The Infinite Game: Bagaimana Leader Bisa Bertahan dalam Persaingan Tanpa Akhir

Kita sudah masuk last quarter 2025. Pertanyaannya sederhana tapi tajam:
Apakah timmu sudah dekat dengan target, atau masih jauh tertinggal?

Simon Sinek mengatakan, “Leadership is not about being in charge, but about taking care of those in your charge.”


Artinya, sebagai leader tugas kita bukan hanya menekan angka, tapi memastikan tim kita tetap punya energi, semangat, dan kejelasan arah untuk finish strong. Simon Sinek menyebutnya The Infinite Game—permainan tanpa akhir. Tidak ada “pemenang sejati”. Yang ada hanyalah siapa yang bisa terus bertahan, beradaptasi, dan tumbuh lebih lama dari yang lain.

Leader yang main jangka pendek biasanya hanya berpikir “Gimana cara survive bulan ini?”

Tapi leader yang main Infinite Game berpikir, “Gimana caranya tim saya tetap solid, brand saya tetap dipercaya, dan perusahaan saya relevan 10 tahun dari sekarang?”

Itulah bedanya.
Target bulanan itu penting, tapi bukan tujuan akhir. Itu hanya checkpoint, bukan garis finish.

Yang lebih penting: bagaimana cara kita bermain. Apakah hanya fokus ke game jangka pendek—bulan ini, kuartal ini—atau melihat permainan yang lebih besar, the infinite game?

Jika timmu masih jauh dari target, masih ada waktu. Last quarter ini bukan waktunya menyerah. Justru ini saatnya menunjukkan kepemimpinan sejati: memberi harapan, mengarahkan fokus, dan menyalakan semangat tim. Karena game besar tidak dimenangkan sekali, tapi lewat konsistensi dan keberanian untuk tetap maju.

Jadi, di 3 bulan terakhir tahun ini, pilihannya ada pada dirimu: ikut terjebak dalam kepanikan angka jangka pendek, atau memimpin timmu untuk tetap berlari kencang, menuju target 2025, dan melampauinya.

Be The Best Version of You & Never Give Up!

Christian Adrianto

Motivator, Leadership & Sales Trainer

DEMO USAI, MENKEU BARU, FINAL LAP DIMULAI!

Saatnya Pemimpin Menentukan Arah Baru

Beberapa minggu yang lalu kita menyaksikan jalanan penuh gejolak. Demo besar, kerusuhan di berbagai titik, dan ketidakpastian ekonomi membuat banyak pemimpin bingung harus melangkah ke mana.

Namun badai itu kini mulai reda. Pemerintah bergerak, dan Indonesia baru saja memiliki Menteri Keuangan yang baru. Inilah momentum transisi—fase kritis di mana arah ekonomi, regulasi, dan iklim bisnis bisa berubah dengan cepat.

Dan bersamaan dengan itu, kita pun memasuki Final Lap Oktober 2025—masa penentuan di kuartal terakhir tahun ini.

Apa artinya Final Lap bagi seorang pemimpin?

Final Lap adalah Waktu untuk berlari lebih kencang, bukan melambat.
Di akhir tahun, banyak tim yang lelah. Target terasa berat. Tapi justru di sinilah kualitas pemimpin diuji—apakah ia larut dalam kelelahan, atau mampu meniupkan energi baru bagi timnya.

Berani mengambil keputusan di tengah ketidakpastian.
Menteri Keuangan yang baru bisa membawa arah kebijakan fiskal berbeda. Mungkin ada peluang baru, mungkin ada tantangan. Pemimpin harus siap beradaptasi, membaca tanda-tanda, dan memandu tim dengan visi yang jelas.

Bagaimana cara pemimpin bersiap di Final Lap Oktober?

Reenergize Tim: Segarkan semangat dengan komunikasi positif, rayakan pencapaian kecil, dan tekankan bahwa “permainan belum selesai.”

Refocus Target : Pastikan semua orang tahu prioritas utama—jangan biarkan tim terpecah fokus.

Reshape Strategi : Evaluasi kembali strategi dengan kondisi politik-ekonomi terbaru. Gunakan data, bukan hanya intuisi.

Pemimpin yang hebat tidak menunggu keadaan kembali tenang—ia justru menciptakan ketenangan di tengah perubahan.

Be The Best Version Of You & Never Give Up!

Christian Adrianto
Motivator, Leadership & Sales Trainer

Final Lap 2025: Booster Akhir Tahun untuk Mencapai Target

Setiap perjalanan panjang selalu ada garis akhir. Di dunia kerja, kuartal terakhir adalah final lap, momen krusial yang menentukan apakah tim akan finis dengan kemenangan atau tertinggal dari target.

Banyak perusahaan yang justru mencetak pencapaian terbesar di penghujung tahun, karena tim bergerak dengan fokus, semangat, dan strategi yang lebih tajam. Inilah mengapa final lap booster menjadi kunci.

Mengapa Final Lap Sangat Penting?

  1. Penentu Capaian Tahunan
    Sukses atau tidaknya target perusahaan ditentukan di akhir tahun. Momen ini bisa menjadi game changer.
  2. Momentum Psikologis
    Menutup tahun dengan hasil maksimal memberi energi positif, motivasi, dan rasa percaya diri untuk menyongsong tahun berikutnya.
  3. Waktu Terbatas = Fokus Tinggi
    Justru karena waktu tinggal sedikit, fokus dan kecepatan kerja bisa meningkat tajam.

