adrianto, seorang motivator dan trainer leadership terkenal di Indonesia, memiliki beberapa teknik manajemen konflik yang efektif yang bisa diterapkan oleh para pemimpin di tempat kerja:

1. Komunikasi Terbuka dan Transparan

Mengembangkan budaya komunikasi terbuka di mana setiap anggota tim merasa nyaman untuk menyampaikan pendapat dan masalah mereka. Christian Adrianto selalu menekankan pentingnya mendengarkan dengan empati dan memastikan setiap suara didengar.

2. Mediatori Netral

Memiliki seorang mediator netral bisa membantu menyelesaikan konflik dengan lebih objektif. Mediator tersebut bisa berasal dari dalam organisasi atau pihak ketiga yang netral. Christian Adrianto sering mengajarkan teknik mediasi ini dalam sesi pelatihannya.

3. Pendekatan Kolaboratif

Mengadopsi pendekatan kolaboratif dalam menyelesaikan konflik, di mana kedua belah pihak bekerja sama untuk menemukan solusi yang saling menguntungkan. Christian Adrianto menekankan pentingnya menemukan win-win solution yang memuaskan semua pihak yang terlibat.

4. Pendidikan dan Pelatihan

Memberikan pelatihan manajemen konflik kepada karyawan agar mereka memiliki keterampilan yang diperlukan untuk mengelola dan menyelesaikan konflik secara efektif. Christian Adrianto sering mengadakan workshop yang dirancang khusus untuk meningkatkan keterampilan ini.

5. Membangun Kepercayaan

Membangun kepercayaan di antara anggota tim melalui transparansi, kejujuran, dan konsistensi. Menurut Christian Adrianto, kepercayaan adalah dasar dari hubungan yang sehat dan bisa mengurangi potensi konflik.

 

Manfaat Pengelolaan Konflik yang Efektif

1. Peningkatan Produktivitas

Dengan mengelola konflik secara efektif, karyawan bisa fokus pada pekerjaan mereka tanpa terganggu oleh masalah interpersonal, yang pada akhirnya meningkatkan produktivitas.

2. Moral yang Lebih Tinggi

Lingkungan kerja yang damai dan harmonis meningkatkan moral dan semangat kerja karyawan.

3. Pengurangan Tingkat Absensi dan Turnover

Karyawan yang merasa nyaman dan dihargai cenderung lebih setia dan memiliki tingkat absensi yang lebih rendah.

4. Hubungan Kerja yang Lebih Baik

Manajemen konflik yang efektif membantu membangun dan memelihara hubungan kerja yang positif di antara anggota tim.

5. Inovasi dan Kreativitas yang Lebih Tinggi

Lingkungan kerja yang positif dan terbuka memungkinkan karyawan untuk lebih kreatif dan inovatif, karena mereka merasa aman untuk menyampaikan ide-ide mereka tanpa takut akan konflik.

Mengelola konflik di tempat kerja adalah keterampilan penting yang harus dimiliki oleh setiap pemimpin. Dengan memahami penyebab dan dampak konflik, serta menerapkan teknik manajemen konflik yang efektif seperti yang diajarkan oleh Christian Adrianto, para pemimpin bisa menciptakan lingkungan kerja yang lebih harmonis dan produktif. Pengelolaan konflik yang baik tidak hanya meningkatkan kesejahteraan karyawan tetapi juga memberikan manfaat jangka panjang bagi organisasi secara keseluruhan.

 

Mengelola Perubahan di Tempat Kerja: Leadership Transformation

Christian Adrianto pembicara Leadeship transformation

Bagaimana Sukses Memimpin Perubahan

Perubahan adalah hal yang pasti dalam dunia bisnis. Lingkungan kerja yang dinamis menuntut perusahaan untuk terus beradaptasi agar tetap relevan dan kompetitif. Adaptasi bukan hanya sekadar mengikuti arus perubahan, tetapi juga tentang bagaimana organisasi dapat memanfaatkan perubahan untuk pertumbuhan dan perkembangan. Pemimpin yang adaptif memainkan peran kunci dalam membantu tim dan organisasi untuk menghadapi perubahan dengan cara yang positif dan produktif.