Booster Strategi Final Lap

  1. Review Cepat, Eksekusi Tepat
    Evaluasi pencapaian 9 bulan pertama. Lihat area yang paling potensial menghasilkan kontribusi terbesar di sisa waktu, lalu fokuskan sumber daya ke sana.
  2. Target Harian & Mingguan
    Ubah target besar menjadi target kecil yang bisa diukur tiap hari atau minggu. Progress konsisten lebih efektif daripada mengejar sekaligus di akhir.
  3. Semangat Kompetisi Positif
    Dorong tim dengan tantangan, penghargaan, atau kompetisi sehat. Sedikit dorongan motivasi bisa melipatgandakan performa.
  4. Kolaborasi All-Out
    Di final lap, semua tim harus bergerak sinkron. Tidak ada ruang untuk jalan sendiri. Koordinasi cepat, komunikasi intens, dan saling dukung adalah kuncinya.
  5. Mindset Urgensi
    Tanamkan kesadaran bahwa setiap hari sangat berharga. “Setiap jam adalah kesempatan mendekat ke target.”

Final lap bukan sekadar menutup tahun, tetapi menentukan reputasi, semangat, dan arah perusahaan di tahun berikutnya. Dengan booster yang tepat, tim bisa berlari lebih kencang, mencapai target, bahkan melampaui ekspektasi.

Akhir tahun adalah saatnya membuktikan: bukan seberapa kuat kita memulai, tapi seberapa kuat kita menyelesaikan.

Strategi Final Quarter: Saran ala Christian Adrianto untuk Mencapai Target Akhir Tahun 2025

Setiap pemimpin tim menghadapi tantangan yang sama di kuartal terakhir: bagaimana menutup tahun dengan capaian maksimal, meskipun target terasa masih jauh. Menurut Christian Adrianto, Motivator, Leadership & sales Trainer, kunci keberhasilan ada pada kemampuan membaca situasi ekonomi, memahami perilaku konsumen, dan menggerakkan tim dengan strategi yang tepat.

Analisa Ekonomi & Pasar: Apa yang Terjadi di Final Quarter 2025?

  1. Kondisi Ekonomi
    Inflasi dan ketidakpastian global membuat konsumen lebih selektif. Mereka tetap berbelanja, tetapi mencari produk atau jasa dengan nilai tambah yang jelas.
  2. Perilaku Konsumen
    Akhir tahun adalah musim belanja. Bonus, liburan, dan tren “closing the year” menciptakan peluang besar. Konsumen lebih terbuka pada penawaran yang memberikan urgency dan value for money.
  3. Tantangan Tim
    Target yang masih jauh sering membuat motivasi tim menurun. Jika tidak dikelola dengan baik, sisa waktu bisa terbuang tanpa hasil signifikan.

Strategi Final Quarter ala Christian Adrianto

1. Fokus pada Quick Win Segments

Lakukan analisis cepat untuk mengidentifikasi pelanggan yang paling potensial di akhir tahun—misalnya pelanggan lama, repeat buyers, atau komunitas tertentu. Jangan habiskan energi ke segmen yang sulit dikonversi.

2. Tawarkan Nilai, Bukan Sekadar Produk

Di tengah persaingan harga, pelanggan memilih solusi yang benar-benar menjawab kebutuhan mereka. Pastikan tim Anda menekankan manfaat: hemat waktu, prestise, atau solusi instan yang relevan.

3. Bangun Urgency

Akhir tahun adalah momen tepat untuk meluncurkan penawaran terbatas. Paket eksklusif, bonus sebelum tanggal tertentu, atau promo limited-time akan mendorong konsumen mengambil keputusan lebih cepat.

4. Terapkan Mini Target untuk Tim

Target besar bisa terasa menakutkan. Ubah strategi menjadi weekly sprint goals—tujuan kecil yang bisa dicapai setiap minggu. Rayakan pencapaian kecil ini untuk menjaga energi tim.

5. Dorong Kolaborasi, Bukan Kompetisi Semu

Final quarter adalah estafet, bukan lomba individu. Ciptakan budaya saling berbagi strategi antar anggota tim agar performa yang baik bisa ditiru dan diduplikasi.

6. Gunakan Marketing 4.0

Christian Adrianto menekankan pergeseran berikut:

  • From traditional to digital ? manfaatkan kanal digital untuk menjangkau lebih cepat.
  • From exclusive to inclusive ? libatkan komunitas, bukan hanya target pasar sempit.
  • From individual to social ? gunakan testimoni dan bukti sosial.
  • From awareness to advocacy ? jadikan pelanggan puas sebagai duta merek.

Peran Pemimpin: Chief Inspiration Officer

Di quarter terakhir, peran Anda sebagai leader bukan hanya menghitung angka, tetapi menginspirasi. Ingatkan tim bahwa perjuangan ini bukan sekadar tentang target, melainkan tentang rasa bangga menutup tahun dengan maksimal.

Pesan penting dari Christian Adrianto:

  • Jangan hanya mengejar angka, bangun juga momentum psikologis.
  • Jadikan final quarter sebagai latihan mental untuk tahun depan.
  • Tutup tahun ini dengan rasa percaya diri dan kebersamaan yang kuat.

Kuartal terakhir adalah momen emas untuk membuktikan komitmen tim. Dengan strategi yang fokus pada segmen tepat, penawaran yang bernilai, urgensi yang kuat, serta kepemimpinan yang menginspirasi, Anda tidak hanya meningkatkan peluang mencapai target, tetapi juga membangun pondasi kuat menyongsong tahun baru.

Karena pada akhirnya, final quarter bukan sekadar soal menyelesaikan angka, tetapi tentang bagaimana kita menutup perjalanan dengan integritas, fokus, dan kebanggaan.

Bagaimana Cara Mengundang Motivator dan Trainer Eksternal untuk Karyawan Perusahaan Saya

Karyawan yang termotivasi, memiliki keterampilan, dan semangat kerja tinggi akan berdampak langsung pada produktivitas dan pencapaian target perusahaan. Salah satu cara yang banyak dipilih perusahaan adalah dengan mengundang motivator atau trainer eksternal untuk memberikan inspirasi, pelatihan, dan wawasan baru bagi karyawan.

Namun, banyak pimpinan perusahaan atau HRD yang masih bingung: bagaimana sebenarnya cara yang tepat untuk mengundang motivator atau trainer eksternal?

Berikut adalah panduan praktis mengundang trainer atau motivator eksternal:

1. Tentukan Tujuan dan Kebutuhan Training

Sebelum mencari motivator atau trainer, perusahaan harus menjawab pertanyaan:

  • Apa yang ingin dicapai dari sesi ini? Apakah meningkatkan motivasi kerja, membangun teamwork, meningkatkan skill penjualan, atau memperkuat leadership?
  • Siapa peserta yang akan mengikuti? Apakah semua karyawan, tim sales, atau level manajerial?

Dengan tujuan yang jelas, perusahaan akan lebih mudah menemukan trainer yang tepat dan sesuai bidangnya.

2. Cari dan Seleksi Motivator atau Trainer yang Tepat

Ada banyak motivator dan trainer di Indonesia, mulai dari yang fokus pada motivasi, penjualan, leadership, hingga service excellence. Beberapa cara menemukan yang tepat adalah:

  • Referensi dari kolega atau partner bisnis.
  • Pencarian online melalui website resmi, artikel, atau media sosial.
  • Melihat portofolio trainer: perusahaan apa saja yang pernah ditangani, topik yang dikuasai, serta testimoni dari klien sebelumnya.

Pilihlah trainer yang gaya penyampaian dan pengalamannya sesuai dengan kultur perusahaan Anda.

3. Hubungi dan Diskusikan Kebutuhan

Setelah menentukan kandidat, langkah berikutnya adalah menghubungi mereka atau manajemennya. Biasanya, motivator atau trainer profesional memiliki tim manajemen atau manager personal yang membantu mengatur jadwal, kontrak, dan kebutuhan teknis.

Saat berdiskusi, sampaikan dengan jelas:

  • Profil singkat perusahaan dan jumlah peserta.
  • Tujuan training atau seminar.
  • Durasi acara (misalnya 2 jam seminar, 1 hari training, atau program berkelanjutan).
  • Harapan khusus, seperti aktivitas interaktif, role play, atau materi customized sesuai industri.

4. Bahas Detail Teknis dan Biaya

Mengundang motivator eksternal biasanya memiliki struktur biaya yang bervariasi, tergantung pada:

  • Reputasi dan pengalaman motivator.
  • Durasi dan lokasi acara.
  • Jumlah peserta.
  • Kebutuhan khusus (misalnya materi custom, modul pelatihan, atau follow-up session).

Selain honorarium, pastikan juga membicarakan fasilitas yang perlu disiapkan perusahaan seperti akomodasi, transportasi, atau perlengkapan presentasi (sound system, proyektor, dan panggung).

5. Buat Perjanjian dan Konfirmasi Jadwal

Setelah ada kesepakatan, sebaiknya dituangkan dalam surat perjanjian/kontrak kerja sama untuk menghindari miskomunikasi. Kontrak biasanya mencakup:

  • Detail kegiatan (tema, waktu, lokasi).
  • Honorarium dan pembayaran.
  • Hak dan kewajiban kedua belah pihak.
  • Pembatalan dan reschedule jika terjadi keadaan darurat.

Konfirmasi jadwal jauh-jauh hari, karena motivator terkenal biasanya memiliki agenda yang padat.

6. Persiapkan Peserta dan Fasilitas

Sesi motivasi atau training akan lebih berdampak jika peserta sudah dipersiapkan sebelumnya. Beberapa tips:

  • Kirim pengumuman resmi agar peserta antusias.
  • Berikan gambaran singkat tentang topik atau siapa motivatornya.
  • Siapkan fasilitas ruangan yang nyaman, peralatan audio-visual, dan kebutuhan teknis lainnya.

7. Evaluasi Hasil Training

Setelah acara selesai, lakukan evaluasi:

  • Apakah tujuan tercapai?
  • Bagaimana respon peserta terhadap materi dan penyampaian motivator?
  • Apa yang bisa ditindaklanjuti untuk program berikutnya?