Adaptasi di tempat kerja penting karena beberapa alasan:

  1. Inovasi dan Kreativitas:

Perubahan memacu inovasi dan mendorong karyawan untuk berpikir kreatif. Lingkungan yang terus berubah memerlukan solusi baru dan ide-ide segar, yang pada akhirnya meningkatkan daya saing perusahaan.

  1. Kelangsungan Bisnis:

Perusahaan yang tidak mampu beradaptasi dengan perubahan pasar, teknologi, atau regulasi berisiko tertinggal atau bahkan gagal. Adaptasi yang efektif memastikan kelangsungan bisnis dalam jangka panjang.

  1. Kepuasan dan Retensi Karyawan:

Karyawan yang merasa mendapatkan support dan dipercaya selama proses perubahan, cenderung lebih puas dan loyal kepada perusahaan. Karyawan yang puas akan cenderung lebih loyal dan turn over lebih kecil.

  1. Efisiensi Operasional:

Adaptasi yang baik memungkinkan perusahaan untuk menyesuaikan proses dan sistem mereka agar lebih efisien, yang dapat mengurangi biaya dan meningkatkan produktivitas.

Strategi Manajemen Perubahan dari Christian Adrianto

Christian Adrianto, seorang motivator dan trainer leadership terkemuka di Indonesia, menawarkan beberapa strategi manajemen perubahan yang dapat membantu pemimpin dalam mengelola perubahan di tempat kerja:

  1. Komunikasi yang Jelas dan Terbuka:

Pemimpin harus memastikan bahwa komunikasi mengenai perubahan disampaikan dengan jelas dan terbuka. Komunikasikan urgensi, mengapa perubahan ini harus dilakukan dan manfaat apa yang diharapkan terjadi setelah perubahan terjadi, serta bagaimana dampak positif perubahan terhadap setiap individu di perusahaan. Komunikasi bisa dilakukan dengan berbagai cara melaui poster, pertemuan offline maupun online, kampanyekan melalui news letter, cetak di mug, kalendar, puplen, pin, brosur, dinding kantor dll. Gunakan cara cara kreatif untuk mengkomunikasikan perubahan.

  1. Melibatkan Karyawan dalam Proses Perubahan:

Keterlibatan karyawan dalam setiap proses transformasi mulai dari perencanaan hingga pelaksanaan dapat meningkatkan sense of belonging dan menurunkan resistensi atau penolakan. Keterlibatan karyawan juga memberikan kesempatan bagi karyawan untuk memberikan masukan yang berharga.

  1. Pendidikan dan Pelatihan:

Memberikan pelatihan dan pendidikan yang diperlukan untuk karyawan agar mereka siap menghadapi perubahan. Pelatihan bisa berupa pelatihan teknis maupun skill dan keterampilan baru dan juga soft skill seperti sikap positif dan perubahan mindset tentang adaptasi.

  1. Menjadi Contoh yang Baik:

Pemimpin harus menjadi teladan. Ketika karyawan melihat pemimpin mereka beradaptasi dengan positif, mereka cenderung mengikuti dan lebih terbuka terhadap perubahan. Namun jika pemimpin tidak memberikan teladan, maka semua kampanye tentang perubahan akan menjadi angin kosong. Budaya perusahaan tidak akan terbentuk.

  1. Mengelola Emosi dan Stres:

Karyawan pada umumnya mengalami stess dan kecemasan selama proses adaptasi. Leader harus peka dan memiliki empati terhadap perasaan karyawan dan menyediakan dukungan emosional serta fasilitas untuk mengelola stres, seperti konseling atau program kesejahteraan karyawan.

  1. Evaluasi dan Umpan Balik:

Setelah perubahan diterapkan, penting untuk terus monitoring dan evaluasi prosesnya. Mengumpulkan umpan balik dari karyawan dan melakukan penyesuaian yang diperlukan akan memastikan bahwa perubahan berjalan sesuai dengan tujuan yang diharapkan.

Contoh Sukses dari Perusahaan yang Berhasil Mengelola Perubahan

Berbagai perusahaan yang berhasil menunggangi perubahan dan malah menajdikan sebagai kesempatan untuk menjadi lebih sukses. Berikut adalah beberapa contoh:

  1. Netflix:

Awalnya dikenal sebagai layanan penyewaan DVD, Netflix bertransformasi menjadi platform streaming digital. Dengan kemampuan beradaptasi terhadap perubahan teknologi dan preferensi konsumen, Netflix berhasil menjadi salah satu pemain utama di industri entertainment.

  1. Microsoft:

Di bawah kepemimpinan Satya Nadella, Microsoft berhasil melakukan perubahan besar dengan fokus pada cloud computing dan layanan berbasis langganan. Perubahan strategi ini membawa Microsoft kembali menjadi salah satu perusahaan teknologi terkemuka di dunia.

  1. Starbucks:

Menghadapi tantangan ekonomi dan perubahan preferensi konsumen, Starbucks berhasil beradaptasi dengan memperkenalkan berbagai inovasi, seperti aplikasi mobile untuk pemesanan dan pembayaran, serta diversifikasi produk untuk memenuhi kebutuhan pelanggan yang beragam.

Kesimpulan

Mengelola perubahan di tempat kerja memerlukan strategi yang adaptif dan kepemimpinan yang kuat. Dengan komunikasi yang jelas, melibatkan karyawan, memberikan pelatihan yang tepat, menjadi contoh yang baik, mengelola emosi dan stres, serta melakukan evaluasi berkelanjutan, pemimpin dapat membantu organisasi mereka untuk tidak hanya bertahan, tetapi juga berkembang di tengah perubahan. Belajar dari contoh sukses perusahaan lain juga dapat memberikan inspirasi dan wawasan dalam menghadapi tantangan perubahan.

by Fransisca Biranti
Motivasi Indonesia

 

Mengatasi Tantangan dalam Kepemimpinan: Tips Leadership dari Christian Adrianto Leadership Trainer

Christian Adrianto Trainer Leadership kekinian Kepemimpinan adalah ilmu dan seni yang memerlukan keterampilan, pengetahuan, dan persistensi untuk mengatasi berbagai tantangan yang muncul. Christian Adrianto, seorang motivator dan trainer kepemimpinan terkenal di Indonesia, berbagi wawasan dan pengalaman praktisnya dalam mengatasi tantangan dalam kepemimpinan. Bicara tentang kepemimpinan, kita boleh belajar dari biksu Tong Sam Cong dalam kisah kera sakti. Diceritakan Tong Sam Cong hendak pergi ke Barat mengambil kitab suci. Ia memiliki team Sun Go Kong, Kera Sakti yang kuat mandraguna, Pat Kai yang cerdik dan pandai bicara serta  Sha Wu Ching, yang rajin, jujur dan loyal. Mereka memiliki satu tujuan, yaitu ke Barat hendak mengambil kitab suci. Seandainya tidak ada Sun Go Kong, mereka akan tetap ke Barat. Seandainya tidak ada Pat kai, mereka tetap akan ke Barat, seandainya tidak ada Sha Wu Ching, mereka tetap pergi ke Barat. Menariknya Jika tidak ada biksu Tong Sam Cong, mereka tidak akan pergi ke Barat. Padahal Tong Sam Cong, sebagai leader, tidak kuat, tidak juga pintar, tidak juga rajin, bahkan people skillnya juga kaku. Jadi menjadi leader bukan sekedar menjadi yang paling pintar, paling kuat atau paling rajin. Seorang leader punya visi dan bisa mengajak timnya untuk bersama sama mewujudkan visi tersebut. Artikel ini akan membahas tantangan umum dalam kepemimpinan, teknik mengatasi tantangan tersebut, serta pengalaman dan tips praktis dari Christian Adrianto. Tantangan Umum dalam Kepemimpinan

  1. Komunikasi yang Efektif:

Banyak pemimpin menghadapi kesulitan dalam menyampaikan visi, tujuan, dan harapan mereka kepada tim. Komunikasi yang buruk dapat menyebabkan kebingungan, kesalahpahaman, dan penurunan moral.

  1. Mengelola Konflik:

Konflik antar anggota tim atau antara pemimpin dan anggota tim adalah hal yang biasa terjadi. Mengelola konflik dengan bijak adalah tantangan besar yang memerlukan keterampilan diplomasi dan empati.