Evaluasi ini penting agar perusahaan dapat menilai manfaat nyata dari pelatihan eksternal dan merencanakan sesi selanjutnya dengan lebih baik. Dan yang paling penting adalah foolow up setelah training agar materi yang telah disampaikan tidak sekedar menjadi knowledge, namun juga dipraktekkan sehingga terjadi perubahan.

Mengundang motivator atau trainer eksternal bukan hanya tentang menghadirkan sosok pembicara inspiratif, tetapi juga tentang strategi investasi jangka panjang dalam pengembangan SDM perusahaan. Dengan langkah yang tepat mulai dari menentukan tujuan, memilih trainer yang sesuai, hingga mengevaluasi hasil, perusahaan Anda dapat memaksimalkan dampak positif dari setiap sesi pelatihan.

Berapa Rate untuk Mengundang Motivator Terkenal di Indonesia?

Banyak perusahaan di Indonesia yang mulai menyadari pentingnya menghadirkan motivator dalam acara internal mereka, baik untuk training, seminar, maupun gathering karyawan. Kehadiran seorang motivator terkenal bukan hanya memberikan semangat baru, tetapi juga mampu menginspirasi tim untuk lebih produktif, kreatif, dan berkomitmen mencapai target perusahaan. Namun, pertanyaan yang sering muncul adalah: berapa sebenarnya rate untuk mengundang motivator terkenal di Indonesia?

Faktor yang Mempengaruhi Rate Motivator

Rate motivator di Indonesia bervariasi, tergantung pada beberapa faktor berikut:

  1. Ketenaran dan Reputasi
    Motivator yang sudah dikenal secara nasional, sering tampil di media, dan memiliki rekam jejak membawakan seminar di perusahaan besar tentu memiliki rate yang lebih tinggi.
  2. Durasi dan Jenis Acara
    Biaya akan berbeda jika motivator diundang untuk sesi singkat 1-2 jam, dibandingkan dengan program full day training, atau bahkan menjadi keynote speaker dalam sebuah konferensi besar.
  3. Topik dan Kustomisasi Materi
    Jika perusahaan meminta materi yang sangat spesifik, sesuai kebutuhan bisnis, biasanya rate akan menyesuaikan karena membutuhkan riset dan persiapan lebih mendalam.
  4. Lokasi Acara
    Event di luar kota besar seperti Jakarta, Surabaya, atau Bali bisa memengaruhi biaya tambahan, seperti akomodasi dan transportasi.

Estimasi Rate Motivator Terkenal di Indonesia

Secara umum, berikut kisaran rate untuk mengundang motivator terkenal di Indonesia:

  • Motivator Lokal atau Regional: Rp10 juta – Rp25 juta per sesi (1–2 jam).
  • Motivator Nasional dengan Reputasi Baik: Rp30 juta – Rp75 juta per sesi.
  • Motivator Top dan Terkenal di Media Nasional: Rp100 juta – Rp250 juta per sesi.

Harga tersebut biasanya sudah termasuk honor pembicara, tetapi belum termasuk biaya transportasi, akomodasi, dan kebutuhan teknis lainnya.

Investasi atau Biaya?

Mengundang motivator sebaiknya tidak hanya dipandang sebagai biaya, tetapi lebih pada investasi jangka panjang. Motivasi yang tepat dapat meningkatkan kinerja karyawan, menumbuhkan mindset positif, serta menggerakkan tim untuk mencapai target lebih cepat.

Banyak perusahaan besar di Indonesia seperti bank, perusahaan asuransi, dan industri otomotif yang rutin mengundang motivator terkenal demi menjaga semangat dan engagement karyawan.

Rate mengundang motivator terkenal di Indonesia sangat bervariasi, mulai dari Rp10 juta hingga Rp250 juta, tergantung reputasi, durasi, dan kebutuhan acara. Perusahaan dapat memilih motivator sesuai dengan tujuan dan anggaran, agar hasil yang diperoleh lebih optimal serta memberikan dampak nyata bagi karyawan.

Mengenal Motivator Terkenal di Indonesia

Top 10 Motivator Terkenal Indonesia
motivator terkenal indonesia

Indonesia memiliki sejumlah motivator profesional yang tidak hanya menginspirasi ribuan orang lewat seminar, buku, dan pelatihan, tetapi juga berperan penting dalam membentuk mindset generasi penerus. Berikut Top 10 sosok motivator Indonesia yang paling terkenal:

1. Merry Riana

Lahir di Jakarta (1980), ia meraih kesuksesan luar biasa hingga mendapatkan pendapatan US$1 juta di usia 26 tahun. Kisah hidupnya dituangkan dalam buku bestseller Mimpi Sejuta Dolar (2011), yang kemudian diangkat menjadi film dengan judul serupa. Merry Riana kini fokus untuk memotivasi jutaan anak muda dan remaja melalui program program pelatihan pengembangan diri dan life camp untuk teens di Merry Riana Learning center.