  1. Motivasi dan Keterlibatan Karyawan:

Menjaga karyawan tetap termotivasi dan terlibat dalam pekerjaan mereka adalah tantangan yang terus-menerus dihadapi oleh para pemimpin. Karyawan yang tidak termotivasi dapat menurunkan produktivitas dan merusak budaya kerja.

  1. Pengambilan Keputusan:

Pengambilan keputusan yang cepat dan tepat adalah keterampilan penting bagi pemimpin. Keputusan yang buruk atau tertunda dapat menghambat kemajuan dan merusak kepercayaan tim.

  1. Adaptasi terhadap Perubahan:

Dunia bisnis yang dinamis menuntut pemimpin untuk dapat beradaptasi dengan cepat terhadap perubahan. Tantangan ini mencakup perubahan teknologi, pasar, dan kebijakan internal. Teknik Mengatasi Tantangan dalam Kepemimpinan

  1. Meningkatkan Keterampilan Komunikasi:

Pemimpin harus terus mengembangkan keterampilan komunikasi mereka. Ini termasuk mendengarkan dengan aktif, berbicara dengan jelas, dan menyampaikan pesan dengan cara yang inspiratif dan memotivasi. Komunikasi tidak hanya sekedar menyampaikan informasi, seorang pemimpin harus mampu menjual ide, visi dan goal nya kepada teamnya. Agar teamnya juga yakin dan percaya dengan ide, visi dan goal tersebut, sehingga setiap individu dalam team memiliki semangat dan antusiasme yang sama dengan anda, leadernya.

  1. Membangun Kepercayaan dan Hubungan:

Memiliki hubungan yang baik dengan anggota tim dan membangun kepercayaan adalah kunci untuk mengelola konflik. Pemimpin harus menunjukkan empati, keadilan, dan konsistensi dalam tindakan mereka.

  1. Menciptakan Lingkungan Kerja yang Positif:

Pemimpin harus menciptakan lingkungan kerja yang mendukung dan menghargai kontribusi setiap anggota tim. Ini dapat dilakukan dengan memberikan penghargaan, umpan balik positif, dan peluang untuk pengembangan karir.

  1. Mengembangkan Kemampuan Pengambilan Keputusan:

Pemimpin harus belajar untuk mengumpulkan informasi yang relevan, menganalisis situasi dengan cepat, dan membuat keputusan yang tepat. Mengambil risiko yang terukur dan belajar dari kesalahan juga merupakan bagian dari proses ini.

  1. Fleksibilitas dan Pembelajaran Berkelanjutan:

Pemimpin harus fleksibel dan terbuka terhadap perubahan. Mereka harus terus belajar dan mengembangkan keterampilan baru untuk menghadapi tantangan yang muncul. Pengalaman dan Tips Praktis dari Christian Adrianto Christian Adrianto memiliki pengalaman bertahun-tahun dalam melatih dan memotivasi pemimpin dari berbagai industri. Berikut beberapa tips praktis darinya:

  1. Pahami Tim Anda:

“Seorang leader hebat mengenal setiap anggota tim nya dengan baik. Pahami kekuatan dan kelemahan mereka, serta apa yang memotivasi mereka,” ujar Christian. Dengan begitu, seorang leader dapat menyesuaikan pendekatan yang paling sesuai untuk setiap individu.

  1. Jadilah Teladan:

“Pemimpin harus menjadi teladan bagi timnya. Tunjukkan integritas, etika kerja yang kuat, dan komitmen terhadap visi perusahaan,” kata Christian. Pemimpin yang menjadi teladan akan mendapatkan rasa hormat dan kepercayaan dari timnya.

  1. Gunakan Pendekatan Coaching:

Christian menyarankan menggunakan pendekatan coaching untuk mengembangkan anggota tim. “Bimbing mereka untuk dapat menemukan jalan sendiri, berikan kepercayaan, buka ruang untuk kesalahan, jangan semua challenge leader yang menghandle. Ini akan memberdayakan mereka dan meningkatkan keterlibatan,” jelasnya.

  1. Tetap Positif dan Optimis:

“Seorang Leader harus bisa menjaga optimisme dan sikap positif, terutama ketika tantangan menghadang,” kata Christian. Sikap positif pemimpin dapat menular ke anggota tim dan membantu mereka tetap termotivasi.

  1. Monitoring dan Refleksi:

Christian menekankan pentingnya evaluasi dan refleksi. “Evaluasi prosesnya, bukan hasilnya. Karena evaluasi hasil tidak akan meningkatkan hasil. Evaluasi proses, jika kurang efektif dan perbaiki prosesnya.” Monitoring dan  Ini adalah proses berkelanjutan untuk menjadi pemimpin yang lebih baik,” tutupnya. Mengatasi tantangan dalam kepemimpinan bukanlah tugas yang mudah, tetapi dengan keterampilan yang tepat, pendekatan yang efektif, dan pengalaman dari pemimpin seperti Christian Adrianto, pemimpin dapat menghadapi tantangan tersebut dengan percaya diri dan sukses.   By Fransisca Biranti Motivasi Indonesia

LEADERSHIP & AI ( ARTIFICIAL INTELLIGENCE) : APAKAH AI ANCAMAN ATAU PELUANG?

Peranan AI dalam Leadership ala Christian Adrianto Leadership trainerBanyak orang khawatir AI akan menggantikan peran manusia. Kenyataannya, AI seharusnya dilihat sebagai alat yang memperkuat kemampuan kita, bukan menggantikannya. Bahkan ke depan AI tidak menggantikan pekerjaan manusia, namun orang yang bisa memanfaatkan AI akan sangat dibutuhkan. Dalam dunia yang semakin digital, AI telah menjadi alat penting yang bisa membantu leader meningkatkan produktivitas kerja tim.

Alasan Mengapa Leader Harus Memanfaatkan AI

  1. Efisiensi yang Lebih Tinggi: AI dapat mengotomatisasi tugas-tugas rutin, sehingga tim bisa fokus pada pekerjaan yang lebih strategis dan kreatif.
  2. Pengambilan Keputusan yang Lebih Baik: Dengan analisis data yang cepat dan akurat, AI memberikan wawasan berharga yang bisa digunakan untuk membuat keputusan yang lebih tepat.
  3. Pengembangan Karyawan yang Lebih Tepat: AI dapat membantu mengidentifikasi kebutuhan pelatihan individu, sehingga program pengembangan bisa lebih efektif dan sesuai kebutuhan.
  4. Kolaborasi yang Lebih Efektif: AI dapat memfasilitasi komunikasi dan kerja sama antar tim melalui alat kolaborasi seperti chatbots dan asisten virtual.
  5. Inovasi yang Lebih Cepat: AI membantu mengidentifikasi peluang inovasi dan tren masa depan, sehingga tim bisa mengembangkan strategi yang lebih proaktif dan kompetitif.

Beberapa Contoh Bagaimana Memanfaatkan AI untuk meningkatkan produktivitas kerja Team.

1. Automasi Tugas Rutin

Contoh: Gunakan AI untuk mengotomatisasi penjadwalan rapat dan pengelolaan email. Alat seperti x.ai dapat membantu mengatur jadwal secara otomatis berdasarkan ketersediaan semua pihak yang terlibat.

2. Analisis Data untuk Pengambilan Keputusan

Contoh: Gunakan platform analitik seperti Tableau yang didukung oleh AI untuk mengumpulkan dan menganalisis data kinerja tim dan pasar. Ini memungkinkan leader membuat keputusan berdasarkan data yang akurat.

3. Personalisasi Pelatihan dan Pengembangan

Contoh: Gunakan AI untuk mengidentifikasi kelemahan dan kekuatan individu, kemudian menyarankan kursus pelatihan yang relevan. Platform seperti Coursera memiliki fitur rekomendasi berbasis AI yang bisa disesuaikan dengan kebutuhan individu.

4. Meningkatkan Kolaborasi Tim

Contoh: Implementasikan alat kolaborasi berbasis AI seperti Slack yang dapat mengintegrasikan bot untuk mengelola proyek, mengingatkan tenggat waktu, dan menjawab pertanyaan umum.