2. Christian Adrianto

Dikenal sebagai “Raja Inhouse Training”, Christian Adrianto adalah salah satu motivator dan trainer corporate terkemuka di Indonesia. Dengan visi untuk membantu jutaan orang mencapai potensi terbaiknya, ia telah dipercaya oleh lebih dari 600 perusahaan besar, mulai dari sektor perbankan, industri otomotif, energi, hingga asuransi untuk meningkatkan produktivitas kerja, kepemimpinan, dan kinerja penjualan dengan rekor peningkatan hingga 4.000%

Pria kelahiran tahun 1982 ini memiliki pengalaman lebih dari 20 tahun di dunia training Motivasi. Keahliannya meliputi Leadership, Selling Skills, dan Mindset Transformation. Christian dikenal dengan gaya penyampaian yang fun, interaktif, dan penuh energi, sehingga peserta bukan hanya mendapatkan ilmu, tetapi juga merasakan perubahan pola pikir yang nyata.

3. Tung Desem Waringin

Lulusan Hukum UNS Surakarta (1992), Tung memperkenalkan konsep motivasi dalam konteks bisnis dan investasi. Bukunya Financial Revolution mencetak rekor penjualan saat peluncuran, dengan aksi hujan uang yang sangat fenomenal hingga diliput berbagai media dalam dan luar negri.  Pria yang dikenal dengan Jargon “Dahsyat!” ini, selain gemar memberikan insight motivasi dalam dunia entrepreneurship, beliau juga gemar memancing. Dengan motto beliau yang ingin berperang menumpas kemiskinan di Indonesia, sampai hari ini melalui seminar beliau Financial revolution, beliau terus memberikan motivasi dan semangat untuk para pengusaha.

4. Andrie Wongso

Ikon inspirasi dari Malang (lahir 1954), dikenal melalui perjalanan hidup yang sarat semangat. Bapak Motivator perintis di Indonesia. Meskipun jenjang pendidikan formalnya terbatas, ia mampu membuktikan bahwa semangat dan determinasi adalah kunci sukses. Salamnya yang khas “Salam sukses! Luar biasa!” telah melekat di banyak hati. Motivasi beliau yang paling berkesan adalah “Jika anda keras pada diri sendiri, dunia akan lunak pada anda. Namun jika anda lunak terhadap diri anda, dunia akan keras terhadap anda.”

5. James Gwee

Sering dijuluki sebagai Indonesia’s Favourite Trainer & Motivator, James Gwee adalah seorang motivator dan konsultan asal Singapura yang sudah lebih dari 20 tahun berkarya di Indonesia. Dikenal dengan gaya pembawaan training yang dinamis dengan gaya bicara khas Singlish (Bahasa Inggris Singapur) campur  Indonesia. Topik yang kerap dibawakannya mencakup serba serbidunia sales. James juga aktif menulis buku seperti Positive Business Ideas dan sering diundang perusahaan besar untuk in-house maupun public training.

6. Deddy Corbuzier

Awalnya dikenal sebagai mentalis, Deddy kemudian bertransformasi menjadi salah satu public figure dengan pengaruh besar di Indonesia. Selain melalui konten digital seperti podcast “Close The Door”, ia juga sering berbicara tentang motivasi, pola pikir, dan pentingnya mental toughness. Deddy banyak menginspirasi generasi muda dengan gaya bicara yang lugas, kritis, namun tetap realistis. Meski bukan motivator konvensional, pengaruhnya dalam membentuk mindset masyarakat sangat kuat.

7. Helmy Yahya

Dikenal sebagai The King of Quiz sekaligus pengusaha sukses, ia kini aktif sebagai motivator, pembicara bisnis, dan mentor entrepreneur muda. Helmy juga pernah menjabat sebagai Direktur Utama TVRI (2017–2019), di mana kepemimpinannya banyak menuai perhatian karena berhasil melakukan sejumlah terobosan untuk menghidupkan kembali stasiun televisi nasional tersebut. Helmy sering berbagi wawasan tentang strategi sukses, branding, public speaking, hingga mindset wirausaha. Dengan pengalaman panjang di dunia media dan bisnis, Helmy mampu memberikan perspektif unik mengenai kepemimpinan dan daya juang.

8. Ary Ginanjar Agustian

Lahir di Bandung (24 Maret 1965), Ary adalah pendiri ESQ Leadership Center dan pencetus gagasan Emotional-Spiritual Quotient melalui buku ESQ: Rahasia Sukses Membangun Kecerdasan Emosi & Spiritual. Melalui ESQ Way 165, ia mengintegrasikan kecerdasan intelektual, emosional, dan spiritual dalam pengembangan karakter berbasis ajaran agama Islam.

9. Ippho Santosa

Penulis dan trainer yang akrab dikenal sebagai “Ippho Right Santosa” lahir di Pekanbaru (1977). Ia mempopulerkan konsep otak kanan dan menerbitkan banyak buku bestseller, seperti Muhammad sebagai Pedagang, Marketing is Bullshit dan 7 Keajaiban Rezeki, yang meraih penjualan hingga jutaan eksemplar.

10. Bong Chandra

Motivator muda yang juga entrepreneur sukses, lahir di Jakarta (1987). Pernah dijuluki sebagai motivator termuda Indonesia. Ia kini memimpin beberapa perusahaan, seperti Triniti Property dan BC Kuliner. Karya tulisnya seperti Unlimited Wealth dan The Science of Luck turut memperkuat reputasinya sebagai motivator bidang kewirausahaan. Beliau bahkan mendirikan propert school, dimana Bong Chandra membagikan pelatihan dan pengetahuan bidang property bagi pengusaha property muda.