5. Pengawasan dan Feedback Real-Time

Contoh: Gunakan perangkat lunak manajemen kinerja seperti 15Five yang memanfaatkan AI untuk memberikan umpan balik real-time dan melacak produktivitas karyawan.

6. Mengidentifikasi Peluang Inovasi

Contoh: Gunakan AI untuk analisis prediktif dalam mengidentifikasi tren dan peluang pasar. Platform seperti IBM Watson dapat membantu menggali wawasan dari data yang kompleks dan memberikan rekomendasi strategis.

Sebagai seorang leader, memanfaatkan AI adalah langkah strategis untuk meningkatkan produktivitas dan kinerja tim. AI bukanlah ancaman, tetapi sekutu yang dapat memperkuat kemampuan kita untuk memimpin dengan lebih efektif dan inovatif. Dengan langkah-langkah yang tepat, AI bisa menjadi alat yang sangat berharga dalam mencapai tujuan organisasi dan menghadapi tantangan masa depan.

 

Be The Best Version Of You & Never Give Up!

 

Christian Adrianto

Motivator, Sales & Leadership Trainer

SENI MEMPIMPIN DI TENGAH KETIDAK PASTIAN

Dolar terus naik, hari ini sudah mencapai Rp. 16.400/USD.

Bagaimana memimpin di tengah ketidakpastian?

seni memimpin di tengah rupain melemah ala christian adrianto motivator & leadership trainer & sales trainer

Nilai tukar rupiah terhadap dolar terus melemah, akibatnya kondisi berubah, inflasi naik, banyak yang melakukan PHK besar besaran dan mempengaruhi iklim industri tanah air.

Sebagai seorang leader, apa yang harus dilakukan di tengah situasi yang penuh ketidak pastian?

 

Mengutip kata kata Jack Welch, CEO GE yang disebut sebut sebagai The Greatest CEO of the Centuries.

“The art of Leading comes down to one thing : FACING REALITY and then acting DECISIVELY and QUICKLY on that reality”

Ia mengatakan bahwa seni memimpin bermuara pada satu hal: yaitu menghadapi KENYATAAN kemudian bertindak TEGAS dan CEPAT atas kenyataan tersebut.

 

Maka dengan situasi saat ini, coba cek kenyataan di lapangan.

Jika kenyataan saat ini team anda lagi loyo, stress dan burn out. Jangan mengabaikan (Ignore) apalagi deny.

“Yah, paling Cuma Sementara.”

Wah, bisa bahaya!

 

Jika anda sudah menyadari kondisi, tidak cukup dengan menerima kenyataan yang ada.

Yes, betul, sudah tahu team lagi loyo, tapi mengatakan

“Namanya juga orang, ngga mungkin on-fire terus lah. Pasti ada masanya lagi loyo.”

Ini juga bahaya!

 

Yang paling tepat adalah anda harus Face reality dan mengambil keputusan yang cepat dan tepat di tengah ketidakpastian!

Bangun kembali motivasi team anda di pertengahan tahun.

 

Jika anda Face Reality saat ini : Dolar naik – kondisi berubah , banyak industri yang melakukan PHK, angka penjualan mulai menurun.

Jangan deny, do something!

Seni memimpin adalah Face Reality lebih dulu, kemudian ambil keputusan dan bertindak.

Jika anda membuat keputusan dan bertindak tanpa melihat kenyataan, maka semua keputusan dan tindakan yang anda lakukan, didasari oleh halusinasi dan khayalan.

 

Coba Re-startegize market anda.

Di tengah kondisi ekonomi hari ini, ada bidang yang mengalami penurunan, PHK besar besaran. Namun jangan lupa ada pula bidang bidang yang justru diuntungkan karena kenikan dolar.

Coba susun strategi dan fokuskan market anda pada bidang bidang industri yang lagi happy karena kenaikan dolar.

Semoga tulisan ini bermanfaat. Jika anda ingin memotivasi team anda, membekali team anda dengan selling skill, leadership skill untuk meningkatkan produktivitas kerja dan penjualan, hubungi : Fransisca 082110502502.

 

Be the Best Version of You & Never Give Up!

 

Christian Adrianto Motivator & Trainer LeadershipChristian Adrianto

Motivator, Sales & Leadership Trainer

www.MotivasiIndonesia.com