Strategi Influence & Persuasion dalam Penjualan: Rahasia Meningkatkan Closing Berdasarkan Ilmu Psikologi

Pernah ketemu sales yang memaksa, yang minta orang untuk mencoba produk atau jasanya, kemudian mepet customernya biar beli. Atau pernah ketemu sales yang ‘mengemis’ dari customernya, minta belas kasihan supaya orang mau beli?

Itu semua karena mereka tidak memiliki kemampuan untuk influence dan mempersuasi orang lain. Banyak tenaga penjual mengandalkan teknik yang sudah usang, padahal pelanggan saat ini jauh lebih pintar, kritis, dan selektif. Apalagi sebelum membeli sesuatu, mereka akan membanding bandingkan dulu di internet, melihat review dari real user.

Pertanyaannya sekarang,bagaimana cara kita menjual tanpa terlihat memaksa, tetapi justru membuat pelanggan merasa yakin dan nyaman membeli dari kita?

Jawabannya terletak pada ilmu Influence & Persuasion yang telah diuji secara ilmiah oleh Dr. Robert Cialdini, pakar psikologi terkemuka di dunia dalam bidang persuasi.

Salah satu real case praktek dari ilmu Dr Cialdini : Berawal dari Gratisan, Berujung pada Closing

Seorang tim sales FMCG pernah mencoba strategi sederhana:
Ia memberikan sample gratis dan sedikit tips cara penggunaan kepada calon pelanggan di toko.
Tak disangka, banyak yang datang kembali dan beli versi ukuran besar.

Inilah kekuatan Reciprocity — prinsip pengaruh yang dibuktikan secara ilmiah oleh Robert Cialdini.
Ketika kita memberi lebih dulu, otak manusia secara alami terdorong untuk membalas.

Artinya?
Dalam penjualan, kadang kunci closing bukan promosi besar-besaran, bagi bagi hadiah, tapi sikap dalam memberi lebih dulu.
Teknik ini ilmiah, sederhana, dan terbukti meningkatkan penjualan.

Belajar teknik persuasi yang benar bukan soal manipulasi, tapi memahami bagaimana otak manusia bekerja dalam mengambil keputusan.

Mengapa Sales Anda Perlu Menguasai Teknik Ini?

Banyak tim sales bekerja keras… tetapi tidak semua bekerja cerdas.

Dengan menguasai strategi influence dan persuasion yang terbukti secara ilmiah, tim Anda bisa:

  • Meningkatkan closing rate
  • Memahami cara berpikir konsumen
  • Menjual dengan pendekatan psikologis, bukan sekadar pushy selling
  • Membangun hubungan jangka panjang dengan pelanggan
  • Menjual lebih banyak, tanpa terdengar seperti menjual

Solusinya: Inhouse Training “INFLUENTIAL SELLING” bersama Christian Adrianto

Program inhouse training ini dirancang khusus untuk meningkatkan kemampuan pengaruh dan persuasi tim sales Anda, berbasis riset psikologi modern dan aplikasi praktis di lapangan.

Dalam training ini, peserta akan belajar:

  • Cara menggunakan 6 Prinsip Cialdini dalam proses penjualan
  • Strategi membangun kredibilitas & trust dengan cepat
  • Strategi mengatasi keberatan pelanggan dan memanfaatkan sebagai kesempatan meningkatkan Trust
  • Simulasi dan roleplay untuk memperkuat skill
  • Meningkatkan influence tanpa memaksa

Keunggulan Training Ini:

  • Interaktif, full praktek & roleplay
  • Disampaikan dengan gaya energik, fun, engaging dan memotivasi
  • Dibawakan langsung oleh Christian Adrianto, motivator & sales trainer berpengalaman yang telah melatih lebih dari 600 perusahaan di Indonesia.

Testimoni Para peserta training Christian Adrianto :

Ingin Tim Anda Menjual Lebih Banyak dengan Lebih Cerdas?

Hubungi kami untuk jadwal & penawaran program inhouse training:
WA: 082110502502 (Fransisca)

Bantu tim sales Anda bertransformasi dari penjual biasa menjadi influencer yang powerful!
Karena di era sekarang, yang paling berpengaruhlah yang akan menang.

COMMUNICATE TO CONVERT: Program Selling Skill yang Melatih Keterampilan Komunikasi Hebat untuk Sales Hebat

Mengapa Program Ini Penting?

Di dunia penjualan, produk bagus saja tidak cukup. Pelanggan lebih pintar, lebih kritis, lebih banyak pilihan dan informasi di internet terbuka lebar.

Untuk itu dibutuhkan kemampuan sales untuk bukan sekedar ‘jualan’, namun mengkomunikasikan produk atau jasanya secara inspiratif, memotivasi namun tetap fokus pada feature dan benefit yang dimilikinya.

Oleh karena itu dibutuhkan kemampuan KOMUNIKASI yang mumpuni.

“Bukan hanya apa yang Anda jual, tapi bagaimana Anda menyampaikan produk atau jasa yang menentukan keberhasilan Anda.”

Sebagian besar penolakan dalam penjualan bukan karena harga atau produk, tetapi karena komunikasi yang kurang efektif:

  • Tidak memahami kebutuhan customer dengan tepat
  • Tidak bisa membangun trust dan koneksi secara emosional dengan calon customer
  • Gagal menyampaikan value, dan benefit  produk secara meyakinkan
  • Tidak mampu meng-handle keberatan secara profesional

Itulah mengapa Sales Communication Skills bukan lagi opsi, melainkan kebutuhan mutlak bagi setiap orang sales yang ingin:

  • Meningkatkan closing rate
  • Menumbuhkan kepercayaan pelanggan
  • Membangun hubungan jangka Panjang
  • Menjual dengan percaya diri

Program ini dirancang praktis, interaktif, dan langsung bisa diaplikasikan, agar para peserta tidak hanya tahu, tapi juga mampu melakukan.

Dan Program ini dibawakan oleh Sales Trainer Terbaik Indonesia, Christian Adrianto.

Coach Christian Adrianto telah membantu lebih dari 300.000 orang sales untuk meningkatkan penjualan.

Beliau telah dipercaya lebih dari 600 perusahaan besar di Indonesia untuk membantu meledakkan omzet dan penjualan dengan rekor peningkatan penjualan hingga 4.000%.

Tujuan Training:

Setelah mengikuti program pelatihan ini, peserta diharapkan mampu:

  1. Memiliki kemampuan komunikasi yang percaya diri, persuasif, serta menyentuh emosi.
  2. Strategi efektif menggali kebutuhan pelanggan.
  3. Mampu menyampaikan feature & benefit produk secara menarik dan menyentuh emosi customer secara personalize.
  4. Teknik ampuh mengelola keberatan dan penolakan dan malah menjadikan kesempatan untuk meningkatkan Trust Customer.
  5. Strategi Ampuh Close The Sales

Silabus Program Sales Communication Skills

Sesi 1 : The Power of Communication in Sales

  • Mengapa komunikasi adalah senjata utama sales?
  • Membangun mindset komunikasi yang positif

Sesi 2: Active Listening & Powerful Questioning

  • Teknik mendengarkan aktif
  • Powerful Question : Bertanya untuk menggali kebutuhan
  • Role play menggali kebutuhan

Sesi 3: Presentasi Produk yang Menjual

  • Menyampaikan feature & benefit dan bangaimana menyentuh emosi secara personal.
  • Membangun pesan yang memikat dan meyakinkan

Sesi 4: Handling Objection & Closing

  • Mindset yang tepat dalam mengatasi Keberatan
  • Strategi jitu mengatasi penolakan yang telah teruji ampuh mengatasi bermacam keberatand an penolakan
  • Kapan saat yang tepat untuk Closing
  • Closing Strategy

Sesi 5: Komitmen & Action Plan

  • Komitmen & My New Action
  • Latihan komunikasi real case

“Skill komunikasi yang hebat tidak diwariskan, tapi dilatih dan dibentuk.”

Kalau Anda serius ingin menjadi sales yang dicari pelanggan, bukan yang ditolak…
Maka mulailah dari memperkuat komunikasi Anda hari ini.

Strategi Negosiasi Efektif Ala FBI

Dalam dunia bisnis, penjualan, maupun kehidupan sehari-hari, kemampuan negosiasi yang baik adalah kunci untuk mendapatkan hasil terbaik. Saya banyak sekali ketemu orang sales yang setelah ketemu calon customer, datang ke bosnya, dan ia nego mewakili calon customer, supaya Perusahaan mau berikan tambahan diskon.

Please deh, anda digaji Perusahaan atau digaji customer?

Buat Anda, orang sales yang masih perlu meningkatkan kemampuan negosiasi, saya merekomendasikan anda untuk baca buku ini :

Never Split the Difference karya Chris Voss.

Chris Voss adalah mantan negosiator sandera FBI yang menerapkan teknik psikologi dan komunikasi dalam negosiasi.

Buku ini mengajarkan kita bahwa negosiasi bukan hanya soal kompromi, tetapi bagaimana kita bisa memahami lawan bicara kita dan mengarahkan percakapan ke arah yang menguntungkan kedua belah pihak.

Kenapa kedua belah pihak? Bukankah tujuan sebuah negosiasi adalah terjalin relationship jangka Panjang, kalau salah satu win-loose, di masa yang akan datang pihak yang kalah tidak akan mau lagi bekerjasama. Maka tujuan negosiasi haruslah Win-Win.

Back to topic, berikut adalah strategi utama dalam buku ini :

1. Tactical Empathy – Empati yang Strategis

Banyak orang mengira bahwa negosiasi harus dilakukan dengan sikap tegas dan tanpa emosi. Namun, Voss justru menekankan bahwa empati adalah senjata utama dalam negosiasi. Empati yang strategis (tactical empathy) berarti kita benar-benar memahami sudut pandang lawan dan menggunakannya untuk membangun kepercayaan.

  • Contoh Penerapan: Seorang pemilik usaha kecil ingin bernegosiasi dengan pemasok bahan baku yang baru saja menaikkan harga. Daripada langsung menolak atau marah, ia bisa berkata:

“Saya paham bahwa biaya produksi Anda juga meningkat akhir-akhir ini. Tentu ini menjadi tantangan bagi kita semua. Kira-kira bagaimana kita bisa menemukan solusi yang menguntungkan kedua belah pihak?”

Dengan cara ini, pemasok merasa dihargai dan lebih terbuka untuk mencari solusi bersama.

2. Mirroring – Meniru untuk Membangun Koneksi

Teknik mirroring atau meniru kata-kata terakhir lawan bicara dapat menciptakan kedekatan secara psikologis dan mendorong mereka untuk berbicara lebih banyak.

Orang secara bawah sadar suka dengan orang yang sama dengan dirinya. Maka dengan Teknik Miroring kita mendesain agar semakin banyak kesamaan dengan lawan bicara.

  • Contoh Penerapan: Ketika seorang pelanggan mengatakan, dengan Bahasa anggaran, anda jawab dengan Bahasa anggaran. Jika pelanggan mengatakan dengan kata kata budget, anda jawab dengan kata kata budget.

Jika pelanggan anda bicara dengan tempo cepat, anda jawab dengan tempo cepat juga. Begitu juga sebaliknya, jika lambat, anda juga turunkan tempo bicara anda lebih lambat.

3. Labeling – Menamai Emosi Lawan

Orang cenderung merasa lebih tenang ketika emosi mereka diakui. Teknik labeling membantu kita mengidentifikasi perasaan lawan bicara tanpa membuat mereka defensif.

  •  Contoh Penerapan: Gunakan frasa seperti:
    • “Sepertinya Anda merasa…”
    • “Kedengarannya seperti Anda mengalami…”
    • “Saya menangkap bahwa Anda merasa…”
  • Diam setelah menyampaikan label, biarkan lawan merespons.

Contoh:
Jika seorang klien terlihat ragu untuk menutup kesepakatan, Anda bisa berkata:
“Saya lihat ada sesuatu yang membuat pak Joni ragu untuk mengambil keputusan ini.”
Teknik ini sering kali akan membuat klien mengungkapkan kekhawatiran mereka yang sebenarnya.

4. The Power of “No” – Menggunakan Penolakan sebagai Keuntungan

Voss mengajarkan bahwa mendengar kata “tidak” bukanlah akhir dari negosiasi, melainkan awal dari percakapan yang lebih dalam. Begitujuga dalam penjualan, penolakan pelanggan adalah awal dalam proses penjualan. Jadi ketika pelanggan anda mengatakan “tidak” jangan langsung pamit dan undur diri. Namun mulailah percakapan dengan strategi. Penolakan adalah kesempatan untuk membangun trust pelanggan terhadap produk, Perusahaan dan diri anda sebagai penjual.

  • Contoh Penerapan: Saat melakukan negosiasi harga Klien mengatakan : No! Harga kamu Mahal…

“Nah, justru itu yang mau saya jelaskan. Menurut bapak, mahalnya dari sisi apa pak? Kenapa pak Joni merasa harganya Mahal?”

Dengan cara ini, klien akan menjelaskan lebih lanjut apa yang mereka inginkan, membuka peluang untuk mencari kesepakatan yang lebih baik.

5. The Late-Night FM DJ Voice – Mengontrol Nada Suara

Nada suara berperan besar dalam mempengaruhi lawan bicara. Voss menyarankan untuk menggunakan suara yang tenang, dalam, dan terkendali seperti penyiar radio tengah malam.

  • Contoh Penerapan: Dalam negosiasi kenaikan gaji, seorang karyawan bisa mengatakan dengan nada tenang:

“Saya sangat menghargai kesempatan bekerja di perusahaan ini. Berdasarkan pencapaian saya selama setahun terakhir, saya ingin mendiskusikan kemungkinan penyesuaian gaji agar sesuai dengan kontribusi yang saya berikan.”

Dengan nada suara yang rendah dan santai, lawan bicara akan lebih cenderung mempertimbangkan permintaan ini dengan serius.

6. Calibrated Questions – Pertanyaan yang Mengarahkan Jawaban

Alih-alih bertanya dengan format “ya” atau “tidak”, gunakan pertanyaan terbuka yang membuat lawan bicara memberikan informasi lebih banyak.

  • Contoh Penerapan di Indonesia: Seorang pemilik restoran ingin bernegosiasi dengan pemasok sayur untuk mendapatkan harga lebih murah. Daripada berkata, “Bisakah Anda memberi harga lebih murah?”, lebih baik bertanya:

“Apa yang bisa saya lakukan agar kita bisa mendapatkan harga yang lebih kompetitif tanpa mengurangi kualitas bahan baku?”

Pertanyaan ini mengundang pemasok untuk berpikir kreatif dalam menemukan solusi yang menguntungkan kedua belah pihak.

Buku Never Split the Difference mengajarkan bahwa negosiasi bukan sekadar tentang kompromi, tetapi tentang memahami lawan bicara dan menggunakan strategi komunikasi yang efektif. Dalam budaya Indonesia yang cenderung mengutamakan keharmonisan dan hubungan sosial, teknik seperti tactical empathy, mirroring, dan calibrated questions sangat relevan untuk diterapkan.

Dengan memahami dan menerapkan teknik-teknik ini, siapa pun bisa menjadi negosiator yang lebih percaya diri dan sukses dalam mencapai kesepakatan terbaik. Jadi, sebelum Anda bernegosiasi berikutnya, ingatlah prinsip-prinsip dari buku ini dan gunakan strategi yang tepat untuk memenangkan pembicaraan tanpa harus “membelah dua perbedaan.”

 

by Fransisca Biranti

Marketing Manager Motivasi Indonesia